SISTEM,MARI BALASKAN DENDAM!

Lolita sedang bersama teman – teman sosialitanya ketika ponselnya tiba – tiba berdering dan layar menunjukkan jika putrinya yang menelepon.

Ia tersenyum sejenak meminta izin untuk menerima telepon.

“ Halo, kenapa saya...”

{“ Mi.. Apakah Mami bisa memastikan jika ja*ang itu benar – benar sudah mati?”}

Lolita tertegun sejenak dengan pertanyaan yang diajukan sang putri. Temannya menyadari ada yang tidak beres pada Lolita dan bertanya ada apa.

Lolita segera tersadar dengan keterkejutannya, ia menggeleng pelan dan tersenyum kepada teman – temannya sebelum akhirnya meminta izin untuk pergi ke toilet.

Jantung Lolita berdebar kencang, sungguh beruntung ia tidak meload speaker ponselnya tadi. Jika tidak, teman – temannya akan mencium sesuatu yang mencurigakan.

“ Apa yang ingin kamu tanyakan anak nakal? Mami sedang bertemu dengan teman – teman mami!” tegas Lolita setelah sampai di toilet dan memastikan tidak ada orang.

{“ Mi, aku serius bertanya,”} Lolita dengan jelas mendengar nada merengek manja dari putrinya. Lolita terkekeh pelan dan mulai memasang wajah serius.

“ Tentu saja yakin. Bukankah papimu ikut untuk mengkonfirmasi secara langsung? Cincin yang dipakainya, juga mobil yang hangus terbakar memang miliknya,” Jawab Lolita dengan yakin.

Tidak ada suara di seberang sana. Tetapi Lolita bisa mendengar deru nafas yang sedikit kacau. Lolita mengernyit, sedikit cemas melandanya.

{“ Mi, tadi di kelasku, ada murid baru. Sangat cantik dan Ia memiliki mata berwarna biru, “}

Suara putus – putus dari Stanley membuat nafas Lolita tidak beraturan, nafasnya tampak tersengal, firasatnya sedikit buruk. Ia sangat tahu bagaimana rupa bola mata anak tirinya yang Ja*ang itu.

{“ Juga, namanya Kayla Adelia Rumstar,”}

JEGEERRR

Ketika mendengar nama yang disebutkan oleh Stanley, wajah Lolita memucat.

“ Tidak, itu semua hanya kebetulan saja. Dia sudah mati, Stanley,” setelah beberapa menit menenangkan detak jantungnya. Lolita kembali menata hati dan meyakini keputusannya.

Gadis Bau itu sudah mati, dan orang yang ada dikelas anaknya adalah orang lain yang hanya kebetulan memiliki nama yang sama.

{“ Tapi mi, bagaimana jika..”}

“ Tidak ada tapi, kamu tenang saja. Semuanya baik – baik saja. Kita tinggal selangkah lagi dan kamu akan menjadi satu – satunya putri keluarga Agatha. Kamu juga akan menjadi menantu satu – satunya keluarga Maladewa,” tegas Lolita menyakinkan Stanley.

“ Sayang, mami harus kembali. Kamu jangan banyak berpikir. Bersikaplah seperti biasa, kamu akan tetap menjadi putri Agatha yang baik dan polos,” Lolita segera memberikan nasehatnya dan memutus sambungan teleponnya.

Ia segera bergegas menuju tempat pertemuan dengan para teman sosialitanya.

...----------------...

Kembali pada Stanley.

Stanley berdiri dengan sedikit linglung. Ia segera menyadarkan dirinya sendiri dengan menarik nafasnya perlahan.

Penegasan ibunya tadi memberikan sedikit rasa lega dan rasa percaya dirinya meningkat drastis.

Benar apa yang dikatakan oleh ibunya tadi, Kakak tirinya yang bodoh itu sudah mati dan tidak ada lagi orang yang menghalanginya untuk menjadi tunangan Joker Maladewa.

Stanley merapikan riasannya dan dengan wajah anggunnya ia keluar dari toilet. Ia segera bergegas menyusul Belel dan Sesilia.

...----------------...

Yang tidak diketahui oleh Stanley dan Lolita adalah, semua pembicaraan mereka tadi sudah didengar oleh Kayla melalui Sistem.

Matanya yang mengawasi papan tulis dan telinganya sedang mendengarkan penjelasan Bu Mirda. Tetapi ia juga sesekali mendengarkan rekaman yang diputar oleh Sistem.

‘ Sungguh lucu. Jika kamu ingin menjadi putri Agatha, maka dengan senang hati aku akan memberikannya dengan senang hati. Tetapi harta benda itu adalah milik keluarga Angler,’ batin Kayla menyeringai kesal.

‘ Lagipula, siapa juga yang melirik Joker Maladewa itu? Heh, para profesor juniorku dulu lebih tampan dari Joker,’ tambah Kayla.

[“ TETAPI MEREKA SEKARANG TIDAK DAPAT ANDA LIHAT LAGI, TUAN”]

Sudut mulut kayla berkedut hebat. Hatinya membara karena amarah tetapi sayangnya ia tidak bisa melampiaskan.

‘ Hufftt Inhale, Exhale... Haaahh.. tenang Kayla, dia hanya mesin. Tenang .. tenang,’

Kayla berusaha keras untuk menahan diri agar tidak mengeluarkan ekspresi aneh sehingga mengagetkan teman sekelasnya.

‘ Jangan banyak bicara, lakukan rencana pengurasan harta,’ kesal Kayla.

[“ PERINTAH DITERIMA, TARGET ADALAH BANK SWISS DENGAN NOMOR REKENING XXXX. PENGURANGAN SALDO DENGAN RENTANG NILAI 300 JUTA SETIAP 1 JAM AKAN DIMULAI DALAM HITUNGAN 3...2...1”]

DRRRTTTT.....

“ Anda telah menerima transfer .....”

Kayla melirik sedikit pada ponselnya yang ia selipkan di saku roknya, ia menyeringai lebar ketika melihat Notifikasi dari sebuah bank lokal.

Beberapa hari setelah pertemuannya dengan sang paman, Kayla langsung saja meminta sistem untuk melacak dana rahasia milik Cedric.

Dan hasilnya sangat cepat tentu saja sangat akurat. Kayla meringis pelan ketika melihat nominal yang diam – diam berhasil Cedric sembunyikan.

Itu adalah 3 M penuh! Dan semua ini diam – diam disembunyikan Cedric sejak kematian ibu pemilik tubuh asli.

Kayla juga meminta sistem untuk memeriksa sekali lagi, apakah ada dana atau properti yang dialihkan atas nama Cedric. Dan untungnya tidak ada satupun properti atas namanya.

Mungkin Cedric sudah percaya diri dengan ambisinya. Ia percaya jika ia akan bisa mengambil semua harta peninggalan almarhum istri pertamanya.

Faktanya, jika saja Kayla tidak berpindah kesini, semua rencana indah yang sudah dirancang oleh pasangan suami istri Cedric – Lolita akan meraih hasil yang gemilang.

“ Kheh. Pasangan yang sungguh – sungguh serakah,” gumam Kayla sambil terus memperhatikan penjelasan gurunya.

...----------------...

Sementara di kelas Bisnis, guru wali kelas membimbing Atalaric, Ken dan Bryan untuk masuk ke kelas.

Kelas yang didominasi dengan para laki – laki ini seketika menghentikan kegiatan belajar mereka.

Diantara para siswa di kelas Bisnis sebagian tentu saja sudah mulai belajar untuk bekerja di perusahaan masing – masing.

Termasuk Joker dan dua sahabatnya, Tio dan Bram. Ketiganya sedikit terganggu dengan kedatangan tiga murid baru ini.

Meskipun tergolong dalam perusahaan bisnis yang kecil, setidaknya mereka sudah mulai magang / membantu / malah berbisnis sendiri.

Para siswa disekolah ini didominasi sebagai pewaris generasi kedua, mereka sudah terbiasa diajak oleh ayah mereka menghadiri pertemuan bisnis. Tentu saja mereka juga sudah bisa merasakan aura – aura para pemimpin besar meskipun tidak memiliki kesempatan untuk mendekat lebih jauh.

Itulah yang dirasakan oleh semua murid. Aura kepemimpinan yang sangat kuat dan kental sangat terasa pada tiga orang ini terutama pemuda yang berada di samping guru wali kelas.

Kesan dingin, acuh dan tidak mudah didekati menjadi kesan pertama yang dilihat oleh para siswa ini.

Termasuk Joker. Ia bahkan merasakan tekanan yang sangat kuat. Joker sedikit kewalahan karena aura ini jauh melebihi aura dari sang ayah.

Seolah – olah pemuda yang usianya sama dengannya ini sudah berkecimpung didunia bisnis bertahun – tahun.

Siapa dia?

Belum lagi, dua orang di belakangnya juga memiliki aura yang cukup besar pula. Darimana datangnya orang – orang ini.

“ Perkenalkan diri kalian,” ucap guru wali kelas.

“ Atalaric Swan”

“ Halo semua, namaku Bryan, Bryan Romerio. Aku sangat suka makanan,”

“ Namaku Ken, Kenrich Raffles”