Alana, Rekha, Chyntia, Aurora, Tiara, Salsa, Shea, 7 orang gadis cantik yang harus berhadapan dengan 7 orang kating mereka yang sangat terkenal di kampus.
Jay, Jake, Owen, Gerry, Niko, Satria, Dewa, kating yang paling terkenal di semua kalangan mahasiswa, hingga membuat mereka menjadi wajah kampus untuk mewakili kampus dalam beberapa kegiatan terpaksa berhadapan dengan 7 orang mahasiswi baru yang ternyata cukup membuat mereka kewalahan dengan segala jawabannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 05
Keesokan harinya, para bapak-bapak kaya raya itu sedang berkumpul. Mereka sedang membahas tentang anak-anak mereka yang baru saja memasuki jenjang pendidikan di universitas. Di mana baru sehari masuk saja, Raja dan Joshua harus datang ke kampus karena permasalahan putri mereka.
"Aku dengar dari Alana, jika Rora dan Rekha berkelahi di kampus, lalu apa yang kau lakukan sebagai seorang ayah?" tanya Yudha, pada Raja yang sedang duduk melamun.
"Kalau aku jadi kau, sudah ku tutup saja Universitas itu dari pada ribet." lanjut Yudha dengan segala kesombongannya.
"Kau pikir aku itu dirimu? Kau bahkan pernah membeli satu cluster hanya untuk orang yang kau benci itu tidak bisa lewat." sahut Raja yang memang berteman sejak lama dengan Yudha, yang notabennya adalah kakak kelasnya di sekolah dulu.
"Kenapa tidak?" jawabnya dengan begitu santai.
Lihat saja betapa sombongnya wajah laki-laki bernama Yudha Diningrat itu.
"Eh, tunggu dulu guys, tapi bagaimana dengan Shea? putriku tidak mengatakan apa-apa kemarin. Memangnya apa yang terjadi di kampus mereka?" tanya Jeka yang terjadi dak tau cerita sebenarnya.
"Sudah, lebih baik Lo minus susu pisang kesukaan Lo aja deh. Bapak model apaan Lo masalah anak Lo gak tau!" timpal Bara yang menatap ke arah rekannya.
"Btw nih ya, itu anak siapa ya cowok yang ada di ruangan dekan kemaren? Mukanya kayak gak asing gue." ucap Joshua yang sangat penasaran dengan anak laki-laki yang juga ada di ruangan dekan kemaren.
"Eh, tunggu dulu. Gue inget sekarang! Tuh anak cowok kayak mirip sama Putra Permana." sambung Joshua yang memang mengingat betul musuh bebuyutannya.
Bahkan mereka pernah berseteru ketika Joshua ingin membeli sebuah lahan, dan Putra Permana yan menyabotase orang tersebut.
"Putra Permana dari Permana Sinar Group?" tanya David, ayahnya Tiara.
Joshua menganggukkan kepalanya, karena memang seperti itu isi pikirannya.
"Lah terus masalahnya apa?" tanya Reza tapi bukan Rahadian. Bapaknya Salsa.
"Emang ya, gak bapak gak anak sama aja polosnya. Heh, Reza yang bukan Rahardian, Lo tuh bisa gak sih kalau gak polos? Soal begini lo polos banget. Soal Tata, cepet banget loh molosinnya, anjir!" umpat Yudha yang selalu kesal setiap kali Jeka atau pun Reza bicara.
"Panjang lebar kita cerita di sini pertanyaan Lo cuma itu doang? yang bener aja dong!" timpal Bara yang juga tidak habis pikir dengan sikap Reza yang begitu polos di usianya yang mulai memasuki usia kepala 4.
"Sudah, jangan bertengkar lagi. Sekarang apa yang akan kita lakukan setelah ini? Saya masih ada pekerjaan lagi. Hari ini beberapa mobil akan masuk, jadi -"
"Kirimin gue satu deh yang paling baru. Bilnya entar kirim aja ke kantor. Kalau bisa yang paling mahal!" ucap Yudha dengan penuh kesombongan.
"Sombong amat!" sahut Jeka yang mulai jengah dengan kesombongan temannya itu.
"Sombong? It's not my style! Ini kenyataan, jadi tidak ada yang harus di sombongkan. Lagi pula aku ini memang kaya. Jika orang-orang mengatakan kaya 7 turunan, maka aku di atasnya. Selain kaya 7 turunan, aku juga kaya 7 tanjakan, 7 tikungan, 7 belikan ke kanan dan ke kiri. Jadi kau hitung saja sendiri berapa banyak 7 di kali 5." menjawab dengan penuh kesombongan.
Mereka yang mendengarnya hanya bisa menghela nafasnya dengan berat. Sungguh, hanya istrinya saja yang sanggup tertahan hidup dengan segala kesombongannya.
***
np ft gk bs di bk
next my