NovelToon NovelToon
Jodoh Abdi Negara

Jodoh Abdi Negara

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Model / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Wanita Karir
Popularitas:82.2k
Nilai: 5
Nama Author: Wanita Biasa

Fotografer freelance adalah pekerjaan seorang mahasiswi berusia 25 tahun bernama Kayra, ia mengambil pekerjaan itu sebagai usaha yang andalkan untuk membiayai kuliah nya di jurusan Arsitektur.

Seorang abdi negara yang sedang bertugas di lapangan selalu Kayra abadikan dengan hasil jepretan nya yang memukau, sehingga seorang abdi negara pun merasa terpesona oleh paras cantik Kayra.

Akankah Kayra mau menerima hati seorang abdi negara tersebut ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29.

Raka menarik tangan Kayra saat iya merasa situasi aman untuk berbicara dengan Kayra.

"Apa sih Tuan, saya sedang bekerja ! " Ucap kesal Kayra yang di tarik oleh sosok gagah secara tiba-tiba.

Mayor Raka melihat wajah Kayra yang masih kesal terhadapnya, " Kamu setelah ini pulang kan ? pakai apa ? "

Kayra menatap Mayor Raka, " Jangan khawatir Tuan, Teman saya mau mengantarkan saya pulang. Saya pasti akan langsung pulang dan bekerja di tempat anda. Saya tidak akan lari dari tanggung jawab, lagian tinggal satu bulan ini lagi hutang saya akan lunas ? " jawab Kayra.

Mayor Raka merasakan hal yang aneh, ia tidak mau ada jarak waktu untuk Kayra berada di rumahnya.

"Tunggu ! " Cegah Raka mengehentikan langkah Kayra. " Jangan pulang sama teman kamu ! "

Sontak Kayra terdiam, "Apa dia cemburu ? " Gumam Kayra tersenyum kecil, tapi tidak ia tunjukan.

Kayra berjalan mundur ke hadapan Mayor Raka, " Kenapa tidak boleh, Cemburu ? Atau anda akan memaksa saya untuk pulang bersama anda lalu ibu anda melihatnya lalu setelah itu saya akan di caci maki lagi ? Itu maksudnya. "

Raka dengan gerakan cepat memperlihatkan kunci motor milih Kayra, Kayra menatap kunci itu memastikan jika kunci motor itu miliknya.

"Ini kunci motor kamu, kamu bisa pulang menggunakan motor kamu. Saya sudah suruh orang memperbaikinya dan mengantarkannya ke sini. " Jelas Mayor Raka membungkam mulut Kayra yang terus menghakimi Raka.

Kayra menyambar kunci itu dengan kasar, tidak ada ucapan terimakasih ataupun senyuman khasnya yang di sukai oleh Mayor Raka.

Jam istirahat pun selesai, Mayor Raka dan juga Kayra mulai bekerja kembali. Saat Kamera kesayangan Kayra tertuju pada Mayor Raka, di situlah Kayra langsung menurunkan Kameranya.

Sampai jam kerja selesai pun Kayra masih enggan betegur sapa dengan Mayor Raka walau hanya sekedar bertatap muka Kayra enggan melakukannya.

Kayra pun sampai lebih h dulu di banding Mayor Raka, Kayra kini sedang mendengar cerita BI Sari tenang baik di dalam rumah itu hanyalah BI Sari.

Semua pekerjaan sudah Kayra bereskan, semua makanan sudah tersedia di meja makan. Kayra tidak akan menampakan wajahnya di hadapan Ibu Maya, Sonia dan juga Mayor Raka.

Bukan hanya karna ucapan Ibu Maya yang tidak mau melihat Kayra, tapi Kayra memang sedang malas saja bertemu dengan penghuni rumah itu.

Mayor Raka yang sudah selesai makan malam, berniat untuk mencari udara segar di sekeliling rumahnya, Rumah Mayor Raka memang terlihat sejuk dengan pepohonan yang begitu sehat karna perawatan dari tukang kebun handal.

Mayor Raka dengan santainya berjalan mengitari taman rumahnya, seketika iya mendengar suara aneh di atas pohon mangga. Pikir Raka itu adalah Ular, karna jika berpikir itu adalah maling rasanya tidak mungkin. Mana mungkin ada yang berani maling ke rumah Mayor Raka.

Raka mengambil sapu taman untuk berjaga-jaga, " Tapi bagaimana jika itu bukan ular ? " Ujar kecil Mayor Raka.

Raka berjalan perlahan,

"Plak ... Plak ... Plakk .. " Suara itu semakin jelas terdengar di telinga Mayor Raka.

"Sejak kapan ular suaranya seperti itu ? Apa itu maling ? " Ucap kecil Raka yang sudah bersiap dengan kuda-kudanya. Jiwa kesatria meronta saat itu.

Namun saat Raka melihat secara langsung dan mendekat ke rah suara, terlihat sosok gadis yang sedang jongkok di atas pohon mangga sibuk menggeplaki kakinya karna di kerubuti nyamuk dan juga semut.

"Ya Ampun Kay ... Lagi apa kamu di atas pohon mangga malam-malam begini Hah ? Turun ... Turun ... " Ucap Raka menegaskan suaranya namun nada bicaranya sedikit di tekan, karna tidak mau orang rumah sampai tahu sifat pecicilan Kayra.

"Issstt ... Pelit banget sih Tuan, cuma pengen mangga satu saja Kok ! " Jawab Kayra dengan wajah masih terlihat tidak mau berdamai dengan Raka.

Raka menepuk jidatnya, " Bukan soal mangganya Kayyyyy ... Turun tidak ? Kalau tidak akan saya paksa turun kamu. " Perintah Raka dengan gerakan menakut nakuti Kayra.

"Tuan pergi saja, setelah itu saya akan turun ! " Ucap Kayra bandel.

"TURUN SEKARANG ! " Bentak kecil Raka.

Kayra menjatuhkan bajunya malas, " Bukan masalah tidak mau turun Tuan, tapi saya bingung cara turun nya bagaimana. "

Wajah Kayra kini berubah memelas di iringi dengan rasa takut akan ketinggian. Saat itu juga Raka terkekeh geli dalam hatinya

"Kamu itu bagaimana bisa naik tapi tidak bisa turun, Dasar bocah ! " Dengus Raka menertawakan Kayra yang masih duduk di atas pohon mangga.

Wajah Kayra mengerang kesal, jika saja ada yang bisa melihat kini di telinga Kayra mengeluarkan asap tebal akibat emosi yang sedang iya tahan.

"Awas saja memang ada Bocah sebohay gue ? Rasain nih ... "

"Brukkkkkkkk ! " Kayra menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh Raka, karna pohon mangga itu cukup tinggi, Mayor Raka tidak bisa mempertahankan tubuhnya akibat beban berat yang begitu kuat dari tekanan tubuh Kayra saat melompat.

Bukannya Kayra puas dengan aksi konyolnya saat melompat. Kayra malah terkunci oleh tatapan Mayor Raka saat menatapnya, tubuh Kayra malah terkunci oleh tangan kekar Mayor Raka yang memeluknya erat.

"Prok ... Prok .. Prok ! " Suara tepuk tangan terdengar dari teras depan rumah Raka.

Namun Mayor Raka masih nyaman memposisikan tubuh Kayra di atas tubuhnya, Mayor Raka baru merasakan hangatnya pelukan bersama dengan seseorang wanita.

Tanpa di duga tangan Kayra di tarik kuat oleh Ibu Maya, namun tubuh Kayra tak lepas begitu saja karna sentuhan kuat masih melingkar di pinggang Kayra.

" Bang Lepassssss ! " Sonia melepaskan tangan kakak'nya dengan kasar dari pinggang Kayra.

Punggung Raka sedikit sakit, sehingga ia tidak bisa bangun dengan cepat.

Sementara Tubuh Kayra di tarik keras oleh Ibu Maya, Ibu Maya melepaskan Kayra jauh dari Raka.

"PLAKKK ... PLAKKK, dasar wanita kotor. Dasar wanita murahan ! " Tamparan keras dari telapak tangan Ibu Maya mendarat di pipi kiri dan pipi Kanan Kayra.

Sehingga darah segar keluar dari sudut bibir Kayra.

Raka melindungi tubuh Kayra, " LEPASSSS ! Percuma anda membela saya Tuan, karna itu akan membuat Ibu Anda menampar dan menghina saya untuk yang kesekian kalinya. " Teriak Kayra menatap Wajah Raka dengan tatapan berembun.

Bukan karna rasa sakit karna tamparan tangan Ibu Maya, melainkan hinaan dari mulut Ibu Maya yang membuatnya sakit.

Kayra berlari kedalam kamarnya melewati pintu belakang, Kayra berlari di iringi dengan derasnya air mata yang keluar dari matanya.

"BU... APA YANG IBU LAKUKAN ? Ibu salah paham ! " Ucap tegas Raka pada Ibunya.

1
Rini Lestari
jd inget mayor Tedy..ajudan Bapak
Rini Lestari
jd inget mayor tedy..ajudan Bapak
Harry Zuma
ayo lanjut kpn selesainya
Salsabila Arman
lanjut
Ati Rohayati
Luar biasa
Mulyana
lanjut
Netik amora
lanjut dong,,, kok lama
Russyulfi
lanjut thor
Budi Raka
Luar biasa
Netik amora
lanjut dong
Oktavia Nur
lanjut
Tri Maryani
lanjuut
Herlina
Luar biasa
Netik amora
kok update lama
Tati Setianingsih
karakter ny menye" bgt bkin greget
Harry Zuma
ayo donk lanjut sampai selesai
Salsabila Arman
lanjut
Harry Zuma
ayo teruskan cerita ny sampai tamat
Nina Meylina
blm up Lg lanjut Thor udh bolak balik buka
Tri Winarni
dikit benar Thor🙏👍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!