ICE PRINCE OF SCHOOL

Hello guys, balik lagi ni sama AA, gak nyangka banget bakalan sampe ke titik ini, udah mau 30 an aja nih chapternya, maaf kalo sejauh ini gak sesuai ekspetasi kalian ya ceritanya

Gak bakalan banyak ceramah sih ya, langsung aja

Happy Reading guys

....

di kediaman Brinkley  keluarga itu tengah menikmati makan malamnya dengan obrolan ringan yg terdengar sampai sekarang, mereka menikmati makanan penutupnya, dan suara sang daddy membuat Agatha mengangkat pandangannya dari puding yg tengah ia nikmati itu

"Tha kamu gimana jadi ngambil undangan itu"

"iya dad, tapi mau nanya mommy dulu sih"perkataan Agatha membuat kerutan kecil muncul dikening sang mommy

"loh kamu dapat undangan apa Tha?"pertanyaan itu keluar begitu saja karena memang ia tidak diberi tau oleh anak maupun suaminya ini

"itu sayang, Agatha kemaren sempat ditawarin salah university di London sama gurunya"

"trus?"

"aku udah konsul juga sama gurunya, katanya sih bagus aku ngambil itu karena aku juga pindahan dari sana kan, jadi aku bilang mau ngomongin dulu sama mommy juga daddy" sambung Agatha menjelaskan

"kalo mom sih apa maunya kamu aja Sayang, mom gak mau nanti kamu merasa gak diperhatiin sama kita karena sekolah diluar terus" ujar mommy sambil mengelus lembut rambut Agatha dengan senyuman teduhnya

"daddy juga girl, kalo kamu mau ngambil juga gak papa, soalnya kan disana masih ada oma"

"kok gue gak tau lo dapat gituan?"cerocos Vano yg sedari tadi menyimak pembicaraan ini.

"lo aja sibuk sama ospek gimana gue mau ngasih taunya"ketus Agatha, memang sih abangnya ini sibuk dengan urusan kampusnya, kemaren agatha gak sempat bilang, orang ketemuan dirumah aja bisa dihitung dengan jari dalam seminggu, kalo gak Vano yg sibuk ya Agatha yg sibuk gitu aja terus

"Alva udah tau?"

bommm

pertanyaan yg keluar dari bibir Vano adalah pertanyaan yg paling Agatha hindari, karena ia belum mengatakan apapun kepada lelaki itu

"belum"jawab Agatha sekenanya

"loh kok belum dikasih tau sama Alva"tanya mommy sambil kembali duduk di kursinya setelah membersihkan piring kotor di atas meja

"belum sempat ngasih tau sama Alva mom, di sekolah juga gak sempat bicara"

"iya in deh si paling sibuk, orang tiap hari beduaan mulu"ketus Vano yg sibuk dengan handponenya

"apaan sih lo ganggu aja"ujar Agatha dengan kesal dan memilih untuk beranjak kekamarnya

"yaudah Thata ke kamar dulu mom, dad"pamitnya sebelum menaiki tangga menuju kamarnya

Paginya saat Agatha akan berangkat sekolah, ia mendapatkan pesan dari Alva

Ice🧊

aku gak bisa jemput ya Tha

^^^Me^^^

^^^ok^^^

Ice🧊

langsung kesekolah

^^^Me^^^

^^^hmm^^^

itulah obrolan singkat mereka berdua jika sudah di room chat, seperti biasa jika Alva tak bisa menjemputnya Agatha akan mengendarai mobilnya sendiri karena jika meminta tolong kepada abang dan daddy nya tujuan mereka berlawanan arah jadi takutnya jika ia meminta untuk diantar mereka akan telat ke kantor dan kampus, jadi ia memilih untuk berangkat sendiri

setelah ia menuruni tangga yg ditemui hanya sepiring nasi goreng dengan note diatasnya

'mommy sama daddy ke bandung ya sayang, maaf gak sempat pamitan sama kamu pules banget tidurnya'

dengan senyum kecil Agatha lalu menarik kursi meja makan lalu menikmati sarapa nya, karena masih ada waktu beberapa menit lagi untuk berangkat

..

sekarang agatha sudah berada diparkiran sekolah, seperti biasa bisikan siswa yg selalu kepo sama urusan orang selalu ingin tau ini itunya, padahal Agatha udah gak jarang pergi kesekolah sendirian setelah ia bersama dengan Alva namun mereka selalu berasumsi sendiri

keluar dari mobil dengan tatapan seperti biasa, menghiraukan perkataan siswa lain, Agatha berjalan menuju kantin yg berada dilantai satu untuk membeli minuman, karena ia merasa sedikit mengantuk sekarang jadi ia ingin membeli kopi sedikit untuk menghilangkan kantuknya saat belajar nanti, masalahnya mereka memiliki mapel sejarah hari ini, Agatha tak ingin mendapatkan  hukuman dari guru killer itu jika ia ketiduran dikelas

setelah mendapatkan apa yg ia cari, Agatha lanjut berjalan menuju kelasnya, namun saat diperjalanan ia mendengar obrolan siswi yg berjalan dibelakang nya

"eh Agatha sama Alva lagi marahan ya?"tanya salah satu dari mereka berdua

"kayaknya sih iya, buktinya Agatha pergi sendiri hari ini" "iya juga sih, jangan-jangan karena masalah tadi pagi diparkiran"

"kenapa tuh?"

"gue ngeliat Alva datang sambil bonceng in cewek yg anak baru itu loh, mana tu cewek meluk- meluk Alva lagi"

"shuttt kedengeran sama Agatha nanti habis kita" ujarnya lalu menarik temannya untuk berbelok di koridor lain

mendengar itu Agatha tak ingin memikirkan terlalu berlebihan, toh dia gak sempat ngeliat sediri kan

saat memasuki kelas Agatha hanya mendapati teman-teman kelasnya yg baru datang beberapa, Dara dan Jasmine juga belum terlihat ujung hidungnya kalo Alexa dia masih dalam pantauan Nathan dan keluarganya jadi gadis itu diberikan home schooling sama keluarga Bagaskara sampai ia bisa melupakan kejadian beberapa bulan belakangan

yg mencuri perhatian Agatha adalah bangku Alva yg masih kosong, bukannya ia mendengar jika Alva sudah datang tadi pagi dengan membonceng 'cewek' namun ia tak melihat keberadaan cowok itu di kelas

saat ia ingin menuju meja, langkahnya terhenti karena ada lelaki yg memotong langkahnya dan berjalan tanpa memandang kearahnya, well dia adalah Alva hal itu membuat kening Agatha berkerut saat melihat kelakuan Alva yg sangat beda hari ini, dan jangan lupakan jika Agatha sedikit mecium aroma parfum cewek di tubuh Alva

singkatnya sekarang adalah jam istirahat yg mana merupakan jam favorite bagi siswa di seluruh sekolah, namun istirahat kali ini terasa begitu lama bagi Agatha karena ia sekarang sendirian Jasmine dan Dara tidak hadir karena mereka ada acara keluarga, dan juga lelaki yg sedari tadi hanya diam disampingnya membuat Agatha berfikir dua kali apa kesalahannya sehinga lelaki ini mendiaminya selama jam pelajaran berlangsung

saat bel istirahat baru saja berbunyi Alva tanpa mengatakan apapun langsung beranjak dari duduknya mengundang tatapan heran dari Nathan dan Leo, tak biasanya teman mereka itu seperti ini bahkan dengan terang-terangan ia mengabaikan Agatha

"kenapa tuh Tha?"tanya Leo saat ia melihat Agatha yg sedikit terkejut dengan kelakuan Alva kali ini

"gak tau gue"ujarnya yg langsung meninggalkan kelas yg kembali menambah kebingungan Leo dan Nathan

"napa dah tu pasangan gak ada ujan gak ada angin diem-diem kek orang bisu"gerutu Leo yg sudah berjalan keluar kelas dengan Nathan yg mengikutinya dari belakang

kalo ditanya hari apa yg paling Agatha gak suka yaitu adalah hari ini, hari ini membuat moodnya hancur hanya karena kejadian di sekolah tadi, dimulai karena Alva yg mengabaikannya dan kalian tau hal yg semakin membuat Agatha kemusuhan sama hari ini saat pulang ia melihat sendiri Alva yg pulang bersama anak baru tempo hari mereka bicarakan

sesampainya dirumah Agatha hanya rebahan sambil main handpone, scrool tiktok atau ig juga sesekali chatan sama Alexa yg berada di rumah Nathan sekarang, mau nyamperin males kemama-mana, tapi kayaknya itu cuman rencana awalnya deh buktinya sekarang Agatha mendapat panggilan wajib dari sang mommy nya dari arah dapur, menuruni tangga dengan ogah-ogahan akhirnya gadis itu sudah berada di dapur melihat sang mommy yg sepertinya habis membuat kue, buktinya terlihat beberapa loyang yg sepertinya baru keluar dari oven yg tersusun di meja patri

"kenapa mom?"

"ini mom habis bikin kue, kamu kasih bunda Alva ya"

"ih males ah Thata kesana"

"eh gak baik gitu, anak gadis kok males-malesan dikamar, nanti dapat suami tua loh"

"ih mommy, amit-amit deh ya"

"yaudah kalo gak mau, anterin ini gih, mommy mau arisan dulu di rumah bu Wina"

"yah ini gimana dong mom, masa aku bawa semua sama loyang-loyangnya"

"duh anak mommy kok tiba-tiba bolot gini, ya itu kan ada yg udah mommy masukin dalam kotak, lucu deh kamu"

"hmm, bentar lagi aku anterin"

"yaudah mommy pergi dulu, kamu jangan lupa loh ya sayang"setelah mendapat anggukan dari anak gadisnya itu sang mommy langsung bergegas keluar rumah sambil membawa tasnya, biasa ibu-ibu sosialita kek gitu

Skipp

sekarang Status sudah berada di pekarangan rumah Alva, ia masih berada di dalam mobilnya sedikit melihat penampilannya, walaupun gak ada niat pergi ngantar kue harus tetap cantik dong, setelah memastikan penampilannya aman Agatha langsung bergegas keluar dari mobil, namun sebelum sampai ke depan pintu rumah, Agatha dibuat bingung oleh satu mobil yg asing dimatanya, apakah ayah Alva tengah memiliki tamu atau ada kerabat lelaki itu yg datang berkunjung, tapi sepertinya tidak karena biasanya jika ada tamu maka pintu utama akan terbuka namun sekarang pintu tengah tertutup, seperti pemilik rumah tidak berada disana.

Agatha memutuskan untuk berdiri di depan pintu yg besar itu sambil menekan bel berharap ada yg membukakan pintu untuknya

"iya sebentar" sahutan dari dalam rumah terdengar oleh Agatha, dan setelahnya terdengar suara pintu dibuka dari dalam dan terpampang lah bi Sumi yg tengah memegang komoceng,

ah sepertinya wanita itu tengah melakukan beres-beres rumah

"eh non Agatha"ujar bi Sumi saat melihat keberadaan gadis itu di depan pintu dengan paper bag yg berada di tangannya

"halo bi, bunda ada gak bi?"tanya Agatha kepada bi Sumi yg sudah mempersilahkan gadis itu untuk masuk kedalam rumah

"oh nyonya lagi keluar non, yg ada dirumah cuman den Alva"

"oh gitu ya bi, yaudah ini tolong kasih tau aja sama bunda nanti ya bi"ujar Agatha sambil memberikan paper bag yg ia tenteng sedari tadi

"yaudah non, nanti bibi sampein ke nyonya"

"bilangin aja kalo mommy Agatha bikin kue jadi di bagiin kesini"ujar Agatha yg diangguki oleh bi Sumi saat bi Sumi ingin beranjak, Agatha kembali memanggilnya

"bi, bibi tau gak itu mobil siapa yg diluar?"tanya Agatha saat ia kembali mengingat mobil yg terparkir didepan

"oh itu non ada temannya den Alva yg dateng tadi, cewek sih non dia tapi bibi gak mau nanya- nanya banyak yaudah bibi suruh langsung ke kamar den Alva aja, keliatannya mereka deket" ujar bi Sumi yg membuat Agatha mengerutkan keningnya, cewek, deket, perasaan

Agatha gak pernah tuh tau kalo Alva ada teman dekat cewek kecuali Nathan dan Leo

"kalo non mau nyamperin, kayaknya mereka lagi dikamar den Alva, bisa langsung naik aja"setelah itu Agatha langsung menuju kamar Alva

gadis itu berfikir apakah ruang di rumah Alva sekurang itu sampai harus berbicara di kamarnya, dan juga bisa-bisa cowok itu hanya diam saat ada cewek yg memasuki kamarnya

setelah ia sampai di depan pintu kamar Alva, ia mengerjit saat melihat pintu kamar itu tidak tertutup sepenuhnya, saat ia berusaha membuka pintu kamar ia melihat satu pemandangan yg membuatnya menggeram marah

di dalam kamar itu terdapat sepasang sejoli yg tengah berpelukan, ralat deh lelaki yg dipeluk paksa oleh gadis yg tak diundang itu

citt~~

decitan pintu yg didorong Agatha membuat perhatian dari dua sejoli yg berada dikamar itu

memandang Agatha dengan pandangan yg berbeda Alva memandang Agatha dengan tatapan terkejut, dan gadis yg Agatha tahu dia adalah murid baru di PHS itu memandangnya dengan tatapan kemenangan

tanpa ingin mendengar penjelasan dari Alva, Agatha berbalik dan menghiraukan panggilan dari cowok itu

sebelum menyusul Agatha, Alva mendorong kasar tubuh gadis sialan yg membuat Agatha nya salah paham

"kalo sampe Agatha salah paham sama gue lo tau apa akibatnya"perkataan Alva seolah angin lalu bagi gadis itu yg tengah tersenyum kemenangan

"Alva cuman buat gue Agatha, lo gak bisa jadi milik dia"

☕☕☕

Nah loh Alva kamu ketauan kan sama Agatha, main peluk"sih sama cewek lain

Mulai masuk ke maslaah couple kita ya guys

Aku kasih double"up nih

Kalo ada typo kabarin aja, jangan lupa voment

See you🤍