NovelToon NovelToon
Dua Bocah Genius Mencari Ibu

Dua Bocah Genius Mencari Ibu

Status: tamat
Genre:Anak Genius / Anak Kembar / Tamat
Popularitas:460k
Nilai: 4.9
Nama Author: emmarisma

9 tahun yang lalu satu keranjang berisi dua bayi laki-laki yang masih merah tiba di kediaman Houston. Tidak ada yang tahu siapa yang meletakkan dua bayi tak berdosa itu di luar pintu pada cuaca dingin seperti itu.

Dua bayi itu tumbuh menjadi anak laki-laki yang sangat Jenius dan sangat mirip dengan Ravenhart Houston. Pria paling populer di negara A. Tanpa sepengetahuan Raven, Dua bocah yang bernama King dan Leonard penasaran dengan sosok ibu yang membuang mereka. Akan kah mereka bisa menemukan ibunya? Atau justru mereka akan mencari ibu baru? Simak kisahnya di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29. Kenapa Tidak?

Beberapa petinggi di perusahaan Yoshino tampak terkejut, melihat Seravina digandeng oleh seorang pria yang baru-baru ini menjadi trending topik di berbagai majalah bisnis. Pria yang memiliki julukan pria bertangan besi dan berotak brilian itu, tetap memasang wajah datar, tanpa berniat melirik orang-orang yang ada di sekitarnya.

"Apakah ini tuan Ravenhart? Pemilik Houston Enterprises?" bisik-bisik mulai terdengar riuh, seperti suara lebah yang berdengung di dekat sarang. Jujur saja, Raven sama sekali tidak terganggu dengan hal itu.

Raven tidak peduli dengan selentingan yang terus bergaung di sekitarnya. Dia terus memeluk pinggang ramping Seravina. Dan matanya tampak terus menatap siapa siapa saja, pria yang berani memandangi calon istrinya.

Acara hari ini selain bertujuan untuk perayaan hari jadi perusahaan, tetapi juga merupakan pengenalan Yuri pada para kolega bisnis mereka, jika mulai sekarang dia yang akan menjadi pemimpin perusahaan Hashimoto.

Pihak dari juru bicara perusahaan juga mengumumkan adanya kerja sama dengan Houston Enterprises dan perusahaan GD grup milik Gallen, serta perusahaan Gaara. Beberapa kolega bisnis Yoshino tampak terperangah mendengar kabar ini. Tak hanya menggaet satu perusahaan bertaraf internasional, Yoshino berhasil mengikat tiga perusahaan raksasa itu. Mereka mulai memikirkan cara untuk bisa terus terikat dengan perusahaan Yoshino. Setidaknya mempertahankan kerjasama yang sudah terjalin. Siapa tahu mereka juga bisa ikut mendaki ketiga perusahaan raksasa itu.

Banyak para pejabat dan pengusaha yang diundang, kebanyakan dari mereka mulai mendekati Raven dan Gallen yang sedang duduk di samping kiri dan kanan Seravina. Keduanya terlihat seperti bodyguard Seravina saat ini.

"Kau bosan?" tanya Raven pada Seravina. Wanita itu mengangguk dengan malas sambil meneguk minumannya. Raven tersenyum tipis. Dia tahu, Seravina adalah tipe orang yang selalu bicara terus terang. Sedangkan Gallen hanya mendengus melihat Raven yang begitu perhatian pada Seravina dan tidak memperhatikannya. Padahal dia ada di sana juga karena Raven.

Seravina memang sangat jarang menghadiri acara-acara seperti ini. Baginya, mereka semua hanya sekumpulan penjilat dan orang-orang munafik. Mengatakan kalimat pujian yang kebanyakan hanya untuk menarik simpati untuk investasi. Sudah tidak heran menurutnya, dimana yang berkuasa akan menjadi raja di dalam jamuan. Seperti sekarang, banyak yang mengajak Gallen dan Raven bersulang. Namun, mengabaikan Seravina.

Dulu Seravina pernah disanjung dan dipuji. Namun, itu dulu saat dia menjabat menjadi CEO. Kini dia diabaikan seolah keberadaannya memang tak kasat mata.

Raven mulai jengan menghadapi orang-orang ini. Dia membisikkan sesuatu di telinga Seravina dan lalu Seravina mengangguk. Keduanya berdiri tanpa menanggapi basa basi para pengusaha yang masih terus bicara. Raven mengajak Seravina mendekat ke ayahnya. Lalu tak lama Raven dan Seravina pergi meninggalkan ballroom mewah itu.

"Mau langsung pulang?" tanya Raven. Seravina yang semula memandang jalanan seketika menoleh.

"Ya, kepalaku masih sedikit kurang nyaman."

"Perlu ke rumah sakit?"

"Tidak. Jangan! Aku hanya perlu istirahat saja."

"Seharusnya tadi kau tidak minum alkohol," ujar Raven.

"Aku hanya minum sedikit."

"Sama saja." Raven tiba-tiba menjadi kesal. Seravina hanya tersenyum menanggapi.

Keduanya tiba di hunian baru Seravina. Raven membukakan pintu untuk Seravina. Bayangkan saja, seorang CEO Houston Enterprise membukakan pintu untuk seorang wanita. Jika ini di ketahui oleh karyawannya, mereka pasti akan berteriak histeris.

Keduanya berjalan masuk menuju kamar yang sama. Ya, kamar yang sama. Raven sudah terang-terangan menunjukkan perasaannya dan niatnya untuk menikahi Seravina. Jadi kedua orang tua Seravina pun juga tidak ikut campur dengan urusan mereka. Karena diantara mereka berdua sudah ada anak.

Seravina masuk ke walk in closed mengambil piyama tidur. Dia lantas masuk ke kamar mandi tanpa menatap Raven.

Raven memandangi punggung Seravina yang menjauh dengan sorot mata penuh cinta. Dia pun masuk ke walk in closed dan berganti pakaian.

Seravina mondar mandir di dalam kamar mandi. Hatinya resah mengingat dia akan sekamar dengan Raven. Kamar itu memang sangat luas, tapi sayangnya tidak ada sofa. Raven seolah memang sudah merencanakan semuanya.

"Calm down, Seravina. Ini bukan pertama kalinya kau tidur dengannya. Jangan gugup. Dia akan menertawakanmu nanti," gumam Seravina.

Akhirnya setelah setengah jam berada di kamar mandi, Seravina mulai meneguhkan hatinya untuk keluar. Saat keluar dari kamar mandi, lampu kamar sudah berubah temaram. Raven sudah mengubahnya menjadi lampu tidur.

Seravina menatap Raven yang rebahan di atas ranjang sambil memainkan ponselnya. Saat mendengar pintu kamar mandi terbuka, Raven mengangkat wajahnya dan mendapati Seravina masih mematung di depan kamar mandi.

"Kemarilah!" Raven menepuk sisi kasur di sebelahnya. Dengan berusaha bersikap tenang, Seravina duduk di tepi ranjang.

"Sebenarnya kau harus minum obat, tetapi ini belum ada satu jam dari saat kamu meminum alkohol," ujar Raven, sambil mengusap rambut Seravina.

Sentuhan itu membuat Seravina dilanda ketegangan. Raven menggeser tubuhnya dan memeluk Seravina dari belakang.

"Wangi sekali," bisik Raven. Pria itu sudah menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Seravina.

"Ra_Raven!"

"Ya."

"Tolong lepaskan aku."

"Tidak akan. Malam ini aku ingin kita mulai lembaran baru. Benar-benar baru. Saat kita pulang ke negara A kita akan menikah."

"Aku belum mengatakan apapun. Kenapa kau mengambil keputusan sepihak?"

"Ini bukan sepihak. Aku sudah membicarakan hal ini dengan kedua orangtuamu. Mereka bahkan tidak bisa lebih setuju lagi dengan ide ini. Kau tahu sendiri di negaramu ini tingkat pernikahan sangat kecil. Aku ingin menjadi bagian kecil itu. Toh diantara kita sudah ada King dan Leonard," kata Raven sambil meletakkan kepalanya di atasi bahu Seravina.

Seravina menghela napas panjang. "Aku takut."

"Apa yang kau takutkan?"

"Aku takut nanti mengecewakanmu. Aku takut Daisuke dan yang lainnya masih mengejar aku dan keluargaku. Aku tidak mau ada korban lagi."

Raven memejamkan mata dan lebih mengeratkan pelukannya di perut Seravina. "Kau terlalu banyak berpikir. Aku berjanji padamu, akan menyelesaikan skor dengan Daisuke, sehingga dia tidak akan lagi mengganggumu."

Seravina menoleh tiba-tiba, Raven langsung mematuk bibir semerah chery itu dengan lembut. Raven menahan sebelah wajah Seravina. Wanita itu memejamkan matanya dan membalas lu*matan bibir Raven.

Keesokan harinya, Seravina terbangun dengan linglung, lintasan memori semalam, membuat wajahnya yang putih bening berubah merona.

"Morning, Sweetie." Raven membuka matanya dan langsung mencuri ciuman pagi Seravina.

Seravina menutup mulutnya dengan wajah yang semakin memerah. "Oh my ... aku belum menggosok gigiku, Raven."

"Memangnya kenapa?"

"Ti_tidak ada. Menjauhlah! Aku mau mandi."

Seravina berusaha mendorong tubuh Raven. Namun, pria itu tak bergeming dan justru malah terkekeh. Bagi Raven ini pagi terindah yang pernah dia lalui sepanjang hidupnya.

1
Tira Aneri
sukaaa
Ruzita Ismail
Luar biasa
kristi hartati
Biasa
kristi hartati
Kecewa
Cindy Cindy
Luar biasa
Bundanya Pandu Pharamadina
terimakasih mbak Author sudah di ijinin marathon TAMAT.
👍❤❤❤❤
Bundanya Pandu Pharamadina
Raven.... Naruto nya kemana🤔
Bundanya Pandu Pharamadina
malu lama lama Bucin❤
Bundanya Pandu Pharamadina
Seravina kita juga penasaran siapa dirimu 🤔
Cata Leya
trllu parno
Cata Leya
😁🤭
Cata Leya
bagus...abaikan sja nenek yg perhitungn model gtu
Cata Leya
ibu bgini hrs di tegasin biar gk trs semena2
Cata Leya
😱😱😱😱
Cata Leya
kakek tsundere 😁
Cata Leya
ohh gr2 ni..ankny di ksh ke bpkny
Bunda Puput
Luar biasa
chue
s2.y kakk pleasee
Umi Umi
Luar biasa
arniya
luar biasa kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!