NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Pewaris (Gleen Fernando)

Kembalinya Sang Pewaris (Gleen Fernando)

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:3.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: DF_14

Gleen Fernando, sosok pria yang selalu terlihat ceria, padahal hatinya menyimpan banyak luka. Dari kecil, dia tak pernah mendapatkan kebahagiaan, karena dia adalah korban penculikan saat dirinya masih bayi. Sehingga dia dikira telah mati.

Setelah dewasa, dia tumbuh sebagai seorang penipu ulung, memanfaatkan ketampanannya untuk mendapatkan uang dengan cara menipu para korban. Kemudian dia bergabung dengan seorang detektif dalam mengungkapkan banyak kasus.

Sebuah insiden saat dirinya dalam melakukan sebuah penyamaran, membuat dia akhirnya bertemu dengan keluarganya yang sesungguhnya.

Siapa sangka dia ternyata adalah seorang pewaris yang telah kembali, dia pasti akan menghancurkan siapapun yang telah terlibat ke dalam peristiwa penculikan atas dirinya dan juga pembunuhan terhadap ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Gleen telah kembali ke kantor The Darkness, dia nampak tersenyum mengingat bagaimana ketika dia sempat mencium bibir Felicia, bibir wanita itu memang sangat terasa manis dan candu, bukan hanya bibirnya saja, tapi semua yang ada di diri Felicia memang menjadi candu untuknya.

Gleen sama sekali belum bisa melupakan kejadian malam itu, semua lekuk tubuh Felicia masih dia ingat dengan jelas dari atas sampai bawah, sangat indah dan nikmat.

"Wah wah ada yang habis ketemu pujaan hati nih." goda Danu begitu melihat Gleen yang yang baru saja masuk ke dalam kantor dengan nampak sumringah.

Gleen tak menanggapi godaan Danu, dia malah merebut chiki dari tangan Danu dan memakannya, kemudian dia duduk di antara Danu dan Alvaro, saat ini mereka sedang berada di ruangan meeting.

Gleen memperlihatkan isi chatan antara Felicia dan Milea kepada kedua sahabatnya. "Coba kalian baca chatan mereka berdua!"

Felicia: Terimakasih Milea, kamu sudah membantu aku untuk meyakinkan papa bahwa semalam aku benar-benar menginap di rumah kamu.

Milea: Iya sama-sama, Fel. Tapi sebenarnya semalam kamu kemana?

Felicia: Maaf, aku tidak bisa cerita, Milea.

Milea: Iya, tidak apa-apa. Nanti malam setelah aku pulang kerja, kita ketemuan ya. Hanya kita berdua yang tahu. Aku tunggu kamu di rumah.

Felicia: Apa kamu punya masalah, Milea? Atau ada yang mengancammu?

Milea: Aku tidak bisa menjelaskannya lewat pesan, Felicia. Apalagi hari ini pekerjaan aku banyak sekali. Kita bicarakan secara langsung saja.

Milea: Oke, aku nanti akan ke rumahmu jam 8 malam.

Alvaro mencoba mencerna percakapan kedua wanita itu. "Hm, Milea mengatakan hanya kita berdua yang tahu. Dan waktu Felicia bertanya apa ada yang mengancammu? Milea hanya menjawab dia tak bisa menjelaskannya lewat pesan. Itu artinya memang sudah pasti ada seseorang yang mengancam Milea. Dan dari kata Milea menegaskan hanya kita berdua yang tahu itu sudah jelas bahwa Milea takut ada orang disekitar Felicia yang mengetahui rencana pertemuan mereka."

"Jadi maksudnya orang yang mengancam Milea itu adalah orang yang dekat dengan Milea dan juga Felicia?" tanya Gleen kepada Alvaro.

Alvaro menganggukkan kepalanya. "Ya, seperti itu."

"Kalau begitu sudah dipastikan bahwa orang yang mengancam Milea adalah orang yang menghamilinya." Danu pun ikut berbicara, "Lalu siapakah orang yang paling harus dicurigai?"

Gleen berpikir sejenak, kemudian dia segera berdiri, dia menulis nama seorang pria di white board sana. "Aku rasa dia adalah orang yang paling pantas dicurigai." Gleen menunjuk kata ALVIN di white board itu.

Gleen meneruskan perkataannya sambil menunjuk white board kembali, "Alasan aku curiga pada orang ini, mengapa tersangka harus mengancam Milea seakan takut ada sesuatu hal yang tidak boleh diketahui oleh Felicia? Itu artinya bagi tersangka, Felicia pasti sangat penting ,sehingga dia tidak ingin Milea mengatakan sesuatu tentangnya sisi negatifnya kepada Felicia."

Alvaro pun berpikir yang sama dengan Gleen, "Mungkin untuk saat ini kecurigaan kita mengarah pada Alvin. Tapi kita tidak bisa mengandalkan sebuah asumsi saja, harus ada bukti yang kuat." Karena kalau tidak ada bukti sama sekali, jatuhnya fitnah.

Danu sudah berusaha untuk menyadap beberapa kamera CCTV di sekitar rumahnya Milea, termasuk sebuah toko ataupun mini market, dia hanya bisa tertawa, "Benar-benar cerdik, dia sudah merencanakan pembunuhan ini, sampai CCTV di sekitar rumah Milea pun telah di rusak."

Alvaro berkata kembali. "Jika benar pelakunya adalah Alvin, aku rasa ini semua ada campur tangan dari Robert. Sampai sekarang kita tak pernah tahu kejahatan apa saja yang dilakukan oleh Robert, bahkan pada tahun 1996 sama sekali tidak ada laporan ke pihak kepolisian tentang orang tua yang kehilangan bayinya di kota Jakarta." Alvaro mengecek data di kepolisian yang telah berhasil dicuri filenya oleh Danu.

Gleen menanggapi perkataan Alvaro, "Ada tiga kemungkinan, yang pertama orang tuaku sudah mati sehingga mereka tidak mencari keberadaanku. Yang kedua, mungkin saja orang tuaku memang tidak mengharapkan kehadiranku dan berkerjasama dengan Robert. Dan yang ketiga, kedua orangtuaku sama sekali tidak menyadari bahwa aku telah hilang."

Danu mentertawakan kecurigaan Gleen yang ketiga, "Maksudmu Robert menukarkan kamu dengan bayi yang lain sehingga orang tuamu tidak menyadari kehilangan bayinya, begitu? Hahaha... terlalu banyak nonton film kamu, Gleen. Itu artinya harus ada satu orang tua lagi yang kehilangan bayinya. Nyatanya pada tahun 1996 tidak ada kasus kehilangan bayi di Jakarta."

Gleen malah ikut tertawa, "Eh siapa tahu aku adalah seorang pewaris yang kaya raya." candanya.

"Kalau mimpi jangan ketinggian, Gleen. Kalau kamu benar-benar seorang pewaris, aku rela si Alvaro lari keliling kota pakai daster." ucap Danu sambil menunjuk Alvaro.

Gleen dan Danu memang sering saling meledek, walaupun hanya sekedar candaan.

"Lah ngapain bawa-bawa namaku?" protes Alvaro, padahal dia tidak ikut dalam perdebatan kedua sahabatnya.

Danu terdiam sebentar, dia menjadi teringat akan sesuatu, "Oh iya kebetulan ibuku ulang tahun nanti malam, kalian harus hadir, bawa pasangan kalian, kita makan bersama di rumah makan Manda, gratis!"

"Wah meledek, sudah tahu aku lagi jones." protes Gleen.

"Nah itu hebatnya kamu, kamu sebenarnya jomblo, tapi sampai bisa main jungkat jungkit bersama cewek cantik, CEO lagi. Lah aku? Jomblo iya, perjaka iya." Danu menunjuk dirinya sendiri, dia merasa paling ngenes diantara kedua sahabatnya.

Alvaro yang merasa sudah sold out, dia tertawa paling keras, karena sedang menikmati masa-masa romantisnya dengan sang istri tercinta.

Sementara Gleen, dia nampak menelan saliva, gara-gara Danu, dia jadi ingin mengulangnya kembali bersama Felicia. Jangankan untuk mengulang kembali, baru di cium saja, pinggang dan kakinya harus kena keganasan macan betina itu.

1
Desy Ariyanti
Luar biasa
Vea Love
/Heart/
Dwi Oktaviani
reaksi alami.. naluri anak dan ibu yah...
Dwi Oktaviani
Luar biasa
Dwi Oktaviani
Lumayan
Irwandy 16
bagus sekali ceritanya
Datu Zahra
top
Irwandy 16
seru jln ceritanya dan juga menarik ada sedihnya juga
RORO RATIH
Luar biasa
Ignatius Sumardi
Sinmong toto..
Ignatius Sumardi
Kecewa
Ignatius Sumardi
Buruk
Ignatius Sumardi
Bagus, bahasanya lugas.....
Arie Chrisdiana
jgn bodoh kmu Felicia masak seorang CEO yg paling tdk punya pendidikan tinggi bisa dibodohi dg begitu mudahnya oleh org lain
Ignatius Sumardi
Tetaplah teguh pd prinsip.
Aceng Saepudin
Luar biasa
Arie Chrisdiana
ayo Thor kmu hrs bergerak cpt utk menangkap pelakunya aq sdh ndak sabar nich pingin tak becek2 jd penyetan
Endah Putra Arda
Kecewa
Endah Putra Arda
Buruk
Deni Santosa
coba kata NGGAK ganti dengan kata TIDAK /Pray/(cuma sebatas saran)
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!