Dihamili Pria Arogan ( Cahaya Di Ujung Kegelapan )

Wildan yang merasa jika Nayla haus akan belaian pun memilih turun dan memasuki mobilnya, menurutnya menghindar jauh lebih baik dari pada termakan buaian setan yang kelak bisa menjerumuskannya.

" ayo aku antar pulang sekalian aku ingin melihat apa reaksi mereka jika aku pulang bersama dengan mu " ucap Wildan sambil membuka pintu mobil.

Nayla yang gagal mendapatkan apa yang di inginkan pun memilih masuk ke dalam mobil Wildan, mungkin memang sudah nasibnya kehilangan semuanya setelah salah memilih jalan.

" maaf.. aku terlalu terbawa perasaan " ucap Nayla yang merasa malu dengan apa yang dirinya lakukan pada Wildan.

" aku mengerti tapi sebaiknya kamu berusaha membuat suami mu bertekuk lutut di hadapan mu, bukan malah mencari pelampiasan lain " ucap Wildan.

Mungkin akan lain ceritanya jika Nayla bertemu dengan Wildan sebelum dirinya mengecewakan Wildan dengan pilihan yang iya ambil.

Karena setelah di kecewakan oleh Nayla Wildan memilih fokus pada Talia dan menutup diri dari wanita manapun sampai saat Rania hadir dalam hidupnya dan Talia.

" ada masalah apa kamu dengan mas Rizky ?" tanya Nayla yang ingin membantu Wildan membalaskan perlakuan suaminya pada adiknya.

" merebut kembali apa yang seharusnya aku miliki " ucap Wildan saat mengingat Rania yang mungkin kini sudah bersama dengan Ridzwan.

" maksud kamu apa ?" tanya Nayla yang tidak paham apa yang sedang di perebutkan Kaka beradik ini.

" hanya demi kebahagiaan Ridzwan ibu meminta calon istriku untuk menjadi istri Ridzwan " ucap Wildan sambil mencengkram erat stir mobil yang sedang iya pegang.

Nayla yang merasa iba atas apa yang di alami Wildan pun bertekad untuk membantunya semampu yang iya bisa karena iya tau rasa yang di paksakan tidak lah baik.

" aku akan turun di sini saja " ucap Nayla karena sedikit lagi sampai di rumah Rizky.

" aku akan membantu mu bersatu dengan kekasih mu karena aku tau bagaimana rasanya memaksakan perasaan pada orang yang tidak mencintai kita " ucap Nayla.

Wildan hanya melihat sekilas pada Nayla tapi tak lama iya pun menghentikan mobilnya di tempat yang nayla minta.

" tidak perlu, kamu hanya harus fokus mendapatkan cinta suamimu dan aku akan berusaha sendiri mengambil apa yang memang harusnya menjadi milikku " ucap Wildan sambil membuka kunci otomatis mobilnya.

" baik lah semoga apa yang menjadi tujuan kita bisa tercapai " ucap Nayla sambil turun dari mobil Wildan.

Wildan pun melajukan mobilnya menuju rumah nya karena memikirkan keadaan Talia yang mungkin sedang tidak baik baik saja.

Tak terasa pagi pun menjelang dimana Rania baru saja terjaga merasakan ada benda kekar di atas perutnya, dengan perlahan Rania membuka mata melihat apa yang menimpa perutnya..

" tangan siapa ini " tanya rania pada dirinya sendiri sambil mengangkat tangan itu tapi baru saja Rania memegang tangan itu, tangan itu malah memeluknya begitu erat.

Rania pun berbalik untuk melihat siapa yang telah kurang ajar padanya, dan ternyata laki laki yang selalu memaksakan kehendak nya, Rania pun mendorong keras tubuh yang telah kurang ajar padanya.

Bruggg...

" auhh ran.. sakit " ucap Ridzwan yang terjatuh karena di dorong oleh Rania.

" atas dasar apa kamu memeluk ku " ucap Rania yang masih terbawa emosi karena Ridzwan telah dengan sengaja memeluknya tanpa ijin.

" aku hanya memeluk mu tidak memakan mu" ucap Ridzwan yang masih kesal atas apa yang Rania lakukan padanya.

" kamu belum mempunyai hak apapun padaku dan tubuhku " ucap Rania bangkit dari tidurnya sambil melihat Raja yang masih terlelap dalam tidur nya.

" ok hari ini kita akan menikah " ucap Ridzwan yang seolah tertantang dengan apa yang di ucapkan Rania.

" ok.. tapi ku meminta mahar padamu " ucap Rania sambil tersenyum setelah menghentikan langkahnya yang tadinya akan menuju kamar mandi di kamar Ridzwan.

" apa ..? aku pasti sanggup memberikan apapun yang kamu mau " ucap Ridzwan pad Rania.

" baik lah tuan arogan, aku minta di belikan rumah senilai satu milyar dan harus siap dalam satu Minggu " ucap Rania.

" tapi aku ingin menikahimu hari ini " ucap Ridzwan yang tidak ingin terlalu lama menunggu dan berharap setelah menikah dengan Rania ular sanca nya bisa terbangun dari mati suri.

" tak masalah tapi aku minta kamu untuk tidak menyentuh ku sampai kamu benar benar cinta padaku " ucap Rania yang tak ingin hanya di jadikan alat untuk kesembuhan Ridzwan.

" tidak bisa seperti itu ran !!" ucap Ridzwan yang kini sudah berada di hadapan Rania.

" tentu saja bisa, kamu saja bisa memperlakukan ku seenaknya kenapa aku tidak " ucap Rania sambil berlalu dari hadapan Ridzwan.

" eeehhhrrrggg " teriak gemas yang harus Ridzwan tahan karena tidak ingin membangunkan Raja.

Sedangkan Rania yang sudah berada di dalam kamar mandi pun bersandar di pintu kamar mandi menenangkan jantungnya yang masih belum terbiasa berinteraksi dengan Ridzwan laki laki yang pernah menorehkan luka di hatinya.

" tuhan jika memang pernikahan ini harus terjadi berikan aku keikhlasan menerima dan menjalani pernikahan ini dan berikan kebahagian pada mas Wildan yang sudah begitu baik padaku dan juga Raja selama ini " ucap Rania sambil mengguyur kepalanya agar bisa lebih tenang.

Sedangkan Wildan yang memang sudah pulang menjelang pagi kerumahnya pun kini sedang menyiapkan sarapan untuk putrinya yang entah kapan akan bisa memiliki seorang ibu.

" pagi sayang .." sapa Wildan pada putrinya, wildan bisa melihat wajah Talia yang terlihat murung.

" kamu kenapa sayang ?" tanya Wildan yang tidak suka melihat Talia murung.

" ayah... kenapa ibu dan Raja ikut sama mobil om Ridzwan " tanya Talia.

" om Ridzwan mau nikahin ibu Rania " ucap Wildan meski sebenarnya sangat sakit saat mengucapkan semua itu.

" kok gitu..? kan ayah yang mau nikah sama ibu " ucap Talia yang merasa aneh dengan semua yang terjadi.

" Talia yang sabar ya.. mungkin belum saat nya Talia memiliki seorang ibu " ucap Wildan yang tidak ingin anaknya sedih.

" Talia benci sama om Ridzwan dan eyang juga yang udah merebut ibu dari kita " ucap Talia yang memilih kembali masuk ke kamarnya.

" sama ta.. ayah juga kecewa pada semua yang sudah merebut kebahagiaan kita " ucap Wildan sambil melihat Talia masuk ke kamarnya lagi.

" tapi ayah yakin akan ada kebahagiaan yang akan kita dapat setelah semua ini berlalu " ucap Wildan sambil memakan sarapan nya.

Raja yang baru saja terbangun langsung melihat laki laki yang semalam membawa mobil yang iya dan ibunya tumpangi.

" kenapa om bisa bobo di sini ?" tanya Raja sambil melihat wajah Ridzwan dari dekat.

" om... om... bangun sudah siang ??

" om ngapain tidur di sini ?? om ngga boleh bobo sini lagi " Raja sambil mendorong Ridwan dari sampingnya.

" Raja ...tidak boleh seperti itu sayang ..." ucap Rania yang baru saja keluar dari kamar mandi bahkan Rania dengan sengaja hanya memakai handuk yang menutupi setengah pahanya.

" Raja mandi gih .. " ucap Rania yang sengaja melewati Ridzwan.

" aku ingin lihat apa benar ular mu mati suri atau hanya alasan mu saja..

✍️✍️✍️ waduh... Rania mancing mancing...😜😜

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi UP nya.

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak ya biar R-kha lebih semangat lagi.

love you moreeeee 😍😍🌹