NovelToon NovelToon
Mahligai Impian

Mahligai Impian

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan / Angst
Popularitas:4.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Desy Puspita

"Seiman, aku ingin seperti Mama yang cium tangan Papa di sepertiga malam sambil pakai mukena ... belajar ngaji selepas Isya dan berdiri berdampingan di Jabal Rahmah." - Zavia

Menjadi pasangan seorang Azkayra Zavia Qirany adalah impian seorang Renaga Anderson. Namun di sisi lain, sepasang mata yang selalu menatapnya penuh cinta justru menjadikan Renaga sebagai cita-cita, Giska Anamary.

Mampukah mereka merajut benang kusut itu? Hati mana yang harus berkorban? Dongeng siapa yang akan menjadi kenyataan? Giska yang terang-terangan atau Zavia yang mencintai dalam diam.

Follow ig : Desh_puspita

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29 - Egois Sedikit Saja

Renaga sudah melakukan apa yang seharusnya, jujur akan perasaan dan tujuan yang ingin dia gapai. Memang akan menyakitkan salah satu, terlebih Keny yang sejak kecil sudah berharap lebih bahwa Ranaga akan menjadi menantunya. Namun, di sisi lain dia juga memiliki cinta yang harus diperjuangkan.

Egois, satu tamparan bahkan sudah mendarat di wajahnya. Renaga sama sekali tidak peduli, dia tidak merasa bersalah dan kebahagiaan orang lain bukan tanggung jawabnya. Permintaan maaf terakhir dia berikan pada Keny, dia yang mengerti kekecawaan seorang ayah melihat putrinya bersedih tentu saja sebesar itu.

"Hentikan, Ken!! Kau tidak berhak menyakitinya."

Keyvan menahan Keny yang masih tercekam amarah. Bagaimana Giska hari ini membuatnya kecewa pada Renaga. Pria itu menghela napas panjang. Keny tahu ini salah, tapi dia hanya merasa ingin sekali saja melampiaskan kemarahan pada Renaga.

"Maaf, Renaga ... tidak seharusnya Om begini, tapi ya Tuhan ... kenapa harus Zavia? Kau tahu bagaimana perasaan Giska padamu? Kau ingin membunuh putriku atau bagaimana, Ga?" tanya Keny mengusap wajahnya kasar.

Tujuh tahun dia melihat bagaimana perkembangan Giska yang menjadikan Renaga sebagai dunianya, bagaimana bisa Giska akan menerima dengan mudah. Terlebih lagi, wanita pilihan Renaga adalah Zavia, sahabatnya sendiri.

"Lalu aku harus bagaimana? Mengikuti keinginan Om untuk mewujudkan cita-cita Giska? Om lah yang sedang membunuhku."

Justin tidak memihak salah satunya, posisi Zavia maupun Giska sama. Dia percaya putranya mampu memutuskan segala sesuatu dengan matang. Baginya, Renaga sudah sangat dewasa dan tidak akan dia memengaruhi jalan pikiran putranya.

"Justin, kenapa kau diam saja?"

"Ini urusan anak-anak, tidak seharusnya kita ikut campur, Ken ... maaf jika putraku sudah membuat putri kalian kacau, tapi seperti yang kita pernah janjikan di masa muda apapun yang terjadi kita harus tetap baik-baik saja, Ken."

"Kita mungkin baik-baik saja, tapi putriku_"

Evan paham bagaiamana perasaan Keny, akan tetapi dia tidak akan mengalah kali ini.Terlebih lagi, Renaga sudah berani berbuat lancang pada putrinya. Besar dugaan, jika Renaga tidak berbohong hingga tidak pernah terpikirkan dalam benak Keyvan untuk menghalanginya.

Pilihan Renaga sudah tidak dapat ditawar, kedua pria itu memutuskan untuk pulang usai terjadi pergolakan batin yang memerjuangkan dua hati itu. Keny memang bisa menerima jika putra Justin memilih sendiri kebahagiaannya dan dia tidak akan merasa ini sebagai masalah.

Justin meminta Renaga untuk segera ke kamar dan istirahat, malam sudah larut bahkan mata Renaga sampai memerah. Setelah melewati banyak malam, Renaga merasa malam ini adalah titik dimana dia merasa berguna untuk diri sendiri.

Entah dari mana keberaniannya hingga mampu mengutarakan niat setulus itu pada Keyvan secara blak-blakan. Pria itu menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur seraya menyentuh dada yang kini terasa sedikit panas dan tidak beraturan.

"Kenapa tidak dari dulu, Ga."

Dia bermonolog seraya menatap langit-langit kamar. Selang beberapa lama, ponselnya bergetar, pertanda pesan masuk. Aneh sekali, biasanya tidak ada yang mengusik Renaga jam segini.

Dimana? Kabarin kalau sudah di rumah.

Hanya satu kalimat, Renaga sampai bangun dan membaca pertanyaan itu berulang-ulang. Senyumnya mengembang, sama sekali tidak dia duga jika Zavia akan menghubunginya malam ini.

Dia terlalu bahagia, hingga sama sekali tidak sadar jika jemarinya justru memilih ikon panggilan video di sana. Lebih parahnya lagi, hingga panggilan itu Zavia terima, Renaga belum sadar juga dan dia masih terus menarik rambutnya asal.

"Kak Aga, kenapa?"

"Hah? Zavia? Dari mana suar_ Astaga, kapan aku?" Dia panik sendiri, padahal wanita yang dia hubungi adalah Zavia, bukan Staff HRD.

"Oh sudah di kamar ya, kirain belum ... tadi Fabian telepon ketemu Kakak di jalan, makanya aku tanya."

"Ohem, iy-iya sudah, kamu kenapa belum tidur?"

"Kebangun," jawab Zavia sembari menguap dan menjelaskan jika dia tengah mengantuk sebenarnya.

Telanjur basah, meski gugup dia tetap meneruskan panggilan video itu. Renaga memandangi wajah lelah Zavia yang sepertinya hanya menyisakan tenaga beberapa persen saja. "Ah, calon istriku cantik sekali."

Calon istri, sepertinya sudah sangat pantas Renaga menyebut Zavia seperti itu. Beberapa pertanyaan Renaga mulai tidak dijawab secara sempurna, padahal belum terlalu lama. Rasa kantuk pria itu lenyap begitu saja, seakan tidak ingin hal semanis itu berlalu begitu saja.

"Zavia, aku sudah melamarmu di hadapan om Evan ... pikirkan mau mahar apa, aku tidak main-main. Aku pulang bukan hanya untuk menggantikan Daddy saja, tapi menjemputmu sebagai jodohku."

Sepi, beberapa detik tidak ada jawaban dari Zavia. Entah wanita itu tertidur atau memang sengaja diam hingga tidak bersuara lagi sejak beberapa menit lalu. Yang jelas, malam ini Renaga ingin mengutarakan keberhasilannya.

"Jangan menolak ya ... untuk kali ini, aku mohon egois sedikit saja demi aku, Zav. Terima kasih sudah menungguku. Tidurlah, my angel.

.

.

- To Be Continue -

1
fitriani
sweet bgt🥰🥰🥰🥰
fitriani
terkadang alam bawa sadar kita masih sakit ketika mengingat luka dr org masa lalu kita
fitriani
bnr2 y giska ngatain suaminya kurang se ons😂😂😂😂😂
fitriani
wkwkwkwkwk baru taw kl giska punya bakpao imut🤣🤣🤣🤣🤣🤭🤭🤭🤭🤭
fitriani
🤣🤣🤣🤣🤣🤣😂😂😂😂perut aku kram gara2 ketawa
fitriani
idih alah si gabi gak jelas bgt... kan dy yg mencampakkan giska lah skr berasa dy yg korbannya giska😏😏😏😏😏
fitriani
nah gmn giska setelah karma datang padamu krn dulu sering bikin aga naik darah😂😂😂😂😂
fitriani
widih auto lgsg jadi mantu ini ma🤣🤣🤣🤣🤣
fitriani
hati2 giska pasti nanti ada kalimat tambahan dari crist😂😂😂😂😂
fitriani
kmrn giska melongo krn hp skr karena mobil🤣🤣🤣🤣🤣🤣
fitriani
kirain emaknya mau ngucapin selamat ultah eh tawnya minta obat sakit gigi😂😂😂😂😂😂
fitriani
wkwkkwwkkw lucu bgt giska sampe melongo gara2 lht hp crist🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
fitriani
enakan baca season 2 ini drpd season 1....lucu...gemes😁
fitriani
wkwkwkwkwk crist ketemu giska berasa dpt jackpot🤭🤭🤭🤭🤭
fitriani
padahal dulu aku kirain gabi adalah obat bwt giska eh ternyata malah racun paling pahit bwt giska
fitriani
wah ternyata seorang crist masih ada hati nurani😂
Neng anah
Luar biasa
Uyi Adiraja
Lumayan
Uyi Adiraja
Biasa
sweet love
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!