Mempertahankan Pernikahan

Fendi seseorang yang terbilang penurut ke kakak ipar, entah karena kakak ipar ber uang atau bagaimana?, yang pasti sangat menurut kepada kakak iparnya.

Siska terasa suntuk dirumah, walaupun setiap hari bersama anak anak belajar dirumah, tapi Siska ingin menambah wawasan agar semangat.

Saat itu waktu yang tepat ada tawaran pelatihan dari LPK, dan setiap desa agar mengirimkan satu orang peserta setiap satu macam pelatihan.

Ada beberapa macam pelatihan yang diadakan, Mulai dari tata busana, tata boga, rias pengantin, batik, menjahit, crafter dan masih banyak lainya.

pas saat itu Siska mengambil yang Menjahit, sesuai yang di minati.

Siska berencana belajar menjahit, agar dia bisa usaha ataupun mempunyai penghasilan.

Seminggu berangkat 3x Siska mengikuti kursus jait, Si kecil anak Siska sengaja Siska titipkan kepada tetangga.

Untung ada tetangga yang baik hati, mau membantu menjagakan Anak Siska.

" Besok lagi kalau kamu ada kegiatan diluar, atau apapun Si kecil di titipin ke aku aja," ucap salah seorang tetangganya kepada Siska

Siska bersyukur ternyata pada situasi Siska yang seperti ini, masih ada orang orang yang baik, yang menyayangi Siska.

Siska merasa berutang Budi rasanya, tapi Siska memang bener bener membutuhkan bantuan mereka.

Waktu pelatihan berjalan lancar, setelah 2 bulan berjala lancar, tinggal penilaian di tingkat kec dan tingkat kabupaten.

Setelah melihat hasilnya Siska kebawa ke pusat kota, agar mengikuti kegiatan menjahit disana dipusat kota.

Siska semakin Nekat, dia menitipkan anaknya beberapa hari pada seseorang tetangganya yang bisa dipercaya, dan sangat sayang kepada anak Siska.

Siska mengikuti pelatihan Wira usaha yaitu menjahit, yang ditugaskan dari Dinpora kabupaten.

Soalnya Siska disuruh menggambil surat tugas kesana, jadi Siska tau di mana tempat kantornya dan tau siapa yang memberikan surat tugas itu.

Siska di temenin dari kab 5 orang, dari kota nya Siska mengunakan travel menuju tempat dimana diadakannya pelatihan.

Saat sampai di tempat pelatihan Siska mendaftarkan ulang lagi peserta beserta teman temanya.

Dari kotanya, menuju tempat pelatihan dikira kirakan sekitar 4 - jam.

Siska mengikuti dengan Hidmat, selama beberpaa hari di ibukota, kadang memang terasa rindu pada si kecil, tapi apalah daya ini demi kebahagiaan.

Setelah beberpaa hari pelatihan pun usai, ada dorpress untuk beberpaa orang, termasuk Siska

dia mendapatkan mesin jahit portabel dengan cuma cuma beserta perlengkapannya.

Dari 5 orang teman Siska hanya yang 4 yang mendapatkan mesin jahit termasuk Siska.

Mereka pulang di sore hari dari kota orang, dan sampai kota sendiri tengah malam, karena travel tidak mungkin mengantar sampai tujuan, Siska harus meminta Fendi untuk menjemput, iya bilangnya oke, tapi apa yang didapat Siska harus menunggu beberapa jam di tempat dia turun.

Siska selalu semangat walaupun bagaimanapun kepadanya, pikir Siska ini adalah ujian, apabila seseorang akan naik kelas ini merupakan ujian, ya mngkin ini ujianku. "Dalam hati Siska berkata."

Setelah nunggu beberpaa jam ahirnya Siska dijemput juga oleh Fendi, Siska hanya diam rasanya tak ingin berkata apa apa, percuma mau berkata apa aja mngkin tetap kalah.

Sesampainya dirumah dia langsung memeluk anaknya, rasa rindu terobati, rasa hati ini merasa sangat bersalah, seperti menelantarkan anak.

"Maafkan ibumu nak ! ' Batin Siska"

Siska mulai menekuni keahlian yang sudah didapatkan, dia mulai membuka jasa jahit. Dan syukur Alhamdulillah mulai ada beberapa yang memakai jasanya.

Mesin jahit yang diberikan sangatlah bermanfaat.