Domanick Limson seorang Casssnova yang terkenal di negaranya, pria yang menganggap wanita hanyalah sebuah mainan dikala dirinya jenuh dengan pekerjaan, maka dia akan memainkan mainannya ( wanita ) tapi setelah dia bosan maka dia akan menyingkirkannya.
Pria yang tidak pernah jatuh cinta sekalipun dalam hidupnya, memiliki segudang perusahaan legal mau pun ilegal group Limson. Hidupnya seketika berubah disaat sepupunya sendiri bernama Lindsey Caroline mengejarnya dan membawa segenggam cinta untuk Domanick.
Sementara orangtua Lindsey telah menjodohkannya dengan laki-laki lain.
Akankah Domanick bisa jatuh cinta dan bisa bersatu dengan Lindsey?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
"Hai Tuan Nick,"
"Kau yang membuatkan kopi ini untuk ku?"
"Tentu saja,"
"Tumben," Domanick menyunggingkan senyum dibibirnya sembari meraih cangkir kopi yang terletak disampingnya.
Glek..
Terlihat jakun laki-laki tampan itu menelan kopi hangat, bibir Domanick yang berwarna merah muda menyentuh cangkir kopi dan membayangkan bibir itu menyentuh bibirnya membuat Lindsey mengigit bibir bawahnya.
"Ya ampun sadar Lindsey ini masih pagi kenapa aku selalu berpikir soal mes hum seperti itu si? Sebenarnya apa yang dilakukan momy dan Dady dulu sampai anaknya terlahir dengan otak mes hum seperti ku ini?" dalam hatinya.
Diletakkannya kembali cangkir kopi itu, melihat Lindsey hanya berdiri sambil melamun, Domanick pun bangun dari kursi lalu mendekati Lindsey dirematnya kedua pipi Lindsey hingga membuat Lindsey tersadar akan lamunannya.
"Ini pipi mirip bakpau sedikit lagi!"
"Ih lepas lepas!" Lindsey memukuli kedua tangan Domanick yang meremat pipinya hingga diuwel-uwel oleh kedua tangan Domanick.
"Kau melamunkan apa Lindsey?"
"Tidak ada," tertunduk malu.
"Nanti malam jangan tidur dulu ya, setelah urusan ku selesai aku akan bicara sesuatu dengan mu!"
"Iya baiklah, apa boleh aku bertanya kak?"
"Tanya saja!"
Saat ini Domanick berdiri tepat dihadapan Lindsey sementara pinggul Lindsey bersandar pada meja kerja Domanick.
"Apa kakak sungguh-sungguh akan berusaha menghindari wanita-wanita bayaran itu?"
"Sungguh!"
Hati Lindsey semakin berbunga-bunga mendengar perkataan Domanick, tanpa terasa hatinya berdebar-debar karena rasa cinta itu kini semakin melekat apalagi yang berdiri dihadapannya saat ini sudah menjadi suaminya.
"Kalau begitu aku kembali kerja ya kak, dah!" Lindsey hendak pergi dari sana namun Domanick justru meraih pinggul kanan dan kirinya.
Dinaikkannya tubuh Lindsey keatas meja, hingga gadis cantik dan seksi itu pun duduk dimeja kerja Domanick.
"Kakak kenapa menaikkan aku keatas meja?"
Domanick memasukkan kedua tangannya hingga terlihat posisinya saat ini seperti sedang memeluk Lindsey padahal tidak demikian, Domanick membuka pengait rok berwarna cream yang dikenakan Lindsey lalu diturunkannya resleting rok depan tersebut membuat kedua bola mata Lindsey memutar.
"Kakak," merasakan resleting roknya diturunkan sebagai seorang wanita dewasa Lindsey merasa terpancing gair hanya, bulu-bulu tipisnya menegang sementara kedua tangannya meremat bahu kiri dan kanan Domanick.
"Angkat bokong mu sedikit,"
"Ah tapi untuk apa?"
"Menurut saja,"
Percayalah jantung Lindsey hampir meledak saking kencangnya detak jantung Lindsey berdetak dalam posisi Domanick seperti ini. Lindsey mengangkat sedikit bokongnya, lalu Domanick pun menurunkan rok depan berwarna cream itu yang tadinya diatas pinggul menjadi dibawah pinggul Lindsey agar rok itu tidak terlalu pendek kelihatannya.
Dinaikkannya kembali resleting rok itu lalu dikancingkan kembali oleh Domanick, selesai memperbarui rok yang dikenakan oleh Lindsey, Domanick menarik kedua tangannya dari sana.
"Jangan pakai rok diatas pinggul itu akan membuat rok itu terlihat jauh lebih pendek, pakai pas dipinggul mu!"
"Hmm baiklah,"
Domanick mendekatkan wajahnya dengan wajah Lindsey.
"Kau masih betah berada di ruangan kakak?"
"Ah tidak ini mau kerja,"
Lindsey loncat dari meja dan hampir jatuh untung saja Domanick memegangi tangannya.
"Hati-hati dong Sey nanti kalau jatuh kakak jadi duda muda,"
"Ye dasar engga berperasaan berharap banget jadi duda," Lindsey menjulurkan lidahnya lalu pergi meninggalkan ruangan Domanick.
Keluar dari ruangan Domanick kenapa rasanya lebih banyak oksigen yang bisa dirinya hirup! Lindsey pun bisa bernafas lega namun perasaannya masih berbunga-bunga karena perlakuan manis Domanick tadi.
"Cie pengantin baru senyum terus, engga tau apa kalau hati ku menangis pilu!" ledek Leon.
"Kenapa si Le?"
"Harapan ku tuh besar Sey untuk bisa memiliki mu tapi kenapa kau memberikan ku saingan sekelas Tuan Nick, ya sudahlah aku mundur ngumpet dibawah meja ngeliat saingan ku, ga mungkin aku menang!"
"Kau ini bukankah kau banyak stok wanita? So soan sedih dan patah hati!"
"Engga ada lah Sey memangnya aku playboy,"
Sore harinya Lindsey pulang lebih dulu sementara Domanick dan Gilbert memiliki pertemuan untuk membicarakan tender yang Domanick menangkan, sekaligus ngobrol santai dengan klien perusahaannya disalah satu restoran yang terdapat di hotel mewah pusat kota.
Di sana tampak klien dan satu anak buahnya sudah duduk santai menunggu kedatangan Domanick dan Gilbert.
"Silahkan duduk Tuan Nick, mau pesan apa?"
"Apa saja Tuan!" Domanick dan Gilbert duduk.
Mereka mulai membahas beberapa point dari pekerjaan yang melibatkan kedua perusahaan itu bekerjasama, karena klien tersebut tau bahwa Domanick adalah seorang Cassanova terkenal dan paling menyukai wanita, jadi klien tersebut memesan satu wanita untuk datang dalam pertemuan ini.
"Begitu saja, pokoknya semua desain dan konsep saya serahkan pada Tuan Nick karena saya percaya perusahaan Tuan Nick selalu memiliki ide yang luar biasa hebat!"
"Baik-baik kalau memang Tuan mempercayakan itu semua pada perusahaan kami, dan saya juga ingin berterimakasih karena perusahaan Tuan selalu memilih perusahaan kami untuk mengerjakan iklan prodak-prodak kalian," Kat Domanick.
"Itu karena memang hasilnya selalu memuaskan, karena itu saya ingin memberikan sedikit hadiah kecil untuk Tuan Nick malam ini!"
Domanick dan Gilbert pun saling tengok menengok, dan tidak lama kemudian seorang wanita dengan bentuk semangka import berukuran 40 cup E, datang tunggang langgang membuat kedua mata Domanick dan Gilbert tidak dapat berkedip untuk beberapa saat.
"Ini hadiah kecil dari saya!"
"Selamat malam Tuan Nick," melakukan cipika-cipiki pada Domanick.
Tanpa disadari oleh Domanick maupun kliennya dari kejauhan ada seseorang yang memotret Domanick tengah cipika-cipiki dengan wanita bayaran tersebut.
Gilbert garuk-garuk kepala sementara Domanick merasa tertarik tapi dia berusaha keras meredam keinginannya yang menggebu-gebu.
"Ingat Nick kau tidak boleh lagi melakukan ini, jangan dilihat!" Domanick memalingkan wajahnya dari wanita seksi yang duduk disampingnya.
"Tuan Nick, ini aman loh wanita bayaran yang steril karena rutin setiap dua Minggu sekali dilakukan pemeriksaan kesehatan. Semoga Tuan Nick senang ya!"
Sementara itu seseorang yang sudah memiliki foto Domanick dengan wanita tersebut langsung menelpon bos yang menyuruhnya.
"Halo Tuan aku berhasil mengambil foto saat Tuan Domanick dengan wanita lain,"
"Bagus, aku akan kirimkan nomor telepon seseorang kirim foto yang kau dapat 0ada wanita tersebut sekarang juga!"
"Tapi transfer dulu bos bayarannya tanganku masih gemetaran nih, masalahnya seorang Tuan Domanick yang aku mata-matai jika aku sampai kepergok olehnya maka tangan kananku akan dia hilangkan,"
"Cih, belum juga berhasil sudah minta bayaran! Ya sudah, aku transfer sekarang setelah itu langsung kau kirim foto-fotonya pada nomor yang aku kirimkan!"
"Beres bos!"
♥️♥️♥️
Jangan lupa Likenya ya biar maak semangat tiap hari crazy up.
Ada yang tau lobak import engga? Nih maak othor kasih liat lobak importnya Domanick 🤣
mampir yuk ke novel aku❤☺