Novel kedua dari kisah 4 sahabat
Ciuman pertamanya direnggut paksa oleh pria arogan yang sangat menyebalkan dan sebuah jebakan membuatnya kembali terjerat dalam kungkungan pria itu.
Ciuman pertama dan mahkotanya didapat pria itu sedangkan dia terikat sumpah pada pria lain. Di belakang itu semua, seorang pencuri berinisial V membuat kekacauan besar dalam perusahaan si pria
"Pencuri sialan.Kau pembuat masalah besar, akan kutangkap dirimu segera" Marcel Raveno
"Tidak bisa, satu-satunya pria yang bisa kunikahi hanyalah Markus, karena dialah sumber sumpahku" Vika Amanda Deaner
"Kau akan hancur Marcel. Aku muak selalu jadi nomor dua, saatnya dirimu berada dibawahku" Markus Turner
"Kau semakin mempesona Marcel, menyesal dulu aku mengkhianatimu demi Markus" Silvina chader
Hanya sebuah cerita ringan buat selingan hari
Kisah sahabat pertama ada dalam novel berjudul the grudge love
ini novel keduanya dari kisah mereka masing-masing
Special story for Maulidawati dan Melisabi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farhati fara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. Di dalam mobil
Beberapa orang tampak mengeluh dengan kerja mereka yang tidak ada hasil, bos mereka sudah beberapa hari terus memarahi mereka yang kerjanya tidak becus. Bagaimana bisa mereka mendapatkan hasil jika tidak ada petunjuk apapun bagi mereka
" Bos akan benar-benar menguliti kita jika tidak menemukan petunjuk tentang pencuri ini" seru kevin salah satu dari dua orang suruhan Marcel untuk mencari petunjuk tentang pencuri V
" Ah! Ini melelahkan. Kapan kita akan mengetahui identitasnya tanpa petunjuk apapun di kita" keluh Beni, teman disebelah Kevin
" Ben, tidakkah kau merasa familiar dengan siluet ini?" tanya Kevin merasa tidak asing dengan foto siluet pencuri V di tangannya
" Iya, bukankah sudah ada yang menebak itu nona Silvina, mantan bos. Tapi, semuanya malah salah tuduh. Klarifikasinya tidak cocok" ujar Beni sembari menyenderkan diri pada dashbor mobilnya dan mulai memejamkan matanya lelah
" Iya kau benar, ini memang bukan nona Silvina. Tapi, seorang wanita lain yang tidak asing. Aku bahkan pernah menebak gambar ini terlihat seperti istri bos"
" Istri bos" seru Beni yang langsung membuka matanya lalu merebut cepat gambar ditangan Kevin, demi melihat gambar siluet pencuri V
" Iya kau benar. Tapi, apakah mungkin?"
" Itulah masalahnya. Aku tidak berani sembarang menuduh, bisa-bisa aku mati ditangan bos nanti jika salah" Kevin bergidik ngeri ketika terbayang karisma Marcel saat sedang marah
" Kalau begitu lupakan saja. Cari petunjuk yang lebih memungkinkan saja" oceh Beni kembali memejamkan matanya
🍀🍀🍀
Vika sudah siap dengan penampilannya yang memakai gaun pesta long dress bermodel sleeveless berwarna navy. Vika sengaja memakai gaun berwarna senada dengan pakaian yang dipilihnya untuk sang suami dan gaun yang dipakainya juga kelihatan simpel tidak terlalu butuh banyak perhatian.
Malam ini, sesuai dengan apa yang dibilang oleh Marcel pagi tadi, kalau mereka akan menghadiri undangan pesta dari tuan Helion, salah satu mitra bisnis Marcel
Marcel masuk menjemput sang istri dan terpaku memandang penampilan sang istri. Walau terkesan simpel tapi elegan, istrinya saat ini benar-benar lain dimata Marcel. Vika mendekat dan menarik tangan suaminya untuk keluar
" Ayo berangkat" Vika menggandeng lengan suaminya menuju mobil tidak peduli dengan Marcel yang tidak berucap sepatah kata pun. Didalam mobil, Marcel terus menatap kearah Vika yang mulai merasa tidak nyaman dengan tatapan sang suami.
" Apakah ada yang salah?" batinnya bertanya bingung dan Vika tidak merasa ada yang salah dalam penampilannya
" Kenapa menatapku seperti itu?" tanya Vika pada sang suami yang masih setia menatap dirinya
" Siapa yang ingin kau goda?" satu kalimat tanya keluar dari bibir tipis suaminya
" Goda? Goda apa?" tanya Vika bingung dan sesaat kemudian baru tersadar dengan pakaiannya. Ya Tuhan! Mati dia. Gaunnya sedikit terbuka dan itu pasti akan terlihat lain dimata suami hypernya
" Apa ini pakaian terbaik yang kamu punya?" Vika menggeleng takut-takut. Oh tidak! Jangan bilang suaminya itu kambuh kembali dan akan menyerangnya kembali disini, didalam mobil.
" Bukankah sudah kubilang untuk tidak berpakaian terbuka"
" Memang apa masalahnya aku berpakaian begini. Lagian semua orang pasti juga berpakaian seperti ini dan bahkan ada yang lebih terbuka dari ini" protes Vika mulai tidak tahan
" Ganti pakaianmu sekarang" perintah Marcel tidak ingin banyak bicara
" Tidak mau" Vika tetap kekeh dengan pendiriannya, dia tidak mau mengganti gaunnya. Emang suaminya itu pikir mengganti baju mudah apa? Belum lagi tatanan rambutnya dan pilihan warna yang senada sampai sepatunya juga. Bisa terlambat mereka ke pesta nantinya. Marcel menghembuskan nafasnya pelan
" Baiklah, terima resikonya kalau begitu" Marcel tidak peduli dengan kekeras kepalaan sang istri. Tangannya bergerak cepat menarik pinggang Vika lalu mengangkatnya hingga terduduk diatas pangkuannya
" Apa yang mau kau lakukan?" Vika kembali dibawa gugup. Dia lupa kalau suaminya sama sekali tidak boleh dipancing emosinya
" Apa masih perlu kujawab" tangan Marcel bergerak menulusup dibalik rambut sang istri lalu menarik tengkuk Vika untuk mempertemukan bibir keduanya
" Marcel, kita harus kepesta sekarang" peringat Vika saat wajah sang suami mulai turun menyusuri bahu terbukanya
" Kita bisa menundanya"
" Tidak bisa, nanti kita terlambat" Vika mencoba menangkap tangan suaminya yang mulai menjelajah ke berbagai tempat
" Aku tidak peduli" jawab Marcel tetap fokus pada kegiatannya membuat Vika berdesis kesal dengan jawaban yang sama yang terus dilontarkan suaminya.
" Aku tidak peduli" memang kapan suaminya pernah peduli, Vika hanya bisa mengutuknya dalam hati
Marcel mencoba merobek gaun itu dibagian dada tapi sama sekali tidak mau robek, Vika diam-diam menahan tawa saat percobaan kedua suaminya juga gagal. Bahan gaunnya terlalu kuat untuk robek dengan tangan suaminya
" Kenapa ini susah sekali"
" Ini gaun mahal dan kamu ingin merobeknya, tidak semudah itu" ujar Vika bangga, dia tidak akan bodoh untuk keberapa kalinya, sudah tidak terhitung berapa banyak suami gilanya ini merobek pakaiannya dan Vika tidak akan membiarkannya lagi
" Benarkah?" Marcel menaikkan sebelah alisnya lalu tersenyum penuh maksud. Dia langsung menarik tali penghubung pakaian Vika lalu menurunkan gaun itu sebatas pinggang
" See! Mudah bukan" Marcel menyunggingkan senyum miringnya pada Vika yang membulatkan matanya dengan kelakuan suami hypernya
" Tapi kita harus..uumm" protes Vika langsung teredam oleh sumpalan bibir Marcel yang tidak akan membiarkan dirinya gagal untuk menyentuh istrinya. Tidak tempat mereka berada sekarang dan tidak pula gaun pengganggu yang dipakai istrinya
Mereka menyatu tanpa ada lagi penolakan dari Vika dan memang Vika tidak akan pernah menang dari suaminya yang super menyebalkan. Penampilan keduanya sudah sangat kacau dan rasa lengket sangat membuat Vika risih, dia menatap suaminya yang sedang fokus membenahi diri setelah percintaan mereka didalam mobil
'Apa Marcel secandu itu pada dirinya?' batin Vika bertanya penasaran karena dilihatnya suaminya itu yang sama sekali tidak tahu tempat dan kondisi saat ingin menyetubuhinya, beruntung Marcel masih memperhatikan kandungannya agar tidak tertekan ataupun tertindih tubuh besarnya
" Kenapa menatapku? Mau mengulanginya satu ronde lagi"
" Kau gila" sembur Vika buru-buru keluar dari mobil untuk membersihkan diri sekaligus membenahi penampilannya yang sudah kacau balau. Marcel menahan tawa dan kemudian juga turun mengikuti langkah sang istri. Keduanya mengabaikan tatapan bingung para pelayan yang bertugas membersihkan, melihat penampilan kedua majikan mereka tentu saja timbul berbagai pemikiran dalam benak mereka. Kedua majikan mereka pergi keluar untuk menghadiri pesta tapi tidak lama setelah itu malah kembali dengan penampilan seperti habis perang dunia
Vika melangkah cepat sembari menunduk malu saat netra para pelayan semua tertuju padanya lebih tepatnya pada keanehan penampilannya. Di belakangnya sang suami berjalan santai seakan tanpa beban, sama sekali tidak mau peduli dengan tatapan penasaran para pelayan karena hanya dengan menatap tajam mereka saja, para pelayan itu akan langsung menunduk takut
" Jangan banyak bergosip, kerjakan saja tugas kalian dengan baik" ujarnya memperingatkan lalu kemudian menaiki tangga menyusul sang istri kedalam kamar
.
.
.
Kritik dan saran diharapkan🙏🙏
semangat tuk lanjutkan cerita yg lain kak...
di tunggu kisah dylan sandara thor🤗🤗semngat👍💪😘