Apa Salahku Ibu?

Nyonya Kania kini tengah berada di ruang makan. wanita cantik itu hendak duduk di meja makan. namun, langkahnya terhenti saat terdengar suara langkah dari arah belakang.

hal itu tentu saja, membuat Nyonya Kania segera menoleh ke sumber suara. dan mendapati, Nirmala tengah berdiri di tempatnya.

dengan segera, wanita itu Melangkah dengan tergesa-gesa. untuk memberikan pelajaran pada gadis yang sangat ia benci.

Namun, langkahnya terhenti saat mendengar ucapan dari salah satu pelayan itu. hal itu tentu saja membuat Nyonya Kania segera menoleh.

" jangan sampai Anda menyakiti nona Nirmala," ucap salah satu pelayan.

hal itu tentu saja membuat Nyonya Kania naik pitam. dengan segera, wanita itu mengulurkan tangannya hendak menarik rambut pelayan itu.

" jangan macam-macam nyonya, karena kami telah merekam semuanya di sini. jadi kami harap, anda tidak melakukan sesuatu yang merugikan." ucapnya Seraya menatap datar sama majikan.

Nyonya Kania yang mendengarnya, seketika tertegun .karena, baru menyadari jika semua orang yang ada di sana, bukanlah orang sembarangan.

dengan terpaksa akhirnya Nyonya Kania duduk di kursi meja makan dan segera menyantap makanannya.

" silakan nona," ucap pelayan yang sama dengan yang mengancam ibunya itu. dengan langkah ragu-ragu, Nirmala mau ke arah meja makan.

sontak saja, hal itu membuat Nyonya Kania, seketika menghentikan acara makannya. dan seketika itu buah, Nyonya Kania melayangkan tatapan tajam penuh dengan kebencian.

" jangan sampai tuh ikut makan di sini," ucapnya penuh dengan emosi.

hal itu, tentu saja membuat Nirmala seketika menundukkan kepala. Karena rasa takut yang berlebihan.

" Nyonya Kania Sebaiknya anda, jangan pernah membuat masalah dengan Nona Nirmala, karena kamu bisa melaporkan anda kepada Nona Delisa," ucapnya memperingati.

" kau, kau sudah berani menjadi mata-mata di keluarga ini, aku akan memberitahukan hal ini pada suamiku. Agar kalian semua dipecat hari ini juga!" ucapnya penuh dengan amarah.

bukannya merasa takut, kelima pelayan itu malah tersenyum dengan manis." Nyonya tidak perlu khawatir, karena kami memang diutus oleh Tuan Seno." ucap salah satu dari mereka Seraya tersenyum tipis.

hal itu tentu saja membuat Nyonya Kania segera membanting piring. hingga piring itu jatuh berserakan di lantai.

Setelahnya, Nyonya Kania memutuskan untuk berlalu dari sana. Saat dirinya berpapasan dengan Nirmala, wanita itu melayangkan tatapan tajamnya.

Seketika itu pula, Nirmala menunduk ketakutan. Dasar anak pembawa sial," gumamnya Seraya menabrak lengan Nirmala.

" Anda sebaiknya, Jangan membuat ulah nyonya," ucap pelayan yang bernama Adel itu.

Mendengar hal itu. Nyonya Kania segera berjalan dengan terburu-buru. Tatapannya memancarkan kebencian yang amat sangat.

Brak

pintu ditutup dengan sangat keras. Hal itu membuat semua orang yang ada di sana, tersingkat kaget." astagfirullah al azim," ucap mereka serempak.

hal itu, tentu saja membuat Nirmala semakin ketakutan. dirinya tidak tahu lagi, apa yang akan didapat nantinya.

" Nona Nirmala tidak usah khawatir, semua akan baik-baik saja." ucap Adel Seraya mengelus pundak gadis itu.

Nirmala yang mendengarnya, hanya menganggukkan kepala. kemudian tubuhnya ikut berjalan saat Adel menariknya untuk duduk dan makan malam.

tak lama berselang, terdengar suara mobil dari arah depan. hal itu tentu saja membuat Nirmala, menghentikan aktivitas makannya.

" papa!!"seru gadis itu seraya bangkit dari duduknya. dan menampilkan senyum lebar dan manisnya.

Tuan Seno yang mendengar dan melihatnya, segera menghampiri dengan senyuman lebar di wajahnya. Kemudian memeluk Putri kesayangannya itu.

" Papa mau makan?" tanya Nirmala dengan wajah berbeda. karena Hampir tidak pernah Tuan Seno makan malam bersama.

hal itu karena kesibukan yang telah dijalani oleh laki-laki paruh baya itu. kemudian bahan sendok duduk di kursi meja makan sebelah Nirmala.

matanya memindai. meneliti semua tempat seakan dengan mencari sesuatu." Sayang, di mana mama?" tanyanya Seraya mengambil nasi dari tempatnya.

" Nyonya ada di kamar tuan," salah satu pelayan itu berucap.

Hal itu membuat Tuan Seno menganggukkan kepala mengerti." Oh mungkin, Mama sedang ada urusan ya," ucapkan tersenyum tipis.

karena memang, Nyonya Kania tidak pernah melewatkan yang namanya makan malam. Hal itu membuat Tuan Seno, sedikit merasa curiga.

Namun demikian, laki-laki paruh baya itu tetap melaksanakan makan malam bersama Putri tercintanya.

mereka makan dengan penuh canda tawa. karena ini adalah momen langka yang mereka lakukan. akibat kesibukan masing-masing.

" sayang, itu keningnya kenapa?" tanya Tuan Seno saat menyadari kepala anaknya terluka.

hal itu, membuat Nirmana gelagapan untuk menjawabnya." Oh ini tadi di sekolahan jatuh Pah" ucapnya tersenyum tipis.

Tuan Seno yang mendengarnya, tersenyum simpul." mangkanya kalau bermain itu hati hati" ucapnya Seraya terkakeh pelan.

***

Sementara itu di dalam kamar,Nyonya Kania Tengah menyerap kesal. karena tingkah pelayanan yang menurut dirinya kurang ajar.

" kurang ajar berani sekali mereka!" ucapnya menggema. namun sayangnya, Nyonya Kania tidak bisa melampiaskan kemarahannya pada barang-barang yang ada di kamar.

karena sebentar lagi suaminya akan pulang. menjadikan dirinya tidak leluasa untuk melampiaskan amarahnya.

" sialan kau Nirmala aku benar-benar tidak tahan dengan ulahmu itu!" sentaknya dengan mata nanar penuh dengan amarah Yang meluap.

tak lama berselang, terdengar ketukan pintu dari arah luar. saat Nyonya Kania baru saja mematikan alat peredam suara.

Hal itu membuat wanita paruh baya itu segera menghapus semua guratan amarah yang ada di wajahnya. menggantikannya dengan senyuman manis.

Memang, Entah mengapa Nyonya Kania memiliki sifat seperti itu. dia bisa berubah menjadi orang yang sangat manis dan juga orang yang sangat mengerikan dalam satu waktu.

Hal itulah yang membuat Tuan Seno dan Delisa, tak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. karena nyonya Kania sangat rapi dalam menjalankan misinya.

akan dirinya melakukan pengancaman pada para pelayannya agar mendapatkan hasil yang maksimal. dan agar, kebusukannya tidak tercium oleh suami dan anaknya.

entah setan apa yang tengah bersarang dalam tubuh Nyonya Kania sehingga bisa berbuat seperti itu dan memiliki dua kepribadian yang sangat berbeda jauh.

" Eh Pah baru pulang?" tanya wanita itu saat membuka pintu.

" Iya Ma Mama kenapa kok nggak ikut makan malam?" tanya Tuan Seno yang sedikit heran dengan tingkah istrinya itu.

"Oh tadi Mama lagi ada di kamar mandi biasalah Pah lagi luluran," ucapnya tersenyum tipis. Hal itu membuat, Tuan Seno lagi-lagi hanya menganggukkan kepala.

"Mama sudah menyiapkan air hangat untuk papa, sekarang Papa mandi terus nanti kita lanjutin aja ngobrolnya." ucap Nyonya Kania dengan lembut dan anggunnya.

Hal itulah yang membuat Tuan Seno tak pernah menyangka. apa yang ada dalam diri istrinya itu. karena jika di hadapannya Nyonya Kania akan bersikap semanis dan selembut mungkin.

Sementara itu, Nyonya Kania hanya terdiam. dirinya berusaha untuk mencari cara agar Nirmala, keluar dari rumah ini dengan segera.

Bersambung

NB: jangan lupa mampir di karya temen aku ya, ceritanya bagus loh.