renata adalah murid yang sangat cantik dan bijak ketika di sekolah di memiliki teman bernama Bella mereka bersahabat saat masih di bangku SMP. dan berniat bersama Sama akan masuk SMA yang sama dan janji itu pun terwujud saat di SMA mereka masuk di sekolah yang sama dan selalu duduk berdua.
suatu pagi di jam pelajaran mereka masuk pelajaran bahasa Inggris dan guru tersebut bernama Dominic Toretto Sinatra. beliau adalah guru bahasa inggris di kelas Renata dan Bella dan Dominic diam diam menyimpan perasaan kepada Renata dan sampai sekarang masih mengejar cintanya tersebut namun suatu hari ketika Renata sudah kembali kepada keluarga kandungnya Ronald yang merupakan ayah kandungnya Dominic pun mencintai Renata dan hal itu keduanya berjanji ketika Renata sudah lulus kuliah.dan berjanji akan menikahi renata. namun suatu Sore bertepatan di area kampus Dominic mengalami kecelakaan dan hal itu membuatnya melupakan Renata dalam hatinya dan ingatannya. lalu bagaimana dengan pernikahan keduanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Thahara Maulina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 1
Pagi ini seperti biasa bentakan yang selalu di dengar oleh Renata di rumah, yang membuatnya merasakan lelah akan suara yang selalu terdengar di telinga nya .
" Renata, kemana Saja kau, bangun jangan malas cucui pakaian rumah dan sapu rumah itu, atau ibu akan memukul mu ?".
" Baik, ibu Renata akan kerjakan pagi ini ".
Renata pun mencuci baju seperti biasanya dia mengerjakan tugas itu , dan setelah selesai dia mandi dan berangkat ke sekolah seperti biasa di sekolah dia sangat beruntung masih ada teman yang baik dengannya bernama Bella.
" Ren, kenapa apa kau di pukul ibumu lagi.?"
" Seperti,biasa kau tau kan Bella ,bagimana keadaanku kalau dirumah. Aku memang anak kandung mereka namun aku seperti anak tiri bagi mereka". Ucapnya Renata".
"Tring"
jam masuk pun berbunyi menandakan jam pelajaran pertama akan segera di mulai. Dan pelajaran pertama adalah pelajaran bahasa inggris. Dan tidak lama masuklah guru laki laki yang bernama, pak Dominic Toretto.
" Good Morning Kids ".
"Good morning, Mr. Dominic Toretto." Ucap mereka dengan serentak".
" Baik, kita akan melanjutkan pelajaran yang kemarin kita, pelajari ". Dominic terus menjelaskan mata pelajarannya,tanpa pandangan matanya tidak lepas dari memandangi renata adrinata Wijaya.
Setelah pelajaran selesai tidak terasa , bel istirahat pun berbunyi.
" Tiiiing ".
" Renata. Panggil ,pak Dominic..?".
" Apa, kamu bisa membawakan buku cetak yang sudah selesai kita pelajari tadi, Saya minta tolong pada mu ,untuk membawakan buku cetak dan buku latihan yang sudah siap kita pelajari tadi".
" Baik,pak akan saya bawa". Sambil tangan Renata membawa banyak buku di kedua tangannya, dan sambil mengikuti pak Dominic berjalan di belakang."
Setelah lama akhirnya mereka berdua sampai di ruangan milik pak Dominic.
" Baik ,pak sudah saya taruh di meja bapak kalau begitu saya permisi. Saya ingin bergabung dengan teman teman saya di kantin".
" Tunggu, Renata jangan pergi dulu..?"
" Kenapa ,pak.? Tanya ku.
" Kenapa dari pelupuk matamu seperti menyisahkan airmata , apakah kamu habis menangis tadi pagi..?".
" Saya ,tidak apa apa pak..".
" Kamu ,jangan bohongi saya saya sangat tahu kamu menutupi sakitmu lagi".
" Apa ,kamu lupa bahwa saya akan selalu ada untukmu renata".
Tiba tiba Dominic menariknya ke pelukan nya.
Renata yang mendapatkan pelukan yang mendadak, seperti itu tidak rasa membuat air matanya mengalir di pipinya.
" Maaf, pak saya jujur di rumah sangat tersiksa selama ini. saya anak kandung tapi berasa seperti anak tiri di rumah dan di keluarga saya sendiri. Saya tersiksa pak". Andai mereka tahu jikalau anak mereka yang tidak pernah mereka anggap ,apa mereka akan sedih jikalau saya tiada di dunia ini mau pun di dalam sebuah keluarga.
" Kamu, jangan mengatakan hal seperti itu Renata..?".
" saya, tidak sanggup kamu pergi di dunia ini dimanapun dan bagaimana pun kamu pergi saya akan tetap mengejar mu di manapun kamu berada Renata".
" Deg, Deg, Deg ".
Renata merasakan detak jantungnya berdetak dengan kencang.
" Pak, kalau begitu saya permisi pak ".
" Baiklah, kamu harus janji dengan saya kamu tidak boleh menangis lagi..?"
" Kalau, ada apa apa kamu harus ceritakan dengan saya Renata".
" Apa, kamu mengerti ". Ucapnya sambil mengelus pipi renta dengan lembut.
" Baik, pak saya permisi.
" Baiklah".
Renata pun keluar dari ruangan pak Dominic dengan getaran di dadanya yang masih terasa berdebar.
" Oi. Renata ". Panggil bella dari kejauhan .
" Loh, dari mana aja. Katanya cuman ngantar buku cetak tapi kenapa lama sekali. Lagi apa hayo..?".
" Aku ,cuman ngantar buku cetak dengan buku latihan kita tadi di ruangan pak Dominic itu saja ucapnya, takut Bella curiga dengan apa yang dirinya lakukan dengan pak Dominic , di dalam ruangan pak Dominic tadi.
" Oke,lah aku percaya padamu . Temanku mari kita masuk ke kelas aku sudah membungkuskan makanan saat di kantin tadi.
" Baiklah, ayuk kita ke ke kelas.
setelah itu kami pun masuk kelas dan tidak terasa jam pulang pun berbunyi. Dan aku pulang dengan di boncengi menggunakan kereta milik Bella.
Setelah lama perjalanan kami pun sampai di rumah ku . " Bell, terimakasih ya sudah mengantarku pulang ..?".
" Sama sama, bestie aku tahu bagaimana keadaan mu. Kalau ada apa apa cukup ceritakan padaku saja , jangan di pendam sendiri BESTie . " Oke ,aku balik dulu..?
" Hati hati bell.
Bella hanya mengajukan hari jempolnya dan setelah lama Bella pun pergi dari hadapanku .
Sedangkan aku menarik nafasku ,saat sudah berada di rumah karena hari yang melelahkan akn segera di mulai.
" Ibu , ayah aku pulang ..?
Seperti bisa aku akan mendapatkan perlakuan yang tidak enak di rumah ku sendiri.
" Oh, pulang kamu anak sialan".
" Angkat jemuran cepat dan bereskan rumah jangan. Tidak kau bereskan, apa kau mengerti ucap ibu ku sambil menarik rambutku hingga kepala ku menghadap kebelakang.
Setelah itu ibu ku meninggalkan ku begitu saja, tanpa ada belas kasihan sama sekali kepada anaknya. Sedangkan aku setelah mengangkat pakaian dan membereskan rumah dan bertepatan pada malam hari yang cuacanya sangat dingin. Aku memilih untuk pergi dari rumah itu pada malam hari ketika semua sedang tertidur pulas.
Menjelang malam tiba di malam yang cuacanya dingin dengan hujan yang deras aku keluar dari rumah dan membereskan semua barang barangku. Dan keluar melalui cela jendela kamar ku , dan aku berjalan menyusuri jalanan dengan pikirkan yang berkecamuk di kepalaku.
Saat berjalan aku tidak melihat jalanan suatu mobil berjalan dengan kecepatan tinggi di kala hujan tidak bisa melihat jalanan dengan jelas karena derasnya hujan. Dan mobil itu menabrak Renata dan terpental menghantam jalanan dan kepalanya terbentuk aspal dan mengeluarkan darah yang sangat deras.
Dan turunlah pria paru baya yang tidak sengaja menabrak seorang gadis muda .
" Ya ampun , aku ceroboh sekali hari ini.
pria paru baya itu keluar dari mobilnya dan menggendong anak gadis itu untuk di bawa ke rumah sakit segera.
Setelah lama pejalanan pun dia sampai di rumah sakit dan pria baru baya itu merasakan rasa bersalah yang sangat dalam.
" Dokter,tolong selamatkan anak gadis ini dia kehilangan banyak darah..?"
" Dan, Saya ingin anda tes dna anak ini dengan mengambil Sempel rambutnya dengan rambut saya coba di tes DNA apa kah dia ada kecocokan dengan saya".
" Baik, tuan".
Kenapa wajah anak gadis ini sangat mirip dengan putri semata wayangku yang hilang lima belas tahun yang lalu.
Diamana waktu itu terjadi penculikan dan aku kehilangan putriku dan sampai sekarang aku masih mencarinya.
Setelah lama di tes DNA dan dokter itu pun keluar membawa hasil tes DNA tersebut dan menyatakan bahwa simpel rambut anak gadis ini dengan dirinya sangat 100 % cocok. " Pak, tes DNA nya sudah keluar dan Sempel bapak dengan anak ini seratus persen cocok. "
Tidak terasa airmata nya mengalir di pipinya bahwa dia di pertemukan lagi dengan putrinya yang lima belas tahun telah menghilang dan kembali dalam keadaaan tidak sadarkan diri.
" Dokter, tolong selamatkan anak saya dia putri saya yang hilang lima belas tahun yang lalu".
" Baik, pak kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan nyawa anak bapak," kalau begitu saya permisi kami akan segera melakukan operasi.
Dia jam sudah lewat dan operasi berjalan dengan lancar,Tidak lama dokter pun keluar.
" Pak Charles Alexandra Gottardo, " iya , bagaimana dengan kondisi putri saya ..?".
" Operasi, berjalan lancar namun putri bapak masih belum siuman mungkin sebentar lagi dia akan segera siuman . Kalau begitu saya permisi..?
" Terimakasih dokter".
Charles duduk dengan menggenggam tangan putrinya sayang kamu harus bangun papa merindukan mu sayang. Tidak lama tangan Renata Bergerak namun di dalam mimpi dia bermimpi ketakutan ," ibu ,jangan pukul aku ibu jangan jangan ibu jangan.
" Hei, renata bangun sayang..?".
Tidak lama Renata pun bangun dan melihat dia berada dalam rumah sakit dalan keadaaan kepala di perban dan tangan yang di infus.
" Anda, siapa tuan".
Charles tidak bisa membendung air mata nya lagi dan langsung memeluk putrinya. Renata yang mendapatkan pelukan pun memeluk nepuk bahu pria yang telah menolongnya.
" Anda ,siapa tuan..?".
" Saya, charles Alexandra Gottardo, saya ayah kandungmu renata".
" Aku, tidak ingat apapun setelah kecelakaan itu aku tidak ingat . Tidak apa apa ,papa akan membantu kamu untuk mengingat siapa dirimu sebenarnya.
" Baiklah, tuan ".
" Kamu, jangan takut karena papamu ini tidak akan pernah menyakiti putrinya sendiri.
" Apa , anda bentaran papa kandung saya..? Tanya Renata lagi.
" Benar kamu putri ku yang hilang lima belas tahun yang lalu kamu adalah anak semata wayang dari tuan Charles Alexandra Gottardo.
Aku memeluk ayah ku, aku tidak menyangka akan bertemu dengan papa kandung ku dan memeluk nya erat.
Sedangkan Charles yang mendapatkan pelukan dari putrinya dia pun membalasnya dengan penuh kasih sayang dari seorang ayah kepada putrinya yang lima belas tahun tidak bertemu.