Pergi memburu pengetahuan menapaki jalan berliku untuk mencapai sebuah tujuan. Membentangkan nama yang terang sebagai seorang legenda. Bersama alam dan dunia didalam raga menuju kenaikan ke alam selanjutnya.
Namaku Tan Haochun Liu Yaoshan. Menguasai jalan pertapa naga untuk menjadi raja di Alam Bumi. Membentuk dunia dimana hanya ada aku yang bertahta, melihat semesta dari puncak kultivasi.
Jangan lupa support Author dengan like dan vote ya 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kenkyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 29 ~ Kesombongan Yang Jatuh
Ketiga orang yang berlari secepat angin itupun telah sampai ke tempat Kaisar Obat berada.
Kaisar Obat sebenarnya sudah menyadari kedatangan mereka namun bersikap santai seolah tidak mengetahui apa-apa. Namun Tan hao mengetahui hal itu.
Tiba-tiba Tan hao mengeluarkan Aura spirit yang langsung ditujukan ke kaisar obat yang sedang duduk membelakangi.
Tetua Feiying dan Tiandou jelas merasakan namun tak berpengaruh, hanya tersenyum penuh makna tersirat di bibir Tetua Feiying.
Kaisar Obat tak tinggal diam begitu saja, dia mengeluarkan Aura Jiwa nya yang berwarna hijau cerah dengan masih tanpa menoleh, bahkan sambil meminum tehnya.
"Kau terlalu terburu-buru anak muda, kemampuanmu masih berada jauh di bawahku dan berani menyerangku dari belakang. Heh terlalu cepat seribu tahun bagimu hehe.." gumam Kaisar Obat pelan namun terdengar jelas oleh ketiga orang di belakangnya.
Memang yang Tan hao keluarkan Aura Spirit yang hanya setara dengan Pertapa Angin Tahap Atas. Bagi Kaisar Obat yang seorang Pertapa Cahaya Tahap Atas, Aura tersebut bukanlah apa-apa.
Tetua Tiandou sempat heran dengan yang dilakukan Tan hao, namun sesaat kemudian dia sadar bahwa Kaisar Obat hanya akan mau membuat kesepakatan dengan orang yang menarik baginya yang mempunyai ilmu tinggi.
"Ahh, aku hanya menghormati anda sebagai seorang Kaisar Obat yang di hormati semua pendekar. Bukankah anda yang tidak menghormati kami dan terkesan meremehkan kami, aku tahu bahwa anda sudah tahu akan kedatangan kami tapi seakan tak menyadari.." ucap Tan hao lembut dengan senyum tipis.
"Hahahaha, Menghormatimu? untuk seorang Pemuda sepertimu, kau terlalu banyak bicara juga tak melihat seberapa besar kemampuanmu.." ucap Kaisar Obat Yao Yuen dengan tawa meremehkannya.
Memang bagi Yao Yuen, seseorang yang berhubungan dengannya jika tidak memiliki kemampuan cukup tinggi tidak akan dia hiraukan, seperti saat dia berbicara dengan Tetua Feiying beberapa waktu lalu yang juga terkesan meremehkan.
Sebenarnya, jika Tetua Feiying mengeluarkan kemampuan penuhnya, Kaisar Obat pasti tidak sanggup menahannya. Sebab tingkatan Tetua Feiying berada di Pertapa Alam Semesta yang satu tingkat diatasnya. Namun, Tetua Feiying tidak sebodoh itu menunjukkan kemampuannya sebelum waktunya.
Kemudian Tan hao berjalan mendekati Yao Yuen dengan santai.
"Ohh, Menurutmu seseorang harus menunjukkan kekuatannya sebelum pantas membuatmu meliriknya. Bagi seorang Kaisar Obat, kau membuatku kecewa. Melihat manusia hanya dari kekuatannya saja.." Ucap Tan Hao yang berhenti melangkah setelah jaraknya hanya tinggal dua langkah saja dari Yao yuen.
"Untuk ukuran Pemuda sepertimu kau terlalu sombong. Terlalu cepat seratus tahun bagimu berani mempertanyakanku.. hahaahaa. Sebagai orang yang di hormati, aku memberimu kesempatan, tunjukkan kekuatanmu.. haha.." kata Yao yuen dengan meletakkan gelas teh nya dan diakhiri tawa mengejek.
"Tan'er. Untuk sebuah kesombongan bagi pertapa adalah Iblis hati yang sangat menjijikkan, Tunjukkan kemampuanmu. Aku tak lagi memintamu menahannya lagi. Hanya dengan Melihatnya saja membuatku ingin mencabik-cabik kesombongannya itu.." seru Ye yuan di dalam pikiran Tan hao dengan expresi kesal mendengar perkataan sombong yang terlontar beberapa kali dari mulut Yao yuen.
"ahh, baiklah kakak Ye. Ini yang aku tunggu-tunggu.. hehe.." balas Tan hao.
"Baiklah kuturuti permintaanmu tapi, kusarankan kau berdiri dan memasang pertahanan terkuatmu jika tidak ingin kau terkena dampak buruk atau bahkan tempatmu ini bisa hancur berkeping-keping.." ucap Tan hao dengan wajah dingin serta datar.
"Tuan Muda, sebaiknya kita keluar. Didalam sini ada banyak orang, terlalu berbahaya bagi mereka.." ucap Tiandou cepat yang menyadari Tan hao sudah mulai melepaskan kekuatannya.
Mendengar ucapan tersebut Tan hao menghentikannya lalu berbalik badan dengan tangan terlipat kebelakang.
"Aku tidak ingin merusak sesuatu, aku tunggu anda di luar.." ucap Tan hao dingin dengan berjalan ke arah luar bangunan yang diikuti oleh Tetua Feiying serta Tiandou yang merasa sedikit takut sebab mereka tidak pernah melihat Tan hao demikian dingin seperti itu.
Setelah beberapa saat, mereka bertiga telah berada agak jauh dari bangunan Ahli Obat yang juga disisi lain Kaisar Obat juga berada ditempat yang sama sesaat kemudian.
"Mohon bimbingan dari anda.." ucap Tan hao pelan dengan wajah serius menatap kaisar obat.
" Berhentilah banyak bicara pemuda sombonh, waktuku terbuang percuma hanya untuk dirimu.. sekarang buktikan.." kata Kaisar Obat datar seolah tidak sabar untuk segera pergi.
" Tetua Feiying, Tetua Tiandou. Mohon kalian berpencar dan bentuk Aura Pelindung.." Ucap Tan Hao pelan yang segera di pahami kedua Tetua Tombak. Mereka pun dengan cepat berada di sisi berlainan dan dengan cepat membuat Aura Pelindung yang memiliki dua warna saling menumpuk.
Kaisar meremehkan Tan hao dan dibuat tertawa karenanya.
Sesaat kemudian.
"Bersiaplah Aku akan mulai" ucap Tan hao singkat.
Sekujur tubuh Tan Hao muncul Aura yang berbeda dari yang tadi, kini berbentuk putih keemasan yang menyilaukan serta kuat.
Aura Dewa : Pembeku Jiwa Pertapa... bukaa
Bersamaan dengan ucapan Tan hao, tiba-tiba Aura putih keemasan itu membesar serta kekuatannya semakin lama semakin meningkat.
Tahap Pertapa Angin kemudian meningkat lagi Tahap Pertapa Langit kemudian meningkat lagi sekarang di Tahap Pertapa Cahaya dan sesaat kemudian meningkat lagi ditingkat Pertapa Alam Semesta.
Sampai disini Kaisar Obat yang awalnya meremehkan, kini mulai membentuk pelindung Aura Jiwa di sekujur tubuhnya dengan menatap tajam Tan Hao tanpa berbicara apapun.
Setelah berhenti sesaat guna mengkondisikan tubuhnya yang telah lama tidak menggunakan Aura Dewa nya kemudian Tan hao melanjutkan melepas Aura dengan Tekanan lebih kuat dan berat dibanding sebelumnya.
Kini meningkat di tingkatan Pertapa Surga kemudian terus meningkat di tingkatan Pertapa Dewa Langit.
Dengan tekanan sekuat dan seberat itu membuat Kaisar Obat termundur dari tempatnya dengan Tangan menyilang kedepan, menahan sekuat tenaganya tanpa mampu menggerakkan lagi anggota tubuhnya bahkan Aura Jiwa pelindung miliknya juga tertekan sampai menyusut.
Tan hao melihat Kaisar Obat sudah tidak mampu lagi menahan jika dilanjutkan tapi mengetahui Kaisar Obat masih dengan sikapnya yang kaku serta sombong membuat Tan hao meningkatkan lagi kekuatannya.
"Tahap Pertapa Dewa Langit, bocah ini mengerikan. Siapa dia sebenarnya. Di dunia ini dapat dihitung jari orang yang mencapai Tingkatan ini. Ah sial apa yang harus aku lakukan. Aku tidak akan sanggup beberapa saat lagi. siall bicara pun tidak bisa.." batin Kaisar Obat menyadari bahwa dirinya meremehkan orang yang salah hingga membuat dirinya kini tertekan sangat buruk hingga jubahnya pun tak sanggup utuh lagi.
"Tetua, aku tidak berniat berhenti sekarang. Perkuat Aura Pelindung kalian. Pastikan kalian juga melindungi diri dengan Spirit Energi kalian.." ucap Tan hao melalui Telepati yang langsung di lakukan oleh kedua Tetua Tombak itu.
Sebenarnya Tetua Feiying sedikit banyak juga terdampak yang membuatnya kesulitan bernafas namun tidak dengan Tetua Tiandou yang masih tidak merasakan apapun.
Sesaat setelah memerintahkan kedua Tetua Tombak untuk memperkuat Aura Pelindungnya, Tan hao mengangkat kedua tangannya kemudian kedua telapak tersebut di benturkan satu sama lain di depan dadanya.
Aura Dewa : Pembeku Jiwa Alam dewa.. Bukaa
Bersamaan dengan itu kedua telapak tangan Tan hao memunculkan sebuah energi putih yang sangat murni kemudian membesar serta menelan energi keemasan yang sebelumnya.
Tiba-tiba tingkatan Tan hao mencapai Tingkat Alam Dewa Tahap Bumi yang membuat kondisi Kaisar Obat semakin memburuk dengan tubuh seperti terhempas sebuah badai hebat dengan tubuhnya tertahan oleh sebuah tembok kokoh dibelakang, wajahnya tidak lagi berbentuk dengan gigi-giginya terlipat dan pipinya seperti terkoyak-koyak bahkan Aura Jiwa nya pun lenyap tertelan.
Tidak sampai disitu saja, Tan hao masih meningkatkan lagi yang kini telah berada di kemampuan puncaknya. Tingkat Alam Dewa Tahap Petir.
Beberapa detik setelah itu, tubuh Kaisar Obat tercabik-cabik memburuk serta muntah darah oleh tekanan berat tersebut, bukan hanya itu bahkan bernafas pun tidak sanggup hingga membuatnya hilang kesadaran dengan tubuh mengenaskan.
Tidak hanya Kaisar Obat, Kedua Tetua Tombak pun muntah darah terdampak tekanan hebat dari Aura Dewa yang Tan hao lepaskan dengan kekuatan penuh. Padahal kedua Tetua tersebut berada diluar Aura Pelindung.
Aura Dewa : Pembeku Jiwa.. Lepaass..
Teriakan Tan hao tersebut menurunkan tekanannya secara bertahap sampai ketingkat Pertapa Angin.
Sesaat kemudian Tan hao terjatuh dengan sebelah lututnya dengan nafas memburu.
Kekuatan yang ia lepaskan memang belum pernah dikeluarkan semenjak pertama kali ia mencapainya. Tubuhnya belum sepenuhnya menyesuaikan kondisi kekuatan penuh yang dimiliki. Yaa, alasannya karena selama ini setelah keluar dari pulau Phoenix tak sekalipun Tan hao berlatih lagi.
"ohh, sungguh tak kusangka tubuhku masih belum bisa menyesuaikan diri.." ucap Tan hao ringan bersamaan dengan berdiri memandang sekeliling.
Tan hao melihat Tetua Feiying tergeletak tak sadarkan diri dengan noda darah di pipinya, serta melihat Tetua Tiandou terduduk lemah dengan nafas tersengal-sengal dengan menyeka darah dipipinya. Tan hao tersenyum melihat Tetua Tiandou masih sadar walaupun kondisinya tidak bisa dibilang baik-baik saja.
Kemudian Tan hao mengalihkan pandangannya ke tempat dimana Kaisar Obat berada.
Tan Hao setengah terkejut melihat kondisinya yang begitu mengenaskan, dengan pakaian tak tersisa tubuh penuh luka cabikan, darah segar banyak berceceran di tanah disekeliling tubuh Kaisar Obat tergelatak dan kedua tangannya yang seperti terkuliti sampai batas siku dengan nafas lemah.
Tan hao tidak menduga bahwa kekuatan penuhnya akan berdampak sedemikian mengerikan bagi tubuh seseorang. Dengan menghela nafas panjang tanda ia menyesali perbuatannya. Tan Hao berjalan cepat kearah Kaisar Obat serta mengeluarkan sumber daya dari dalam cincin dimensinya.
Salah Satu sumber daya tingkat tinggi yang telah lama hilang dari dunia ini, dengan mengkomsusinya langsung membuat efeknya 100% dibanding mengolahnya menjadi pil atau pun bahan obat lain yang efeknya menurun. Yaa sumber daya berbentuk buah yang disebut sebagai "Buah Naga 9 Kehidupan "
Sebab tidak ada yang sanggup menahan efek dari sumber daya tersebut. Jika nekat dikonsumsi langsung bukan nyawa yang tertolong, malah tubuh orang sekarat akan berubah jadi abu.
Dengan cepat Tan hao memasukan sumber daya tersebut ke mulut Kaisar Obat serta membantu proses penyerapannya dengan kedua jari telunjuknya di letakkan serta di tekan di kening serta dada bagian tengah Kaisar Obat.
Bagi Tan hao hal itu tidak menjadi masalah sebab ia memiliki kekuatan Dewa serta memiliki Kitab 1000 Kehidupan, tapi bagi orang lain yang melakukan hal sama, pasti tidak akan berhasil dan malah mempercepat kematian seseorang sekaligus merubahnya jadi abu.
Tetua Tiandou yang terkena dampak juga menelan sumber daya berupa Ginseng Es Sutra pemberian Tan hao beberapa hari lalu.
Setelah selesai melakukan penyerapan yang tentu saja dibantu Yue Yin, Tetua Tiandou membantu Tetua Feiying yang kondisinya tidak separah Kaisar Obat dengan memasukkan Ginseng Es Sutra ke dalam mulutnya Tetua Feiying lalu membantu penyerapannya dengan bimbingan Yue Yin.
Hal mengerikan dari kejadian ini adalah kesombongan yang menjadikan seseorang buta akan potensi menghancurkan diri sendiri.
..