GADIS PEMILIK LESUNG PIPI

Ini adalah hari pernikahan Ameera dan juga Rumi, sejak pagi Ameera sudah di jemput dan dibawa ke sebuah hotel untuk melaksanakan prosesi ijab qobul. Faiz dan juga Keyla saat itu sangat setia menemani Ameera, mereka berdecak kagum melihat makeup tipis natural di tambah kebaya putih modern yang ia kenakan. Acara tidak di hadiri oleh banyak orang, hanya beberapa orang terkedat dan juga di hadiri oleh adik kandung Pak Rudi.

Jantung Ameera tentu berdebar kencang sambil membayangkan kehidupannya kemudian sesaat setelah dirinya menjadi isteri sah Rumi.

“Sudah siap?” Tanya seorang pria padanya.

“Sudah kok.. “ Ucap Ameera dengan lembutnya.

Berjalan di iringi oleh Faiz dan juga Keyla ia merasa akan ada hidurp baru di depannya, akan ada ujian baru setelahnya. Ameera duduk berdampingan dengan Rumi yang sudah memakai jas putihnya saat itu, merasa sedih dan haru, saat tidak ada kedua orang tuanya yang mendampingi pernikahaanya.

Usai acara inti berlangsung dengan lancar, seperti selayaknya acara pernikahan, mereka menerima ucapan selamat serta beriringnya doa dari tamu yang datang.

“Pah.. kemana tante sonia? Kenapa tidak hadir ?” Tnaya Rumi.

“Hadir, hanya saja telat.. ban mobilnya pecah tadi..” Kata Pak Rudi menjelasakan.

Satu jam berlau, Pak Rudi memutuskan untuk segera kembali ke rumahnya.. ia akan menjamu bebrapa rekan bisnisnya malam nanti di kediamannya secara tertutup untuk memperkenalkan mennatunya, Ameera..

Sikap Rumi kala itu sangat manis dan penuh dengan perhatian, ia mengenggam tangan Ameera menuju mobil di area loby, genggaman itu di iringi langkah bersamaan keduanya dimana Rumi mengimbangi langkah pelan Ameera.

“Rumiii..” Teriak seorang wanita yang kemudian menggundang  Ameera dan juga Rumi menoleh ke arah sumber

suara.

“Astaga… Kak Argha..” Ameera melihat sosok pria yang iakenal.

Rumi melihat ke arah isterinya, bergantian tatapan itu berpindah ke arah Argha, di lihatnya juga Argha yang tengah mematung mentap sosok Ameera..

Seorang wanita yang memanggil itu kemudian mendekat..

“Ameera? Jadi, kamu isterinya Rumi? Yaa Tuhan, kok bisa sih?” Ucap Ibu Sonia dengan tatapan dan nada bicara yang merendahkan sosok Ameera.

“Rumi tidak salah kah kamu nak?” Tanya Ibu Sonia.

“Loh, kamu mengenal Ameera?” Sambar Pak Rudi menyahut.

“Kenal, tidak terlalu sih..”

“Dimana tante mengenalnya?” Tanya Rumi

“mungkin yang akan lebih mengenalnya itu adalah Argha..” Ucap Tante Sonia cukup mengejutkan Ameera. Kedua tangan Ameera seketika dingin, jatungnya kini berdebar dengan cepat dan kakinya seolah tak bertenaga, melihat

Arga memakai baju batik rapih tengah berdiri di hadapannya. Tatapan Argha sangat tajam kala itu, penuh kekecewaan dan amarah.

Astaga.. apakah ini mimpi? Apakah ini sebuah takdir? Kenapa harus Argha yang emnjadi sepupu Rumi? Ucapnya dalam hati.

“Ahh.. kamu pasti teman kuliahnya yaa? Sudah-sudah kita ke rumah saja kita ngobrol-ngobrol dirumah..” Ucap Pak Rudi memcah ketegangan.

“Iya kita kerumah saja, Tante.. Gha..” Ucap Rumi pada Ibu Sonia dan juga Argha.

Menggunakan mobil yang berbeda mereka pergi menuju kediaman utama pak Rudi.

Ameera nampak cemas saat itu, wajahnya sangat tegang saat ia mengetahui bahwa Argha dan Rumi adalah saudara sepupu. Masuk kini kedalam nalarnya bahwa Pak Rudi adalah paman dari Argha yang ternyata pemilik kampus dimana Ameera mengenyam pendidikan.

“kenapa? Ada yang kamu sembunyikan dari saya?” Kata Rumi pada Ameera.

Tidak ingin berkata jujur, namun pasti semua akan terkuak setelah mereka berkumpul di kediaman Pak Rudi.

“Nanti kamu juga akan tahu..” Ucap Ameera pelan.

Ameera menyalahkan ponselnya, di dalam grup chatingnya ia berkata pada kedua sahabatnya, memberi kabar yang ia yakini juga akan mengejutkan Faiz dan juga Keyla.. Tidak terlintas sama sekali di benak Ketiganya jika Pak Rudi adalah pemilik tunggal kampus dimana mereka berkuliah. Rumi kesal saat Ameera mulai memainkan ponselnya seorang diri dan mengabaikan Rumi.

“Victorr!!” Ucap tegas Rumi pada Victor yang tengah menyetir.

“SIAP den..” Jawab Victor.

“Sesuai peritah papa.. aku sudah menikah, dan kamu resmi menjadi asisten pribadiku.. maka kamu harus menuruti segala perintahku..” Ucap Rumi dengan tegas.

“SIAP! Baik den..” Ucapnya tegas.

“Dan ingat, jangan kamu biarkan Isteriku ini melanggar satu aturan yang sudah aku buat.. Tugas kamu Victor untuk menjelaskan semuanya..

“Siap.. Baik den..” Ucap Victor.

Apa  lagi sih? Apa Jin baik dalam dirinya sudah pergi menjauh? Mana sikap baik, lemah lembut yang

kemarin? – Ameera membatin saat itu.

Setibanya di kediaman Pa Rudi, Ameera semakin gugup.. nampak banyak para pelayan berseragam disana.. Jamuan yang luar biasa memang sengaja di berikan oleh Pak Rudi meski hanya beberapa tamu yang akan datang sore nanti.

“Papa capek sekali.. papa ingin sejenak beristirahat dulu.. tantemu sedang menjemput kekasih Argha, kalian beristirahat dulu lah di kamar..” Kata Pak Rudi.

Apa? Kekasih Kak Argha? Yaa Tuhan, kenapa sakit sekali aku mendengar kalimat itu.. siapa kekasih ka Argha? Apa wanita yang di jodohkan Ibunya itu? Hmm

“Ayok ke kamar!” ajak rumi untuk kedua kalinya, Ucapannya yang pertama di abaikan begitu saja karena ia terus melamun, hingga akhirnya Rumi sedikit membentaknya.

“Maaf.. iya iya..” Jawab Ameera.

“Sabar.. mungkin memang Ameera sedang lelah jadi tidak fokus.. naiklah ke atas bawa isterimu beristirahat..” Kata Pak Rudi.

Rumi mengandeng tangan Ameera menuju kamarnya, usai ia masuk kedalam kamarnya dengan sebuah hentakan dan tatapan yang seketika berubah.

“Di ujung sana lemarimu, dan sudah tersedia beberapa pakaianmu.. dan kamu pilih, dimana kamu akan tidur, disini disana terserah.. “ Ucap Rumi sambil menujuk ke beberapa sofa.

“Maksudnya?” Tanya Ameera bingung

“Saya tidak ingin tidur satu ranjang denganmu.. dan ingat, kamu tidak berhak membantah apapun itu yang sudah menjadi perintah saya!” Kata Rumi dengan ketusnya sambil ia beranjak pergi meninggalkan kamarnya.

“Kurang Ajar!! Aku tertipu oleh sikapnya kemarin, ternyata benar dugaan aku kemarin.. Dia hanya berpura-pura saja untuk berubah.. entah apa yang membuatnya seperti itu” Ucap Ameera kesal, tidak ingin banyak membuang

waktu, ia bergegas mengambil pakaian yang sekiranya panatas untuk ia kenakan saat menyambut tamu Pak Rudi saat itu.

kita sambung esok yaa hihihi.. jangan lupa like, komen dan beri dukungan klalian yang lainnya yaa..

salam cintaku..

MEI ..