Pernikahan Rahasia

Vania menunggu sejenak beberapa saat setelah di rasa sudah cukup Vania pun membangunkan sang suami karena mereka harus segera sarapan dan pergi berlibur.

"Sayang, sayang bangun yuk," sahut Vania pelan.

Raka pun mulai menggeliat dari balik kasur dan saat matanya terbuka pemandangan indah langsung mengenai kornea matanya siapa lagi kalau bukan sang istri dengan balutan make up tipis dan juga lipstik tipis di bibirnya membuat Raka serasa dibangunkan oleh seorang bidadari.

"Morning," ucap Raka dengan suara seraknya khas orang baru bangun tidur.

"Morning, ya udah yuk bangun terus sarapan baru kita pergi jalan jalan," sahut Vania antusias.

"Iya, sayang." jawab Raka.

Setelah itu Raka pun mandi sedangkan Vania membersihkan tempat tidurnya nya menaruh seprei dan selimut ke keranjang cucian karena memang harus di cuci biarkan saat mereka pergi pegawai hotel saja yang mengganti dengan yang baru.

Setelah beberapa saat Raka sudah siap dengan pakaian casualnya yang sangat serasi dengan sang istri, mereka terlihat sangat cocok sekali.

"Yuk kebawah kita sarapan," ajak Raka.

Mereka pun menuju ke area restoran hotel di mana di sana sudah ada banyak pengunjung hotel dan juga beberapa sarapan mulai dari yang berat hingga yang ringan.

Raka menyiapkan tempat khusus untuk mereka yaitu tempat VVIP sehingga tidak banyak yang bisa melihat mereka, dan juga pemandangan yang langsung mengarah ke pantai membuat nuansa liburan terasa sekali.

"Wah cantik sekali," sahut Vania takjub.

"Kamu suka?"

"Suka banget sayang, makasih."

Setelah itu mereka pun sarapan dengan tenang dan sesekali Raka menyuapi Vania dengan sayang, sungguh mereka tidak ingin waktu ini berlalu begitu saja karena mereka di sini sangat bahagia sekali takut jika mereka kembali akan ada saja masalah.

Setelah sarapan mewah itu selesai Raka langsung membawa Vania ke tepi pantai yang memang berada tak jauh dari hotel tempat mereka menginap.

Vania sangat senang bahkan dia lupa dengan nyeri di tubuh bawahnya karena terlalu semangat bermain air di pantai, di sana juga banyak pengunjung hotel yang sedang bermain air bersama dengan keluarga mereka.

"Kenapa, udah capek?" sahut Raka yang melihat sang istri menghampiri nya yang sedang duduk manis di atas pasir putih sambil berteduh di payung dan juga ada dua buah kelapa segar di sampingnya.

"Iya, capek banget." sahut Vania.

"Nih minum."

"Sayang, aku seneng banget deh bisa dateng ke sini. Kalau keluarga yang lainnya juga ada pasti bakalan seru banget!" ucap Vania setelah meminum air kelapa tersebut.

"Ya udah kapan kapan kita aja mereka ke sini," kata Raka.

"Bener ya!"

"Iya, sayang."

Setelah itu Vania dan Raka pun kembali bermain air di pantai, setelah di rasa matahari sudah mulai tinggi di atas kepala Raka mengajak Vania untuk jalan jalan di pasar tradisional yang cukup terkenal di sana.

Riuh suara para pedagang menawarkan dagangannya kepada pelanggan begitu pun dengan Vania dan Raka yang langsung mendapat sambutan para pedagang.

"Di beli Mbk mas!"

"Mari beli mari beli!" seru para pedagang.

Sampai mereka di salah satu pedagang yang sudah tua renta namun masih semangat berjualan, toko di sekitarnya cukup ramai tetapi toko makanan khas tersebut masih sangat sepi membuat Vania hang melihat pun kasihan dan memutuskan untuk mampir ke sana.

"Jualan apa Bu?" tanya Vania yang langsung mendapat tatapan senang dari pedangan tersebut.

"Ini nduk ibu jualan makanan khas daerah sini," ucap ibu tersebut.

Vania pun memilih memilih beberapa bungkus makanan tersebut yang ingin ia jadikan oleh oleh untuk keluarga di rumah nantinya.

Setelah membeli hampir satu keresek penuh Vania dan Raka pun berjalan jalan lagi mencari barang barang atau oleh oleh lainnya.

"Kenapa beli banyak banget yank?" tanya Raka karena menurutnya makanan yang di beli oleh Vania tadi sangat banyak.

"Gak papa buat oleh oleh juga, kasihan tahu tadi ibunya padahal aku tadi coba loh enak tapi mungkin emang kalah sama pedangan di sebelah sebelahnya." sahut Vania.

Raka merasa sangat senang karena sang istri memiliki hati yang sangat baik dan suka menolong membuat Raka memang tidak salah memilih pasangan.

Setelah hampir dua jam memutari pasar mereka berdua keluar dengan tentengan barang belanjaan hang cukup banyak, mereka segera kembali ke hotel untuk bersih bersih diri karena hari sudah mulai malam.

🌼🌼🌼

Selama lima hari ini mereka berada di negara C dengan ceria bahkan setiap malamnya selalu saja Raka sempatkan untuk memuaskan dirinya dan juga sang istri agar segera mendapatkan kabar tentang hadirnya Raka junior di dalam perut sang istri.

Hari ini mereka akan kembali ke negara mereka dengan tentengan barang yang bejibun mereka sampai di negara yang sudah sangat mereka rindukan meskipun baru enam hari tak di sana.

Mang Udin juga sudah menunggu kedatangan tuan dan nona mudanya itu di bandara.

Sampai di mansion keluarga Rasendriya mama Aida sudah menyambut kedatangan anak dan menantunya yang sangat ia rindukan, meskipun selama tidak di rumah mama Aida terus menelepon mereka berdua karena rasa kangen hang teramat.

"Kami pulang," ucap Raka.

"Sayang, kamu udah pulang!" pekik mama Aida langsung berhamburan ke pelukan sang menantu.

Bahkan Raka di cuekin oleh mama Aida karena langsung menuju ke Vania.

"Mama," sahut Vania yang juga memeluk erat tubuh sang menantu.

"Ma, biarin mereka berdua istirahat dulu ma. Mereka berdua pasti capek setelah perjalanan jauh," sahut papa Bagas.

"Ya udah kalau gitu kalian istirahat dulu aja nanti kita ngobrol lagi ya," ucap mama Aida dan langsung mendapatkan anggukan dari Vania.

Raka dan Vania pun naik ke atas dan masuk ke kamarnya, baru saja masuk Raka langsung mengulum bibir sang istri dan membawa Vania ke kasur yang sudah mereka rindukan saksi bisu cinta mereka yang menjadi satu.

"Sayang, kenapa sih kamu bikin aku candu kayak gini?!" kata Raka yang sudah sangat gila dengan sang istri.

Dia pun kembali melancarkan aksinya apa lagi kalau bukan bercinta dengan sang istri bahkan Vania sudah sangat pasrah tubuhnya di jamah oleh sang suami ia hanya bisa merasakan nikmat yang sangat tiada tara.

Bagi Raka Vania adalah candunya dan tempat dia pulang, Vania adalah pemuas ranjangnya sekaligus calon ibu untuk anak anaknya kelak.

Setelah itu mereka pun istirahat dengan tubuh tertutup selimut karena mereka berdua full naked tanpa busana.

Malam harinya Raka dan Vania sudah bersih dan siap dengan baju santainya, mereka pun turun ke bawah dan melihat mama Aida dan papa Bagas yang ternyata sudah menunggu mereka untuk makan malam bersama.

Vania memberikan oleh oleh yang mereka beli di sana, mama Aida sangat senang sekali bahkan langsung memakan makanan khas yang Vania beli dan juga mencoba pakaian yang di beli oleh Vania membuat Vania merasa sangat senang sekali.

Sedangkan oleh oleh untuk mama Devi, papa Wildan dan kak Danar dan kak Indri akan ia berikan besok, karena besok Vania masih libur tapi Raka sudah harus kembali ke rumah sakit karena dia ada rapat penting dengan para profesor dan dokter di rumah sakit.

.

.

.

TBC

🌼🌼🌼

Jangan lupa share dan like cerita ini ya biar aku semangat buat upload bab barunya, dan jangan lupa buat follow akun Instagram aku ya di sana ada beberapa cerita menarik yang bakalan nyesel kalau kalian gak baca😊

Instagram : @Lala_syalala13