Menjadi Kaya

Sander Corporation merupakan perusahaan yang di bangun puluhan tahun yang lalu, perusahaan tersebut turun temurun di wariskan dari generesi ke generasi.

Sander Corporation berpusat di Sumatra, mereka mengincar Axel Capital karena takut akan perkembangannya yang begitu cepat.

setelah mereka mendengar Axel Capital membuka cabang di kalimantan, dewan direksi Sander Corporation melakukan Rapat tertutup membahas Axel Capital.

pasalnya mereka terjun di bidang yang sama, Pemilik Sander Corporatin generasi ke 7 , Evan Sander , begitu gusar saat mendengar Brian ingin menguasi pasar modal di seluruh indonesia saat wawancara di pembukaan Axel Corporation.

Itulah yang mengawali Evan ingin menghancurkan Brian.

di ruang CEO Evan sedang berbincang dengan seseorang di telepon " bagus .. kamu terus cari dokumen rahasia Axel Capital !"

suara di seberang menyaut " Tuan Evan.. anda tidak perlu khawatir, dengan posisi saya yang tinggi di Axel Capital, tidak akan ada yang berani mencurigai saya !"

Evan tersenyum " tidak salah aku percaya padamu.. hahaha.."

Evan kemudian mematikan teleponnya, dia tersenyum penuh arti " sebentar lagi Axel Brian.. kamu akan Melihat Axel Capital Runtuh.. !!"

Evan dan Pria yang mengobrol di telepon tidak Tahu ,jika pembicaraan mereka di dengar seseorang " Saya harus melapor pada Tuan Axel ..!"

pria yang kebetulan mendengar obrolan Evan dan pria yang di telepon ,dia bergegas pergi mencari Brian.

sementara Brian masaih duduk manis di rumah menunggu orang tuanya pulang sambil bermain Game online .

Brian kesal saat sedang seru - serunya bermain game ada yang menelponnya " kenapa lagi David ..?!, saya kan sudah bilang jika sudah sepakat harganya kamu kirim nomor rekening saja tidak perlu menelpon..!!"

David ketakutan mendengar bosnya yang marah ,karena di telepon dirinya " Tu.. tuan Axel.. bukan masalah itu yang ingin saya laporkan !, ini lebih penting !"

Brian duduk dengan tegap dan berkata " jelaskan ..!!"

" Tuan Axel.. lebih baik kita bertemu saja, saya tidak mau ada yang mendengarnya selain Tuan !" David berkata dengan serius.

" Baik.. kita bertemu di SANTAI Cafe sepuluh menit lagi !" Brian mematikan telepon dan bergegas ke Santai Cafe.

David juga memesan ojek online untuk pergi ke sana, pasalnya dia belum mendapat tunjangan perusahaan jadi dia memesan ojek online.

dia gugup sekaligus bangga karena menemukan seorang penghianat dalam Axel Capital.

sepuluh menit berlalu..

mereka hampir bersamaan sampai di Santai cafe, mereka memilih tempat duduk di pojok agar tidak ada yang mendengar pembicaraan mereka.

" jadi .. ada masalah penting apa ?"Brian memulai pembicaraan.

David mengehela napas kemudian menjelaskan " waktu saya akan pergi membeli mobil untuk Tuan Axel, kebetulan saya akan ke Wc ,saat di depan pintu Wc ,saya mendengar orang berbicara di telepon, yang menyebut nama Tuan Evan dan dia bilang tidak akan ada yang berani mencurigainya ..!"

Brian mengerutkan keningnya " apa kamu yakin ?, dan siapa orang itu ?"

David menjawab " saya yakin Tuan Axel..!"

" Orang itu... " David membisikan namanya pada Brian.

Brian tersenyum , tetapi tatapan matanya berubah tajam " saya tidak menyangka , jika di Axel Capital masih ada tikus yang menggerogoti berkas perusahaan !"

Brian menatap David dan tersenyum " kerja bagus.. jika itu benar ,saya akan memberikan hadiah buat kamu secara pribadi !"

David sangat senang, di hari pertama bekerja dia bisa berguna untuk Brian, setelah menghabiskan secangkir kopi ,David pergi meninggalkan Brian sendiri untuk menyelesaikan tugas pertamanya.

Brian masih duduk Di Cafe dengan memikirkan beberapa cara untuk membuat penghianat tersebut mengaku.

...----------------...

Lantai 15 Sander Corporation ..

Evan sedang berdiskusi dengan asistennya " bagaimana ?, apakah kamu dapat sesuatu ?"

" Tuan Sander .. Axel Brian akan menikah satu bulan lagi, saya kira itu waktu yang tepat untuk menghancurkannya, saat dia mendengar perusahaanya koleps saat hari bahagianya ,mental dia juga pasti akan hancur !" Asisten Evan menjelaskan dengan bangga.

Evan tersenyum " ide yang bagus, dengan begitu kita bisa membunuh burung dengan satu peluru !"

Evan tertawa bahagia, dia yakin bisa menghancurkan Axel Capital dengan mudah, pasalnya dia memiliki dukangan yang besar di belakangnya.

jika bukan karena dukungan tersebut , Evan tidak akan berani menyentuh Axel Capital.

...----------------...

3 hari kemudian ,di ruangan Lukas ..

Brian duduk di hadapan Lukas ,dia bertanya " apa kamu perlu uang ?"

Lukas bingung dengan pertanyan Brian " Tuan Axel.. apa maksudmu ?"

" sebutkan berapa yang kamu mau !, seratus juta , satu Milyar ?!" Brian masih mengucapkan kata - kata yang tidak di mengerti lukas.

Lukas semakin bingung, dia bertanya lagi " Tuan Axel.. tolong jelaskan maksud Anda ?!"

Lukas sedang menduga - duga apa yang di maksud Brian, tetapi pikirannya tidak dapat menemukan apa maksud atasannya tersebut.

sebelum lukas menjawab Brian memanggil seseorang " Martin masuklah..!!" Brian menyuruh Martin masuk.

kemarin Brian menelpon Martin untuk pulang, dia menjelaskan masalah yang sedang di hadapi perusahaannya, dia juga tidak lupa bertanya tentang Evan.

saat Martin mendengar nama itu ,dia langsung bilang ke Brian akan pulang secepatnya, pasalnya dia tahu siapa Evan.

Martin memasuki Ruangan Lukas dengan Tatapan sinis , dia kemudian duduk dan berbicara " Evan sander .. pemilik Sander Corporation generasi ke tujuh, informanku bilang dia akan melakukan apa saja untuk mendapatkan keinginannya !"

Martin diam sebentar kemudian melanjutkan " lebih baik kamu katakan rencana Evan apa Lukas ?!.

Aku tahu kamu bukan orang yang lebih mementingkan uang!.

kamu sama seperti kami , orang yang punya ambisi untuk mewujudkan mimpi, karena itulah kamu ada di sini !"

Lukas berkeringat dingin , dia tidak tahu jika penyamarannya akan terbongkar begitu mudah, dia juga merasa bersalah. setelah selama ini membuat Martin dan Brian percaya padanya.

" jadi.. apa kamu masih ingin menyangkalnya ?" Brian bertanya dengan acuh.

Martin menghela napas ,kemudian menimpali " dua tahun kamu bekerja di sini hanya untuk itu Lukas ?, aku sudah menganggapmu seperti keluarga, tetapi kamu.., sudahlah.. !"

Martin benar - benar kecewa , pasalnya dia mempekerjakan lukas karena melihat kondisinya yang sama persis seperti dirinya saat di usir dari sebuah perusahaan.

dia tidak berpikir jika lukas akan jadi mata - mata perusahaan lain.

" jadi.. kenapa kamu sampai menunggu dua tahun untuk bergerak !" Brian bertanya dengan acuh.

Lukas tersenyum kecut " kurasa tidak ada gunanya lagi aku menutup - nutupi semua ini !"

dia menatap Martin dengan penyesalan " Tuan Martin terima kasih.. jujur saya juga sudah merasa nyaman bekerja untuk kalian berdua, dan pertemuan kita dua tahun lalu itu bukan rekayasa, saya memang di usir dari Sander Corporation . Tuan Evan menelpon saya dua bulan yang lalu, dia menyuruh saya untuk mencuri data Axel Capital, dia mengancam akan menghancurkan keluargaku ! Tapi kalian tenang saja, saya memberikan data Axel Capital satu tahun yang lalu ,Saya tidak mungkin melupakan kebaikan anda berdua yang mau menerima dan percaya pada saya !"

saat lukas menyelesaikan kalimatnya, dia berdiri dan membungkuk , dia siap menerima apa saja hukuman atas apa yang dia lakukan.

Brian tersenyum penuh Arti dia menatap Lukas " Lukas .. tetaplah memberi informasi pada Evan, dan jangan coba - coba menghianatiku lagi !!, kitaakan membuat Evan menyesal telah berani menyinggungku !!"