Ilona Delvisa Anumarta adalah Wanita berusia 25 tahun yang sudah bisa mendirikan sebuah perusahaan bernama "Delvisa Company" yang bergerak di bidang tambang. Wanita yang mandiri, cantik, perfect, dan idaman semua pria. Selain menjadi CEO di perusahaan "Delvisa Company", ia juga seorang ketua Klan Mafia "Devil Dark" Klan Mafia yang paling di takuti dan terkuat Di Eropa. Jika berada di dunia Mafia Ilona bernama Queen Isabell. Tujuan Ilona menjadi Mafia adalah untuk membalaskan dendam kematian Keluarga Besar Ilona 15 tahun silam.
Teka - teki siapa yang membunuh semua keluarga besar Ilona belum di ketahui, bahkan, penyelidik, Polisi, Hacker, semua sudah di kerahkan tapi hasilnya tetap nihil.
Nyawa di bayar dengan nyawa ~ Ilona Delvisa Anumarta.
.
Belmond Azbara Turgana adalah seorang pria CEO di perusahaan "Azbara Corp" yang bergerak di bidang Pembangunan, para
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Widia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 29 Wanita itu Hamil
Setelah prosesi pemakaman itu selesai mereka pun kembali ke mansion Barron yang ada di tengah hutan.
Mereka beristirahat untuk malam ini di Mansion itu karena kebetulan hari sudah mulai larut. Ilona dipersilakan Barron untuk menempati kamar tamu yang ada di lantai dua sedangkan Belmond ia akan tidur di kamar Barron.
Di balkon kamar Barron sedang terjadi pembicaraan serius antara Barron dan Belmond ini menyangkut masalah tentang orang yang ditiduri oleh Barron beberapa minggu yang lalu.
“Wanita yang aku tiduri malam itu, ternyata sekarang dia hamil,” terang Barron sembari menghela napas berat. Matanya menatap tajam gemerlap bintang yang menyinari langit, rerimbunan pepohonan mengelilingi Mansion itu. Angin malam kian dingin tapi tak membuat dua pria itu beranjak dari sana.
“Hah? hamil?,” Belmond tentu sangat kaget mendengar penuturan dari sahabat serta sepupunya itu.
“Ya,” sahut Barron sembari menyesap sebatang benda nikotin yang ada di tangannya. Kemudian mengepulkan asapnya.
“Bagaimana dia bisa hamil?,” tanya Belmond heran.
“Bukannya biasanya kau memakai pengaman?,” tanya Belmond tangannya terulur untuk menuang sebotol wine di gelasnya.
“Ya, aku memakai pengaman,” jawab Barron menatap sebuah burung hantu yang bertengger di dahan sebuah ranting pohon disampingnya.
“Tapi entah sepertinya bocor,” terang Barron sontak membuat Belmond melotot kan matanya tak percaya.
“Bocor!!!, sialan kau apa kau tidak mengeceknya terlebih dahulu,” geram Belmond sembari meninju pelan bahu Barron.
“Tubuhnya lebih menggoda dibanding aku harus mengecek lagi pengaman itu,” ungkap Barron membuat Belmond menggelengkan kepalanya.
“Bodoh kau,” Geram Belmond tak habis fikir dengan tingkah Barron.
“Dan dia katanya besok ingin menggugurkan kandungannya,” ucap Barron dengan muka bodo amat.
“Ya jangan kau biarkan bodoh!!,” bentak Belmond tangannya sudah mengepal sempurna untuk menghajar bajingan yang ada di depannya itu.
“Lalu aku harus bagaimana?” tanya Barron balik.
“Ck - ck - ck, masa kau harus aku ajarkan. Heyy ingat ya , Aku saja belum menikah mana aku tahu cara mengurusi ibu hamil,” decak Belmond sembari melotot kan matanya.
“Iya juga ya,” gumam Barron sembari mematikan rokok yang tinggal 5 cm itu.
“Coba kau tanyakan ke Ilona saja,” saran Belmond sembari berdiri meninggalkan Barron yang membeku di tempat.
Barron berfikir jika kandungan itu tidak jadi digugurkan apakah ia akan menjadi seorang ayah. Dan apakah Wanita itu berkenan untuk mengandung anaknya.
“Dari pada aku memikirkan yang tidak - tidak lebih baik aku tidur saja,” gumam Barron sembari berjalan ke kamar tamu yang ada di samping kamarnya.
Barron pun akhirnya terlelap setelah merasakan jika dirinya mulai mengantuk.
Sedangkan di kamar Ilona.
Ilona hanya bisa terdiam dan termenung mengingat jika orang yang sudah membunuh ataupun membantai seluruh keluarga nya sudah tiada.
“Aku sudah tidak mempunyai urusan apa pun disini lebih baik besok aku akan pulang,” gumam Ilona sembari merebahkan tubuhnya di ranjang besar itu.
Pagi yang cerah semburat cahaya Matahari menyinari bumi di mansion Barron tepatnya Ilona dan Belmond akan pulang kembali ke Eropa. Mereka berdua pun berpamitan kepada Barron tapi ketika Ilona ingin berpamitan tangannya dicekal oleh Barron membuat Ilona menghentikan langkahnya.
“Ada apa?,” tanya Ilona sembari menepis tangan Barron.
“Aku butuh bantuan mu,” pinta Barron.
“Ya minta bantuan apa?, membunuh musuh mu?,” tanya Ilona.
“Bukan” sahut Barron cepat.
“Lalu?” tanya Ilona sembari sesekali matanya melirik jam yang ada di pergelangan tangan nya.
“Wanita malam yang pernah aku tiduri waktu itu kini hamil,” ujar Barron.
“kalau itu terserah mu, jika kamu menginginkan seorang anak, ya kamu ajak dia ketemu kemudian kamu bilang mau menikahi dia secara kan dia sudah mengandung anakmu,” saran Ilona.
“Emm, bisa aku coba. Thanks informasi nya,” sahut Barron.
“Ya, kalau begitu kita kembali ke Eropa,” ucap Ilona.
“Iya, hati - hati,” pesan Barron.
.
Bersambung.....