NovelToon NovelToon
Nasibku Yang Selalu Beruntung

Nasibku Yang Selalu Beruntung

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Pisesa Safwan

Tristan pemuda 23 tahun yang selalu dihina karena tubuhnya yang gemoy. Namun dia tidak pernah berkecil hati karena dia menyadari dan mensyukuri apa yang telah Allah SWT nerima kepadanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pisesa Safwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

mengantarkan Billa ke kampus

Tristan pun kembali memasukan ponselnya dan segera keluar dari toko perhiasan. Tristan pun segera kembali jalan-jalan dengan billa setelah membeli semua keperluan untuk nanti malam di acara lamaran nanti malam.

" Mas mau jajan. " Ucap billa manja.

" Oke sayang, kita ke foodcourt ya, beli apapun yang kamu mau. " Ucap tristan.

" Oke mas sayang. Terima kasih ya. "

" Sama-sama sayang. "

Mereka pun segera menuju foodcourt yang ada di lantai 2 mall tersebut. Setelah sampai billa pun memesa beberapa makanan dan minuman.

" Sayang, mas ke ATM sebentar ya, mau ambil uang dulu. Soalnya mas pegang uang cash sedikit, sekalian buat beli bensin nanti biar tidak mampir-mampir ke ATM lagi nanti setelah mengantarkan kamu ke kampus. "

" Pakai uang billa saja mas, masa dari tadi mas terus yang bayar, pakai uang billa saja ya mas. Pliss. " Ucap billa memohon.

" Tapi sayang, mas kan cowok jangan sampai nanti uang kamu habis, biar mas ke ATM saja tidak apa-apa dek. "

" Ya sudah billa marah kalau mas gak mau pakai uang billa. " Ucap billa mengancam.

" Iya, iya baiklah jangan marah, iya sekarang pakai uang kamu dulu tidak apa-apa. " Ucap pasrah tristan.

Tristan tidak mau ada masalah dengan billa akhirnya dia memilih mengalah saja. Karena bagaimana pun mamanya sudah berpesan untuk menjaga billa. Dan billa kekurangan kasih sayang seorang ayah.

" Terima kasih ya mas. Maaf billa masih egois seperti ini kepada mas. " Ucap billa.

" Tidak apa-apa sayang mas tahu kok."

Mereka pun menunggu pesanan mereka sambil bermain ponsel masing-masing. Dika juga segera menyelesaikan nulisnya. Dan melihat grafik trading nya.

" Alhamdulillah grafiknya naik. " Ucap tristan sambil tersenyum senang.

" Ada apa mas, kayaknya senang banget sampai tersenyum begitu. " Tanya billa.

" Ini sayang mas dapet rezeky. " Ucap tristan sambil memperlihatkan ponselnya kepada billa.

" Alhamdulillah, mas main trading ternyata. Wah mas sangat kaya dong. " Jawab billa.

" Amiin, Terima kasih sudah di do'ain mas jadi kaya. " Ucap billa

" Ya latihan jadi istri yang baik kan tidak apa-apa mas. " Ucap billa.

" Iya, iya nanti kita latihan bersama ya setelah menikah. Mas mau belajar bersama dengan kamu. Nanti kita belajar membangun  keluarga kita yang baik dan bahagia bersama-sama."

" Iya mas Terima kasih mau Terima billa apa adanya ya mas. " Ucap billa penuh haru.

" Hey sayang, kenapa kamu menangis seperti itu, sudah jangan nangis ya. Mas akan menjaga kamu nanti. Maaf mas belum bisa menyentuh kamu sekarang, karena kita belum muhrim jadi mas belum bisa hapus air mata di pipi kamu, maafkan mas ya jika buat kamu bersedih. " Ucap Tristan.

" Iya mas tidsk apa-apa, billa sudah senang bisa bertemu mas dan di ajak jalan-jalan dengan mas. Apalagi nanti malam kita akan lamaran. Cinta ini memang kilat, namun billa berharap kehidupan suami istri kita kelak tidak akan kilat juga. " Ucap billa.

" Bicara apa kamu itu sayang, sudah segera makan dan habiskan, setelah itu mas antar ke kampus sudah mau zuhur ini. "

" Iya mas. Terima kasih. "

Mereka pun makan bersama, dan billa nampak bahagia. Dia selalu berdoa semoga pilihannya tidak salah, karena langsung menikah dengan tristan tanpa pacaran. Dia memang ingin pacaran halal, tidak mau pacaran sebelum menikah.

" Ya Allah, semoga mas tristan memang jodoh buat hamba, semoga mas tristan bisa menjaga hamba dan bisa menjadi pasangan hamba selamanya. Hamba hanya meminta,jika memang hamba tidak bisa sembuh,maka hamba meminta setidaknya bisa memberikan keturunan untuk mas tristan, sebelum hamba kembali kepada-Mu. " Doa billa dalam hati.

Beberapa saat mereka pun selesei dengan makan bersama mereka. Dan dika segera menuju parkiran bersama billa. Karena akan mengantarkan billa ke kampusnya.

" Mas pegang ini, nanti tidak usah mampir ke ATM buat ambil uang." Ucap billa sambil menyerahkan uang 5 lembar 100 ribuan.

" Eh, tidak usah sayang. Mas masih banyak kok uangnya. Tahu sendiri tadi mas habis narik dari akun trading mas. " Ucap tristan.

" Tidak apa-apa mas, biar itu buat tabungan mas, pakai punya billa saja jangan sungkan ya mas. Ambil saja tidak apa-apa. " Ucap billa.

" Ya sudah mas pinjam dulu ya nanti mas kembalikan kalau mas sudah ambil nanti dari ATM. " Ucap tristan.

" Maaaassss jangan buat billa marah sama mas sayang ya, sudah di pakai saja uangnya tidak usah di pikirkan untuk mengembalikan. Billa tidak mau mas seperti ini lagi. " Ucap billa.

" Iya, iya sayang maafkan mas ya. Ya sudah mas pakai uangnya. "

Tristan pun segera mengantarkan billa ke kampusnya, dan mereka tidak lagi berdebat, karena tristan harus konsentrasi dengan mengemudikan motornya.

Beberapa saat pun tristan tiba di depan kampus billa, namun sebelum billa turun ponsel tristan pun berdering dan ada panggilan dari om pandu.

" Halo assalamu'alaikum om. "

" Walaikum salam nak, bisakah nanti jam 1 kita ketemu di rumah makan padang dekat dengan kampus STAIN. " Ucap om pandu.

" Bisa om, ada apa ya om sebenarnya. "

" Ini teman om yang mau jual mobilnya minta ketemu, dan beliau ingin bertemu dengan mu, jika kamu cocok dengan mobilnya, dan harganya cocok, beliau akan menjual mobilnya untukmu, dan mobil itu sesuai dengan yang kamu inginkan. " Ucap om pandu.

" Baik om, kebetulan ini saya lagi mengantarkan billa kekampus, dan nanti setelah habis zuhur di masjid dekat kampus saya akan ke sana om. Tolong share lokasinya ya om. " Ucap tristan.

" Baiklah nanti om akan kirim lokasinya. Dan om akan tunggu bersama teman om, baiklah jika begitu om tutup dulu ya Telepon nya. Assalamu'alaikum. "

" Walaikum salam om. " Ucap tristan menjawab salam.

Sambungan telepon pun berakhir dan setelahnya tristan turun dari motornya, dan segera melihat billa yang memperhatikan dirinya.

" Siapa mas yang menelpon. Sepertinya sangat penting mas. " Ucap billa.

" Oh itu teman ayah, kemarin meminta tolong untuk mencari kan sesuatu. " Ucap tristan.

" Memangnya cari apa ayah mas. " Tanya billa.

" Tidak tahu sayang, cuma di suruh ketemu om pandu begitu saja. Ya sudah kamu masuk nanti telat lho kelasnya. Nanti mas jemput habis ashar ya, jangan pulang sebelum mas jemput. Kamu main ketempat teman kamu dulu tidak apa-apa, nanti kabari mas ya jika kamu mau pulang. " Ucap tristan.

" Baik mas sayang, Hati-hati ya mas. Nanti bila hubungi jika sudah pulang mas. "

" Ya sudah mas pergi dulu ya. Assalamu'alaikum. "

" Walaikum salam mas hati-hati dijalan ya mas. " Ucap billa sambil melambaikan tangannya.

Tristan pun segera melajukan motornya kearah masjid yang dekat dengan kampus billa. Karena sudah adzan dzuhur dan akan melakukan kewajibannya sebagai umat islam.

1
Was pray
urusan jual beli mobil gak kelar2....😇😇😇
koen
semangat terus ya thor utk menulis nya,
tolong lebih teliti lagi dlm menyusun alur cerita, karena sangat mengganggu
contoh
baru mandi, artinya sdh mandi
kemudian diceritakan pamit mau mandi..
koen
bab 1, membosankan
banyak penjelasan yg ber ulang² dab tidak perlu
Was pray
gak terlalu cepat nikahnya? alangkah baiknya bila tristan sukses dulu, paling enggak udah punya penghasilan tetap walau gak besar, yg penting bisa menopang hidup keluarga baru nikah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!