S1 end.
Bryan Alvaro Aditama seorang CEO dari perusahaan besar, sering disebut cassanova si playboy, rela dijodohkan dengan seorang gadis biasa bernama Almahyra demi mendapatkan warisan dari sang kakek. Bryan yang tidak mau terikat dengan pernikahan selamanya bersama Alma, membuat kontrak pernikahan untuk 3 tahun.
Ketika cinta dan karma hadir bersamaan di dalam diri Bryan pada istri kontraknya itu.
Belum sampai 3 tahun pernikahan berlangsung, Alma tiba-tiba meminta cerai. Dan meninggalkan Bryan.
6 tahun kemudian mereka dipertemukan kembali oleh 2 orang anak yang imut dan cerdik.
Apakah yang membuat Alma sebelum nya bercerai dari Bryan? dan siapakah dua orang anak yang bersama Alma? mampukah Bryan merebut kembali hati Alma?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma Kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ada yang aneh pada tubuhku?
Setelah Alma, Mia dan Leon, sampai di kota Perth, ibu kota Australia. Negeri asing yang akan menjadi tempat tinggal mereka memulai hidup baru, jauh dari Bryan dan masalah.
Mereka segera menempati sebuah rumah sederhana yang sudah di bayar muka oleh Leon. Alma merasa tidak nyaman dengan kebaikan Leon, ia pun memberikan uang hasil penjualan rumahnya pada Leon untuk membayar deposit rumah yang akan mereka tempati itu.
" Aku tidak bisa menerima uang mu " Leon menolak dengan lembut
" Kak Leon, aku tidak mau berhutang banyak padamu. Kumohon terima kak !" kata Alma memaksa
" Kalau kamu memaksa, aku bisa terima uangnya nanti kalau kamu dan Mia sudah mulai bekerja. Sekarang aku tidak mau menerima uang dari pengangguran " Leon tersenyum
" Apa? wah wah.. bapak mengejek kami ya? tunggu sebentar lagi, kami kan sudah diterima di perusahaan besar " kata Mia sebal
" Haha.. " Leon tertawa
" Apa tidak apa apa kami mengganti uang kakak nanti?" tanya Alma merasa tak nyaman
" Iya tidak apa-apa, uang kalian sekarang gunakan saja untuk membeli keperluan sehari-hari dulu sebelum kalian bekerja "
" Rasanya terimakasih saja tidak cukup untuk kakak " Alma menunduk
" Tidak perlu berterimakasih Al. Kalau begitu aku akan pergi sekarang, rumah nya sudah dibereskan kok. Aku ada pekerjaan di kantor cabang ku yang ada di sini " Leon mengelus kepala Alma dengan lembut
" Iya, pak Leon hati-hati ya " kata Mia
" Kakak hati-hati, dan makasih "
Jadi begini rasanya punya kakak.
" Mia, saya titip Alma ya. Kalau ada apa-apa, telpon saya "
" Memangnya aku anak kecil perlu dititip titip !" Alma tersenyum tipis
" Baik, siap pak Leon !" seru Mia semangat
Fiks ini mah, Pak Leon naksir sama Alma. Tapi, kayanya Alma tidak sadar deh.
Setelah Leon pergi, Ama dan Mia masuk ke dalam rumah itu. Mereka tampak nya menyukai barang-barang yang ada di rumah itu. Mereka segera membereskan barang-barang yang mereka bawa, termasuk baju, foto, ijazah, dan lain-lain.
Ketika mereka sedang berbenah, Mia tiba-tiba membicarakan tentang Leon pada Alma. Menanyakan pendapat Alma tentang Leon.
" Kak Leon baik, lembut, perhatian, dan menghargai wanita. Dia juga adalah kakak yang baik "
" Kakak? seriusan Al? kamu menganggap pak Leon seperti kakak kamu?" tanya Mia tak percaya
" Iya memangnya apa lagi? aku dan kak Leon udah kaya kakak adik. Kami juga dekat dari kecil."
" Alma kamu tidak peka ya? pak Leon itu tidak menganggap kamu adik, tau !"
" Apa? jadi dia menganggap ku hanya teman nya?"tanya Alma dengan wajah polosnya
" Ya ampun, kamu ini benar-benar polosnya tidak tertolong ya " gerutu Mia geram dengan tingkah polos sahabatnya itu.
Mereka pun memulai hidup baru di negeri yang jauh dari kampung halaman mereka. Mia dan Alma juga bekerja di anak perusahaan milik Leon yang ada di Perth, Australia.
1 bulan sudah Alma dan Mia tinggal di negeri asing itu. Dan selama itu Alma dan Mia sudah mendapatkan pencapaian besar dalam bekerja, Alma naik jabatan sebagai kepala tim desainer, sementara Mia naik jabatan sebagai wakil tim.
Mereka merayakan keberhasilan naik jabatan itu dengan makan-makan di restoran mewah.
" Apa tidak apa-apa kita menghabiskan uang seperti ini?" tanya Alma sambil tersenyum melihat steak, dan beberapa makanan yang sudah tersaji di depannya itu
" Eh, kamu santai saja Al. Bukankah gaji bulanan kita juga sangat besar. Lagipula sekali kali kan kita makan diluar seperti ini " Mia santai dan menikmati makanan nya.
Syukurlah selama sebulan ini keadaan Alma semakin membaik. Dia sudah mulai tersenyum. Semoga dia bisa melupakan pak Bryan bajingan itu.
" Oke deh, kali kali aja kan " Alma tersenyum
Dulu aku selalu buatin makanan untuk Bryan. Sekarang dia lagi apa ya? apa dia baik-baik saja? apa dia masih suka melewatkan sarapan nya?
" Oh ya, pak Leon apa kabarnya Al?"
" Katanya dia pulang ke Jakarta dulu, soalnya ada pekerjaan disana. " jawab Alma
Alma mulai memotong steak yang ada di depannya itu dengan pisau. Kemudian memasukan potongan daging itu ke dalam mulutnya, belum sampai ke dalam mulutnya. Gadis itu sudah merasa mual. Ada yang tidak beres dengan perutnya itu.
" Uwekk..uwekkk.."
" Al.. kamu kenapa?"
" Maaf Mi, aku ke toilet dulu ya " Alma memegang perutnya dan berlari menuju toilet wanita yang ada di restoran itu.
Gadis itu mual-mual hebat, segera setelah itu Mia membawa Alma pulang. Tak lupa juga Alma meminum obat masuk angin ,dan obat sakit kepala.
Alma terbaring di ranjangnya dan wajah nya pucat.
" Kamu makan apa Al sampai sakit kayak gini?" tanya Mia sambil memegang kening Alma dengan cemas " Gak demam " gumam Mia pelan
" Aku tidak makan yang aneh-aneh kok, seperti nya aku cuma masuk angin biasa. Udah tidur juga, besok baikan kok " Alma tersenyum
" Ya udah kamu tidur ya "
Tak lama setelah itu, Alma tertidur lelap. Sementara itu Mia masih tetap terjaga menjaga sahabatnya yang sedang sakit. Padahal tadi Mia sudah memberitahu nya untuk pergi ke dokter, tapi Alma tidak mau.
🎶🎶
Ponsel Alma berdering beberapa kali, dan telponnya dari orang yang sama. Yaitu Leon. Mia melihat nama Leon tertulis disana, ia bingung mau mengangkat telpon Alma atau tidak.
Akhirnya ia mengangkat nya juga, karena Alma tertidur sangat lelap. Dan deringnya akan menganggu tidur Alma.
Mia berlari keluar dari kamar Alma dan mengangkat telponnya walaupun ia merasa tidak nyaman.
" Halo " jawab Mia
" Al, kamu sudah di rumah?"
" Maaf pak, ini saya Mia "
" Loh? kenapa kamu yang angkat?" tanya Leon heran
" Alma nya lagi tidur pak "
" Tumben dia udah tidur jam segini "
" Kayaknya Alma sakit pak, tadi dia mual mual terus, dan katanya kepalanya pusing. Sekarang Alma juga demam " jelas Mia
" Apa? Alma sakit??! apa kamu sudah bawa di ke dokter?" tanya Leon cemas
" Alma nya tidak mau dibawa ke dokter pak " jawab Mia
" Dia tuh benar-benar ya keras kepala, apa Alma sudah minum obat?" tanya Leon cemas
" Sudah pak "
" Saya akan segera kesana secepatnya, Mia tolong kabari saya keadaan Alma " kata Leon
Mia sangat iri pada Alma, beruntung sekali Alma bisa dicintai oleh Leon yang sangat lembut dan perhatian. Terlebih lagi dia kaya dan tampan, seandainya Alma bisa lebih peka sedikit terhadap perasaan Leon. Ia berharap Alma akan bahagia.
Malam itu Alma mengigau, ia berteriak-teriak ketakutan. Mia bisa menebak, bahwa Alma trauma dengan perkosaan yang dilakukan Bryan padanya.
" Tidak Bry ! jangan.. Bryan.. jangan..." Alma
" Al, tenang Al. Ada aku disini, kamu gak papa " kata Mia sambil memegang tangan Alma. Lalu gadis itu kembali tertidur.
" Si brengsek Bryan itu, dia sudah membuat sahabatku sampai seperti ini. Brengsek kamu Bryan " gerutu Mia sakit hati melihat Alma menderita di depannya.
🍂🍂🍂
Di Jakarta, negara Indonesia..
Sore itu Leon masih ada di kantornya, ia bersiap siap untuk pulang ke apartemen nya. Ia sangat panik dan cemas mendengar dari Mia kalau Alma sedang sakit. Leon berencana untuk pergi ke Australia secepatnya setelah menyelesaikan pekerjaan nya.
Saat ia akan pulang, seorang pria menerobos masuk ke dalam ruangannya. Pria itu berteriak, diikuti oleh sekretaris nya.
" Hey Leon ! Leonardo Maxton !" teriak Bryan
" Maaf pak, saya sudah menahan nya " kata seorang security yang bekerja di Maxton grup
" Tidak apa, kalian pergi saja. Seperti nya aku harus bicara berdua dengan pria pemabuk ini "
Leon menatap Bryan dengan sinis. Akhirnya mereka pun bertatap muka, dan berbicara empat mata di dalam ruangan Leon. Tercium bau alkohol dari tubuh Bryan, dan Leon bisa merasakan nya.
" Pak Bryan, anda tidak ada bosan bosan nya datang kemari ya ?" tanya Leon sinis
Hampir setiap hari dia kesini, untuk menanyakan Alma. Dia tidak pantang menyerah, lalu kenapa dia mengecewakan Alma dan berselingkuh dengan model itu?
" Aku tidak akan menyerah sebelum kamu mengatakan padaku dimana Alma berada !" ujar Bryan tegas
" Aku memang tau keberadaan nya, tapi aku tidak akan mengatakan nya padamu "
" Kamu jujur sekali, lebih baik kamu katakan padaku dimana dia sekarang? kalau tidak..."
" Kalau tidak, anda akan melakukan apa? apa anda akan menyakiti nya lagi?" tanya Leon
Bryan terdiam, kali ini ia benar-benar merasa bersalah atas kejadian pemerkosaan yang dilakukan Bryan pada Alma. Pria itu benar-benar ingin meminta maaf pada Alma atas perbuatannya.
" Aku akan meminta maaf padanya, jadi kumohon katakan dimana keberadaan nya?" tanya Bryan dengan wajah yang sedih
Dia memohon seperti ini untuk bertemu dengan Alma? apa benar dia mencintai Alma? tidak mungkin, kalau dia mencintai Alma dia tidak akan berselingkuh dan tidur dengan wanita lain. Lalu, apakah Alma mencintai nya juga?
" Sebelum nya aku minta maaf, aku tetap tidak bisa mengatakan nya padamu "
" Kenapa tidak?!" Bryan kesal
" Alma tidak ingin kamu mengetahui keberadaan nya, dan aku sudah berjanji untuk tutup mulut. Lebih baik kamu lepaskan dia, biarkan lah dia memulai hidup yang baru. Dan kamu juga mulailah hidup yang baru dengan calon tunangan mu, nona Selina " jelas Leon
" Beraninya kamu bicara begitu padaku ! memang nya kamu siapanya Alma?!!" Bryan menarik kerah baju Leon, tangan tangannya sudah siap untuk meninju Leon.
Dalam hatinya, Bryan tidak menyangkal bahwa ia memang harus bertunangan dengan Selina karena tanggungjawab nya pada orang tua Selina. Tapi, ia tidak ingin bertunangan dengan Selina.
Andre, dan sekretaris Leon segera melerai mereka. Sebelum Bryan lepas kendali dan menyerang Leon. Bryan kesal dan sedih karena tidak mendapat jawaban dari Leon.
Seberapa benci nya Alma padanya sampai gadis itu tidak mau diketahui keberadaannya. Bryan menyesal, kenapa malam itu ia harus berbuat nekad kelewat batas? ketika Alma sudah tidak ada dalam genggaman nya, hatinya menjadi kacau balau. Selama 1 bulan kepergian Alma, Bryan banyak berubah , ia menghabiskan waktunya di luar rumah, di kantor, bahkan setiap malam ia pergi ke klubing.
Pikiran nya kacau, batinnya tertekan, masalah Alma dan Ny. Delia yang menekannya untuk segera bertunangan dengan membuatnya pusing.
🍂🍂🍂
Keesokan harinya, pagi itu Alma terbangun. Kepala nya masih terasa sangat berat walaupun ia sudah tertidur sangat pulas. Tercium bau masakan dari dapur, itu pasti Mia yang memasak.
Alma jalan agak terhuyung menuju ke dapur, benar saja dugaan nya. Mia yang sudah memakai baju rapi untuk bekerja itu, sedang menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.
" Eh, Al kamu sudah bangun? ini aku sudah siapkan sarapan. Gimana kepala mu? masih sakit?" tanya Mia cemas
" Udah agak mendingan sih " jawab Alma sambil tersenyum
Aku tidak bisa bilang kalau kepalaku masih terasa pusing walau sudah tidur pulas dan minum obat. Kupikir ada yang aneh dengan tubuhku, akhir akhir ini terasa sangat berat.
" Hari ini kamu tidak usah kerja, di rumah saja dulu. Pak Leon sudah kasih izin kok " kata Mia
" Pak Leon? apa kamu bilang sesuatu sama pak Leon?" tanya Alma sambil duduk di kursi
Mia menceritakan semua obrolan nya dengan Leon semalam. Ia meminta maaf karena mengangkat telpon dari Leon tanpa izin Alma.
" Karena pak Leon menelpon terus, ku pikir itu hal penting. Eh ternyata benar "
" Memangnya apa lagi yang dibicarakan pak Leon selain menanyakan keadaan ku?" tanya Alma polos dan tak tahu apa-apa.
" Bodoh, menanyakan keadaan kamu itu lah hal yang penting untuknya. Kapan ya sahabatku ini akan peka?" Mia tersenyum
Setelah selesai sarapan, Alma pergi mandi dan bersiap untuk berangkat bekerja. Namun, saat akan pergi bekerja, mual-mual Alma bertambah parah.
Kepalanya terasa sangat pening. Mia ingin mengantar nya ke dokter, tapi Alma berkata ia akan di rumah saja dan beristirahat. Mia pun pergi ke kantor, karena hari itu memang ada rapat penting dengan klien asing.
Alma sendirian di rumah, ia sedang mencari obat di kotak p3k nya. Namun, saat melihat 1 bungkus besar pembalut di sana. Alma tertegun. " Loh? pembalut ku masih utuh. Apa bulan ini aku terlambat datang bulan?" gumam Alma
Gadis itu melihat ke arah kalender yang sudah menunjukkan tanggal 30 November. " Ini sudah akhir bulan..dan aku tidak datang bulan bulan ini. Aku sudah telat 3 minggu lebih "
Alma bergumam sendiri, ia kebingungan. Karena ia tak pernah terlambat datang bulan selama ini. Ia pun mengambil ponsel nya dan mencari gejala gejala yang ada pada tubuhnya saat ini. Menunjukkan tanda-tanda kehamilan.
Deg! Alma tersentak kaget melihat hasil pencarian di ponselnya. Ia menggelengkan kepalanya, berkata dalam hatinya bahwa itu tidak mungkin. " Aku hanya melakukan nya sekali, ti-tidak mungkin aku akan..."
Alma tidak meneruskan kata-katanya, ia takut kata-kata nya akan menjadi doa. Dalam hatinya ia berdebar, mencoba berfikir positif kalau dirinya hanya sakit biasa. Tapi, rasa penasaran memenuhi hatinya. Ia tak bisa menahan diri lagi walaupun ia takut untuk memastikannya.
Wanita itu pergi ke apotik dan membeli test pack. Memastikan apa benar keanehan tubuhnya itu karena sedang hamil?
BRAK
CEKRET
Alma menutup pintu rumah nya rapat-rapat dan menguncinya dengan penuh rasa ketakutan. Ia berharap semoga saja pikiran negatifnya itu tidak benar.
" Bismillah..ini cuma sakit masuk angin biasa. Dan telat datang bulan itu cuma karena faktor aku sedang stress saja. Bukan apa-apa. Jangan takut Alma.. "
Alma membuka test pack nya, tangannya gemetar ketakutan. Akhirnya ia pergi mencek dirinya ke kamar mandi dengan test pack itu. Menunggu beberapa saat, dan ia melihat hasilnya.
" Ga-garis dua ..Ti-tidak mung-mungkin !!" Alma menutup mulutnya karena kaget, dirinya langsung jatuh terduduk ke lantai. Test pack nya juga ikut jatuh ke lantai.
...---***---...
aku mampir kak