Delima Maharani Pradipta, gadis cantik primadona sekolah selain wajahnya yang cantik dan tubuh bak model, sehingga siapapun terpesona juga dengan tingkahnya yang sangat gesrek, yang membuat semua orang ingin dekat dengan dia
Namun kemalangan menimpa nasibnya, dia harus dijodohkan dengan seorang casanova.
Akankah Delima bahagia dengan pernikahannya? Atau kah seorang casanova bertekuk lutut dihadapan Delima?
Ikuti kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aulina alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Coklat
Setelah keluar dari cafe, Kenzo melajukan mobilnya membelah jalanan. Entah apa yang dipikirkan dia saat ini, cemburu?? jelas. Apalagi melihat Angga yang begitu memperhatikan Delima saat di cafe tadi.
Kenzo mampir disebuah minimarket, membeli sesuatu yang akan nantinya diberikan kepada seseorang. Setelah mendapatkannya, Kenzo kemudian kembali ke mobilnya.
Disebuah rumah mewah Kenzo sekarang berada, antara ragu mau masuk atau tidak. Dia menatap barang yang telah dibelinya tadi, sudah dibalut pita cantik dan secarik tulisan.
"Pak, nitip ini buat Delima" ucap Kenzo dengan menyerahkan sebuah barang dengan balutan pita pink, dan selembar uang berwarna merah.
Pak Satpam menerima dengan senang hati "Nanti saya akan sampaikan ke non Delima mas" ucap pak satpam itu penuh ramah.
Tanpa bertanya siapa Kenzo, pak satpam itu tahu kalau laki laki ganteng didepannya adalah calon suami dari nona mudanya.
Kenzo mengangguk dan kemudian meninggalkan kediaman Pradipta.
Dari kejauhan, Dimas yang memperhatikan gerak gerik Kenzo, kemudian tersenyum geli. Dia tidak menyangka kalau seorang casanova seperti Kenzo bisa cemburu juga. Lalu Dimas mengikuti mobil Kenzo dari belakang. Tepat, seperti dugaan Dimas, mobilnya Kenzo berhenti di club milik Satria, sepupunya sendiri.
"Kenapa kesitu sih" gumam Dimas.
Kenzo masuk ke club itu, seperti biasa ruangan VVIP menjadi andalannya. Dimas juga masuk bersama Kenzo.
"Elu?" tunjuk Kenzo ke Dimas
"Gue cuma mastiin sahabat gue gak gantung diri gara gara cemburu"
"Cieehhh siapa yang cemburu?"
"Masih mau ngelak? apa gue harus putar ulang ekspresi muka elu saat di cafe?"
Kenzo diam, antara mulut dan hati nya berbeda.
"Katanya mau beli se pabrik? kenapa cuma sebatang?" lanjut Dimas lagi
"Kalau dia dah gue kawinin, jangankan se pabrik, pabriknya sekalian aja gue mampu beli" jawab Kenzo dengan nada kesalnya
"Percaya"
Mereka kembali diam. Sampai akhirnya Kenzo buka suara.
"Gue harus gimana?Delima kayaknya marah ma gue"
"Emang elu belum minta maaf" tanya Dimas
"Gue gak salah, ngapain harus minta maaf"
"Bodoh....kapan Delima akan percaya dan yakin ke elu, kalau elu nya aja cuek gini, jelas jelas salah tetapi gak mau ngakuin"
"Gue....ah sudahlah"
"Tumben elu gak main? si Ono gak ganti oli?"
Kenzo menghela nafasnya kasar "Sejak kejadian kemarin, gue jadi gak nafsu lagi ma jalang, si Ono semakin nafsu kalau melihat Delima"
"Elu yang pengen, si Ono dijadikan kambing hitam" dasar brengsek elu.
*****
Di Cafe
"Cabut yok gaes dah malam" ucap Delima ke sahabat sahabatnya.
"Siap sayang" jawab Angga
Delima dan yang lainnya dibuat geleng geleng kepala, melihat tingkah Angga yang semakin menggila
"Mau gue anter?" tanya Angga
"Gue bawa mobil"
"Gue ikutin dari belakang ya, udah malam"
"Gue belum amnesia kalau ini bukan siang" jawab Delima kemudian melajukan mobilnya.
"I love u Del emmuah....." ucap Angga tetapi cuma didengar oleh angin.
20menit kemudian
Tin...Tin....
Mobil Delima berada di depan pagar rumah mewah itu. Pak Satpam buru biru menghampiri nona muda nya.
"Non ada titipan!" ucap pak Satpam dengan menyerahkan sebuah barang yang dibalut pita pink dan juga ada kertas disampingnya.
"Coklat?" gumam Delima
Delima menerima, kemudian menatap pak satpam, seolah olah meminta jawaban siapa yang mengirimnya.
"Dari mas Kenzo"
Delima mendengar itu seakan tidak percaya
"Kenzo?gak salah? gumam Delima tetapi masih didengar pak satpam
"Bener non, tadi mas Kenzo kesini menyerahkan ini untuk non Delima, dan juga......"
"Dan juga apa pak?" tanya Delima yang dibuat penasaran
"Mencium coklat ini non"
"Hah....??? kok jadi ngeri gini ya, apa si Bang Ke nzo sudah mulai gila"
Kembali memikirkan sesuatu, takut coklatnya ada guna guna "Buat bapak saja" Delima menyerahkan sebatang coklat itu tetapi menarik kertas yang disamping coklat.
Tampak seorang laki laki sedang mengepalkan tangannya. "Brengsek" karena melihat Delima memberikan coklat itu kepada pak satpam. Laki laki itu adalah Kenzo
"Kenapa harus elu kasih ke orang lain? kenapa gak elu makan?" gumam Kenzo
Flasback On
Setelah dari club, Kenzo melihat mobil Delima dan mengikutinya, karena bukan hanya mobil Delima saja, ternyata Angga juga mengikuti dari belakang. Dan untuk memastikan calon istrinya aman dari gangguan laki laki lain. Kemudian Kenzo berhenti disebuah gang yang tidak jauh dari rumah Delima, tetapi masih bisa melihat aktivitas Delima malam ini.
Flasback Off
"Dasar bucin kelas kadal"
Delima kemudian masuk ke rumah, tampak rumah sepi, karena sudah jam 9 malam. Sambil menaiki tangga, Delima merasa senang, bukan karena coklat pemberian Kenzo yang barusan di berikan ke pak satpam, tetapi karena berhasil ngerjain si brengsek Kenzo.
"Emang gue gak tau kalau elu ngintilin gue, dasar Bang Ke, Bang Ke nzo"
Delima tertawa puas, hingga masuk ke dalam kamarnya. Delima meraih secarik kertas yang tadi sempat diambilnya di selipan coklat berpita itu.
"Penasaran juga apa isinya"
Delima membuka kertas itu dan membaca nya secara perlahan, begitu terkejutnya Delima dengan tulisan di kertas itu, sambil menggelengkan kepala
"Jangan makan coklat dari Angga, karena yang tulus itu lebih enak daripada yang palsu, kalo elu mau bukan hanya coklatnya saja, tapi sekalian pabriknya juga akan kuberikan untukmu"
"*Dan jangan berpikirin untuk pergi dari ku, karena aku tak kan membiarkan apa yang sudah menjadi milkku meninggalkanku"
^^^Kenzo*^^^