Sebuah kesalahan satu malam telah mengubah kehidupan dua anak manusia yang awalnya tidak saling mengenal.
Prince, Sang Casanova yang merasa bersalah karena telah merenggut kesucian Queen ingin bertanggung jawab tapi Queen justru sangat membencinya.
Siapa sangka ternyata mereka berada di antara perusahaan yang saling bermusuhan, niat balas dendam Queen membuat dirinya terlibat masalah dengan Prince.
Kesalahpahaman yang terjadi membuat mereka akhirnya terjebak di dalam cinta yang rumit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ZiOzil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Queen dan Mitha sontak menoleh kearah seseorang yang berdiri di belakang mereka, saat suaranya mengagetkan mereka.
"Kaisar ...." Ujar Queen dan Mitha serentak.
Mendadak Queen menjadi gugup, dia takut Kaisar mendengar semua pembicaraan mereka.
Apa dia mendengar semuanya?
"Sejak kapan kau disitu?" Tanya Queen.
"Aku baru saja datang. Tenang saja, aku tidak menguping pembicaraan kalian." Jawab Kaisar santai. Dia segera melangkah mendekati kedua wanita itu dan duduk di samping Queen.
Queen pun bisa bernafas dengan lega, syukurlah Kaisar tidak mendengar mereka.
"Kenapa kau kesini?" Tanya Queen lagi.
"Ingin bertemu denganmu."
"Kau tahu dari mana jika aku kesini? Jangan bilang kau memata-matai ku!" Queen menautkan kedua alisnya.
"Hey ... aku tidak seposesif begitu kepada calon istriku. Tadi aku ke Kingdom, tapi katanya kau tidak masuk hari ini. Dan kata Papamu, kau mungkin kesini, ya sudah aku susul saja." Kaisar menjelaskan panjang lebar. Membuat pipi Queen merona karena mendengar kata calon istri.
"Oh ... begitu."
"Iya, memang begitu!" Sahut Kaisar.
"Memangnya kau tidak bekerja?"
"Bagaimana aku bisa fokus bekerja jika kau selalu menggangguku." Ujar Kaisar seenaknya.
"Aku ...? Kapan aku mengganggu mu?" Queen bingung.
"Iya, kau mengganggu pikiranku. Aku tidak bisa berhenti memikirkan mu."
"Haaa ...? Ada-ada saja kau ini! Kau yang tidak bisa berhenti memikirkan aku, kenapa malah bilang aku yang mengganggumu?" Queen mengomel.
"Hahaha ... aku kan sedang berusaha menggombal, masa kau tidak mengerti sih?"
Queen tak membalas ucapan Kaisar, dia hanya memutar bola matanya dengan malas.
Mitha hanya tersenyum melihat tingkah kedua temannya itu, walaupun dia baru beberapa kali bertemu dengan Kaisar, tapi Mitha tahu Kaisar adalah lelaki yang baik.
"Ehem, jadi kau mau minum apa?" Mitha bertanya kepada Kaisar. Sementara untuk Queen, dia sudah tahu minuman favorit sahabatnya itu.
"Apa saja."
"Baiklah, aku akan buatkan minum untuk kalian." Mitha beranjak dari duduknya, tapi suara Kaisar menahan langkahnya.
"Bisa tolong fotokan kami? Sepertinya kami belum pernah foto berdua." Kaisar memandang Mitha penuh harap sambil menyodorkan ponselnya.
"Hmmm ... baiklah! Dengan senang hati." Mitha tersenyum dan meraih ponsel Kaisar.
"Memangnya harus ya?" Queen menaikkan sebelah alisnya.
"Ssstt ... sudah, kau tersenyum saja yang manis." Pinta Kaisar. Dan Queen hanya menghela nafas melihat sikap calon tunangannya itu.
Mitha pun segera membuka fitur kamera dai ponsel Kaisar dan memotret kedua orang dihadapannya itu. Keduanya saling mendekat dan terlihat bahagia.
"Nah, sudah." Mitha mengembalikan ponsel Kaisar.
"Ok, terimakasih." Kaisar meraih ponselnya dan tersenyum senang.
Mitha pun melanjutkan langkahnya menuju dapur untuk membuat minuman mereka.
Melihat kesempatan ini, Queen mendadak gelisah, dia ingin mengatakan apa yang telah menimpanya di hotel waktu itu kepada Kaisar, tapi keberaniannya belum cukup. Dia bingung harus bagaimana mengatakannya?
Dia takut Kaisar tidak bisa terima dan marah.
Apa aku harus katakan sekarang? Tapi aku takut.
Kaisar yang menyadari perubahan sikap Queen, memandangnya dengan curiga. "Kau kenapa? Kau baik-baik saja?"
Pertanyaan Kaisar itu membuat Queen tersentak kaget. " Hmmm ... tidak. Tidak ada apa-apa, aku baik-baik saja kok."
"Tapi kenapa kau terlihat tegang dan gelisah begitu?" Kaisar menatap penuh selidik.
"Ah, perasaan kau saja." Queen mencoba bersikap tenang dan biasa saja.
Untung saja Mitha datang membawa minuman untuk Queen dan Kaisar. Queen jadi terselamatkan dari rasa gugupnya.
"Ini minuman untuk kalian." Mitha meletakkan secangkir espreso di hadapan Kaisar dan cappucino di hadapan Queen.
"Thank you, Mit."
Queen pun mengurungkan niatnya untuk menceritakan apa yang terjadi kepada Kaisar, dia lebih memilih membahas masalah lain. Dia benar-benar belum berani untuk mengakui kesalahan satu malam itu.
***
Begitu mengetahui Queen pulang, Prince segera menyusulnya ke Kingdom dan bermaksud untuk mengembalikan ponsel Queen, dia memaksa untuk masuk dan bertemu dengan wanita itu. Tapi sekuriti Kingdom menahannya.
"Maaf, Pak. Anda tidak boleh masuk! Ini perintah dari Pak Kenedy." Ujar seorang sekuriti.
"Tapi aku ingin bertemu dengan Queen. Aku ada kepentingan dengannya." Sahut Prince.
"Tapi Nona Queen tidak datang hari ini." Balas sekuriti itu.
"Kenapa?"
"Saya kurang tahu, Pak."
Dan disaat bersamaan, Jovan pun tiba di Kingdom.
"Mau apa kau kesini? Pasti mencari Queen kan?" Tanya Jovan sinis.
"Bukan urusanmu!" Jawab Prince ketus dan berlalu pergi dari Kingdom.
Jovan memandangi kepergian Prince sambil menyeringai jahat.
Aku harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi antara mereka. Agar aku bisa menjadikannya sebagai alat untuk membuat Queen menyerah dari Kingdom.
***
dan sekarang mau maraton baca kisah kaisar & ratu lah 😆😆
gemesh q tuh sama yg suka nyama²n😣 selama tdk plagiat, menurut q sah² aja kan ?? mirip bukan berarti sama 🙄 iya g sih ??🤔🤔🤔