Spinoff The Lost Emir
Nandara Blair, pembalap MotoGP dari tim Ducati, tanpa sengaja menabrak seorang gadis saat menghindari seekor kuda yang lari. Akibatnya, Wening Harmanto, putri duta besar Indonesia untuk Saudi Arabia yang sedang berlibur di Dubai, mengalami kebutaan. Nandara yang merasa bersalah, bersedia bertanggung jawab bahkan ikhlas menjadi mata bagi Wening. Bagaimana kisah antara Emir Blair dan seorang seniman tembikar yang harus kehilangan penglihatannya?
Generasi Ketujuh Klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Surat Dari Radhi
"Jadi Oom Radhi dan Nandara meminta supaya Wening benar-benar putus hubungan dengan kedua orangtuanya?" ulang Diana agar dia tidak salah isi surat. Diana akan meminta senior Blair and Blair Jakarta, Septian, untuk memberikan surat resmi dari Dubai.
"Iya. Wening tidak butuh harta warisan! Dia akan mendapatkan gantinya dari Nanda. Biarkan mereka hidup dengan anak sulungnya. Catatan. Jika mereka meninggal, Wening dan Nanda tetap melayat tapi hanya sekedar melayat. Wening juga tidak akan berhubungan dengan kakaknya. Cukup sampai disini saja hubungan mereka sebagai orang tua dan anak meskipun sudah jelas jika seorang wanita sudah bersuami, maka semua adalah tanggung jawab suaminya." Radhi menatap serius ke Diana.
"ORA pateken soal warisan, ORA urusan babar blas, pokoke putus hubungan dengan nyamuk!" tulis Diana. "Wokeh! Aku akan buatkan dan Oom Radhi serta Nanda tinggal tanda tangan. Kelar, bawa ke Jakarta biar Oom Septian yang maju!"
"Thanks Diana."
***
Ruang Rawat Wening
Nandara mengerenyitkan dahinya saat mendengar lagu Nai Lagda yang merupakan lagu kebangsaan Malik Al Khalifa dan Milly Bradford. Kalau sudah dengar lagu itu, keduanya saling berpandangan mesra dan tanpa malu saling berdansa penuh cinta.
Nandara merasa mereka lebay tapi begitulah, keluarganya jika sudah dengan pasangannya, pasti akan bucin dan tidak perduli dimana, pasti memperlihatkan kemesraannya. Termasuk dulu saat masih kecil, Nandara dan Nefa sudah terbiasa melihat orangtuanya dan opa Omanya mesra tidak ingat umur plus tempat. Kalau kata Arsyanendra mengutip ucapan khas klan Pratomo, sudah ternoda dari brojol!
"Kok kamu dengerin lagu Nai Lagda?" tanya Nandara sambil duduk di pinggir tempat tidur.
"Kamu tahu?" balas Wening terkejut.
"Ada story nya tuh lagu," jawab Nandara sambil tersenyum.
"Ceritain dong!" pinta Wening dengan nada dibuat ceria tapi Nandara tahu, istrinya sangat-sangat terluka dalam.
"Jadi kamu ingat Milly Bradford kan?"
"Istrinya Emir Bahrain? Malik Al Khalifa?"
"Yes. Jadi Milly itu kan dokter fisioterapi dan Malik dulu adalah pembalap WRC. Nah, Malik kecelakaan dan patah kakinya. Sudah dioperasi tapi tidak mau fisioterapi. Datanglah Milly. Mereka itu entah bagaimana jatuh cinta. Sayangnya, Malik lupa kalau Milly sangat suka dengan pekerjaannya dan bilang akan memberikan apapun asal Milly berhenti. Ngamuk lah Milly karena meskipun dia dokter tapi dia keturunan Al Jordan dan Hamilton yang memiliki kerajaan retail dan mall di Amerika dan Eropa."
"Aku pernah ke Hamilton Mall di London. Memang bagus sih ... Aku tidak tahu kalau Milly adalah pewarisnya," ucap Wening.
"Nah, meskipun Milly kaya raya, tapi dia sangat suka menjadi dokter. Marah lah Milly dan pergi meninggalkan Malik. Kocak tuh berdua, macam benci tapi rindu. Nah, Malik tuh tahu Milly suka film Notebook Bollywood dan lagunya Nai Lagda. Jadi dia merayu Milly dengan lagu itu."
"Berhasil?" tanya Wening antuasias karena cerita romantis iparnya begitu Membagongkan.
"Nggak ...."
"Lha? Terus?" Wening menggenggam tangan Nandara.
"Mereka pisah sampai Malik kecelakaan dan koma. Milly balik ke Bahrain demi merawat Malik. Habis itu ya mereka jadian dan menikah deh. Memang yang namanya jodoh itu kita tidak ada yang tahu. Macam kita," senyum Nandara. "Jadi kalau aku dengar lagu ini, aku ingat cerita mereka berdua."
"Aku tidak menyangka akan menikah denganmu, Nanda ...." Wening tersenyum sedih. "Maafkan aku ... Kedua orang tua aku ...."
"Kamu tahu. Daddy adalah orang yang paling marah saat mendengar kabar itu."
Wening menelengkan kepalanya. "Bagaimana kalian tahu?"
"Salah satu kolega kami diundang acara resepsi pernikahan kakak kamu bernama Mischa yang menikah dengan seorang putra pengusaha batu bara. Kolega kami tahu soal pernikahan kita dan merasa bingung kenapa kita tidak hadir. Lalu dia mencari tahu, kenapa tidak ada kamu juga. Karena setahu mereka, kamu adalah putri Duta Besar Harmanto. Ternyata alasan mereka adalah, kamu sedang pengobatan jadi tidak perlu datang. Kolega kami bilang mereka semua kaget kenapa baru tahu ada Mischa sekarang kenapa tidak dari awal. Ayahmu tidak mau berkomentar."
"Namanya kak Mischa. Usia berapa?"
"28 tahun, sama denganku," jawab Nandara.
"Nanda ...."
"Ya Ning?"
"Bolehkah ... Aku mengacuhkan kedua orang tua aku?" tanya Wening.
"Tidak apa-apa. Kamu memang tidak minta dilahirkan tapi aku bersyukur kamu dilahirkan karena kalau tidak begitu, kita tidak bertemu."
Pipi Wening merona mendengar ucapan Nandara yang kalem tapi sangat menyentuh hatinya.
"Itu ... Sangat manis Nanda."
"Apanya?"
"Ucapan kamu. Sederhana tapi sangat manis."
Nandara mendekatkan wajahnya ke wajah istrinya dan Wening bisa merasakan hembusan nafas suaminya.
"Sebenarnya yang manis itu ... kamu," bisik Nandara sambil mencium bibir Wening.
***
Jakarta
Septian menatap wajah serius Diana Zidane Khalid dan Nadya Blair Zidane yang menghubungi dirinya melalui panggilan video.
"Aku sudah mendapatkan surat dari Emir Blair. Jadi benar, putri mereka menikah dengan Nanda?" tanya pengacara senior itu. ( Septian adalah kakek Yudho Sardono - Baca Chelsea and The Ghosts, Ghost Detective Season 3, Sugar Daddy Kesayanganku ).
"Putri sah, Oom Septian," jawab Diana. "Yang Oom datang kemarin ke resepsi mewah itu adalah putri mereka yang lahir sebelum mereka menikah!"
"Kalian tahu dari mana?" tanya Septian bingung karena dia hanya bertemu Aizen, Kaivan, Sagara dan Dewa Hadiyanto. Mereka tidak ada yang membicarakan tentang anak Duta Besar Harmanto dan Azizah yang bernama Mischa.
"Oom Danapati Rahadi. Dia kan tahu soal pernikahan Nanda dan Wening. Entah kenapa Oom Danapati kepo dan iseng ngobrol dengan salah satu anggota keluarga Duta Besar Harmanto yang kebetulan adalah salah satu rekan bisnisnya. Makanya Oom Rama bingung dan menyampaikan ke Oom Dewa yang membuat trio kampret itu kepo," jawab Diana.
"Oh ya ampun! Wening anak kandung mereka kan?" tanya Septian.
"Kandung."
"Kenapa tidak ... Oke aku tidak bisa komentar karena bisa jadi, mereka ingin memberikan apa yang selama ini tidak bisa diberikan pada anak pertama mereka. Kebetulan Wening celaka. Kebetulan Wening menikah dengan Nanda dan mereka bisa lepas tangan. Jadi mereka seolah ingin mengejar ketertinggalan kasih sayang ke anak tersembunyi itu!" Septian menatap ibu dan anak di depannya. "Aku pernah punya kasus mirip seperti ini. Anak haram lebih disayang. Sepertinya sepuluh tahun lalu."
"Lalu apa yang terjadi?" tanya Nadya.
"Berantakan semuanya ...."
***
Kantor Departemen Luar Negeri Jakarta
Septian sudah membuat janji ke Duta Besar Harmanto yang berkantor sementara di Kantor Departemen Luar Negeri sebelum kembali ke Riyadh. Pengacara senior itu pun masuk ke ruang pertemuan bersama dengan dua asistennya dan bertatap muka secara langsung dengan Duta Besar Harmanto.
"Wah, pak Septian. Ada angin apa datang kemari?" senyum Duta Besar Harmanto sambil duduk.
"Saya datang kemari untuk memberikan surat ini dari besan anda, Emir Radhi Blair." Septian mengeluarkan map dari dalam tas kerja mahalnya. "Silahkan anda baca pak Dubes."
Duta Besar Harmanto membuka map itu dan membacanya.
"Wening memutuskan hubungan orang tua dan anak?"
***
Yuhuuuu up malam Yaaaaa
Thank you for reading and support author
don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
biarkan Wening bahagia dengan keluarga barunya..
Tp Alkhamdulillah, Allah titipkan Wening ke keluarga gesrek bin membagongkan tp penuh kasih sayang
Soal kebetulan mereka duitnya gak berseri, itu bonus ❤️❤️❤️❤️