Andrew Pratama adalah seorang raja bisnis, dia memulai
bisnis nya dari nol hingga menjadi seorang raja bisnis nomor
satu di negara garuda, bahkan menjadi salah satu orang
terkaya didunia.
Namun Andrew memiliki satu penyesalan yang selalu
menghantui nya, yaitu anak dan istrinya yang bunuh diri
akibat perbuatan masa lalu nya.
Sebelum menjadi raja bisnis Andrew merupakan putra
keluarga perdana dan memiliki istri yang bernama Meyrin
kusuma, dan memiliki seorang putri bernama Cheline
pratama, karena pernikahan mereka bukan berdasarkan
cinta melainkan dari perjodohan, Andrew sangat membenci
Meyrin bahkan tidak menganggap Cheline itu putrinya,
karena dia tidak ingat pernah menyentuh Meyrin, tapi
sebenarnya dia pernah menyentuh Meyrin saat dia mabuk.
Andrew selalu melakukan KDRT karena menganggap Meyrin
mengkhianati nya, hingga akhirnya Meyrin yang sudah tidak
tahan dan bunuh diri, setelah putri satu-satunya meninggal
karena sakit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wira Yudha Cs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8
Mendengar ucapannya ibunya, meyrin sangat marah sebagai seorang wanita yang setia dia hanya menikah satu kali, walaupun dia bercerai dengan Andrew dia tidak akan menikah lagi, apalagi dengan pria gendut dan jelek seperti Roy.
Saat bertemu dengan Roy dulu meyrin langsung merasa
jijik, Roy terus menatapnya dengan tatapan penuh hasrat.
Dulu meyrin menikah dengan Andrew untuk melunasi
hutang kedua orang tuanya,
sekarang ibunya sudah lupa siapa yang menyelematkan
mereka dari rentenir, mereka adalah orang tua Andrew yang
sudah meninggal.
"Ibu!!! Ini alasan aku malas pulang kerumah kalian setiap
pulang kamu selalu meminta ku bercerai dan menikah dengan
pria gendut dan jelek itu, sudah berapa kali aku bilang aku tidak
akan pernah bercerai dengan Andrew" Teriak meyrin dia sangat kecewa ibunya masih sama seperti dulu. "Meyrin jangan keras kepala apa kelebihan bajingan Andrew itu, kemarin Roy menunjukkan tabungan nya yang sudah mencapai 500 juta, kamu tidak perlu khawatir tentang biayanya operasi cheline lagi, kamu cukup bercerai dengan Andrew dan menikah dengan Roy dia pasti akan menuruti semua permintaan mu" Ucap susi tidak kalah kencang dengan meyrin. Sementara itu Guntur hanya diam, dia menyetujui pendapat istri nya, karena sudah lama kecewa dengan Andrew.
"Ibu Andrew sudah berubah, biaya operasi cheline dia yang
membayar nya, dia juga membelikan ponsel yang mahal untukku dan cheline" Ucap meyrin dia membela Andrew
karena sudah mulai merasakan perubahan Andrew.
"Apa!!! Dia yang membayar nya, dari mana dia mendapatkan
uang sebanyak itu, mey kamu harus cepat bercerai dengannya
dia pasti berhutang pada rentenir, kamu harus segera
membawa cheline pergi agar tidak terlibat" Ucap susi dia tidak percaya kalau Andrew punya uang sebanyak itu pasti dia
meminjam dari rentenir. Meyrin kebingungan bagaimana harus menjelaskan perubahan Andrew pada orang tuanya, kesan Andrew dimata orang tuanya sudah sangat buruk.
"Andrew tidak meminjam uang itu, dia menjual lukisan
seharga 400 juta, aku melihat sendiri bukti transaksi nya" Ucap
meyrin menjelaskan asal-usul uang Andrew.
"Aku tidak percaya, lukisan apa yang laku sampai 400 juta itu
pasti kebohongan Andrew, dia pasti meminjam dari rentenir
dengan dalih menjual lukisan" Ucap susi yang tidak
mempercayai perkataan meyrin.
"Terserah ibu mau percaya atau tidak, pokoknya aku tidak
akan bercerai dengan Andrew" Ucap meyrin sambil berjalan ke
kamarnya dia harus segera kerumah sakit dia mengkhawatirkan cheline sadar dia tidak ada disana, dalam hati nya juga mengkhawatirkan Andrew yang belum makan sejak berada di rumah sakit, meyrin tau Andrew tidak punya uang sepeser pun di rekening nya karena sudah di pakai untuk beli saham. Meyrin sebenarnya cukup khawatir tentang Andrew yang membeli saham, yang dia tau Andrew tidak memiliki bakat dalam dunia bisnis, kalau Andrew berbakat pratama grup
yang besar tidak akan berakhir di tangan Andrew.
"Dasar keras kepala, kamu mau kemana ibu belum selesai
ngomong" Ucap susi yang melihat meyrin meninggalkan
ruang tamu
"Kamu jangan terlalu menekan meyrin kasihan dia, semua itu kesalahan Andrew yang tidak berguna itu" Ucap Guntur yang akhirnya bersuara.
"Tapi pah, aku tidak mau melihat meyrin terus bersama
andrew, aku lebih tenang dia bersama Roy" Ucap susi yang
masih belum menyerah menjodohkan meyrin dan Roy.
Setelah lima belas menit menunggu akhirnya meyrin keluar dari kamarnya, dengan membawa tas besar, semua itu
keperluannya di rumah sakit.
"Kamu mau kemana? Tanya susi yang melihat meyrin membawa tas besar.
"Aku mau kerumah sakit untuk menjaga cheline, apa kalian mau ikut? "Ucap meyrin yang mendengar pertanyaan
ibunya.
"Tidak kami pulang saja, kami tidak mau bertemu dengan
bajingan itu dan bertengkar hingga mengganggu cheline"
Ucap susi yang sangat malas bertemu andrew.
"Baiklah kalau begitu aku pergi dulu" Ucap meyrin lalu
buru-buru pergi, dia juga tidak mau Andrew bertemu kedua
orang tuanya.
"Pah kasihan putri kita, lihat badannya sangat kurus banyak bekas luka di tangannya, ini semua salah kamu kenapa dulu
kamu meminjam uang dari rentenir hingga putri kita yang
menjadi korbannya" Ucap susi dia tidak tega melihat putri nya
seperti itu, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa
menyalahkan semua nya pada Guntur yang meminjam uang
dari rentenir.
"Mah, berapa kali aku harus minta maaf, aku sangat menyesal telah meminjam uang dari rentenir" Ucap Guntur dulu dia meminjam uang untuk memulai bisnis namu sayang
partner bisnisnya malah membawa kabur uang Guntur.
"Sudah pah, menyesal pun tiada arti ayo kita pulang" Ucap susi lalu mereka pulang kerumah mereka.
Sementara itu meyrin sudah sampai dirumah sakit, dan
langsung menuju kamar rawat inap cheline, saat tiba di kamar
cheline dia masuk perlahan hingga andrew tidak menyadari
nya.
"Sayang kamu cepat sembuh ya, maafin ayah yang jahat
padamu dulu" Ucap Andrew sambil menggenggam tangan
kecil putrinya, dia tidak menyadari meyrin sudah berada
di dalam ruangan itu.
"Ekhem" Meyrin berdehem, didalam hatinya dia sudah yakin
Andrew benar-benar berubah, dulu dia tidak akan meminta
maaf pada cheline walau sering memukul cheline.
"Kamu sudah datang" Ucap Andrew lalu bangkit karena
kelamaan duduk dan belum makan Andrew ambruk.
Brughh!!
"Kamu tidak apa-apa?" Ucap sering menghampiri Andrew yang terjatuh "Tidak apa-apa badanku cuma lemas" Ucap Andrew
sambil tersenyum tiba-tiba perutnya berbunyi kereta
Kruk.... Kruk.. Kruk...
Meyrin yang melihat itu sangat tersentuh, Andrew rela kelaparan demi menjaga cheline, mata nya berair, lalu segera
memalingkan wajah dan mengeluarkan nasi bungkus
yang dibeli nya saat perjalanan menuju ke rumah sakit.
"Kamu pasti lapar, ayo kita makan dulu" Ucap meyrin sambil menghapus air matanya, lalu mengeluarkan dua bungkus nasi
"Hehehehe iya aku baru ingat kalau dari siang belum makan" Ucap Andrew sambil terkekeh dan menggaruk kepalanya.
Setelah itu mereka berdua makan dengan tenang, mereka
makan dengan sangat lahap karena memang sudah sangat
kelaparan.
Setelah selesai makan Andrew melihat meyrin sangat murung, lalu bertanya pada meyrin.
"Apa ada yang mengganggu mu
"Tidak ada, ayah dan ibu datang kerumah"
"Maafkan aku ini semua salahku, pasti mereka menyuruh kita bercerai kan, kalau kamu sudah benar-benar tidak tahan denganku turuti permintaan mereka" Ucap Andrew dia rela
melepas meyrin, karena tidak mau melihat meyrin terus sedih.
"Aku hanya punya satu permintaan kalau kita bercerai, aku mohon tetap izinkan aku bertemu cheline" Lanjut Andrew air matanya sudah mulai turun di satu sisi dia tidak mau kehilangan meyrin, dan disaat yang sama dia tidak mau terus
menyakiti meyrin.
"Apa yang kamu katakan, kita tidak akan bercerai, aku tidak mau cheline kehilangan sosok ayah Ucap meyrin menggunakan cheline sebagai tameng, sebenarnya sejak
mengetahui dia hamil anak Andrew dia mulai mencintai
Andrew, tapi karena sikap Andrew dia mengubur perasaan
itu.
"Terima kasih mey sudah memberikan ku kesempatan
kedua, aku berjanji akan membahagiakan kalian berdua"
Ucap Andrew sambil memneluk meyrin.
Meyrin yang tiba-tiba dipeluk berniat mendorong Andrew, tapi mengurungkan niat nya karena merasakan pelukan tulus Andrew, saat mereka masih berpelukan suara kecil terdengar.
"Ayah, ibu....