NovelToon NovelToon
Baby... I Love You

Baby... I Love You

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Duda
Popularitas:34.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Anggi Dwi Febriana

Sya yang merupakan fresh graduate tahun ini telah diterima bekerja di PT Santoso Group. Di hari pertamanya bekerja dia dikagetkan dengan seorang bocah berusia 3 tahun yang memanggilnya " Bunda".

" Dunda.. Dunda.. Kendla mau pipis. " seorang bocah laki-laki menarik celana kerjanya saat Sia berdiri di lobi kantor.

Maureen Calisya Putri ( 23 )
Sungguh mengejutkan ternyata bocah yang memanggilku Bunda adalah anak dari pemilik perusahaan tempatku bekerja.

Raditya Diko Santoso ( 30 )
Kamu hanya akan menjadi ibu sambung untuk anakku karena dia menginginkannya.

Bagaimana perjalanan kisah mereka disaat salah satu diantara mereka melanggar perjanjian yang sudah disepakati?
Akankah terus bersama atau memilih untuk berpisah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggi Dwi Febriana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam Kenangan

Setelah mengantarkan Sya pulang ke kosannya, Radit langsung melajukan mobil ke arah rumahnya. Di perjalanan, entah kenapa pikiran Radit selalu terarah kepada Sya. Radit merasa tidak paham dengan jalan pikirannya saat ini. Bagaimana bisa dia, seorang yang cuek dan tidak pedulian dengan sekitar tiba-tiba mau merepotkan dirinya sendiri hanya untuk mengantarkan karyawan yang belum lama dia kenal pulang dengan mobil yang dia kendarai sendiri. Padahal jika membawa Kendra dia selalu menggunakan supir, dan kali ini Radit memilih untuk memerintahkan supirnya itu pulang. Dan satu lagi, padahal tadi Andre sudah benar mengantarkan motor Sya ke kantor, tapi kenapa dia justru menyuruh Andre mengantarnya ke kosan Sya, yang sudah jelas itu akan mempersulit dirinya sendiri karena harus mengantarkan gadis itu. Sebenarnya ini bukan sebuah keharusan karena bisa saja Radit menyuruh Sya untuk pulang menggunakan angkutan online. Tapi hal itu tidak dia lakukan.

Sesampainya dirumah, Radit mengangkat Kendra dengan perlahan karena takut jika anaknya ini akan terbangun. Dan jika sudah terbangun akan sulit untuk menidurkannya lagi, mungkin akan sampai tengah malam baru bisa tidur.

Dengan perlahan Radit membuka baju Kendra untuk diganti dengan piyama agar lebih nyaman untuk tidur. Aroma keringat bayi dan minyak telon masih menempel ditubuh Kendra, dan itu terasa menenangkan bagi Radit.

Setelah selesai dengan urusan Kendra, Radit segera membersihkan dirinya sendiri. Badannya terasa lengket karena memang terakhir dia mandi tadi pagi.

Setelah berganti baju dengan kaos putih polos dan celana training panjang Radit turun kebawah untuk membuat kopi. Berbeda dengan orang lain yang akan sulit tidur jika habis minum kopi, maka itu tidak berlaku untuk Radit. Radit sudah terbiasa minum kopi sebelum dia tidur.

Dengan secangkir kopi yang dibawanya, Radit berjalan kearah pintu balkon dikamarnya dan membuka pintunya dengan perlahan. Dia duduk sambil sesekali menyesap kopinya. Pikirannya saat ini sedang menerawang entah kemana. Yang pasti hal itu selalu mengenai Kendra.

Setiap kali mendengar Kendra memanggil Sya dengan panggilan Bunda, entah kenapa Radit selalu merasa bersalah kepada putranya itu. Radit tidak pernah menceritakan mengenai wanita yang telah melahirkannya kepada Kendra. Setiap Kendra bertanya dimana Bundanya dan seperti apa wajahnya, Radit selalu menjawab jika Bundanya Kendra sekarang ada di surga dan dia berwajah cantik. Mungkin karena itulah Kendra memanggil Sya Bunda, karena wajahnya yang cantik dan keibuan, walaupun usianya saat ini masih sangat muda.

Walau sebesar apapun kesalahan yang sudah almarhumah mantan istrinya itu lakukan kepadanya, tetap saja Radit tidak mau anaknya membenci Bundanya sendiri. Cukup dia saja yang tau tentang semua ini, tidak untuk Kendra.

Sekitar satu jam sudah Radit duduk dibaikin sendirian, kopinya juga sudah habis saat ini. Tiba-tiba terdengar suara tangisan Kendra yang memanggil-manggil Bunda. Ya, putranya ini pasti akan terbangun dan mencari Sya.

Radit masuk kedalam kamarnya, terlihat Kendra sudah terduduk dengan air mata yang mengalir. Perasaan Radit sangat campur aduk melihat pemandangan ini.

" Kenapa Kendra bangun lagi? Udah malem, bobok lagi yuk sama Ayah." Ujar Radit mencoba menenangkan Kendra yang masih menangis. Selama ini Kendra memang selalu tidur dikamar Radit, walaupun Kendra sudah memiliki kamar sendiri disebelah kamar ini.

" Dunda.. hikss... hikss... " Kendra masih menangis dibahu Radit.

" Cup cup cup... Jangan nangis ya, Bunda sekarang juga sudah bobo dirumahnya, Kendra bobok sama Ayah ya." Ujar Radit memberi pengertian kepada Kendra.

" Dunda hiks.. bobok dilumahna hiks.. Dunda ndak bobok sama Kendla? " Tanya Kendra masih dengan isakan kecilnya.

" Enggak, kan Bunda punya rumah sendiri. Sama seperti Kendra dan Ayah. Ini kan rumah kita." Jawab Radit seraya mengusap bekas air mata putranya itu.

" Kendla mau bobok sama Dunda." Ujar Kendra dengan suara lirih.

" Kan Bunda udah bobok, sekarang Kendra bobok dulu sama Ayah. " Jawab Radit.

" Tepon Dunda boleh? " Tanya Kendra lagi.

Radit melihat kearah jam di dindingnya, sekarang sudah jam setengah 12. Sudah pasti saat ini Sya sudah tidur. Radit tidak ingin mengganggu waktu istirahat gadis itu.

" Eehmm, gimana kalau besok kita ketempat Bunda? Kita jalan-jalan lagi. Sekarang kan Bunda pasti udah bobok. Tidak boleh ditelfon biar Bunda bisa istirahat terus besoknya bisa main deh sama Kendra." Ujar Radit memberi alasan agar Kendra tidak meminta telfon dan bertemu dengan Sya saat ini.

" Besok main sama Dunda? Jalan-jalan." Tanya Kendra memastikan ucapan Ayahnya.

Radit mengangguk dan tersenyum.

" Iya, tapi sekarang Kendra bobok lagi, besok kesiangan lho ke tempat Bundanya." Ujar Radit.

" Kendla mau bobok sekalang Ayah, mau minum susu stlobeli." Ucap Kendra dengan semangat.

Radit langsung menurunkan Kendra diatas ranjang, kemudian keluar dari kamar menuju dapur untuk membuatkan Kendra susu.

" Ini, ayo sekarang bobok." Radit menepuk-nepuk pantat Kendra samapai sayup-sayup mata Kendra tertutup.

Setelah Kendra tertidur, Radit menaikkan pembatas sisi ranjang agar Kendra tidak jatuh saat tertidur.

Akhirnya drama malam ini selesai juga, Radit bisa mengistirahatkan tubuhnya yang terasa sangat lelah.

Radit merasa dia tertidur belum lama saat tiba-tiba tubuhnya terasa berat seperti tertindih.

" Ayah, sudah pagi ayo bangun. Kata Ayah Kendla mau kelumah Dunda." Terdengar bisikan Kendra ditelinga kirinya. Namun Radit berpura-pura tidak mendengarnya.

" Ayah... " Bisik Kendra lagi.

Merasa jika Radit tidak bangun-bangun, Kendra memencen hidung Radit sambil berteriak.

" Ayahh... Kendra mau kelumah Dunda." Mau tidak mau Radit langsung membuka matanya.

" Iya ini Ayah sudah bangun." Jawab Radit terkekeh geli melihat wajah Kendra yang sudah memerah bersiap untuk mengeluarkan air matanya lagi.

Melihat Radit sudah terbangun, Kendra langsung kegirangan.

" Ayo kelumah Dunda." Kendra menarik tangan Radit.

" Kendra enggak mandi dulu, iihh bau asem. Kemarin pulang dari Bandung sama Oma kan Kendra belum mandi, nanti Bunda nggak mau deket-deket sama kamu." Ujar Radit menggoda Kendra.

Kendra langsung turun dari tubuhnya dan berteriak memanggil Mbak Tinah.

" Mbak Tinah, Kendla mau mandi sekalang. Cepetan Kendla mau kelumah Dunda nanti telambat." Kendra membuka pintu dan melesat keluar.

Sedangkan Radit hanya tertawa geli melihat Kendra yang begitu semangat. Padahal saat ini masih pukul 7 pagi, dan bisanya dia akan bangun sedikit lebih siang dari ini.

Radit langsung bergegas mandi sebelum Kendra berteriak lagi memanggilnya dengan tidak sabar.

Begitu selesai, Radit langsung turun kebawah, disana terlihat Kendra sudah rapi sedang memakan semangkuk sereal dan segelas susu.

" Ayo Ayah, Kendla sudah siap." Ujar Kendra begitu melihatku.

" Susunya dihabisin dulu." Jawab Kendra seraya meraih segelas kopi.

Setelahnya Radit dan Kendra meninggalkan rumah untuk menemui Sya dikosannya.

1
an
baagguussss
☠🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🌼ꪻ🍾⃝ ͩʟᷞɪͧʟᷡʏͣˢᵗᵃʳ
namanya panjang2 gitu kasihan ntar kalau ngisi data saat ujian😂
selalu ngalamin itu, karena nama asli saya juga panjang banget 😂
☠🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🌼ꪻ🍾⃝ ͩʟᷞɪͧʟᷡʏͣˢᵗᵃʳ
kasihan Radit 🥲

kali ini Lo salah sya, gimana kalau keadaannya di balik?
☠🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🌼ꪻ🍾⃝ ͩʟᷞɪͧʟᷡʏͣˢᵗᵃʳ
sumpah, meskipun ngulang, masih belum kebiasa dengan sikap Radit yang berubah drastis.
mengingat sifatnya diawal bagaikan freezer 😂
Stien
Luar biasa
Abdilillah Deps
bagus
reza indrayana
Lama g baca...😥😥🫰🏻🫰🏻😘😘😘
reza indrayana
Hahaha..asra Bumil....🥰🥰🫰🏻🫰🏻😘😘😘
Anthy
Luar biasa
Sri tamirin
sombong bnget radit 😃😃🤦‍♀️🤦‍♀️
Linda Ayu Tong-Tong
disini suaminya rida nmanya dion...di bab yg lain namanya raga😅
Angel Junsu
Luar biasa
reza indrayana
🤔🤔🤔
reza indrayana
bikin ngirii nichh. 🥰🥰🥰👍👍🏻💙💙💛💙💙🫰🏻🫰🏻😘😘😘😘
Matchaa
Kecewa
Matchaa
Buruk
Sari Malau
sejauh yg saya baca cerita ini sangat mirip sama cerita sebelah, cerita sebelah anak nya 2 perumpuan yg ini laki2.
Linda Ayu Tong-Tong
Luar biasa
Salsabilla Rizky Octavianie
baca part ini q jadi merasa ikutan jadi manula
Suyatno Galih
pusing bacanya bolak balik pov
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!