NovelToon NovelToon
Dendam Ratih Dan Cinta Sang Pangeran Ular

Dendam Ratih Dan Cinta Sang Pangeran Ular

Status: sedang berlangsung
Genre:Suami Hantu / Iblis / Misteri / Roh Supernatural
Popularitas:16.2k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Sabina

Ratih gadis miskin yang lugu dari Desa Cempaka yang di cintai oleh sosok Siluman ular yang berusia ribuan tahun----Setelah cintanya dikhianati oleh Arya, anak kepala Desa dusun Cempaka. Ratih Dipaksa membuat Perjanjian pernikahan dengan Pangeran Naga Seta yang sudah terobsesi pada Ratih----demi keamanan desanya lewat pernikahan gaib.
Warga Desa yang kembali terikat dengan Siluman ular penghuni aliran Sungai Seta harus memberikan sayeba setiap sebulan sekali untuk Siluman ular penghuni sungai, akankah warga desa terlepas dari perjanjian gaib ini.
Mengisahkan Dendam, Sakit hati, dan Perjanjian gaib di jadikan satu dalam novel ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Sabina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Ratih berjalan di lorong istana, setiap dirinya lewat para prajurit yang membawa tombak memberikan hormat padanya, suasana malam---seperti masa kerajaan dahulu, penerangan cahaya menggunakan obor.

Obor di gunakan di setiap dinding istana sebagai penerangan. Ratih berjalan diiringi dengan suara langkah kaki mengenakan gelang kaki---suaranya mengikuti langkah kakinya.

Gadis berusia 18 tahun itu masuk ke sebuah ruangan satu pintu dengan gambar ukiran naga, Ratih masuk ke kamar Mbah Suti untuk menemuinya.

Mbah Suti sedang menyalakan dupa bersama seorang Dayang, wanita tua itu menolak makanan apapun yang disuguhkan.

Suti tahu jika dia makan, makanan dari alam siluman itu bukan makanan asli melainkan makanan sampah atau kotoran.

"Kanjeng Ratu," sapa Dayang itu memberi hormat.

Mbah Suti yang melihat Ratih mengenakan kemben putih, bawahan batik warna hitam, rambutnya di sanggul mengenakan mahkota.

"Kanjeng Nyi Ratu Ratih?" sapa Mbah Suti memberikan hormat.

Mata Ratih mendelik ke arah Dayang yang baru menyalakan dupa dan lilin di kamar yang----di tempati Mbah Suti.

"Dayang, kamu bisa keluar?" perintah Ratih.

"Inggih Gusti," jawab Dayang itu, lalu Dayang yang mengenakan kemben warna coklat dan bawahan kain batik itu merubah wujud menjadi ular sungai, warna coklat.

Setelah kepergian Dayang itu keluar kamar, Ratih menyuruh Mbah Suti duduk di kursi.

Kursi yang di keluarkan dari kekuatan Ratih, dengan jarinya dan disana juga ada meja.

"Silahkan duduk Mbah," kata Ratih.

"Inggih Kanjeng," sahut Mbah Suti.

Ratih duduk disana bersama Mbah Suti, "ada apa Nyai Ratu menemui hamba?" tanya Mbah Suti yang duduk di menatap Ratih.

"Mbah panggil aku biasa aja," ucap Ratih kepada Mbah Suti.

"Hamba tidak bisa melakukan itu Kanjeng, karena Hamba pemuja keraton ini."

"Mbah, aku ini Ratih...anak yang dulu pernah Mbah bantu, udah seharusnya aku bersikap baik pada Mbah..," ujar Ratih dengan lirih.

Ratih memegang tangan Mbah Suti yang keriput, lalu dirinya tersenyum. Seolah Ratih mengerti akan balas budi pada Mbah Suti.

"Mbah aku minta tolong banget," ucap Ratih matanya sungguh-sungguh ketakutan.

Suti menatap Ratih dirinya menganggukkan kepala, dan memberikan persetujuan pada Ratih. Suti bersedia membantu Ratih sekuat tenaganya, kecuali memberikan nyawanya.

"Mbah, kemarin aku menemui Mbak Hani...Karena aku butuh bantuan dia Mbah," kata Ratih.

"Apa maksud kanjeng Ratu?" tanya Mbah Suti.

"Mbah aku mau jadi manusia lagi, aku nggak mau jadi siluman...aku disini terperangkap," keluh Ratih yang menggenggam tangan keriput Suti dan menangis.

"Tolong Mbah...Aku nggak mau selamanya jadi istri siluman ular...dan hidup sampai ribuan tahun tapi---nelangsa," isak tangis Ratih menggenggam semakin erat tangan keriput Mbah Suti.

Suti menatap gadis malang di depannya ini tengah menangis, dirinya memeluk Ratih dengan erat seolah memberikan kekuatan pada gadis ini.

"Nduk...Maafin Mbah ya, tapi Mbah juga tidak berdaya...Mbah pemuja dan---" ucapan Mbah Suti terputus saat salah satu Dayang mendekati keduanya dalam wujud ular.

"Maafkan hamba kanjeng Ratu, Yang Mulia Prabu memanggil anda agar menemuinya di kamar," kata salah seorang Dayang dalam wujud ular.

Ratih dan Suti saling menatap satu sama lain, lalu Ratih tersenyum pada ular itu. Dan menghapus air matanya.

"Katakan pada Kakanda Prabu aku akan segera menemuinya," ujar Ratih menghapus air mata diikuti Mbah Suti yang berdiri.

Sebelum pergi menemui suaminya, Ratih memeluk Mbah Suti sekali lagi dan berbisik.

"Tolong aku Mbah...aku kangen sama ibuku," ujar Ratih dengan berbisik memeluk Mbah Suti.

"Mbah akan usaha Nduk, asal kamu belum mengandung anak dari siluman itu...sekarang pergi temui suamimu dan jangan sampai dia tahu," ujar Mbah Suti berbisik pada Ratih, tangannya yang keriput membelai rambut gadis malang itu.

Ratih melepaskan pelukannya, lalu gadis itu merubah wujudnya menjadi ular putih---melata keluar kamar.

Ratih melata menuju kamar permaisuri yang di tempatinya, lalu dirinya melihat sang suami sudah duduk di sana dengan bangku ukiran bunga dan batik.

Lalu Ratih mengubah wujud menjadi manusia, dirinya melihat sang suami sudah duduk dengan melipat kedua tangan di dada---wajahnya tanpa ekspresi.

Tak mengenakan mahkota yang biasa di pakai saat sedang berdiskusi di ruang singgasana, Ratih merubah wujud menjadi manusia lagi.

"Kakanda...Maaf---" ucapan Ratih di potong oleh Naga Seta.

"Darimana?" tanyanya singkat tapi dengan nada bariton.

"Dinda tadi---ke taman," jawab Ratih berbohong.

Naga Seta berdiri lalu menghela napas panjang dirinya mendekati Ratih----kaki Ratih mundur saat tubuhnya di dekati oleh Naga Seta.

Tangan Ratih di tarik mendekat oleh Naga Seta, tubuhnya yang kecil jadi terhentak di atas tubuh sang suami yang atletis.

"Aku suamimu, kenapa kau harus berbohong?" tanya Naga Seta.

"Maaf---Dinda tadi menemui Mbah Suti," jawab Ratih dengan tubuh gemetar.

"Untuk apa kamu temui dia, Dinda? jawab aku? dan tatap mataku," tanya Naga Seta menarik dagu Ratih.

"Dinda---Dinda-menemuinya untuk membahas soal desa Kanda, karena dinda mau memastikan ucapan Kanda. Agar Desa Cempaka Aman," sahut Ratih.

Naga Seta menghela napas lalu memeluk permaisurinya, tubuh Ratih di peluk di dekapan Naga Seta yang atletis.

"Aku sangat mencintaimu Ratih, tolong kalo ada apapun cerita padaku, karena kamu bagian dari hidupku," ucap Naga Seta yang nampak posesif pada permaisurinya ini.

"I-Iya Kanda Prabu, Dinda minta maaf."

Ratih terlepas dari pelukan Naga Seta lalu tangan Naga Seta membelai pipi halus sang istri, sekali lagi Naga Seta mencium bibir istrinya.

"Dinda, ayo kau layani aku...," ujar Naga Seta.

"Kanda aku---" belum sempat Ratih menyelesaikan kalimatnya, Naga Seta menggendongnya seperti pengantin dan menidurkannya di atas ranjang.

*

*

*

1
neni nuraeni
lnjuut
Putri Sabina: besok lanjut kakak
total 1 replies
neni nuraeni
wiih mantaaap.. lnjut
Putri Sabina: besok kak pasti lanjut kok😄
total 1 replies
🌹🌹Anggita Liani p.🌹🌹
Ke desa Cempaka baru rencana, kpan ksitu nya Rania. 😂
Putri Sabina: sabar atuhh, kan lagi persiapan Dania juga masih sekolah jugaa kak😩
total 1 replies
neni nuraeni
semoga aja Ratih kuat...
neni nuraeni: iya ksian... 🙂
total 2 replies
kinoy
si Ambar cr mati..JD dia yg nambahin racun ke tubuh Ratih..SMG aj CPT ketauan trus dipateni
Putri Sabina: tunggu aja kak, karmanya buat kobra Ambarwati😄 dan orang jahat pasti akan ada karmanya🤭
total 1 replies
🌹🌹Anggita Liani p.🌹🌹
𝐉𝐝 𝐭𝐨𝐤𝐨𝐡 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐧𝐲𝐚 𝐡𝐚𝐧𝐭𝐮 toh😳😆, 𝐠𝐚𝐤 𝐧𝐲𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚 𝐭𝐩 𝐬𝐞𝐫𝐮 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐭𝐡𝐨𝐫. 😂
Putri Sabina: sesuai keinginan readers kak, nanti di bab selanjutnya akan ada banyak tokoh tambahan🙏
total 1 replies
🌹🌹Anggita Liani p.🌹🌹
𝐒𝐦𝐨𝐠𝐚 𝐝𝐞𝐡 𝐏𝐫𝐚𝐛𝐮 𝐍𝐚𝐠𝐚 𝐬𝐞𝐭𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐫𝐚𝐤𝐲𝐚𝐭 𝐱 𝐦𝐞𝐦𝐞𝐥𝐮𝐤 𝐚𝐠𝐚𝐦𝐚 𝐢𝐬𝐥𝐚𝐦 𝐲𝐚. 😃😃
Putri Sabina: aminn😉🙏
total 1 replies
neni nuraeni
jgn smpai dong Ratih meninggal kasian ibu ya,,,
neni nuraeni: ya dehhh
total 2 replies
kinoy
waduh..gmn nasib Ratih y
Putri Sabina: tunggu kelanjutannya kak, besok update koo😄
total 1 replies
Nur Bahagia
kamyuuu nanyaaa? 🤭
Nur Bahagia
ternyata pangerannya jahad 🤨
Putri Sabina: namanya juga siluman kak
total 1 replies
Nur Bahagia
oii pangeran.. pikirin juga dong calon ibu mertua mu
Putri Sabina: Yah begitulah kak, sifat alami siluman😉 egois🤭
total 1 replies
Nur Bahagia
seperti nya pangeran harus mengurangi ego nya 🤭
Nur Bahagia
kenapa pangeran tau2 ngamuk 🤔 jangan bilang kalau kamu masih labil pangeran 🤣🤭
Putri Sabina: bukan labil, dia nggak mau Ratih pergi kak🤐
total 1 replies
neni nuraeni
yaaa bersmbung
neni nuraeni: 👌 othor... dtunggu ya klnjutannya... 🥰
total 2 replies
Nur Bahagia
kalo kamu berhutang budi, harusnya dari dulu kamu bantu Ratih dan keluarga nya biar bisa hidup enak 😁🤭
Putri Sabina: Naga Seta maunya Ratih jadi istrinya kak🥲
total 1 replies
Nur Bahagia
tp kamu belum ijin sama ibu mu lho Ratih.. nanti beliau bingung dan sedih nyariin kamu lhoo
Nur Bahagia: ohh begituu thoo 😁 ya semoga ibu nya Ratih bisa hidup bahagia dan berkecukupan
total 4 replies
Nur Bahagia
ah pangeran ga seru nih.. aturan biarin aja Ratih hidup di dunia manusia.. jadi dia bisa membalas orang2 yg udah menyakiti hatinya.. kalo kamu tahan Ratih di situ dgn alasan dunia manusia ga aman, jadi apa gunanya kesaktian mu pangeraann kalo ga bisa melindungi nyaa 🤣
Nur Bahagia: wokee kak 🥳
total 4 replies
Nur Bahagia
heee lagi diajak ngobrol serius malah ngeloyor jalan2 nih Ratih 🤭
Nur Bahagia
nah kata2 nya dah mulai Oke nih.. mencerminkan gadis desa yg lugu dan polos 😄
Putri Sabina: awalnya gak lugu ya kak🤭tapi ketemu pangeran ular ganteng jadi polos🤐
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!