Ratih gadis miskin yang lugu dari Desa Cempaka yang di cintai oleh sosok Siluman ular yang berusia ribuan tahun----Setelah cintanya dikhianati oleh Arya, anak kepala Desa dusun Cempaka. Ratih Dipaksa membuat Perjanjian pernikahan dengan Pangeran Naga Seta yang sudah terobsesi pada Ratih----demi keamanan desanya lewat pernikahan gaib.
Warga Desa yang kembali terikat dengan Siluman ular penghuni aliran Sungai Seta harus memberikan sayeba setiap sebulan sekali untuk Siluman ular penghuni sungai, akankah warga desa terlepas dari perjanjian gaib ini.
Mengisahkan Dendam, Sakit hati, dan Perjanjian gaib di jadikan satu dalam novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Sabina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Ratih berjalan di lorong istana, setiap dirinya lewat para prajurit yang membawa tombak memberikan hormat padanya, suasana malam---seperti masa kerajaan dahulu, penerangan cahaya menggunakan obor.
Obor di gunakan di setiap dinding istana sebagai penerangan. Ratih berjalan diiringi dengan suara langkah kaki mengenakan gelang kaki---suaranya mengikuti langkah kakinya.
Gadis berusia 18 tahun itu masuk ke sebuah ruangan satu pintu dengan gambar ukiran naga, Ratih masuk ke kamar Mbah Suti untuk menemuinya.
Mbah Suti sedang menyalakan dupa bersama seorang Dayang, wanita tua itu menolak makanan apapun yang disuguhkan.
Suti tahu jika dia makan, makanan dari alam siluman itu bukan makanan asli melainkan makanan sampah atau kotoran.
"Kanjeng Ratu," sapa Dayang itu memberi hormat.
Mbah Suti yang melihat Ratih mengenakan kemben putih, bawahan batik warna hitam, rambutnya di sanggul mengenakan mahkota.
"Kanjeng Nyi Ratu Ratih?" sapa Mbah Suti memberikan hormat.
Mata Ratih mendelik ke arah Dayang yang baru menyalakan dupa dan lilin di kamar yang----di tempati Mbah Suti.
"Dayang, kamu bisa keluar?" perintah Ratih.
"Inggih Gusti," jawab Dayang itu, lalu Dayang yang mengenakan kemben warna coklat dan bawahan kain batik itu merubah wujud menjadi ular sungai, warna coklat.
Setelah kepergian Dayang itu keluar kamar, Ratih menyuruh Mbah Suti duduk di kursi.
Kursi yang di keluarkan dari kekuatan Ratih, dengan jarinya dan disana juga ada meja.
"Silahkan duduk Mbah," kata Ratih.
"Inggih Kanjeng," sahut Mbah Suti.
Ratih duduk disana bersama Mbah Suti, "ada apa Nyai Ratu menemui hamba?" tanya Mbah Suti yang duduk di menatap Ratih.
"Mbah panggil aku biasa aja," ucap Ratih kepada Mbah Suti.
"Hamba tidak bisa melakukan itu Kanjeng, karena Hamba pemuja keraton ini."
"Mbah, aku ini Ratih...anak yang dulu pernah Mbah bantu, udah seharusnya aku bersikap baik pada Mbah..," ujar Ratih dengan lirih.
Ratih memegang tangan Mbah Suti yang keriput, lalu dirinya tersenyum. Seolah Ratih mengerti akan balas budi pada Mbah Suti.
"Mbah aku minta tolong banget," ucap Ratih matanya sungguh-sungguh ketakutan.
Suti menatap Ratih dirinya menganggukkan kepala, dan memberikan persetujuan pada Ratih. Suti bersedia membantu Ratih sekuat tenaganya, kecuali memberikan nyawanya.
"Mbah, kemarin aku menemui Mbak Hani...Karena aku butuh bantuan dia Mbah," kata Ratih.
"Apa maksud kanjeng Ratu?" tanya Mbah Suti.
"Mbah aku mau jadi manusia lagi, aku nggak mau jadi siluman...aku disini terperangkap," keluh Ratih yang menggenggam tangan keriput Suti dan menangis.
"Tolong Mbah...Aku nggak mau selamanya jadi istri siluman ular...dan hidup sampai ribuan tahun tapi---nelangsa," isak tangis Ratih menggenggam semakin erat tangan keriput Mbah Suti.
Suti menatap gadis malang di depannya ini tengah menangis, dirinya memeluk Ratih dengan erat seolah memberikan kekuatan pada gadis ini.
"Nduk...Maafin Mbah ya, tapi Mbah juga tidak berdaya...Mbah pemuja dan---" ucapan Mbah Suti terputus saat salah satu Dayang mendekati keduanya dalam wujud ular.
"Maafkan hamba kanjeng Ratu, Yang Mulia Prabu memanggil anda agar menemuinya di kamar," kata salah seorang Dayang dalam wujud ular.
Ratih dan Suti saling menatap satu sama lain, lalu Ratih tersenyum pada ular itu. Dan menghapus air matanya.
"Katakan pada Kakanda Prabu aku akan segera menemuinya," ujar Ratih menghapus air mata diikuti Mbah Suti yang berdiri.
Sebelum pergi menemui suaminya, Ratih memeluk Mbah Suti sekali lagi dan berbisik.
"Tolong aku Mbah...aku kangen sama ibuku," ujar Ratih dengan berbisik memeluk Mbah Suti.
"Mbah akan usaha Nduk, asal kamu belum mengandung anak dari siluman itu...sekarang pergi temui suamimu dan jangan sampai dia tahu," ujar Mbah Suti berbisik pada Ratih, tangannya yang keriput membelai rambut gadis malang itu.
Ratih melepaskan pelukannya, lalu gadis itu merubah wujudnya menjadi ular putih---melata keluar kamar.
Ratih melata menuju kamar permaisuri yang di tempatinya, lalu dirinya melihat sang suami sudah duduk di sana dengan bangku ukiran bunga dan batik.
Lalu Ratih mengubah wujud menjadi manusia, dirinya melihat sang suami sudah duduk dengan melipat kedua tangan di dada---wajahnya tanpa ekspresi.
Tak mengenakan mahkota yang biasa di pakai saat sedang berdiskusi di ruang singgasana, Ratih merubah wujud menjadi manusia lagi.
"Kakanda...Maaf---" ucapan Ratih di potong oleh Naga Seta.
"Darimana?" tanyanya singkat tapi dengan nada bariton.
"Dinda tadi---ke taman," jawab Ratih berbohong.
Naga Seta berdiri lalu menghela napas panjang dirinya mendekati Ratih----kaki Ratih mundur saat tubuhnya di dekati oleh Naga Seta.
Tangan Ratih di tarik mendekat oleh Naga Seta, tubuhnya yang kecil jadi terhentak di atas tubuh sang suami yang atletis.
"Aku suamimu, kenapa kau harus berbohong?" tanya Naga Seta.
"Maaf---Dinda tadi menemui Mbah Suti," jawab Ratih dengan tubuh gemetar.
"Untuk apa kamu temui dia, Dinda? jawab aku? dan tatap mataku," tanya Naga Seta menarik dagu Ratih.
"Dinda---Dinda-menemuinya untuk membahas soal desa Kanda, karena dinda mau memastikan ucapan Kanda. Agar Desa Cempaka Aman," sahut Ratih.
Naga Seta menghela napas lalu memeluk permaisurinya, tubuh Ratih di peluk di dekapan Naga Seta yang atletis.
"Aku sangat mencintaimu Ratih, tolong kalo ada apapun cerita padaku, karena kamu bagian dari hidupku," ucap Naga Seta yang nampak posesif pada permaisurinya ini.
"I-Iya Kanda Prabu, Dinda minta maaf."
Ratih terlepas dari pelukan Naga Seta lalu tangan Naga Seta membelai pipi halus sang istri, sekali lagi Naga Seta mencium bibir istrinya.
"Dinda, ayo kau layani aku...," ujar Naga Seta.
"Kanda aku---" belum sempat Ratih menyelesaikan kalimatnya, Naga Seta menggendongnya seperti pengantin dan menidurkannya di atas ranjang.
*
*
*
hais sebel deh klo kyk gini
lanjutkan kk
tp klo ini bgg gmn mau jadi manusia lahi tih ratih
harus yakin dong jagn goyaho
Minta dibantuin sm Ambarwati aja Ratih buat kluar dri alam itu.
Pasti Ambarwati mau mnolongmu, karena dia mencintai Seta.
Tp ko rapat istana ga dilibatkan Ratih nya, dan juga Ratih dibentak ddepan orang banyak.
Gak kbayang sedih dan hancur nya hati Ratih ya, baru juga bermesraan, stelah nya Seta seakan lupa. 😭😭😭
Gimana ya klo Ratih hamil, waduh gawat juga klo gitu.
Para siluman memang sangat perkasa klo soal hubungan suami istri, brbeda sm manusia. 😁
Syukur deh Ratih meminta tolong pada bulan Suti, smoga beliau bisa bantu.
Dan syukur juga Seta percaya perkataan Ratih tanpa mnaruh curiga, dia memang mncintai Ratih tp cara x salah.
Knpa harus melarang Ratih pulang ke dunia x coba, dan bukan kh Ratih dsana juga demi desa x, trus knp lg hrus mminta tumbal sgala. 🤦♀️🤦♀️🤦♀️
Itu namanya gak ada keuntungan x buat Ratih.
Lama2 mereka tidak hnya minta tumbal babi, tp minta tumbal manusia lg.
Karena smakin dturuti, mka semakin mereka serakah.
Ujung ujungnya gak bisa lepas dri mereka klo udh bersekutu begitu, kecuali mati.
Dan yg bnyk rugi manusia x, bukan mereka. 😞😞😔
Klo berfikir secara logika sih, gak ada untung x bersekutu sm iblis, yg ada hidup selalu dlm bayang bayang ketakutan dan tekanan, dan lebih miris x Allah sangat murka dan tobatnya pun tidak diterima lg. 😭
Seharusnya klo jtuh miskin ya hrus berubah, ini malah sebaliknya.
Pasti tuh bkl diteror oleh jelmaan ular itu nanti, kan udah main nyuruh2 para antek x untuk mmbunuh ular itu.
Aq tuh semenjak baca yg horor2 gini, sering mimpi yang aneh2 thor, 😔ke mimpi ke dunia lain gitu, mlihat wujud yang aneh-aneh juga sering, bahkan mimpi diperlihatkan pesugihan pun pernah 😬😩.
Mimpi ketemu gelang emas, pas aku pegang tiba-tiba berubah jd mata uang yang aneh, trus dimata uang itu ada gambar raja yg serem bngt rambut gimbal, dan bersuara aaaaaaa bergema gitu.
Trus tidak lama keluar asap hitam pekat dri mata uang itu, tiba-tiba berubah jd sebuah peta, dimana dipeta itu aku diperlihatkan ke singgasana kerajaan gitu, terus aku melihat ada bnyk mas berlian permata yg berkilauan, serta sesajen di wadah bundar besar.
Dan aku melihat para kunti berbaris rapi , lupa ada brp barisan.
Aku lihat aura mereka juga berbeda beda, bermacam-macam warna, kecuali putih.
Aku sangat takut mlihat begituan, trs aku bca ayat kursi dlm hati kemudian kebangun deh. 😫😫😫😫
Mimpi x udh sangat lama bngt.