NovelToon NovelToon
Blood & Oath

Blood & Oath

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Tentara / Perperangan / Fantasi Timur / Action / Fantasi / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:582
Nilai: 5
Nama Author: Ryan Dee

Tharion, sebuah benua besar yang memiliki berbagai macam ekosistem yang dipisahkan menjadi 4 region besar.

Heartstone, Duskrealm, Iron coast, dan Sunspire.

4 region ini masing masing dipimpin oleh keluarga- yang berpengaruh dalam pembentukan pemerintahan di Tharion.

Akankah 4 region ini tetap hidup berdampingan dalam harmoni atau malah akan berakhir dalam pertempuran berdarah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ryan Dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Act 12 - Sir Balon, The snake of Sunspire

Sir Balon masih tidak dapat menggerakan tubuhnya, tangannya masih gemetar melihat kekuatan monster dihadapannya itu.

Monster itu semakin maju dan mengacak-acak barisan pasukannya, melihat hal ini dia pun kembali pada akal sehatnya dan mengangkat tombak ditangannya.

"Pasukan pemanah!" Teriaknya.

"Keluarkan The Lion teeth"

Mendengar itu para pasukan pemanah berkuda lalu mengambil anak panah khusus dengan bahan peledak di ujungnya.

"Pusatkan serangan pada monster besar itu! Kita tidak boleh membiarkan dia terus melangkah maju!" Ucap sir Balon.

Sir Balon pun turun dari kudanya dan siap untuk bertarung di garis depan bersama dengan pasukannya yang sedang menahan para Thal'kren agar tidak menyebar.

Duar!!!

Suara anak panah peledak yang di tembakan oleh pasukan Sir Balon memecah malam yang sangat keras ini.

Kulit keras monster itu berubah menjadi retak karena ledakan itu, meskipun begitu anak panah biasa tidak dapat menembus kulit monster itu meskipun sudah retak.

"Meskipun makhluk itu tidak mati, setidaknya dia tidak akan bisa bergerak untuk beberapa saat" gumam Sir Balon.

Sir Balon pun berlari kearah barisan depan dan langsung melompat melewati barisan pertanyaan pasukannya.

"Jangan takut, aku sudah datang!" Ucap sir Balon sambil membunuh beberapa Thal'kren sekaligus hanya dengan satu serangan.

"Akan kutunjukan pada kalian wahai makhluk menjijikan yang berasal dari laut bagaimana kekuatan pasukan Sunspire yang sebenarnya!" Ucap Sir Balon berdiri dihadapan pasukan Thal'kren yang sepertinya ragu untuk menyerangnya.

Sir Balon mengacungkan tombaknya kearah para Thal'kren dan bersiap untuk bertarung.

Para Thal'kren pun langsung menerjang maju secara bersamaan untuk menyerang Sir Balon yang sedang berdiri sendiri di hadapan pasukannya.

"Lihatlah wahai pasukan ku, aku akan tunjukan kepada kalian bagaimana cara petarung Sunspire bertarung" ucap sir Balon sambil melihat kearah pasukannya.

Ketika dia sedang sibuk berbicara pada pasukannya tiba-tiba seekor Thal'kren datang dari belakang nya dan mencoba untuk menyerang nya.

Sreng!

Namun dengan cepat Sir Balon menusukkan tombaknya tepat di dada Thal'kren itu sehingga meninggalkan lubang yang cukup besar dan membuat tubuh Thal'kren itu terpental kebelakang.

"Tidakkah kau diajarkan sopan santun di tempat asalmu? Sangat tidak sopan memotong orang yang sedang berbicara" ucap sir Balon santai.

Para Thal'kren terus berdatangan dari segala arah mengepung sir Balon. Tapi dengan teknik putaran tombaknya sir Balon dapat dengan mudah menghabisi para Thal'kren satu persatu dengan terlihat sangat mudah.

"B-bagaimana dia melakukan itu?" Ucap salah satu pasukan Sir Balon.

Satu persatu mayat Thal'kren jatuh kepasir, darah biru menyala perlahan mengalir semakin deras bercampur dengan air hujan.

Dengan cepat kini sir Balon sudah di kelilingi oleh puluhan tubuh Thal'kren yang sudah tidak bernyawa.

Para Thal'kren yang tadinya terlihat buas kini mulai menunjukan rasa takut dihadapan sir Balon yang dengan mudahnya menghabisi puluhan Thal'kren itu.

"Sekarang kalian mengerti apa itu arti kekuatan?" Ucap sir Balon pada barisan Thal'kren yang hanya berdiri terdiam.

Sir Balon mengangkat tombaknya ke langit.

"Wahai pasukan ku! Sekarang lah saatnya kalian bersinar!" Teriaknya diikutin oleh teriakan pasukannya yang bersahutan.

Barisan pasukan javelin pun mulai melangkahkan kakinya untuk membantu komandan yang sangat mereka kagumi dalam peperangan ini.

Barisan Thal'kren dihadapannya semakin melangkah mundur melihat pasukan javelin dihapan mereka.

"Sunspire! Apa yang kalian lakukan jika berhadapan dengan kematian?" Teriak Sir Balon.

"Ayunkan tombak dan katakan tidak hari ini!" Balas seluruh pasukannya secara bersamaan.

Pasukan pemanah berkuda dibelakang pun melepaskan anak panah kearah kumpulan Thal'kren yang menyebabkan mereka harus bertahan, dan disaat yang hampir bersamaan.

Dakk!!!

Pasukan javelin menabrak barisan Thal'kren itu dengan sekuat tenaga mereka langsung menghabisi para Thal'kren di hadapannya.

Sir Balon masih dengan ganasnya menghabisi setiap Thal'kren yang ada di hadapannya tanpa ampun dan dengan gerakan sangat cepat.

Sir Torren yang melihat itu dari jauh terkesima melihat gaya bertarung yang digunakan sir Balon, bahkan sekelas knight dari silver sentinel pun tidak ada yang bisa bertarung sepertinya.

"Hebat sekali! Dia bertarung layaknya seekor ular yang menyambar musuhnya dengan cepat" ucap sit Torren.

Sir Balon dan pasukannya terus memukul mundur barisan Thal'kren itu, sementara monster besar dihadapan mereka masih belum bergerak sama sekali, entah karena tubuhnya yang retak atau karena makhluk itu kehilangan kesadaran.

Namun ketika semua harapan berada pada puncaknya, tiba-tiba tanah kembali bergetar.

Monster yang tadinya tidak bergerak kini mulai bangkit. Kulit kerasnya yang sudah retak perlahan hancur terlepas seiring dengan gerakan yang di buat oleh monster itu.

Wushhh!!

Sir Balon dengan cepat berlari melewati barisan Thal'kren sambil terus menghabisi mereka untuk mencapai monster raksasa itu yang belum sepenuhnya bisa bergerak secara bebas.

Dia menggunakan tumpukan tubuh Thal'kren dihadapannya untuk melompat langsung keatas tubuh monster kepiting itu dan terus berlari kearah puncak kepalanya.

"MATILAH!" Teriak sir Balon sambil menusukkan tombaknya sekuat tenaga sampai hampir seluruh badan tombaknya masuk kedalam kepala monster itu.

"Arghhh" suara teriakan monster itu bergema di pantai ini membuat tembok dan pasir bergetar hebat.

Lalu monster kepiting itu pun kembali terjatuh dan tidak bergerak, tapi.....

Duarh!

Tembakan meriam air bertekanan tinggi muncul dari belakang monster yang sudah mati itu, menyebabkan tubuh monster itu hancur dan sir Balon terpental jauh kebelakang dan hampir mencapai tembok kedua yang jauhnya setengah kilometer.

Para pasukan Sunspire yang tadinya terlihat bersemangat kini berubah menjadi hening, mata mereka terbelalak melihat komandan mereka terpental jauh dengan mudahnya.

Tekad mereka mulai goyah, beberapa dari mereka bahkan tidak dapat bergerak dan menjatuhkan pedang mereka.

Tetapi mereka berusaha untuk saling melindungi meskipun tanpa komandan.

Dengan barisan yang tidak teratur mereka berusaha mundur sambil terus melawan para Thal'kren.

Sir Torren dan sir Edgar pun terlihat sangat terpukul dengan kejadian itu.

"T-tidak mungkin! Sir Balon!" Ucap sir Torren.

Mata sir Torren terlihat berkaca kaca dan tangannya sedikit bergetar, meskipun dia terlihat syok tapi dia tahu bahwa saat ini bukan saatnya untuk terlihat lemah dihadapan pasukannya.

"Keadaan semakin genting, sir Balon semoga kau baik baik saja" ucap sir Edgar sambil memimpin pasukan berkudanya.

Dari balik tubuh monster kepiting yang baru saja hancur, muncul kembali monster kepiting lain yang terlihat lebih besar dari sebelumnya dan bahkan lubang di tembok yang dibuat oleh monster sebelumnya tidak bisa dia lewati.

"Torren! Dimana panah ballista peledak yang biasa kau gunakan!" Tanya sir Edgar.

"Panah itu hanya berada di tembok pertama, dan sekarang kita telah kehilangan kendali dari tembok itu" ucap Sir torren.

"Jika saja ada seseorang yang bisa naik kesana dan menggunakan balista diatas sana untuk menghabisi monster besar itu, kita mungkin masih bisa menang" lanjut sir Torren.

"Torren, ketika aku melakukan serangan cavalry tadi, aku melihat ada Dua monster raksasa lagi yang mengarah kesini dibalik lubang di tembok! Ditambah monster yang saat ini sedang berusaha masuk melalui lubang yang ditahan oleh pasukan Sunspire"

"Sekarang jumlahnya ada tiga, kita tidak boleh membiarkan mereka membuat lubang lain di tembok itu, jika itu terjadi kemungkinan besar pasukan kita akan terkepung dan terbantai dengan mudah" lanjut sir Edgar.

Sementara itu sir Balon terlihat tidak bergerak sama sekali, salah satu knight dari pemanah berkudanya datang untuk menyelamatkan nya.

"Komandan!" Ucapnya langsung melompat dari kudanya.

Dia langsung mengecek tanda vital sir Balon dan wajahnya tampak terlihat lega ketika dia bisa merasakan detak jantung sir Balon yang masih berdetak.

Tetapi meskipun begitu, kondisi tubuh Sir Balon terlihat sangat memprihatinkan, tangan kanannya patah, kedua kakinya remuk dan sepertinya dia tidak akan bisa bertarung lagi seumur hidupnya.

Knight itu pun langsung membawa tubuh Sir Balon ke balik tembok kedua menggunakan kudanya untuk mendapatkan perawatan.

Sir Torren melihat itu dari kejauhan terlihat tenang.

"Syukurlah! Jika knight itu masih sempat membawa Balon ke pasukan medis mungkin dia masih dapat diselamatkan"

1
Mr. Wilhelm
kesimpulanku, ini novel hampir 100 persen pake bantuan ai
Ryan R Dee: sebenernya itu begitu tuh tujuannya karena itu tuh cuma sejenis montage gitu kak, kata kompilasi dari serangan disini dan disana jadi gak ada kata pengantar buat transisi ke tempat selanjutnya, tapi nanti aku coba revisi ya kak, soalnya sekarang lagi ngejar chapter 3 dulu buat rilis sebulan kedepan soalnya bakalan sibuk diluar nanti
total 7 replies
Mr. Wilhelm
transisi berat terlalu cepat
Mr. Wilhelm
Transisinya jelek kyak teleport padahal narasi dan pembawaannya bagus, tapi entah knapa author enggak mengerti transisi pake judul kayak gtu itu jelek.
Ryan R Dee: baik kak terimakasih atas kritik nya
total 1 replies
Mr. Wilhelm
lebih bagus pakai narasi jangan diberi judul fb kek gni.
Mr. Wilhelm
sejauh ini bagus, walaupun ada red flag ini pake bantuan ai karena tanda em dashnya.

Karena kebnyakan novel pke bantuan ai itu bnyak yg pke tanda itu akhir2 ini.

Tapi aku coba positif thinking aja
perayababiipolca
Thor, aku hampir kehabisan kesabaran nih, kapan update lagi?
Farah Syaikha
🤔😭😭 Akhirnya tamat juga, sedih tapi puas, terima kasih, author.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!