NovelToon NovelToon
Doa Dalam Sujud(Bait Cinta)

Doa Dalam Sujud(Bait Cinta)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Poligami / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:354
Nilai: 5
Nama Author: @Dianamega.P

manusia yang hebat adalah manusia yang bisa mengendalikan diri saat di kuasai amarah,tenang saat di permalukan.tersenyum saat di remehkan.

bersabar saat menemui cobaan dan bersyukur untuk semua kekurangan dan kelebihan yang di milikinya


*********

Allah subhanalahu Wata'alah berfirman,Dialah Allah yang menundukkan lautan(untukmu)agar kamu dapat memakan darinya daging yang segar(ikan),dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang engkau pakai dan kamu melihat bahtera berlayar padanya.supaya kamu mencari(keuntungan)dari karunianya serta supaya kamu bersyukur..




ARSHAN


FATIMAH


AISYAH

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Dianamega.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bait cinta bab 28

Di kediaman rumah Fatimah saat ini sedang ramai para tetangga berdatangan untuk membantu menyiapkan acara selamatan nanti malam,

Bagian ibu ibu memasak lauk dan bapak bapak memasak nasi sedangkan para anak gadis membuat bermacam kue tradisional

Mereka semua sengaja di undang mbok iyam yang di minta Fatimah dengan senang hati mereka tidak merasa keberatan yang ada senang apa lagi melihat sikap Fatimah yang ramah royal pada warga setempat

"silahkan di makan apa yang ada di sini jangan sungkan sungkan kalau kurang biar mang Ujang belanja lagi sekalian nanti kalau pulang bawalah untuk yang di rumah apa lagi kalian semua sedari pagi sudah membantu di sini pastinya di rumah belum sempat masak" ucap Fatimah

"tidak usah repot repot nak Fatimah di rumah sebelum kita ke sini tadi pagi sudah masak,lagi pula nanti malam kita juga akan kembali lagi ke sini bukan untuk mengadakan pengajian"jawab mbak atun ibu dari Bagas yang di timpali ibu ibu lainnya membenarkan ucapan mbak atun

"tadi pagi dengan sekarang beda Bu sedangkan sekarang sudah hampir sore bahkan waktu ibu ibu sekalian harus di habiskan di sini membantu saya"

"saya pribadi mengucapkan banyak terimakasih untuk waktu ibu ibu semua begitu juga dengan para bapak bapak pemuda pemudi semuanya sudah mau meluangkan waktunya"

"untuk acara pengajian nanti malam juga itu memang wajib harus datang ya jangan tidak datang"senyum Fatimah

" jangan sungkan sungkan begitu dek Fatimah sebagai sesama warga Sukamakmur kita memang wajib saling membantu satu sama lain istilahnya saling bergotong royong kalau ada acara apa apa memang ke biasaan warga di sini begitu meskipun tidak semua ikut hadir membantu"timpal salah satu ibu ibu lainnya

"kalau begitu terimakasih banyak Bu sudah mau menganggap saya sebagian angota dari warga sini semoga ke depannya jalinan silaturahmi ini tetap terjaga"

"mbok iyam bungkuskan makanan beserta lauk nya ya bagikan sebelum mereka pulang untuk di bawa ke rumah mereka masing masing" perintah Fatimah

" baik mbak akan mbok siapkan"jawab mbok iyam dengan senang hati langsung membungkus kan nasi beserta lauk dan kue nya juga

"mang Ujang kemari" panggil Fatimah

"iya mbak ada apa"

"belilah rokok untuk beberapa slop bagikan kepada bapak bapak dan pemuda yang ada di sini, saya liat sebagian dari mereka merokok bukan sedangkan mang Ujang kemarin ke kota tidak membeli rokok"titah Fatimah menyerahkan beberapa lembar uang merah cukup banyak

"tapi mbak ini terlalu banyak"

"tidak apa apa mang belilah untuk nanti malam juga nanti bagikan kepada mereka"

"baiklah kalau begitu terimakasih banyak mbak saya pergi dulu"pamit mang Ujang mengendarai motornya supaya lebih cepat menuju toko sekitaran desa

"sudah cantik royal dermawan lagi, di usianya terbilang masih muda bahkan umur mbak Fatimah seumuran dengan kita tapi dia terlahir sudah kaya raya"

"orang seperti mbak Fatimah memang pantas mendapat titipan harta yang berlimpah dari Gusti Allah kerena sifat nya begitu baik"bisik bisik para gadis lain nya kagum melihat kebaikan Fatimah

" Allah itu tidak tidur sebagai sesama muslim memang harus begitu tapi kebanyakan orang kalau sudah di beri banyak harta suka lupa diri lupa dengan orang di sekeliling nya yang ada congkak"timpal ibu ibu lainnya

"makanya mbok sangat bersyukur sekali memiliki majikan seperti mbak Fatimah orang nya tulus baik tidak membeda bedan status orang di sekitarnya semua dia anggap rata tidak ada majikan atau pembantu"senyum mbok iyam masih setia membungkus nasi yang akan di bawa tetangga mereka nanti

"beruntung mbok memiliki majikan seperti Fatimah, kalau masih ada majikan berhati malaikat seperti mbak Fatimah saya mau daftar" jawab salah satu dari mereka yang di angguki mereka semua setuju

"lagi membicarakan apa ini terlihat serius sekali" Fatimah ikut bergabung dengan yang lain setelah memeriksa keperluan yang di butuhkan

"biasa mbak pembicaraan para wanita apa lagi, semua di bahas bukan begitu" senyum mbok iyam bergeser memberi ruang untuk Fatimah duduk

"kapan kapan ajarkan saya cara membuat kue tradisional seperti ini ya, apakah kalian sudah biasa membuat kue seperti ini terlihat semua teman teman di sini begitu lihat membuatnya" Fatimah memperhatikan para gadis gadis membuat kue dengan para ibu ibu

"tentu saja mbak Fatimah dengan senang hati nanti akan kami ajarkan karena setiap ada acara sedekahan kami sebagai gadis gadis di desa sini biasa membantu ibu kami membuat berbagai macam kue" senyum Arum salah satu gadis di desa Sukamakmur

"jangan panggil mbak,panggil nama saja melihat umurmu sepertinya kita seumuran. Siapa namamu"

"baiklah kalau begitu nama saya Arum"

"nama yang cantik secantik orangnya, kita belum mengenal satu sama lain siapa nama kalian semua" lagi lagi Fatimah tersenyum ramah yang di sambut baik para gadis menyebutkan nama mereka masing masing

"dek semua amplop sudah kakak siapkan dengan Bu lurah semuanya ada 60 amplop"Anjel keluar kamar bersama dengan Bu lurah yang membantu Anjel menyiapkan uang santunan anak yatim

"baik kak terimakasih banyak,untuk Bu lurah juga terimaksih banyak maaf jadi merepotkan Bu lurah"

" tentu saja tidak merepotkan nak Fatimah, ibu dengan senang hati bisa membantu mu hanya saja ibu tidak bisa memberi apa apa hanya sekedar membantu tenaga saja"

" itu lebih dari cukup Bu lurah terimaksih banyak"

"sama sama nak Fatimah di sini saya pribadi sebagai lurah setempat mengucapkan banyak terimaksih untuk bantuan nya untuk anak anak yatim di sini"

"rasanya hanya mengucapkan terimakasih saja tidak cukup melihat hati dermawan mu"Bu lurah membalas senyum lembut Fatimah

"sama sama Bu lurah hanya ada sedikit rejeki yang bisa saya berikan semoga bermanfaat untuk mereka"

"tentu saja lebih dari bermanfaat nak Fatimah mereka semua pasti sangat bahagia"senyum haru Bu lurah melihat tumpukan parsel untuk di bagikan ke anak yatim beserta uang nya juga

selama ini belum ada orang yang begitu dermawan di desa sukamakmur meskipun sebagian warganya ada yang berlimpah harta bendanya tapi mereka seolah olah menutup mata memikirkan ke senangan diri sendiri

"dek sawah di sekeliling sini termasuk di depan sana mau di jual tadi di kamar kakak dengan Bu lurah bercerita katanya sawah di sekeliling sini mau di jual"

" tapi belum ada yang berani membelinya karena mereka hanya berani membeli sedikit sedangkan pemilik sawah ingin di beli ke seluruhan nya"

" kira kira kau ada niatan ingin membelinya tidak dek,lumayan bukan Investasi sawah cocok untuk tujuan jangka panjang dengan potensi pendapatan pasif atau pengembangan"

" meskipun kita akan kembali lagi ke kota suatu saat setidaknya kita memiliki tabungan di desa ini rasanya tidak akan rugi dek kalau membeli lahan atau persawahan karena dari tahun ke tahun tanah itu sendiri harganya akan semakin melambung"ucap Anjel

Para warga yang ada di kediaman Fatimah saling pandang ikut penasaran dengan jawaban Fatimah termasuk mbok iyam sendiri

"wah benarkah itu Bu lurah kira kira kenapa ingin di jual bukan kah hasil dari panen cukup memuaskan setiap tahunnya mengingat tanah di sini cukup subur" tanya Fatimah mantap Bu lurah penasaran

"yang ibu tau pemilik juragan tanah ini kan sudah lama meninggal jadi yang mengelola sekarang anak anak mereka katanya sih mau di bagi rata biar adil tapi mereka maunya di beli semua tidak mau di jual sedikit sedikit"

" itu nak Arum cucu dari juragan pemilik sawah bukan begitu nak Arum kalau sawah milik eyang mu akan di jual"

" apa yang di katakan Bu lurah benar sekali Fatimah kalau tanah peninggalan eyang akan di jual nanti hasil dari penjualan akan di bagi rata biar tidak ada yang iri saling dengki"jawab Arum

"sangat di sayangkan tanah peninggalan orang tua harus di jual padahal bisa mereka bagi rata tanah saja masing masing mendapatkan berapa bagian"batin Fatimah begitu juga dengan Anjel sangat di sayangkan batin mereka berdua

"apakah orang tuamu ada di sini rum" tanya Fatimah

"maaf mereka tidak ikut,ada di rumah hanya saya saja yang di wakilkan untuk datang"jawab Arum menundukkan kepala dia tau apa yang di fikirkan warga meskipun tidak mengatakan langsung apa alasannya

"baiklah tidak apa apa Arum,sebenarnya cukup luas sawah di sekitaran sini tentu saja sebagian orang akan berat tidak sanggup kalau harus membali semua sawah yang ada di sekeliling sini"

"besok pagi boleh antar saya ke kediaman orang tua Arum Bu lurah"

"tentu saja nak Fatimah dengan senang hati,apakah nak Fatimah akan membeli sawah itu"

"kita lihat besok Bu kalau cocok harganya akan saya beli,lagi pula saya juga harus mengecek saldo yang ada takut tidak cukup mengingat berapa luas tanah persawahan itu"

"kalau kurang pakai uang kakak dulu de,lagi pula cafe mu di kota setiap bulan menghasilkan pundi pundi uang rasanya saldomu pasti lebih dari cukup mengingat berapa harga sawah itu tidak terlalu mahal dan tidak akan menghabiskan seluruh tabunganmu"timpal Anjel

"baiklah kalau begitu kita bertiga dulu ke sana ya Bu lurah dengan kak Anjel andai benar benar jadi barulah kita memangil saksi jual beli"

"itu lebih baik nak fatimah besok pagi ibu akan menjemputmu ke sini,Arum sampaikan niat kedatangan kami besok ya pada bapak ibumu"

"baik Bu lurah nanti saya sampaikan"senyum Arum menghela nafas berat

"di desa ini keluargaku terkenal sangat sombong termasuk orang tuaku congkak dengan siapapun dia sombong merasa dirinya salah satu keturunan dari juragan tanah di desa ini dan memiliki banyak tanah di mana mana"

"ibu tidak pernah mau bergabung di tempat hajatan apa lagi pemilik hajatan itu orang rendahan lebih tepatnya orang miskin pasti ibu selalu berkata ngapain kumpul kumpul dengan orang miskin kayak orang tidak pernah Nemu makan"

"sedekahan begitu hanya untuk kumpulan orang orang kelaparan orang miskin tidak level dengan ibu dan berakhir selalu aku yang menjadi perwakilan dari ibu contohnya hari ini"

"bahkan seluruh warga sukamakmur sudah tau semua tentang silsilah keluarga ku mereka tidak aneh lagi,alhamdulilah mereka tidak pernah memandangku sebelah mata mereka semua baik padaku"

"saat kemarin mbok iyam datang untuk mengundang ibu bapak untuk datang ke rumah Fatimah,ibu tidak tau kalau yang mengundang mereka orang kaya ibu fikir yang akan mengadakan syukuran mbok iyam"

" bahkan melihat dari sikap fatimah saja terlihat jelas keluarga kami ada di bawahnya tidak ada apa apa nya tapi dia tidak merasa sombong malah rendah diri ramah dermawan"

"mendengar pembahasan masalah sawah peninggalan mendiang eyang bagi Fatimah uang segitu kecil dengan mudahnya dia akan membeli tanah milik eyang"

" sebenarnya sangat di sayangkan tanah warisan eyang harus di perebutkan di agul agulkan begini"batin Arum menahan sesak di dada mengingat betapa sombong dan serakah keluarganya

Mbok iyam mengusap pundak Arum tersenyum mengelengkan kepala supaya Arum tidak sedih, Fatimah sendiri sebenarnya penasaran melihat perubahan wajah Arum yang murung

Tapi niatnya untuk bertanya Fatimah urungkan nanti dia sendiri akan bertanya kepada mbok iyam ada apa sebenarnya, pasti mbok iyam tau

1
MEGA.P
🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!