NovelToon NovelToon
Petaka Rumah Kosong

Petaka Rumah Kosong

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Rumahhantu / Matabatin / Sistem / Hantu
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Richy211

Sebuah rumah kosong di pinggiran kota menyimpan sebuah misteri akan adanya arwah gentayangan dan memberikan teror kepada para penghuni baru melalui kejadian-kejadian yang mengerikan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Richy211, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Namun untungnya pagi hari itu, sang kakak sulung Riko beranjak bangun lebih dahulu. Usai mandi, Riko pun bergegas masuk ke kamar dan membuka lemari pakaian.

Entah kenapa sejak ada kejadian pintu lemari yang terbuka sendiri, kini muncul perasaan takut dan was-was dalam dirinya. Ia takut kalau hantu pocong itu sewaktu-waktu bisa menampakan diri di hadapannya.

Saat lemari dibuka, Riko langsung mengambil seragam sekolahnya dan cepat-cepat ia tutup kembali.

"Huft! Kenapa buka lemari milik sendiri saja jadi horor begini ya?" Kata Riko sambil menghela napas panjang.

Gantian yang bangun setelah Riko adalah Nana dan Sari si anak bontot. Kalau mereka berdua memang sudah terbiasa mandi bersama karena sama-sama seorang perempuan. Jadi, tidak ada rasa canggung di antara keduanya.

"Kak, ayo mandi bareng saja, biar cepat!" Ajak Sari gembira.

"Iya deh," jawab Nana singkat.

Mandi bersama tentu menjadi hal yang menyenangkan bagi kedua kakak beradik itu karena mereka bisa sambil bermain air.

Dengan mandi bersama juga bisa menciptakan rasa keakraban yang terjalin di antara keduanya, kendati terkadang ada saja pertengkaran yang terjadi pada mereka.

Sari yang memang senang sekali main air, ia pun sempat mencipratkan air dengan gayung kepada kakaknya.

Nana pun langsung membalasnya dengan memberi cipratan air kepada sang adik. Suara riuh kedua kakak beradik yang saling menyiramkan air itu pun lagi-lagi terdengar oleh Bu Sri.

"Nana Sari, kalau di kamar mandi jangan sambil main air! Ayo mandinya selesai nanti kalian bisa terlambat ke sekolah lho," ucap Bu Sri.

"Tuh Dek, kata Ibu kita suruh mandinya cepetan. Udahan ya?" Ucap Nana.

Sari pun menuruti apa kata sang kakak dan keduanya langsung memakai handuk panjang untuk kemudian bergegas masuk ke dalam kamar. Di dalam kamar, keduanya kini berganti pakaian dengan seragam sekolah.

Nana yang sudah mulai beranjak dewasa pun alias anak ABG tak lupa menyemprotkan parfum di bajunya dengan aroma wangi yang begitu menyengat hidung. Hal ini pun lantas membuat sang adik juga ikut ingin memakainya.

"Kak, Sari boleh ikutan pakai parfum apa tidak?" Tanyanya.

"Eh jangan, itukan parfum punya kakak!" Ledek Nana.

"Ah, bolehlah Kak. Cuma sedikit saja kok?" Rengek Sari.

Mendengar adiknya merengek, Nana pun menjadi tidak tega dan memperbolehkannya untuk memakai parfum itu.

"Ya udah deh, tapi jangan banyak-banyak ya?"

"Iya kak, cuma sedikit saja kok, masa mau dipakai mandi," jawab Sari sambil terkekeh.

Sari pun lantas menyemprotkan parfum milik Nana di baju seragam sekolahnya.

"Uh, wangi sekali nih!" Kata Sari sambil menciumi seragam sekolahnya.

Usai berdandan keduanya pun langsung keluar dari kamar dan mulai untuk sarapan pagi karena Bu Sri sudah membuat roti sandwich untuk ketiga anak kesayangannya.

Ketiga anak Bu Sri, Nana, Sari dan Riko kini sedang ada di meja makan dan menikmati roti sandwich buatan ibunya yang tampak lezat dan menggugah selera.

"Sandwich buatan ibu memang sangat enak sekali," kata Sari sambil mengunyah.

"Makannya pelan-pelan Nak! Nanti kamu tersedak?" Bu Sri tampak menasehati putri bontotnya itu.

Sari anak yang penurut pun langsung menuruti kata ibunya dan makan dengan pelan-pelan. Aktivitas makan pagi pun telah selesai, kini mereka lalu berpamitan kepada kedua orangtuanya.

"Pak Bu, kita berangkat dulu ya?!" Kata mereka sambil berpamitan.

Seperti biasanya, ketiga anak Pak Sugiono dan Bu Sri pun lantas pergi ke sekolah masing-masing.

Tanpa kehadiran ketiga anaknya di rumah itu, rumah menjadi tampak sepi sekali. Hari ini Bu Sri berniat untuk pergi ke pasar dan membeli barang-barang yang dibutuhkan di rumah karena sudah banyak yang habis. Ia pun lantas meminta jatah uang belanjaan kepada suaminya.

"Pak, barang-barang kebutuhan di rumah sudah banyak yang habis. Ibu mau minta jatah uang belanja?"Kata Bu Sri sambil menyodorkan tangannya.

"Sebentar bu, bapak ambilkan dulu di lemari pakaian," jawabnya sambil berjalan menuju ke kamar tidurnya.

Namun saat hendak menuju ke kamarnya yang kebetulan lumayan dekat dengan dapur, tiba-tiba Pak Sugiono melihat ada bayangan putih sepertu kain yang melayang.

"Apa itu?" Kata Pak Sugiono dengan mata terbelalak.

Bayangan putih yang sama dan pernah dilihat oleh Nana dan Bu Sri saat itu kini muncul di hadapan Pak Sugiono.

Pak Sugiono pun lantas merasakan bulu kuduknya berdiri akibat ia melihat ada bayangan putih yang melintas. Namun tanpa pikir panjang dan seolah mengabaikannya, Pak Sugiono pun lantas menuju ke kamar mengambil uang untuk sang istri.

"Ini uangnya Bu," kata Pak Sugiono seraya menyodorkan uang Rp100.000 kepada istrinya.

"Terima kasih ya Pak. Kalau uangnya lebih nanti ibu kembalikan," kata Bu Sri.

"Tidak usah bu, uangnya dipegang ibu saja," kata Pak Sugiono.

"Baiklah, Pak. Ya sudah ibu pergi ke pasar dulu ya!"Kata Bu Sri sambil melenggang pergi.

Dengan berjalan kaki, Bu Sri lantas pergi menuju ke pasar yang jaraknya tidak begitu jauh dari rumahnya.

Pada hari itu, kebetulan kondisi pasar sedang tidak begitu ramai. Mungkin karena kebanyakan orang sedang bekerja dan bukan hari libur. Pasalnya, kalau saat hari libur tentu kondisi pasar akan lebih ramai seperti biasanya.

Di dalam pasar, Bu Sri lantas mulai memilih apa yang ingin ia beli dan telah dicatat oleh dirinya di rumah sebelum pergi ke pasar.

Bu Sri lebih dulu pergi ke penjual bumbu dapur karena sudah banyak yang habis. Kemudian, ia pergi ke penjual ayam goreng dan tidak lupa membeli buah-buahan.

Kini kedua tangan Bu Sri sudah penuh dengan barang belanjaan, yang semula hanya tangan kosong.

Melewati ruas jalan setapak demi setapak, tak terasa Bu Sri sudah sampai di depan rumahnya. Ia pun lantas mengetuk pintu rumah dengan pelan, dan justru malahan terbuka sendiri karena rupanya pintu tidak dikunci.

"Lho, kenapa pintunya tidak dikunci? Bapak pasti ceroboh sekali ini," gumamnya dalam hati.

Bu Sri pun lalu nyelonong masuk ke dalam rumah dan ia mendapati suaminya Pak Sugiono justru tidak ada di sana.

"Pak..Pak...Pak!" Teriak Bu Sri di dalam rumah.

Pak Sugiono ternyata tidak ada di rumah dan lupa berpamitan dengan istrinya hingga pintu rumah lupa tidak dikunci.

"Aduh, bapak ini pergi kemana malahan tidak pamitan?" Bu Sri pun tampak panik karena mendapati rumah kosong dan suaminya yang pergi entah kemana.

Setelah meletakan barang belanjanya di dapur, Bu Sri pun langsung mencari suaminya yang tidak tahu pergi kemana. Ia mulai mencari di samping rumah hingga ke bagian belakang rumah namun tidak ada. Parahnya lagi, Pak Sugiono lupa tidak membawa HP sehingga Bu Sri tidak bisa menghubunginya.

"Ah, bapak pergi kemana ya? Ia bahkan lupa tidak membawa HPnya," raut wajah Bu Sri terlihat sangat panik sekali.

Saat Bu Sri tengah panik, tiba-tiba Pak Sugiono muncul dan menepuk pundaknya.

"Lagi ngapain bu?"

Bu Sri yang sedang panik mencari suaminya dan tiba-tiba ada yang menepuk justru bikin tambah kaget

"Astaghfirullah bikin kaget saja. Dari mana saja Pak? Tadi ibu mencari bapak muter-muter sampai pusing," kata Bu Sri dengan raut wajah kesal.

"Maafkan bapak bu, sudah bikin ibu panik karena tidak pamitan. Tadi bapak pergi keluar sebentar beli rokok di warung yang biasa ibu belanja. Terus ibu lupa tidak mengunci pintu rumah karena bapak pikir cuma sebentar," kata Pak Sugiono mencoba menjelaskan.

"Lain kali jangan teledor seperti ini ya Pak. Kalau ada orang yang masuk bagaimana. Apalagi bapak meninggalkan HP di rumah," kata Bu Sri lagi.

"Iya bu, sekali lagi bapak minta maaf karena tidak pamitan dan lupa mengunci pintu rumah," katanya dengan nada bersalah.

"Baik Pak, ibu maafkan, yang penting jangan diulangi lagi," ucap Bu Sri.

1
neni nuraeni
lnjut
neni nuraeni: sama" 🙏 Bru bls
total 2 replies
Mericy Setyaningrum
ditunggu Kak nextnya makasih udah baca
neni nuraeni
lnjut
Entoma Eir
syaaap
Mericy Setyaningrum: mksh dah mampir Kak
total 1 replies
ittiiiy
Semangat author, ngerti banget rasanya sebagai sesama penulis horor yg biasanya underrated dan kurang peminat dibanding genre romance🥺 sya mendoakan kesuksesan selalu buat ceritanya, semangat terus menulisnya🤗✨
Mericy Setyaningrum: iya Kak ini semangat teruss
total 1 replies
GLADIOL MARIS
💪Aku mampiir😍😍😍
Mericy Setyaningrum: makasih Kak udah mampir
total 1 replies
mampir kak ikut bacaa💪😄
Mericy Setyaningrum: makasih Kak semangat juga heheee
total 1 replies
Wiwit
memasak, makantrus aja, ceritanya neh
Mericy Setyaningrum: Hehe soalnya ibu rumah tangga jadi tukang masak
total 1 replies
Ff Gilgamesh
alurnya asik... tetap semangat💪
Mericy Setyaningrum: Thanks Kak udah berkunjung
total 1 replies
Fantastic World Story
kenapa harus sugiono kak😭
Mericy Setyaningrum: Iya Kak semangat juga
total 4 replies
gaby
Makanya kalo blm ckup secara finansial, jgn nikah dulu. Ujungnya utang sana sini, lalu bunuh diri. Bny di dunia nyata kaya gini nih, dah tau susah pny anak banyak bgt, utang numpuk. Kalo kiranya ga sanggup bayar, jgn berhutang. Ngutang ko niatnya ga mau byr
Mericy Setyaningrum: hehe bener Kak jangan berhutang lebih baik nabung
total 1 replies
gaby
Aq baru gabung thor, kayanya bagus. Yg smangat y upnya
Mericy Setyaningrum: Makasih Kak udah mampir
total 1 replies
Mericy Setyaningrum
Ada kak
Wiwit
cerita, masak mkan, ga ada kegiatan lain kh thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!