NovelToon NovelToon
Kemelut Di Istana Juragan

Kemelut Di Istana Juragan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Harem / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Roh Supernatural / Horror Thriller-Horror / Identitas Tersembunyi
Popularitas:157.5k
Nilai: 5
Nama Author: aisy hilyah

Wulan Candramaya, seorang gadis belia yang terpaksa turun gunung atas permintaan bapaknya untuk menikah dengan seorang penguasa dari istana Nagari. Juragan Nataprawira, laki-laki dewasa yang berwajah tampan, tapi terkenal dengan kekejamannya.

Laki-laki berusia tiga puluh lima tahun, memiliki tiga orang istri dan satu orang anak. Wulan adalah istri keempatnya, istri tebusan hutang bapaknya.

Wulan dibuang ke gunung Munding sejak kematian sang ibu oleh bapaknya sendiri. Gunung yang tak terjamah oleh manusia dan konon dihuni oleh para demit. Wulan setuju menikah hanya untuk mengungkapkan misteri kematian sang ibunda tercinta.

Bagaimana Wulan menghadapi intrik licik dari para istri juragan di istana itu? Misteri apa saja yang Wulan temukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisy hilyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

"Apa yang terjadi di sini?" tegur seorang wanita dengan nada galak dan sangar.

Ningsih dan Lastri terperanjat mendengar suara itu, tapi tidak dengan Bi Sumi dan Wulan. Keduanya tetap terlihat tenang sebab Wulan tak tahu siapa yang datang, sedangkan Bi Sumi tak ada abdi yang tidak menghormatinya sekalipun itu dari paviliun Ratih.

"Bi Misnah!" Lastri mengernyitkan dahi melihat abdi kepercayaan Ratih datang ke kamar Wulan.

"Nyai Ningsih dan Nyai Lastri, sedang apa di sini sampai membuat keributan besar? Kalian tahu Nyai Ratih yang sedang sarapan terganggu oleh keributan yang kalian buat. Kalian tahu akibatnya jika mengganggu waktu makan Nyai Ratih, bukan?" ujar Misnah membuat keduanya semakin gemetar ketakutan.

"Bi Misnah, itu dia ... kami datang ke sini dengan maksud baik untuk mengunjunginya, tapi dia malah berteriak maling. Dia menuduh kami maling, Bi!" tuding Lastri dengan kesal menunjuk Wulan yang duduk tenang di kursi sembari menikmati secangkir kopi hangat yang disuguhkan Bi Sumi.

"Bi Sumi! Apa benar yang dikatakan Nyai Lastri? Kamu tahu sendiri apa hukuman dari memfitnah majikan," selidik Bi Misnah menatap tajam Bi Sumi yang terlihat tetap tenang.

"Misnah! Apa yang dikatakan Nyai Lastri memang benar, tapi apa yang dilakukan Nyai Wulan pun tidak salah. Jika ingin berkunjung ke tempat orang lain haruslah dengan tatakrama yang baik. Tidak bisa menyerobot masuk begitu saja. Beruntung Nyai Wulan hanya meneriaki mereka maling, dan tidak sampai memukul mereka," ujar Bi Sumi dengan tegas meski suaranya terdengar pelan.

Misnah melirik Wulan yang terlihat biasa-biasa saja setelah Ratih mengirim guna-guna semalam. Dahinya mengernyit, kebingungan sendiri. Teluh yang dikirim Ratih bukanlah teluh sembarang. Teluh yang perlahan mengikis kecantikan seorang wanita dan melemahkan seluruh syarafnya.

Bagaimana mungkin dia baik-baik saja? Seharusnya dia terlihat pucat dan lesu, bukan? Tidak mungkin!

"Ada apa? Kenapa kamu menatap saya seperti itu?" tegur Wulan menyadari tatapan tajam Misnah terhadapnya.

"Apa itu berarti kamu menganggap nyai Ratih juga maling karena masuk ke kamar ini tanpa izin terlebih dahulu?" ujar Misnah sengit.

Wulan menoleh dan tersenyum, dia berkata"Itu kamu sendiri yang mengatakan, bukan aku." Wulan melambaikan kedua tangan menolak pernyataan tadi.

"Kamu ...!" Misnah geram, menuding Wulan dengan lancang.

"Lancang kamu, Misnah! Beraninya kamu menghardik majikan dan menatapnya seperti itu! Ingat, kamu hanya abdi di istana ini dan Nyai Wulan adalah istri sah juragan! Kamu harus tahu posisimu sendiri jika tak ingin celaka!" hardik Bi Sumi dengan suara lantang.

Misnah berpaling, mendengus mendengar ancaman dari pengasuh juragan itu. Selama ia berada di sisi Ratih, maka tak ada yang perlu dia takuti.

"Sudahlah! Saya datang ke sini hanya untuk memberitahu kalian agar tidak membuat keributan lagi. Nyai Ratih akan memaafkan kalian semua, tapi jika masih berlanjut jangan salahkan Nyai mengambil tindakan sekalipun itu istri sah juragan!" ujar Misnah sembari melirik tajam pada Wulan.

Bagus! Bahkan, seorang pelayan saja bisa bersikap sombong seperti itu. Sepertinya aku harus memberinya pelajaran.

Wulan bergumam, kemudian bangkit dari duduknya dan mendekati Misnah. Lalu ....

Plak!

Satu tamparan Wulan mendarat di pipi pelayan angkuh itu sampai membuat kepalanya berpaling ke kanan.

"Kamu berani memukul saya!" protes Misnah tak terima.

"Kenapa? Saya mendisiplinkan pelayan di istana ini apa salah saya? Kamu berani mengancam majikan, hukumannya tidak ringan. Bi Sumi, apa hukuman karena mengancam majikan?" Wulan menatap tajam pada Misnah yang masih tak sadar akan posisi dia sendiri.

"Menjawab, Nyai. Hukumannya adalah dicambuk sebanyak dua puluh kali dan dikurung di gudang kayu selama tiga hari tiga malam," jawab Bi Sumi dengan lantang.

Misnah membelalak, menyalang pada Bi Sumi yang baru saja berbicara dengan lantang.

"Bi Sumi, kamu harus ingat saya siapa? Saya adalah abdi pribadi nyai Ratih. Kamu tidak bisa seenaknya kepada saya!" sengit Misnah seraya berbalik hendak pergi, dan kedua istri juragan hendak mengikuti.

"Tunggu!"

Langkah mereka terhenti saat teguran Wulan terdengar.

"Apa aku sudah menyuruh kalian pergi? Apa seperti ini cara orang-orang di istana ini bersikap? Datang seenaknya dan membuat masalah, tanpa meminta maaf ketika salah!" ucap Wulan tegas.

Misnah dan kedua wanita yang bersamanya menoleh kepada Wulan.

"Kamu jangan sok, Wulan! Jangan mentang-mentang istri sah juragan kamu bisa seenaknya!" hardik Lastri geram dengan sikap Wulan.

"Kalian tahu saya adalah istri sah juragan, tapi kalian masih berani membuat keributan di kamar saya. Sepertinya jika tidak dihukum kalian akan terus melakukan ini kepada saya," balas Wulan membuat mereka semakin geram.

"Apa yang mau kamu lakukan, Wulan!" Ningsih panik mendengar kata-kata Wulan.

"Berlutut dan minta maaf kepada saya!"

1
Liana CyNx Lutfi
Bukalah kmar tinah itu knp gk ada yg berani membukanya....satu persatu mulai dimusnahkan
Memyr 67
𝗂𝗇𝗂 𝗍𝖺𝖽𝗂 𝗃𝗎𝗋𝖺𝗀𝖺𝗇 𝗇𝖺𝗍𝖺 𝖽𝗂𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝗉𝖾𝗋𝗀𝗂, 𝗍𝖾𝗋𝗎𝗌 𝗌𝗂𝖺𝗉𝖺 𝗒𝗀 𝖻𝖾𝗋𝗍𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗄𝖾 𝗐𝗎𝗅𝖺𝗇? 𝗍𝖾𝗋𝗎𝗌, 𝖺𝗉𝖺 𝖻𝖾𝗇𝖺𝗋 𝗄𝖾𝖼𝗎𝗋𝗂𝗀𝖺𝖺𝗇 𝗄𝖺𝗇𝗀 𝗉𝖺𝗇𝗃𝗂, 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗐𝗎𝗅𝖺𝗇 𝖻𝗎𝗄𝖺𝗇 𝗌𝗈𝗌𝗈𝗄 𝗒𝗀 𝗌𝖾𝖻𝖾𝗇𝖺𝗋𝗇𝗒𝖺?
Liana love93
Hati2 wulan ... iblis licik semua kena sihirnya muda2hn kemenangan ada ditangan wulan dan bisa mengalahkan semuanya tnpa sisa... kijagat dtang untuk membntu wulan ayo ki semangat
Zieya🖤
la ingatkan hurugana ketuanya, rupanya masih ada ketuanya....
nah benar sekar itu anak setan.... isk isk isk...
Liana CyNx Lutfi
Iblis jahat bin licik
Retno Palupi
itu meteor pasti 🤭
vj'z tri
apaan tu 🤣🤣🤣
Memyr 67
𝗅𝖺𝗇𝗃𝗎𝗍 𝗍𝗁𝗈𝗋
Dsy_Sagitariuzz
hayo apa itu🤔
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
bukan wulan?????
novi prospek
sepertinya banyak rahasia yg perlu dibongkar
Memyr 67
𝖻𝖾𝗇𝖾𝗋 𝗄𝖾𝖼𝗎𝗋𝗂𝗀𝖺𝖺𝗇 𝗉𝖺𝗇𝗃𝗂. 𝗂𝗍𝗎 𝗐𝗎𝗅𝖺𝗇 𝗉𝖺𝗅𝗌𝗎
Dsy_Sagitariuzz
apakah bi minah salah satu nya🤔 kalau bnr wahhh bnr² penghianat tp kalau bukan syukur la
Liana CyNx Lutfi: Trkadang gemes sama juragan bisanya hnya menangis loee ....kemana km wulan semoga tdak terjadi apa2 ...iblis penuh tipu muslihat muda2hn kebaikan bisa mengalahkan smuanya
total 1 replies
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
beluuuummmmm tauuuu diaaaaa
Quinza Azalea
next
Ranti Calvin
👍
vj'z tri
udah di beleh sapi nya 🤣🤣🤣🤣🤣
Yuliana Tunru
hancurkan t4 pemujaan x wulan smoga sejar dan iblis x jg kalah dan mati
Liana CyNx Lutfi
km jngn bikin genes juragan...wulan lg membasmi 1 persatu yg sdh berbuat jahat jd jngn menggangu konsentrasi wulan juragan cukup lihat aza'klo tdak bisa membantu
Noor hidayati
lanjut thor,tambah upnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!