NovelToon NovelToon
Kemelut Di Istana Juragan

Kemelut Di Istana Juragan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / Identitas Tersembunyi / Harem / Roh Supernatural / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:65.2k
Nilai: 5
Nama Author: aisy hilyah

Wulan Candramaya, seorang gadis belia yang terpaksa turun gunung atas permintaan bapaknya untuk menikah dengan seorang penguasa dari istana Nagari. Juragan Nataprawira, laki-laki dewasa yang berwajah tampan, tapi terkenal dengan kekejamannya.

Laki-laki berusia tiga puluh lima tahun, memiliki tiga orang istri dan satu orang anak. Wulan adalah istri keempatnya, istri tebusan hutang bapaknya.

Wulan dibuang ke gunung Munding sejak kematian sang ibu oleh bapaknya sendiri. Gunung yang tak terjamah oleh manusia dan konon dihuni oleh para demit. Wulan setuju menikah hanya untuk mengungkapkan misteri kematian sang ibunda tercinta.

Bagaimana Wulan menghadapi intrik licik dari para istri juragan di istana itu? Misteri apa saja yang Wulan temukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisy hilyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

"Apa yang terjadi di sini?" tegur seorang wanita dengan nada galak dan sangar.

Ningsih dan Lastri terperanjat mendengar suara itu, tapi tidak dengan Bi Sumi dan Wulan. Keduanya tetap terlihat tenang sebab Wulan tak tahu siapa yang datang, sedangkan Bi Sumi tak ada abdi yang tidak menghormatinya sekalipun itu dari paviliun Ratih.

"Bi Misnah!" Lastri mengernyitkan dahi melihat abdi kepercayaan Ratih datang ke kamar Wulan.

"Nyai Ningsih dan Nyai Lastri, sedang apa di sini sampai membuat keributan besar? Kalian tahu Nyai Ratih yang sedang sarapan terganggu oleh keributan yang kalian buat. Kalian tahu akibatnya jika mengganggu waktu makan Nyai Ratih, bukan?" ujar Misnah membuat keduanya semakin gemetar ketakutan.

"Bi Misnah, itu dia ... kami datang ke sini dengan maksud baik untuk mengunjunginya, tapi dia malah berteriak maling. Dia menuduh kami maling, Bi!" tuding Lastri dengan kesal menunjuk Wulan yang duduk tenang di kursi sembari menikmati secangkir kopi hangat yang disuguhkan Bi Sumi.

"Bi Sumi! Apa benar yang dikatakan Nyai Lastri? Kamu tahu sendiri apa hukuman dari memfitnah majikan," selidik Bi Misnah menatap tajam Bi Sumi yang terlihat tetap tenang.

"Misnah! Apa yang dikatakan Nyai Lastri memang benar, tapi apa yang dilakukan Nyai Wulan pun tidak salah. Jika ingin berkunjung ke tempat orang lain haruslah dengan tatakrama yang baik. Tidak bisa menyerobot masuk begitu saja. Beruntung Nyai Wulan hanya meneriaki mereka maling, dan tidak sampai memukul mereka," ujar Bi Sumi dengan tegas meski suaranya terdengar pelan.

Misnah melirik Wulan yang terlihat biasa-biasa saja setelah Ratih mengirim guna-guna semalam. Dahinya mengernyit, kebingungan sendiri. Teluh yang dikirim Ratih bukanlah teluh sembarang. Teluh yang perlahan mengikis kecantikan seorang wanita dan melemahkan seluruh syarafnya.

Bagaimana mungkin dia baik-baik saja? Seharusnya dia terlihat pucat dan lesu, bukan? Tidak mungkin!

"Ada apa? Kenapa kamu menatap saya seperti itu?" tegur Wulan menyadari tatapan tajam Misnah terhadapnya.

"Apa itu berarti kamu menganggap nyai Ratih juga maling karena masuk ke kamar ini tanpa izin terlebih dahulu?" ujar Misnah sengit.

Wulan menoleh dan tersenyum, dia berkata"Itu kamu sendiri yang mengatakan, bukan aku." Wulan melambaikan kedua tangan menolak pernyataan tadi.

"Kamu ...!" Misnah geram, menuding Wulan dengan lancang.

"Lancang kamu, Misnah! Beraninya kamu menghardik majikan dan menatapnya seperti itu! Ingat, kamu hanya abdi di istana ini dan Nyai Wulan adalah istri sah juragan! Kamu harus tahu posisimu sendiri jika tak ingin celaka!" hardik Bi Sumi dengan suara lantang.

Misnah berpaling, mendengus mendengar ancaman dari pengasuh juragan itu. Selama ia berada di sisi Ratih, maka tak ada yang perlu dia takuti.

"Sudahlah! Saya datang ke sini hanya untuk memberitahu kalian agar tidak membuat keributan lagi. Nyai Ratih akan memaafkan kalian semua, tapi jika masih berlanjut jangan salahkan Nyai mengambil tindakan sekalipun itu istri sah juragan!" ujar Misnah sembari melirik tajam pada Wulan.

Bagus! Bahkan, seorang pelayan saja bisa bersikap sombong seperti itu. Sepertinya aku harus memberinya pelajaran.

Wulan bergumam, kemudian bangkit dari duduknya dan mendekati Misnah. Lalu ....

Plak!

Satu tamparan Wulan mendarat di pipi pelayan angkuh itu sampai membuat kepalanya berpaling ke kanan.

"Kamu berani memukul saya!" protes Misnah tak terima.

"Kenapa? Saya mendisiplinkan pelayan di istana ini apa salah saya? Kamu berani mengancam majikan, hukumannya tidak ringan. Bi Sumi, apa hukuman karena mengancam majikan?" Wulan menatap tajam pada Misnah yang masih tak sadar akan posisi dia sendiri.

"Menjawab, Nyai. Hukumannya adalah dicambuk sebanyak dua puluh kali dan dikurung di gudang kayu selama tiga hari tiga malam," jawab Bi Sumi dengan lantang.

Misnah membelalak, menyalang pada Bi Sumi yang baru saja berbicara dengan lantang.

"Bi Sumi, kamu harus ingat saya siapa? Saya adalah abdi pribadi nyai Ratih. Kamu tidak bisa seenaknya kepada saya!" sengit Misnah seraya berbalik hendak pergi, dan kedua istri juragan hendak mengikuti.

"Tunggu!"

Langkah mereka terhenti saat teguran Wulan terdengar.

"Apa aku sudah menyuruh kalian pergi? Apa seperti ini cara orang-orang di istana ini bersikap? Datang seenaknya dan membuat masalah, tanpa meminta maaf ketika salah!" ucap Wulan tegas.

Misnah dan kedua wanita yang bersamanya menoleh kepada Wulan.

"Kamu jangan sok, Wulan! Jangan mentang-mentang istri sah juragan kamu bisa seenaknya!" hardik Lastri geram dengan sikap Wulan.

"Kalian tahu saya adalah istri sah juragan, tapi kalian masih berani membuat keributan di kamar saya. Sepertinya jika tidak dihukum kalian akan terus melakukan ini kepada saya," balas Wulan membuat mereka semakin geram.

"Apa yang mau kamu lakukan, Wulan!" Ningsih panik mendengar kata-kata Wulan.

"Berlutut dan minta maaf kepada saya!"

1
Noor hidayati
kayaknya sumber masalah semuanya itu ibu tiri nata,karena sang keponakanya juga disodorkan untuk menjadi istri nata,ibu tiri nata punya maksud terselubung,yakni ingin menguasai harta dan jabatan nata,penyakit ayahnya nata juga dari istri mudanya
Quinza Azalea
haturnuhun
Dsy_Sagitariuzz
jgn² ibu tirinya juragan bersekutu dgn wanita berjubah🤔
Ochyie Aguztina
lanjut
Liana love93
Ini fix ibu tirinya yg jahatnya melebihi fir aun
Nana Colen
lanjut lagi dooong 😍😍😍😍😍😍😍
Noor hidayati
kok belum up lagi,biasanya double up
Zieya🖤
sebenarnya.......
kita sambung esok🤭😅
Liana CyNx Lutfi
Lanjutttty
Nana Colen
luar biasa sekali ❤❤❤❤❤
Nana Colen
aaaakh gantung meluuuuuuluuuu thor aku jadi gemes gemes gimana gitu 🤣🤣🤭🤭
Memyr 67
𝗅𝖺𝗇𝗃𝗎𝗍 𝗍𝗁𝗈𝗋
Dsy_Sagitariuzz
wulan sangat istimewa semua yg baik² melindungi nya jd penasaran sama asal muasal ibu nya wulan🤔
Quinza Azalea
lanjut💪
vj'z tri
kejutan 🎉🎉🎉🎉🎉 pantas Wulan di jaga ketat aku Ternyata cucu kandung 🎉🎉🎉
Liana CyNx Lutfi
Selendang yg mereka cari ternyata mlik wulan krn wulan sdh digariskan jd jodoh juragan hohoho
Liana CyNx Lutfi
Apakah adek kandung juragan ataukah ibu trinya?
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
lah sama si wulan selendangnya
Aisy Hilyah: hehehe bisa bisa jadi
total 1 replies
Nana Colen
mungkin kah nyi dasih itu ibu nya juragan nata 🤔🤔🤔🤔eng ing eng..... kenapa selendang nya ada di wulan
Aisy Hilyah: jreng jreng jreng dan ternyata ....
total 1 replies
vj'z tri
pada suatu hari karena asyik mencuci selendang ibunya tiada bawang putih mencari menelusuri kali tetapi akhirnya bawang putih ke hutan seorang kakek yang baik hatinya memberikan iya dengan sebuah labu berisikan permata😅😅😅😅😅 aseslole 🤣🤣🤣
Aisy Hilyah: dongeng
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!