Sentuh Aku, Mafia Bastard

Setelah mengetahui bahwa daddy-nya Edward datang ke ruangan khusus Nick, Helena merasa lega sekaligus panik. Ia merasa lega karena pasti Nicholas tak mungkin melanjutkan sentuhan itu, tetapi ia dibuat panik bukan main karena jika ini ketahuan semuanya tentu akan cukup menghebohkan.

Nick menatap lekat Helena dengan sorot mata yang tak bisa diartikan. Ulahnya yang tak lagi ditahan.. dirinya yang telah terang-terangan memberi signal.. Nick memilih untuk melangkah sampai disitu dulu, wanita di hadapannya ini melemahkan nya.. Nick harus bisa lebih menahan diri, jangan sampai ia keluar dari batasan yang ia buat sebelum semua ancaman ter-handle dengan baik. Masih ada hal besar yang harus ia tuntaskan..

Pria itu merubah posisinya, merapikan kembali pakaian dan rambut yang sedikit acak-acakan akan ulah Helena yang berontak.

Sementara Helena sendiri tak bersuara sama sekali, hanya saja terlihat raut wajah cantik itu begitu cemberut dengan mata sedikit berkaca-kaca. Rasa takut, panik, cemas, marah, benci, semua emosi bercampur dalam dirinya.

Adegan barusan benar-benar telah membuat sudut pandangnya berubah, setiap berdekatan dengan pria itu banyak hal yang telah terjadi tanpa disadari..

Nick yang mendapati itu segera putar badan membelakangi, tangan kekarnya mengepal kuat. Ia senang dan menikmati kepuasan ini, tetapi di sisi lain ia mengutuk tindakannya yang bisa dikatakan melecehkan..

"Pergilah..."

Hanya itu yang diucapkannya.

Tentu Helena melangkah pergi tanpa berucap apapun setelah merapikan penampilannya yang kacau..

Setelah itu Edward yang ditemani sekretaris Sam masuk ke dalam untuk membicarakan hal penting dengan Nicholas.. Semuanya mengalir seolah tidak terjadi apa-apa, Nick membiarkan semua dalam kendalinya.

Sejak hari itu.. sejak kejadian itu.. Helena tak pernah bertemu lagi dengan Nick, pria itu kembali ke negaranya Prancis dengan meninggalkan perjalanan bisnis yang sempurna.

Entah kapan ia akan kembali ke London lagi, yang jelas terjalinnya kerjasama ini ia bisa leluasa datang sesukanya ke sana.

Helena kembali menjalani hari-harinya seperti biasa, namun setelah 1 bulan terlibat dengan Nick, dari mulai memberanikan diri menjadi asisten pribadi hingga sekarang.. pikiran wanita itu tak lepas memikirkannya.

Sebelumnya memang seperti itu karena Helena benar-benar memikirkan cara untuk melenyapkan Nick, tetapi sekarang rasanya ada emosi lain yang mulai mengganggu konsentrasinya dalam menyelesaikan misi ini.

Walaupun demikian, Helena tetap menyelidiki setiap ucapan dan tindakan Nick yang ia terima.. Terutama ucapannya saat mengatakan bahwa ia membunuh Logan untuk melindunginya..

Semua masih teka-teki, Helena membiarkan pikirannya berlarut di tengah kesibukan. Katakan lah Nick memang melindunginya karena ternyata pria itu menginginkan nya, tetapi apakah Nick harus membunuh Logan jika permasalahan mereka hanya masalah hati saja?..

Sepertinya ada hal lain kenapa Nick membunuh Logan. Karena setelah mengenali sosok Nick sekarang, yang Helena tahu se-berbahaya apapun pria itu ia tak pernah sembarangan melenyapkan nyawa orang lain jika memang tak berbuat fatal.

"Ah... Ini benar-benar membuat kepalaku nyut-nyutan! Kenapa ia tak langsung menjawab pertanyaan ku, kenapa Nick seolah berniat menyembunyikan nya?.." Ujar Helena dibuat frustasi.

Saat ini wanita cantik itu sedang berada di sebuah restoran bersama sahabat dekatnya Natalie.

Natalie yang sudah begitu kenal Helena tentu dibuat syok setelah mendengar ceritanya. Bagaimana bisa sahabat yang sudah seperti saudaranya ini, tiba-tiba tanpa kabar kurang lebih satu bulan hilang, kini ia datang dengan membawa kabar mengejutkan??.

"Helena.. Bagaimana kau bertindak sejauh ini tanpa meminta saranku dulu? Maksudku kau memang punya hak, tetapi untuk memecah kasus ini rasanya kau masuk ke ranah yang berbahaya." Ujar Natalie serius, ia yang bekerja pada salah satu organisasi negara tentu sudah tahu bagaimana reputasi sosok pemimpin Glory. Ya, Nicholas..

Tidak banyak orang yang tahu bahwa Nick pemimpin dari organisasi gelap itu, mafia dibalik layar yang paling disegani penuh penghormatan. Natalie saja yang seorang hacker baru tahu sekarang dari Helena, dulu ia tak memegang kendali penuh untuk melacak lebih jauh..

"Natalie.. bagaimana pun aku harus menyelesaikan kasus ini, entah kebenaran nya nanti seperti apa, aku tak peduli.. yang jelas kejahatan harus dihukum setimpal." Timpal Helena.

"Oke aku paham maksudmu .. Sekarang dengar? tidak semua orang tahu pimpinan glory itu siapa, dan kau tahu itu dari Logan dulu. Dan orang-orang yang mengetahui Nick dalam ranah ini tentu bukan orang sembarangan juga termasuk suamimu Logan, jadi dapat disimpulkan ada perseteruan lain yang tak kau ketahui sehingga akhirnya seperti ini." Serius Natalie.

"Helena.. di sisi lain Nick sudah mengenalmu lebih dulu dari Logan, walaupun ia tak mengatakan alasannya membunuh Logan karena apa tetapi ia mengatakan itu untuk melindungi mu. Berarti ada hal yang tak beres dari Logan untukmu.." Lanjut Natalie. "Kurasa kau sudah berpikir jauh kesana, Helena?."

Wanita cantik itu menarik nafas panjang perlahan, Helena menganggukinya. "Ya, tentu saja aku memiliki kecurigaan lain terhadap Logan. Aku tak menutup mata hanya karena dia selama ini baik, maka dari itu aku menemuimu untuk menggali lebih dalam lagi Nat.."

"Bisa kau membantuku?.."

Natalie tak langsung menjawab ia peka apa maksud sahabatnya. Setelah beberapa lama berbincang, Natalie mengajak Helena untuk pulang dan pindah ke tempat lain. "Ayo, tidak di sini.."

"Ya, baiklah."

Keduanya memasuki mobil dan meninggalkan pelataran tempat parkir restoran.

Dan tanpa sepengetahuan siapapun.. tanpa sepengetahuan Helena.. Di ujung restoran sana, tepatnya di depan sebuah bangunan kastil, mobil hitam telah terparkir.. Logan tersenyum menyeringai setelah melihat kembali istrinya, istri yang begitu ia buru demi mencapai puncak kejayaannya. "Padahal baru 1 bulan, tetapi sudah banyak yang berubah dari penampilan mu.. Helena, aku tak sabar.. Rupanya aku merindukanmu."