NovelToon NovelToon
Ketika Hati Menyatu

Ketika Hati Menyatu

Status: tamat
Genre:Romantis / Duniahiburan / Selingkuh / Obsesi / Pelakor / Tamat
Popularitas:142.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sopaatta

'Kegagalan adalah sukses yang tertunda.'
'Kegagalan bisa jadi pelajaran dan cambuk untuk terus maju menuju sukses.'
Dan masih banyak kalimat motivasi ditujukan kepada seseorang yang gagal, agar bisa bertahan dan terus berjuang.

Apakah kalimat motivasi itu berlaku dalam dunia asmara?

Nathania gagal menuju pertunangan setelah setahun pacaran serius penuh cinta. Dan Raymond gagal mempertahankan mahligai rumah tangga setelah tiga tahun menikah.

Mereka membuktikan, gagal bukan berarti akhir dari kisah. Melainkan kesempatan untuk melakukan sesuatu yang baru, lebih bernilai. Lahir dari karakter kuat, mandiri dan berani, setelah alami kegagalan.

Ikuti kisahnya di Novel ini: "Ketika Hati Menyatu"

Karya ini didedikasikan untuk yang selalu mendukungku berkarya. Tetaplah sehat dan bahagia di mana pun berada. ❤️ U. 🤗

Selamat Membaca
❤️🙏🏻💚

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopaatta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28. KHM

...~•Happy Reading•~...

Jantung Nathania seakan mau lepas, sebab dia masih trauma dengan bunyi benda pecah, yang pernah terjadi di Mall saat menangkap basah Andy berselingkuh. Pegangan tangan Bibi pada lengannya memanggil kesadarannya, lalu ikut Bibi berjalan ke kursi.

"Non duduk dulu, lalu minum teh hangat ini." Bibi Sena meletakan cangkir di tangan Nathania, agar bisa menghangatkan tangannya. "Non, mau minum pakai sedok?" Tanya Bibi, sebab tangan Nathania tetap gemetar. Nathania menggeleng sambil memegang cangkir berisi teh panas dengan kedua tangannya, lalu minum perlahan. 

Sambil terus memegang cangkir, Nathania berbicara dengan Bibi yang masih mengusap bahunya. "Bibi, tadi aku tidak menyenggol cangkir kakak." Nathania kembali mengulang yang dikatakan tentang cangkir kakaknya. Dia sangat yakin, tidak menyentuh cangkir kakaknya, tapi bisa jatuh begitu saja.

"Iya, Non. Mungkin hari ini Non banyak kerja dan Non sibuk sepanjang hari, jadi terlalu lelah." Bibi berusaha menenangkan Nathania dari rasa bersalah.

"Iya, Bi. Mungkin saya terlalu lelah, jadi lakukan di luar kontrol. Untung kakak kembali hari Senin, jadi aku masih punya waktu untuk cari gantinya." Nathania menarik nafas panjang dan coba menghibur diri, walau hati kecilnya ragu dan berkata, dia tidak menyentuh cangkir kakaknya.

"Non minum dulu. Habis ini, mandi lalu istirahat. Bibi siapkan makan malam." Bibi Sena berkata kepada Nathania, tapi memberikan isyarat mata kepada Rara untuk menyingkir ke belakang dan jangan berkata apa pun.

Nathania mengangguk dan menghabiskan teh, lalu berdiri sambil ditopang oleh Bibi Sena untuk masuk ke kamar. "Non, mandi air agak panas. Tangan Non Thania sangat dingin." Bibi mengingatkan, karena tangan Nathania masih dingin dan gemetar.

"Iya, Bi. Makasih." Nathania mengunci pintu, lalu masuk ke kamar mandi untuk menyiapkan air mandi. Setelah mandi, dia tidak bisa istirahat. Dia duduk googling di atas tempat tidur, untuk mencari cangkir seperti punya kakaknya. Dia tidak mau kakaknya kembali dan lihat cangkir kesayangan sudah pecah.

Sampai tiba waktu makan malam, dia belum menemukan cangkir yang sama persis atau pun agak mirip. Akhirnya dia menyerah saat mendengar pintu kamar diketok dan terdengar suara Bibi Sena memanggil untuk makan malam.

Nathania keluar kamar dengan langkah lunglai menuju ruang makan. Hatinya sangat sedih dan panik, karena usahanya untuk menemukan cangkir kakaknya sia-sia. Sehingga saat makan, dia tidak menyadari menu apa yang dimakan dan rasanya seperti apa. Dia hanya mengunya dan telan sambil melihat tempat cangkir kakaknya yang kosong.

Dia makan yang bisa dimakan, lalu kembali ke kamar untuk mencari tempat menjual cangkir, hingga tertidur dengan ponsel di tangan.

~*

Setelah beberapa waktu tertidur, dia terbangun oleh nada dering telpon yang lupa disilent. Dengan tatapan nanar dan kesadaran belum terkumpul sempurna, dia merespon panggilan telpon. 

"Iya, hallo... Siapa?!" Nathania menyapa dengan suara parau.

"Thania, ini Frans..."

"Frans siapa?!" Tanya Nathania yang masih loading.

"Frans suami kakakmu." Jawab Frans, cepat. Dia menyadari Nathania terbangun oleh panggilan telponnya.

"Oh, iya, Mas Frans. Maaf, aku kaget bangun. Ada apa Mas?" Tanya Nathania setelah menyadari keadaan dan tidak jadi kesal. Dia mengira telpon orang yang minta buka warung.

"Thania, Mas mau kasih tahu, Kak Nike alami kecelakaan...." Ucap Frans terputus mendengar suara terkejut Nathania.

"Mas Frans, bicara yang jelas. Kakak alami kecelakaan apa dan kakak ada di mana?" Nathania jadi panik, sebab bukan kakaknya yang telpon.

"Ini aku mau kasih tahu..." Ucapan Frans terputus lagi, karena mendengar pintu terbuka dan suara teriakan Nathania.

"Bibiiiii..." Nathania sudah berlari keluar kamar untuk memanggil Bibi, walau belum tahu kecelakaan apa dan bagaimana kondisi Nike.

Bibi tergopoh-gopoh lari dari belakang mendengar teriakan Nathania. "Thania, tolong tenang. Supaya aku bisa kasih tahu." Nathania makin panik mendengar suara Frans yang bergetar.

"Iya, Mas. Maaf. Bagaimana keadaan Kak Nike?" Nathania masih berpikir hanya kecelakaan biasa, sebab Frans masih bicara dengannya.

"Nike jatuh dari tangga villa. Karna cuaca lagi buruk dan hujan gerimis, tangga jadi licin. Kakakmu berlari keluar, kepleset dan jatuh." Frans coba menjelaskan.

"Aah, kakak. Ceroboh sekaliii." Nathania jadi gusar mendengar penjelasan Hans. 

Tiba-tiba terdengar bel rumah berbunyi. Sontak Nathania melihat jam dinding, belum lagi jam empat pagi. Dia memberikan isyarat agar Bibi melihat siapa yang membunyikan bel rumah.

"Lalu sekarang kakak ada di mana, Mas? Apa kakak terluka?" Nathania tidak berani bertanya, tentang patah tulang atau cedera lainnya. Jantungnya berdegup sangat kencang, sehingga cari pegangan dan duduk.

Nathania terkejut melihat Bibi masuk ke dalam rumah bersama Didit dan Magda, dua teman baik kakaknya. Lututnya jadi gemetar, hingga lupa sedang telpon.

"Thania, bicara dengan siapa?" Tanya Didit sambil berjalan cepat mendekati Nathania.

"Mas Didit, ini dengan Mas Frans. Katanya, Kak Nike alami kecelakaan." Nathania menjawab dengan suara dan bibir bergetar.

Sontak Didit berlari mendekati Nathania, lalu menyambar ponsel yang sedang dipegangnya. "Magda, temani Thania." Didit memberi instruksi.

"Frans, urus saja di situ. Nanti kami yang bicara dengan Thania." Didit bicara cepat dan langsung menutup telpon, lalu letakan begitu saja di atas bufet.

"Sebenarnya, ada apa Mas Didit, Kak Magda? Apa Kak Nike alami kecelakaan para?" Tanya Nathania yang belum menyadari keadaan, walau heran melihat kehadiran kedua teman baik kakaknya di pagi buta.

"Magda, bicara dengan Thania. Aku mau beritahu yang lain." Didit berkata cepat sambil mengeluarkan ponsel dari sakunya.

Magda menarik kursi untuk duduk di depan Nathania lalu memegang tangannya yang dingin dan gemetar. "Begini, Thania. Kami dapat info dari Frans, Nike alami kecelakaan. Dia jatuh di tangga villa. Walau sudah dibawa ke rumah sakit, tapi tidak tertolong...." Penjelasannya terputus karena suara Nathania.

"Apaaa...?! Maksud Kak Magda, Kak Nike tidak tertolong, ber ar ti, sudah ngga ada? Sudah meninggal?" Nathania bertanya dengan suara terputus-putus.

Jantungnya berdetak kuat dan mulai menangis. Dia bisa menebak dan makin yakin kebenaran berita dari wajah Magda dan Didit yang sangat sedih dengan mata berair dan merah.

Magda mengangguk kuat sambil menahan tangis. Sontak Nathania berteriak memanggil nama kakaknya berulang kali dengan hati hancur. "Kak Nikeee... Mengapa tinggalin aku sendiriii..." Nathania menangis meraung-raung tidak terkendali. Sehingga Magda harus memeluk dengan erat, agar tidak jatuh.

Ketika tidak terdengar suara tangisan Nathania, mereka semua panik. "Bibi, mana kamar Thania? Tolong buka pintunya." Didit berkata cepat sebab menyadari Nathania tidak sadarkan diri. Magda dan Didit mengangkat Nathania dari kursi lalu mengikuti Bibi yang sudah membuka pintu kamar. 

"Bibi, ambil minyak kayu putih." Didit bertindak cepat, agar tidak terjadi sesuatu dengan Nathania. Dia sangat khawatir melihat wajah Nathania pucat dan terasa dingin, juga denyut nadinya sangat lemah.

...~_~...

...~▪︎○♡○▪︎~...

1
🤎🍁ɴᷠɪͥʟͤᴜᷝᴅͣ❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
lagian aneh yaa Frans apa sih hubungan kamu sama thania kok kamu yang repot mana pake nyuruh orang ngawasin
🤎🍁ɴᷠɪͥʟͤᴜᷝᴅͣ❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
mesti mas ray kepikiran thania yang sendiri, mana lagi dimata2in mulu
🤎🍁ɴᷠɪͥʟͤᴜᷝᴅͣ❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
mungkin emang Frans nargetin thania kali makanya ga suka ada yg deketin dia🤣🤣
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
tak terasa udah selesai ini cerita, mau lanjut season kedua ah SANG PENJAGA❣️❣️❣️❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Gara-gara otak piktornya, frans jadi menyangka yang tidak tidak pada Nathania ❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
sudah tepat klo Raymond menghawatirkan keselamatan Nathania setelah tahu kakak dan kedua ortunya udah meninggal ❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Pasti lah semua yang dimiliki Nathania sangat menarik frans, karena itu Raymond hrus segera melakukan tindakan penyelamatan 😊❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Hadeeeh frans... dia sendiri pengecut kok ngatain orang lain pengecut, lah tadi yang ngacir siapa 🤪🤪🤪❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Waduuh sayang banget kalau tuntutan terhadap frans tidak di lanjutkan, dia masih membahayakan Thania ❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
mati lah kau frans, saat kau sudah bertemu lawan yang harusnya tak bisa kau sentuh, kau sedang sial🤪🤪🤪🤪❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Ahirnya frans nongol juga, mungkin sebenarnya dia udah mengintai lama ❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
weleh weleh weleh pelayanan Nathania pada Raymond udah kayak istri melayani suami aja 😊😊😊❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Percepat perkenalannya saja thoor, kita-kita rasanya udah gak sabar menunggu mereka jadian 😊😊😊❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Dari adanya rasa kehilangan atas kepergian dia, Tanda-tanda ada bunga asmara di hati❤💞❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Hilih ada-ada saja alasan emak-emak, padahal sebenarnya ingin melihat Raymond lebih lama 😅😅❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Bergetar getar dalam dada, bergetar bagai gempa bumi.. begitu kira-kira yang di rasakan Raymond saat ini 😊❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
Siapakah gadis cantik dalam ingatan Raymond? Nathania kah? emang itu yang kuharapkan ❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
udah jangan sia-siakan waktumu untuk memikirkan sampah penghianat tak berguna, biarkan dia menikmati penderitaannya ❣️
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎
kereen jennie , kejar terus aktris sampah belvaria, sebar saja videonya, biar tamat karirnya❣️
🍁🧡⃟ᴍᴜᷟғᷰᴀᷟɴᷴᴅʏ𝓐𝔂⃝❥❣️
pantesan frans ngebet mau ketemu thania rupanya dia ngincer warisan, cowo modal baju doank ka🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!