NovelToon NovelToon
MISTERI TELAGA GINTUNG

MISTERI TELAGA GINTUNG

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Cinta Beda Dunia / Iblis / Mata Batin / Roh Supernatural / Tumbal
Popularitas:29.7k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

Novel ini hasil collab antara Siti H dan Mom Young penulis novel 'Santet Pitung Dino'.

Sumber: Mbah Tainah, Desa Tiga Sari, kecamatan Jatenegara. Tegal-Jawa Tengah.

Diangkat dari sebuah kisah nyata. Kejadian ini terjadi sekitar tahun 1968 silam, dimana seorang pemuda miskin harus terjebak oleh sesosok makhluk ghaib Ratu Ular bernama Nyi Arum Lopa.

Tanpa sengaja, ia bertemu dengan Nyi Arum Lopa dibawah pohon Gintung yang tumbuh tinggi menjulang dan berusia ratusan tahun.

Dibawah pohon Gintung itu juga terdapat sumber mata air yang membentuk sebuah telaga kecil dengan airnya yang sangat jernih.

Karena persekutuannya itu, membuat pemuda bernama Saryat mendapatkan wajah tampan dan tidak pernah tua, serta harta yang melimpah. ia memulai usahanya dengan menyewakan gamelan saat setiap ada hajatan, dan harus dikembalikan sebelum pukul 12 malam..

Ada apa dengan gamelan tersebut, dan bagaimana kisa Saryat dengan sang Ratu Ular Nyi Arum Lopa?

ikuti novel ini selan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Suta

"Ini, loh--kang, bukain kancing kebaya Imah, kok susah banget dibuka," Sarimah membusungkan dadanya, dan memperlihatkan kancing kebayanya yang merupakan sebuah pengait besi kecil, dan terletak ditengah buah melonnya.

Suta merasakan deguban jantungnya memburu. Kedua matanya membola. Sebagai pria yang sering jajan dan sudah menikah dengan Suketi tentu saja disuguhi hal seperti itu membuat matanya membeliak.

"K-Kamu beneran?" tanyanya dengan gemetar.

"Iya, Kang. Imah pengen mandi ditelaga itu, tapi kebayanya sulit dibuka," gadis itu menjelaskan niatnya.

Suta semakin gugup. Bagaimana bisa gadis baik dan sepolos Sarimah akan membuka pakaiannya didepan orang yang bukan mahramnya. Apalagi sang gadis baru saja pulang mondok.

Dengan gemetar, Suta menghampirinya. Lalu membuka kancing pengait dengan tangan gemetar.

Bukan tanpa sebab, karena Sarimah adalah gadis pujaannya, dan juga pasti perawan hal itu semakin membuat Suta gemetar.

Dengan nafasnya yang tersengal menahan gejolak hasrat yang memburu, Suta berhasil membuka pakaian Sarimah, ia meraskan lemah, saat melihat keindahan yang tersaji.

Tanpa rasa malu, gadis itu melepaskan seluruh pakaiannya, membuat Suta merasakan kakinya lemah.

Bagaimana mungkin ia seberuntung ini?

"Ayolah, Kang. Mengapa hanya diliatin saja, gak pengen coba?" ucap sang gadis dengan nada genit.

Suta merasa ada yang berbeda dengan Sarimah. Biasanya gadis itu sangat kalem, dan pemalu. Tetapi hari ini? Mengapa ia begitu sangat agresif dan liar?

Sarimah menghampiri Suta yang diam termangu. Bibirnya gemetar saat sang gadis sudah tak berjarak dengannya.

"Ayolah, aku tau kamu menginginkannya," ucap sang gadis dengan meraih tangan sang pria lalu merangkulkan dipinggulnya yang lebar.

Suta yang seolah terhipnotis, tak dapat mengendalikan akalnya, dan tak ingin juga menyia-nyiakan kesempatan yang ada.

Hingga akhirnya, pergulatan panas itu terjadi. Pakaian mereka berserakan diatas rerumputan yang masih basah terkena oleh embun.

Ditengah pacuannya yang hampir meledak, tiba-tiba saja, uncang yang tadinya didalam saku celanya mendadak keluar dan bergerak.

Terlihat ular-ular bergerak. Emas yang tadinya tampak begitu berkilau berubah menjadi sosok yang mengerikan, dan terlihat juluran lidah bercabang dengan kedua mata yang memerah, dan tampak sangat menyeramkan.

Udara yang tadinya hangat mendadak menjadi sangat dingin, dan daun gintung yang tadinya menguning, kini berguguran dan memenuhi telaga.

Hewan melata yang berjumlah cukup banyak itu mendesis. Merayap menghampiri Suta yang saat ini sedang hampir menuju puncak kenikmatannya.

Ia mempercepat ritme gerakannya, hingga saat titik itu hampir tumpah, ular-ular bersisik hitam dan juga sisik coklat bermotif indah itu berdesis.

Ssssstttss

Suara desisannya membuat Suta menoleh ke arah belamang, meski masih terus memacu permainannya.

Saat ia melihat hewan melata itu menjalar ke kakinya, Suta merasakan perkututnya seperti terlepas, sesuatu menggigitnya.

"Aaaaaarrgggh..." pekiknya kesakitan, dan ia menoleh ke arah Sarimah yang saat tadi sedang ia gauli, tetapi saat ini, wajahnya berubah menjadi sosok lain, dengan bola mata merah gigi taring mencuat, dan, dan terlihat dimulutnya menggantung senjata pamungkasnya dengan darah yang mengalir deras.

Tak hanya itu, sosok misterius tersebut memasukkannya ke dalam mulut, dan mengunyahnya dengan cepat, disertai senyum yang menakutkan

Belum sempat Suta untuk mencerna apa yang terjadi. Tiba-tiba saja ular-ular itu menggigit sekujur tubuhnya. Lalu masuk dari berbagai liang ditubuhnya.

Sedangkan gadis yang tadi ia anggap sebagai Sarimah, berubah sosok menjadi wanita setengah ular, dan Suta tak dapat berkutik saat ekor Siluman tersebut membelit pinggangnya, dan memberi kesempatan pada ular lainnya untuk membunuhnya dengan cara sadis.

Suta tak dapat bersuara. Sebab mulutnya dipenuhi ular yang terus masuk ketubuhnya. Begitu juga telinga, lubang hidung, dan liang a-nusnya sudah dimasuki berbagai jenis ular yang mematikan.

Setelah semua organ tubuhnya hancur, Suta tak lagu bergerak. kedua matanya membeliak, dan darah mengucur deras dari sekujur tubuhnya.

Bahkan bagian vitalnya mengalirkan darah yang cukup banyak, dan membuatnya berlumuran darah.

Ular-ular itu keluar dari tubuhnya, setelah Suta tak lagi memiliki nyawa.

Sementara itu, Karyo masih mengayuh sepedanya. Ia akan pergi ke kebun jagung miliknya. Meskipun sikapnya sebelas dua belas dengan Suta, tetapi ia masih mencintai istrinya, meskipun terkada suka selingkuh.

"Suta kenapa seperti orang gugup? Sepeeti ada yang disembunyikannya?" gumam Karyo dengan lirih.

Ia terus mengayuh sepedanya, dan rambut ikalnya begoyang tertiup angin yang tiba-tiba saja datang dengan kencang dari arah Utara.

Saat bersamaan, sosok Siluman Ular yang sudah membuat Suta harus meregang nyawa, kini terenyum puas melihat korbannya yang sudah tampak mengenaskan.

Ditambah lagi dengan gigitan ular bandotan atau gibug, kulit Suta melepuh semuanya, hingga kesekujur tubuh.

Sang Siluman Ular menggerakkan ekornya, lalu melemparkan tubuh Suta yang tanpa busana dengan kecepat penuh bagaikan seonggok sampah yang begitu tak berguna.

Wuuuuuuuussssh

Braaaaak

Tubuh Suta mendarat tepat dihadapan Karyo yang saat ini sedang mengendarai sepedanya.

Karena jatunya yang mendadak, membuat Karyo hilang kendali, dan sepedanya terpaksa menabrak tubuh Suta yang jaguh melintang diatas jalanan setapak.

"Aaaaaa." pekik Karyo yang sepedanya bergetar dengan kekuatan penuh, lalu nyungsep di-sesemakkan.

Braaaak

Karyo terjungkal dan tertimpa sepeda ontelnya.

"Aaaaargh," erangnya kesakitan, sembari memegangi pinggangnya yang sakit.

Dengan susah payah, ia berusaha bangkit, sedangkan disaat bersamaan, Tejo yang baru saja datang dari arah Barat bergegas membantunya. Ia memarkirkan sepedanya dengan cepat, lalu mengangkat sepeda milik Karyo, dan menepikannya.

Sedangkan Karyo berusaha bangkit, meski pinggangnya sangat sakit.

"Makasih, Kang," ucapnya pada Tejo yang sudah membantunya.

"Sama-sama," jawab Tejo dengan tulus, lalu membantu Karyo naik ke jalanan.

"Kenapa bisa sampai nyungsep, sih--Kang?" tanya Tejo, rasa penasaran cukup besar, dan hal itu membuat Karyo teringat akan sesuatu.

"Aku tadi menabrak sesuatu disana." tunjuknya ke arah belakang, dan yang tergeletak disana.

Tejo mengarahkan pandangannya kearah yang ditunjuk oleh Karyo.

Keduanya sama penasarannya, dan mereka memutuskan untuk memeriksanya.

Tejo dan juga Karyo terlihat sangat penasaran. Tetapi mereka merasa takut saat jarak hampir dekar, dimana mereka melihat seonggok tubuh yang penuh dengan luka melepuh dan disertai darah yang cukup banyak mengalir dari bekas luka yang dialaminya.

"S-sepertinya itu tubuh manusia, tapi siapa dan kenapa?" Tejo tampak gemetar, dan semakin mereka mendekat, maka semakin membuat keduanya sangat takut.

"Aku tidak tahu. Hanya saja saat tadi sedang naik sepeda, tiba-tiba ada yang terbang dan mendadak jatuh dihadapanku," Karyo menerangkan.

"Masa, Sih--Kang? Bagaimana pula ada orang bisa terbang," sahut Tejo dan menganggap itu adalah hal yang mustahil.

"Sumpah, Kang, demi Gusti Allah, aku gak bohong," Karyo menekankan ucapannya, dan ia ingin mengatakan, jika apa yamg dikatakannya adalah sebuah kebenaran

Tejo memperhatikan sosok itu dari jarak dekat. "Gusti Allah!" pekiknya dengan rasa takut bercampur kaget.

1
Reni
kenapa g langsung kabur wae g usah bawa apa2 itu ntar duit emas yg didapat jadi ular juga 😬😬😬
Reni
ya Allah sungguh makin brutal nyi lopa saat cemburu , gimana nasib sarimah dan keluarganya 😬
Ayu Putri
ya Allah JD banyak korban Thor,GK sesuai perjanjian
Ayu Putri
KLO jaman dulu ditempatku liat yg begituan GK bakalan diambil Thor yg ada malah tambah takut
Endah SR
alah..alahh.. yg ada giliran kamu yg jd tumbal klo bawa pedatinya 😩
itu pedati bisa berubah jd ulaarrrr..
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
seremm ya Bun..
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
waduhhh kang Tejo....takut bngt gagal
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
seremmm
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
ciee ciee sarimah
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
hayoloh si lopa marah🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
ciee ciee, tuhkan saling suka🤣🤣🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
sarimah, yu bantu saryat
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
nih ini sarimah😎😎😎😎
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
semoga aja, kan yg saryat suka itu nama nya siapa ya lupa, Sumirah Samirah atau siapa gitu, dia kan lagi pesantren, semoga aja pas dia balik bisa bantuin saryat lepas dari si lopa itu
Sulis Wati
sereemm thoorrrr
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
hayoloh
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
bunnn serem bngt, ngiluu
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
🤣🤣🤣biasa bun, suka aneh emang🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
awas aja suketi ngelayanin 13 orng cowo itu🤣🤣🤣dasar
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
sarkas🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!