NovelToon NovelToon
RAHASIA CINTA SANG DOSEN

RAHASIA CINTA SANG DOSEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikahmuda / Poligami / CEO / Obsesi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Qireikharisma

"Aku tidak bisa mencintainya, karena sejak awal hatiku tidak memilihnya. Semua berjalan karena paksaan, surat wasiat ayah, janji ayah yang harus aku penuhi."

"Semua yang terjadi bukan atas kemaunku sendiri!"

"Dengarkan aku, Roselyn... hanya kamu yang mampu membuatku merasakan cinta."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qireikharisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Ingin Segera Melamarmu.

Setelah keluar dari restoran, Jayden mengemudikan mobilnya dengan tenang. Jalanan mulai terlihat lengang. Beberapa menit kemudian Jayden menepikan mobilnya di sisi jalan yang cukup sepi.

Jayden menoleh ke arah Roselyn, matanya menatap dalam. “Terima kasih, kamu sudah menerima saya sebagai kekasih, Roselyn. Saya ingin secepatnya melamar kamu."

Roselyn terdiam, jantungnya berdebar tak karuan. Kata-kata Jayden penuh kesungguhan membuat Roselyn tanpa sadar menggenggam tangan Jayden.

Senyum bahagia terlukis di wajah Jayden saat merasakan genggaman itu. Roselyn mencoba menenangkan suasana. “Aku paham keinginanmu, Jayden. Tapi seperti yang sudah pernah kubicarakan sebelumnya, aku ingin menyelesaikan kuliahku terlebih dahulu.”

Jayden menatapnya dalam, lalu menunduk dan mengecup lembut lengan Roselyn. Sikap Jayden membuat Roselyn terkejut wajahnya kembali memerah seketika, namun satu sisi hatinya menghangat merasa gembira atas perlakuan Jayden.

“Saya mengerti,” ucap Jayden pelan. “Saya akan menunggu kamu, yang terpenting untuk sekarang kamu sudah menjadi kekasih saya.”

Roselyn menunduk, bibirnya tersenyum samar dengan jantung yang masih berdegup kencang.

“Perkataanmu selalu berhasil membuatku tersipu, Jayden,” ucap Roselyn dengan polosnya. Jayden hanya terkekeh pelan, jemarinya kembali mengeratkan genggaman tangan Roselyn.

Setelah mengantarkan Roselyn pulang akhirnya Jayden tiba di rumahnya, ia tak hentinya tersenyum-senyum sendiri. Hatinya dipenuhi kebahagiaan, karena kini Roselyn telah menjadi kekasihnya.

Namun, tanpa disadari Jayden, dari sudut ruangan, Naeira tengah memperhatikan sikapnya yang aneh, dengan tatapan penuh rasa ingin tahu. Ekspresi Jayden sangat berbeda, seperti orang yang sedang kasmaran.

“Kamu kenapa, Jayden? Kelihatan bahagia banget,” ucap Naeira sambil berjalan mendekat, mendekap kedua tangannya di dada.

Sekejap saja senyum Jayden lenyap dan kembali memasang wajah dingin dan datar tanpa ekspresi. “Sejak kapan kamu berdiri di sana?” tanyanya dengan nada rendah.

“Sejak kamu masuk. Apa kamu nggak melihatku?” Naeira balik bertanya, keningnya berkerut.

Jayden melepas jas yang dikenakannya, meletakkannya di sandaran kursi tanpa menoleh ke arah Naeira. “Aku tidak melihatmu,” ucapnya datar.

Naeira menyipitkan mata, “Jayden, aku tahu kamu bukan tipe orang yang mudah tersenyum seperti itu, kecuali—”

Naeira menghentikan perkataannya, dadanya memburu dengan perasaan curiga.

“Kecuali apa?” tanya Jayden melirik sekilas ke arah Naeira, yang sedang mencerna apa yang akan dikatakannya.

“Kecuali, kamu sedang jatuh cinta,”ucap Naeira pelan, kata itu lolos begitu saja dari mulutnya, hatinya sakit jika benar-benar Jayden sedang merasakan jatuh cinta terhadap wanita lain.

“Siapa dia?, perasaanku tak mungkin salah. Aku sudah memperhatikanmu sejak beberapa hari lalu, sikapmu banyak berubah dan hari ini kamu semakin membuktikannya.”

Jayden berhenti sejenak, lalu menegakkan tubuhnya, menatap Naeira dengan sorot dingin.

“Jangan pernah mencampuri hidupku, Naeira.” Jayden memperingatkan, tanpa menjawab pertanyaan Naeira.

Naeira terdiam, namun senyum samar muncul di bibirnya. “Berarti dugaanku benar. Ada seseorang yang membuatmu jatuh cinta.”

Jayden tidak menjawab, hanya melewati Naeira dengan langkah tegas menuju kamarnya.

“Aku tidak peduli jika kau mengetahuinya, Naeira. Aku berhak bahagia!” gumamnya dalam hati.

Namun, dibalik wajah datarnya samar-samar senyum itu kembali terlukis di bibirnya, senyumnya muncul ketika mengingat Roselyn.

Naeira hanya bisa menatap punggung Jayden yang meninggalkannya, dengan perasaan kecewa dan sakit hati.

Naeira menggigit bibirnya, hatinya penasaran bercampur iri, marah dan kesal pada wanita yang telah membuat Jayden jatuh cinta.

“Aku akan mencari tahu Jayden, tak akan kubiarkan siapapun merebut hatimu!” ucapnya pelan dengan napas yang memburu cepat sarat kemarahan.

Sementara itu, Jayden sudah masuk ke kamarnya. Ia melepaskan dasi, lalu menjatuhkan tubuh ke atas ranjang. Pikirannya langsung terarah pada sosok Roselyn. Senyum itu muncul kembali, lebih lebar dari sebelumnya.

“Roselyn,” bisiknya lirih.

Malam itu, ada dua hati yang berbicara dengan niat yang berbeda mulai. Naeira mulai menyusun renacananya, sedangkan Jayden dengan rasa cintanya yang besar terhadap Roselyn.

Malam semakin larut, namun Naeira tak bisa tidur dengan sikap Jayden seolah membuktikan ada wanita lain yang sudah merebut hatinya.

Dengan hati gelisah, ia meraih ponselnya lalu menekan nama Davin.

“Halo, Davin.”

“Ada apa Naeira? Malam-malam begini telpon?” suara Davin terdengar serak, jelas saja ia terbangun mendengar ponselnya berdering beberapa kali.

Naeira menarik napas panjang sebelum menjawab, suaranya terdengar rapuh.

“Aku nggak bisa tidur, Dav. Aku kesal pada Jayden, sikapnya berubah akhir-akhir ini, dia sering senyum-senyum sendiri, padahal biasanya dia dingin, kan? Kayaknya dia sedang jatuh cinta.”

Davin terdiam sejenak, lalu bertanya dengan hati-hati. “Kamu yakin? Apa kamu sudah tanyakan padanya dengan terus terang?

Malam semakin larut, namun Naeira tak bisa tidur dengan sikap Jayden seolah membuktikan ada wanita lain yang sudah merebut hatinya.

Dengan hati gelisah, ia meraih ponselnya lalu menekan nama Davin.

“Halo, Davin.”

“Ada apa Naeira? Malam-malam begini telpon?” suara Davin terdengar serak, jelas saja ia terbangun mendengar ponselnya berdering beberapa kali.

Naeira menarik napas panjang sebelum menjawab, suaranya terdengar rapuh.

“Aku nggak bisa tidur, Dav. Aku kesal pada Jayden, sikapnya berubah akhir-akhir ini, dia sering senyum-senyum sendiri, padahal biasanya dia dingin, kan? Kayaknya dia sedang jatuh cinta.”

Davin terdiam sejenak, lalu bertanya hati-hati, “Kamu yakin? Apa kamu sudah tanyakan padanya?

“Dia hanya mengatakan jangan ikut campur urusannya, bukankah aku ini istrinya? Aku berhak tahu segalanya Davin,” ucapnya dengan terisak.

“Naeira tenangkan dirimu, jangan menangis.”

“Aku gak pernah lihat dia sebahagia itu sebelumnya, aku pengen kamu bantu aku cari tahu, siapa wanita yang membuat Jayden jatuh cinta.” Naeira terisak sakit hati napasnya memburu cepat terdengar dari sambungan telepon.

Davin menghela napas. “Nae, bukannya aku gak mau bantu kamu tapi itu urusan pribadi Jayden, Kamu tahu kan kalau Jayden sampai tahu aku ikut campur, dia akan marah padaku, aku gak mau sampai itu terjadi—”

“Aku mohon, Davin,” potong Naeira cepat, suaranya penuh desakan. “Aku hanya ingin tahu siapa wanita yang sedang dekat dengan Jayden. Tolong aku, ya,? Davin aku mohon.”

Davin terdiam lama, hatinya gamang. Ia tahu betul permintaan Naeira itu sangatlah berbahaya jika Jayden sampai tahu, amarahnya tak akan main-main dan akan menjadi rumit diantara mereka berdua.

Namun nada suara Naeira malam itu membuatnya tak tega untuk menolak, ia terdengar rapuh dan sedih.

“Baiklah, Naeira demi dirimu aku akan bantu sebisaku,” ucap Davin akhirnya menyetujui permintaan Naeira, suaranya pelan namun terdengar pasti.

Sekejap nada suara Naeira kembali berubah ada semangat dan kebahagiaan yang kembali muncul.

“Terima kasih, Davin. Aku benar-benar nggak tahu harus gimana lagi tanpa kamu” ucap Naeira dengan suara lembut sebelum menutup sambungan teleponnya.

Naeira menatap layar ponselnya yang perlahan meredup, meletakkannya di atas meja sisi ranjangnya, matanya masih menyimpan gelisah. Ia terdiam, larut dalam renungan membayangkan siapa sosok wanita yang mampu membuat Jayden begitu bahagia dan membuatnya jatuh cinta.

“Aku tidak akan membiarkanmu jatuh kepelukan wanita itu Jayden. Tidak akan pernah!”

Lanjut Chapter 29》

1
Muhammad Nur'alzi
bagus
KP - YUSUP IKBAL
Suka alur ceritanya.
Azure
Ceritanya keren, bahasanya juga mudah dimengerti!
KP - YUSUP IKBAL
Menarik
Black Jack
Membuat saya terharu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!