NovelToon NovelToon
Water Teapot

Water Teapot

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Sudah Terbit / Badboy / Cintamanis / One Night Stand / Tamat
Popularitas:15.9M
Nilai: 5
Nama Author: Gallon

"Cinta hanyalah sebuah omong kosong sebelum aku mengenalmu," Adipati Berutti


Beberapa bagian cerita ini terdapat cerita 21+.

(Tahap Revisi)

S1 Bab : 1 sd 150 (tamat)
S2 Bab : 151 sd 384 (Tamat)

Taca Safina Trina, Gadis cantik dengan masa lalu yang kelam, harus rela memberikan kegadisannya kepada pria asing disebuah kamar mandi club malam elite di Jakarta. Ternyata, Taca memberikan kegadisannya kepada Adipati Berutti lelaki yang tidak pernah jatuh cinta dan seorang Womanizer sejati, jenis laki-laki yang selalu Taca hindari, kerena trauma masa lalunya. Tapi, anehnya cinta satu malam tersebut menumbuhkan rasa cinta diantara Adipati dan Taca.

Lika liku percintaan Adipati dan Taca, diwarnai dengan komedi, cinta, romantisme dan hubungan yang panas.

Ada pula Juan dan Iis pasangan kocak, yang berjuang menerima kenyataan akan rahasia Juan.

Semua karakter, visual, tempat, tokoh masyarakat, instansi, kejadian dalam novel ini hanyalah fiksi, novel ini murni karya fiksi dan tidak berhubungan dengan orang, organisasi, lokasi atau kejadian nyata.

Dilarang melakukan plagiatisme, bila anda menemukan cerita yang memiliki alur yang sama harap hubungi penulis, terima kasih...


Ig : storyby_gallon

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gallon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sepenggal kisah kelam 4

Tasya memeluk Taca dengan erat, tangisan Taca dan Tasya terdengar pilu. Kedua anak kembar yang baru mengalami peristiwa tragis dihidupnya yang baru menginjak 18 tahun. Peristiwa yang akan mengubah semua alur kehidupan mereka berdua.

Kang Rozak, Iis, Suster Karin hanya mampu menatap Taca dan Tasya yang sedang berpelukkan sambil menangis. Mereka hanya bisa menatap, tak mampu melakukan apapun.

•••

"Teh... ayo makan, Taca suapin yah," Taca langsung menyiapkan makanan untuk Tasya, kemudian mendekatkan sendok kemulut Tasya dan langsung dilahap oleh Tasya.

"Enak..pasti Iis yang masak, bener ngak, Is," tanya Tasya ke Iis yang sedang asik memotong apel.

"Iyalah.. mana bisa Taca masak. Yang ada kebakaran dapur si Abah."

"Ihh..enak aja aku bisa masak air tau," Taca langsung memeletkan lidahnya kearah Iis.

"Teteh.. makan yang banyak, yah. Biar bisa pulang. Taca mau tidur bareng Teteh ajalah," pinta Taca.

"Ih.. jiga budak leutik wae, sare kudu duduan," Kang Rozak memotong perkataan Taca sambil mencomot apel yang sudah dikupas oleh Iis.

"Ih.. Kang Rozak sama Iis kaya suami istri. Udah buruan nikah sana," goda Taca kepada Iis dan Kang Rozak.

Seketika itu juga muka Iis memerah dan Kang Rozak terbatuk-batuk karena keselek apel. Derai tawa Taca dan Tasya langsung terdengar.

"Ngaco ini, mah," ujar Iis sambil memberikan air minum untuk Kang Rozak.

"Kang, Tasya bisa pulang sekarang ?" Tasya tiba-tiba bertanya kepada Kang Rozak.

"Tadi, kata Suster Karin seminggu lagi Kamu baru bisa pulang, ngak papa kan ?" tanya Kang Rozak sambil tersenyum pada Tasya.

Tasya tersenyum senang, Tasya benar-benar ingin pulang. Dia lelah di rumah sakit ini, dia ingin pulang dan kembali berkumpul bersama yang lainnya.

"Tapi, Tas.. kamu ngak papa kalau dijadikan korban oleh pihak kepolisian? Pihak kepolisian bakal nanya semuanya Tas. Kamu kuat ?" tanya Bang Rozak khawatir akan kesehatan mental Tasya.

Tasya terdiam sambil menatap Taca, Taca langsung meremas tangan Tasya memberikan penyemat pada Tasya. "Taca juga bakal jadi saksi, Teh. Taca bakal selalu disamping Teteh"

Tasya masih menatap Taca, Tasya langsung menganggukan kepalanya menandakan dia setuju dengan keputukan keluarganya untuk menjebloskan Ryan kepenjara.

•••

Keputusan menjebloskan Ryan kepenjara berjalan sangat mulus. Karena, banyaknya bukti dan saksi, hakim memutuskan Ryan bersalah dan mendekam dipenjara selama 10 tahun. Mendengar dakwaan tersebut semua keluarga Taca mengucap syukur, berbanding terbalik dengan keluarga Ryan yang menangis meraung-raung.

Penjeblosan Ryan kepenjara memang berjalan sangat mulus, namun dalam prosesnya benar-benar neraka bagi Taca dan Tasya. Mereka berjuang untuk mengungkapkan detail kejadian dengan tetap mempertahankan kewarasan mereka berdua.

Tasya berkali-kali mandi dan mengosok tubuhnya dengan loofah, sehingga membuat tubuhnya merah-merah dan beberapa kali Taca melihat luka-luka akibat goresan loofah di badan Tasya. Beberapa kali mereka berdua menangis di kasur meratapi nasib mereka.

Taca terus menguatkan Tasya dengan berbagai cara. Taca ingin Kakaknya kembali seperti sedia kala, kembali kesekolah, kembali bermain dengannya seperti sedia kala. Tapi semuanya sia-sia...

•••

"Eh.. itu yah anak Pak Suhaedi yang diperk*sa sama si Ryan."

"Eh..itu mah, adiknya kakaknya yang diperkosa, mah. Ih kasian yah."

"Ah..tapi salahnya juga deketin si Ryan, peluk-peluk, pake baju mini, kucing dikasih ikan asin siapa yang..."

"EH.. BU KALAU PUNYA MULUT SEKOLAHIN. YANG SALAH TUH SI RYAN BUKAN TASYA. KALAU OTAKNYA SI RYAN NGAK MESUM, MAU TASYA PAKE BIKINI JUGA NGAK BAKAL DISENTUH, BU....!!!!" bentak Iis sambil mendorong Ibu-Ibu tersebut dengan kesal.

"Miris, tau ngak. Padahal Ibu perempuan, Ibu juga punya anak perempuan. Tapi, Ibu ngak punya sedikit aja rasa simpati sama Tasya. TASYA DAN TACA ITU KORBAN BU....!!!!" maki Iis kesal, Iis kesal dengan ucapan Ibu-Ibu tersebut yang tidak ada sama sekali rasa simpati pada Taca dan Tasya.

"Udah, Is," Taca langsung menarik tangan Iis menjauh dari gerombolan Ibu-Ibu rumpi disana. Taca malas meladeni Ibu-Ibu tersebut, kupingnya panas, kalau bisa mungkin Taca ingin menendang dan menengelamkan Ibu-Ibu tersebut disawah terdekat. Tapi, kesabaran Taca yang besar benar-benar menyelamatkan Ibu-ibu tersebut.

"Ih.. bener yah, dia tuh perempuan loh, Ta. Ngak punya hati emang yah. Nyebelin," Iis tetap berkicau, kekesalannga benar-benar belum keluar sepenuhnya.

Tanpa terasa Taca dan Iis, sudah sampai dirumah Taca. Taca bingung kenapa sepi sekali dirumahnya tersebut. Setaunya dirumah ada Teh Tasya dan Aa Riki, tapi kenapa disini sepi sekali. Perasaan tidak enak langsung menjalar didada Taca.

"Is, kok sepi yah ?" Taca kebingungan dengan keadaan rumahnya yang sepi. Tidak biasanya rumah Taca sesepi ini, biasanya ada saja aktifitas yang terjadi dirumahnya.

"Coba, coba kita masuk dulu," sama dengan Taca Iis pun penasaran, bersahabat dengan Taca dan Tasya selama 10 tahun lebih membuat Iis tau kebiasaan-kebiasaan dirumah Taca.

"Taca, Iis."

"Aa Riki," ucap Taca dan Iis berbarangan.

"Baru pulang ? Kok sepi sih rumah, Tasya mana ?" tanya Aa Riki sambil membuka pintu rumah dengan cepat, entah kenapa ada rasa khawatir didirinya.

Taca, Aa Riki dan Iis melesak masuk kedalam rumah dengan cepat. Mereka bertiga langsung berpencar mencari Tasya.

Taca berinisiatif pergi ke kamar mandi pembantu, entah kenapa kaki Taca melangkahkan kakinya ke arah itu. Ada firasat yang menuntun Taca berjalan kearah kamar mandi pembantu yang terletak dibagian belakang rumahnya tersebut.

Lampu kamar mandi menyala, menandakan adanya orang di dalam kamar mandi.

Trukkk

Taca menendang sesuatu, Taca mengambil benda yang ditendang Taca. Taca bingung dengan benda yang ditendangnga.

"Apa ini ?"

Taca terdiam menatap benda tersebut, ini kan test pack. Kenapa ada test pack disini, siapa yang pakai ? Apa artinya ini ?.

Taca terdiam sambil terus menatap alat test kehamilan tersebut.

"Taca..."

"Iis, ini kok ada test pact disini."

Iis langsung mendekat kearah Taca, mengambil test pact dari tangan Taca.

"Kamu, hamil ?"

"Hah ? Ngak lah, jangan ngaco, Iis," pekik Taca.

"Terus ini punya siapa ?"

"Ngak tau," Taca langsung berjalan mendekat ke pintu kamar mandi pembantu dirumahnya. Didorongnya sedikit pintu kamar mandi tersebut.

Terdengar suara air mengalir dari keran air, pintu kamar mandi tidak terbuka sepenuhnya, sehingga Taca tidak dapat melihat dengan leluasa ada apa di kamar mandi tersebut.

"Taca.. ati-ati," entah kenapa perasaan Iis tidak enak. Ada rasa takut saat Taca membuka kamar mandi tersebut.

Taca mengangukkan kepalanya, kemudian membuka dengan keras pintu kamar mandinya, agar terbuka lebar. Saat terbuka, dan menunjukkan seisi ruang kamar mandi pembantu milik Taca.

Taca dan Iis berteriak keras...

"TEH TASYAAAAAAAAAA....!!!!!!"

•••

Kasih peluk buat Taca yah...

Klo buat author please klik tanda jempol di akhir cerita, author butuh banyak tanda like 😭😭😭😭

BERI SEMANGAT UNTUK AUTHOR ❤️

Terima kasih sudah membaca maaf klo masih banyak typo...

Add ig author yah storyby_gallon

Jangan lupa comment,like, kasih bintang, kasih tau juga orang-orang satu kampung buat baca karya author and vote yah ❤️❤️

Comment yang banyak, author suka keributan hehehe...

Salam sayang Gallon

1
Kasmi Wati
Luar biasa
Lenni Namora
😍😍
Naftali Hanania
namanya berubah² ya ..kadang rina eh tau² jd rani ....saking gak penting nya ya ....😂✌️✌️
Mom's Dinda
Luar biasa
Bunda Faiq
Luar biasa absurd kelakuan taca n adipati..ada aja yg bikin ngakak ma klakuan mereka..btw Juan nti bsa dunk punya anak ma lis,kan kasian klo mreka ber dua mpe gak punya keturunan..yg penting jngan mpe tnjakan apalagi tikungan.🤣🤣
dah gtu aj deh,q klo komentar panjang2 suka binun 🤭..
Dia Amalia
kan sadarrrrrr y taca😂🤣😂
Dia Amalia
nasibmulh taca dimakan sm singa kelaparan 🤣😂🤣
Dia Amalia
mampir thor☺️☺️
Endri Yani
aku juga mau yg kayak Adipati satu,/Drool//Drool//Drool/
Erna Sri Mardiana
Ujang Tataaaangggg....kade tong jd playboy siga bapak Berutti nyak 🤣🤣🤣
Erna Sri Mardiana
abaaaaahhhh avanza....🤣
Erna Sri Mardiana
SAAAAHHHHHHHH.....🤣
Erna Sri Mardiana
dasar biji ketumbarrrrr 🤣🤣🤣🤣
Erna Sri Mardiana
🤣🤣🤣🤣
Erna Sri Mardiana
Luar biasa
Erna Sri Mardiana
cihuuuuyyy...kaluar basa Sunda na 😄
Sintya Yulianti
Luar biasa
🌼mami cia🌼
aq tu baca ulang novel ini ehhh namaku disebut diatas 🥰🥰🥰🥰🥰 love u galon
Instagram: storyby_gallon: Love you tooo ❤️❤️
total 1 replies
Imas deemashayoe Deemashayoe
Luar biasa
fiendry🇵🇸
makanya jangan sombong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!