Jameson, anak Mafia yang hidup di Kanada. Dia terpaksa menculik Luna, seorang barista di Indonesia demi melindunginya dari bahaya.
Ternyata, Luna adalah Istri Jameson yang hilang ingatan selama 5 tahun dan perjalanan dimulai untuk mengembalikan ingatan Luna.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Himawari Daon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 : Tawaran Navarro
Welcome…
...Happy Reading...
.... ...
.... ...
.... ...
Di sebuah gedung besar yang memiliki sedikit pencahayaan. Navarro duduk bersandar di atas sofa sedang menghisap rokoknya dengan tenang.
Di depannya terlihat seorang lelaki yang sudah tersungkur bersimbah darah. Bagian keningnya terdapat lubang, sudah dipastikan lelaki itu mati karena sebuah tembakan yang mengenai keningnya.
Setelah puntung rokok Navarro sudah memendek dia membuangnya sembarangan dan diinjaknya.
“Perlihatkan Pil itu!” perintahnya dingin kepada salah satu anak buahnya yang sejak tadi berdiri tak jauh darinya.
Segera dia memberikan tiga Pil berwarna merah muda kepada Navarro.
Navarro mengangguk, “Kau sudah membawa mantan anak buahku yang amnesia itu?” tanyanya memastikan.
“Sudah, Tuan. Dia sedang dibawa ke sini.”
Tidak lama kemudian, datanglah tiga orang. Dua orang menjaga satu orang yang tengah memberontak itu. Kedua anak buah Navarro mendorong pria itu ke hadapan Navarro.
Pria itu menjadi ketakutan saat melihat mayat yang masih berlumuran darah segar terbaring di depan matanya.
“Tuan, tolong lepaskan saya! Saya tidak salah apa-apa.” Pria itu berlutut dan memohon dihadapan Navarro.
“Aku akan melepaskanmu, asalkan kau minum satu pil ini!” tawar Navarro memperlihatkan tiga pil merah muda di tangannya.
Dia menatap pil itu dengan ketakutan. Dia menggeleng cepat. Pria itu kira kalau pil itu adalah obat yang bisa membuatnya terbunuh.
“Aku tidak mau. Aku masih harus menghidupi keluargaku.” Tolaknya mentah-mentah.
“Kalau kau minum satu pil ini, aku janji akan menyekolahkan putrimu hingga kuliah.” Kata Navarro merayunya.
Setelah mendengar tawaran manis, pria itu terdiam sejenak. Dia berpikir panjang, ada untungnya juga kalau dia meminum pil tersebut. Karena, jika dipikirkan dengan ekonominya yang pas-pasan tidak akan mungkin dia bisa menyekolahkan putrinya hingga kuliah.
Dan saat ini tawaran emas ada di depan mata.
“Baiklah, aku akan minum tapi setelah ini jangan mengganggu hidupku!”
“Oke.” Navarro langsung menyetujuinya.
Akhirnya pria itu minum satu pil memori meskipun dengan sangat ketakutan. Dia rela meminumnya demi pendidikan putri tercintanya.
“Kau boleh pulang, tapi ingat. Jika kau sudah mengingatku langsung kabari aku melalui nomer ini!” Navarro menunjukkan potongan kertas kecil yang ditengahnya terdapat beberapa angka.
Setelah memberikan salah satu Pil Memori itu untuk dijadikan bahan percobaan. Navarro memerintahkan anak buahnya untuk memberikan satu Pil Memori itu kepada Seven. Dan nantinya Pil itu akan diberikan juga untuk Luna.
Sudah empat hari bisnis Jameson semakin memanas. Bukan karena peruntungannya, akan tetapi karena musibah yang terus berdatangan. Dan itu membuat Jameson harus kesana-kemari mengunjungi tempat lokasi bisnisnya.
“Tuan Navarro, sepertinya Kubu Red Dragon terus menyerang bisnis Tuan Jameson.” Ujar salah satu anak buah Navarro yang baru saja masuk ke dalam markasnya.
“Bisnis di mana lagi yang mereka serang?” tanya Navarro terlihat frustasi.
“Kali ini, mereka menyerang bisnis Tuan Jameson yang berada di luar negeri, Tuan. Mereka sudah membakar habis Kafe De Luna yang berada di China.”
“Segera cari tahu apa motif mereka!” perintah Navarro sambil memegang kepala.
Tak lama anak buahnya pergi, Kevin datang dengan wajah yang terlihat cemas.
“Tuan, ternyata Asisten Tuan Jameson yang bernama Ten itu adalah suruhan Tuan Johny. Semenjak kecelakaan Nyonya Luna 5 tahun yang lalu, Tuan Johny datang mendekati Tuan Jameson dan mengirim Ten untuk menemaninya. Hingga sekarang Ten menjadi orang kepercayaan Tuan Jameson.”
Navarro menghembuskan nafas berat, “Bagaimana dia bisa seceroboh ini ditipu oleh orang terdekatnya?” Lagi-lagi Navarro memijat kepalanya karena frustasi.
“Tuan, ada lagi kabar yang harus anda dengar,” ujar Kevin sedikit ragu.
Navarro menoleh memicingkan mata ke arahnya, “Kabar apa? Coba jelaskan padaku!”
“Saat ini Nyonya Luna sedang sakit karena mungkin efek meminum Pil Memori,” jawab Kevin tegas.
Navarro terdiam, lalu dia menatap penuh ke arah Kevin. “Seberapa besar efek yang dia terima?”
“Menurut penjelasan dari Seven, perut Nyonya Luna membesar kurang lebih selama 3 hari. Dan hari keempat, Nyonya Luna memuntahkan semua cairan yang ada di tubuhnya.”
Navarro bangun dari duduknya sambil membulatkan matanya penuh kekhawatiran.
“Dia tidak mencoba menghubungi Jameson?” tanya Navarro memastikan.
“Tidak, Tuan. Nyonya yang melarang Seven untuk memberitahu keadaannya kepada Tuan Jameson.”
“Kita ke rumah Jameson, sekarang juga!”
To be continued
Bagus gak sih cerita nya gaes??
Tolong dong tinggalkan komentar kalian 🤭
Dan jangan lupa, like atau vote dan komentar ya gaes 😁