Mala dan ketiga sahabatnya terkejut ketika tahu orang tua mereka telah menjodohkan mereka dengan anggota OSIS yang terkenal tegas dan selalu menghukum mereka. Akankah mereka bisa menerima jodoh tak terduga ini dan akan kah mereka menemukan cinta di balik keputusan orang tua?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak Nya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JDTO
"Guys! Gue di ajak Kevin ketemuan di gudang belakang sekolah, menurut kalian gimana? Terima atau enggak ya?" ucap Mala
"Loh kok sama, Rehan juga ngajakin gue ketemuan di gudang belakang sekolah." timpal Devi
"Barusan gue dapat pesan dari Aldo, katanya Devi sama Mala gak usah ke gudang belakang sekolah, bahaya." ucap Haura yang tenga membacakan isi Chat yang Aldo kirimkan padanya
"Kalian kok pada dapat chat dari mantan, kok gue enggak ya?" celetuh Vio
"Bahaya? Maksudnya bahaya gimana, hau?"
"Gue juga gak tau, la. Aldo cuma bahaya tapi gak kasih tau bahaya-nya apa."
Ting.
"Kevin nge-chat lagi guys," ucap Mala
"Dia bilang apa, la?" tanya ketiganya dengan kompak
"Kevin bilang ini akan menjadi pertemuan untuk terakhir kalinya, Kevin akan pindah sekolah." ucap Mala yang tenga membacakan isi chat Kevin padanya
"Kok sama lagi ya? Ini Rehan juga ngomong gitu." timpal Devi
"Tapi kalian jangan kesana ya, Aldo bilang bahaya." Haura kembali mengingatkan ke dua sahabatnya
"Tapi hau, ini pertemuan terakhir gue sama Rehan. Gue juga mau denger alasan kenapa Rehan mau pindah.."
"Iya gue juga, lagian kita kenal sama Kevin dan teman-temannya udah cukup lama gak mungkin dia macem-macem." timpal Mala
"Kita perginya sekarang aja la, keburu bell.." ucap Devi yang di beri anggukan oleh Mala
"Gue ikut dong.." ucap Vio yang di beri anggukan oleh Mala dan Devi
"Hau, lo gak mau ikut? Atau lo takut bahaya?" ucap Mala dengan kekehan
"Bukan gitu tap—oke gue ikut kalian." ucap Haura
'Setidaknya kalo Kevin sama temen-temennya berbuat gak bener sama sahabat gue, gue bisa bantuin mereka melawan Kevin..'
"Nah gitu dong, ini baru bestie sejati." ucap Mala sembari merangkul Haura di ikuti yang lainnya
...****...
"Kok gelap banget ya? Kita balik keluar aja yok?" ucap Devi yang kini di landa rasa takut.
"Gue takut.." Vio memeluk erat Haura yang berada di sampingnya
"Kita keluar sekarang, sebelum semuanya terlambat." ucap Haura
"Kevin! Loo dimana?" pekik Mala
Brak!
"AAHH!" keempat gadis itu langsung berteriak histeris kala mendengar suara pintu gudang tertutup sangat keras.
Lampu gudang menyalah dan perlahan Kevin dan teman-temannya muncul, Devi yang melihat Rehan langsung berhambur memeluk Rehan kala itu juga.
"Han, lo bener mau pindah?" tanya Devi yang masih memeluk Rehan
Kevin melangkah mendekat ke arah Mala, laki-laki itu hendak memeluk mala namun Mala menghindar hal itu membuat raut wajah Kevin seketika beruba.
"Kenapa akhir-akhir ini kamu gak bales chat aku lagi, la?" tanya Kevin
"Aku jarang buka wa, vin"
Mendengar jawaban Mala membuat Kevin tertawa. "Jarang buka wa atau udah punya cowok baru?"
Mala tak bergeming, "kenapa gak di jawab? Benerkan kamu udah punya yang baru?"
"Enggak vin, ak—" ucap Mala terhenti saat Kevin merobek seragam bagian lengan kirinya. "Kevin apa yang lo lakuin?"
"Aku bakal miliki kamu, la, sebelum laki-laki lain menyentuh kamu lebih baik aku yang lebih dulu melakukannya."
"Vin lo jangan gila, gue gak mau!" Mala menyilangkan kedua tangannya di depan dada namun Kevin terus menarik tangannya.
Bola mata Vio serta Haura membelalak kala melihat hal itu, keduanya hendak menolong Mala namun terhenti saat mendengar jeritan Devi.
"REHAN JANGAN KURANG AJAR LO, YA!" sentak Devi saat Rehan merobek bajunya
"Hau, gimana ini? kita bantuin siapa?" ucap Vio
"Lo bantuin Mala, gue bantuin Devi." ucap Haura
Keduanya langsung berpencar, Vio langsung menolong Mala dan Haura menolong Devi.
Bruk!
Baru saja Vio mendekat namun tubuhnya langsung terpental saat Kevin menendangnya, pelipis Vio mengeluarkan darah kala membentur ujung meja bekas. Gadis itu kembali bangkit, menarik Kevin agar menjauh dari Mala.
"Bajingan lo Vin!" pekik Vio dengan memukul-mukul Kevin. "Lepasin Mala anj.."
"Aghh! Jangan ikut campur lo!" Kevin mendorong tubuh Vio yang lagi-lagi terjatuh ke lantai. "Noah, urus Vio."
Vio menyerkah darah yang mengalir di pelipisnya, ia mengambil kayu bekas kursi rusak yang ada di sampingnya. Baru saja ia hendak memukul Kevin dengan kayu yang ada di tangannya, namun ternyata Noah lebih dulu memukulnya hingga ambruk kelantai.
Brukk!
"VIO!" Haura yang hendak menolong Devi terhenti dan beralih menolong Haura.
Tubuh Haura bergetar saat melihat darah segar yang mengalir dari pelipis Vio, dengan tangan bergetar ia kembali menghubungi Zayyan yang sedari tadi sulit di hubungi. Namun kali ini juga sama nomornya tidak aktif.
"Ck, Zayyan kemana sih?"
Karena Zayyan tak kunjung menerima panggilan telponnya, akhirnya Haura memutuskan mengirimkan chat saja dengan harapan Zayyan segera membaca chatnya itu.
...****...
Brak!
Pintu gudang di tendang dengan sangat kencang, hingga mengeluarkan suara yang keras. Empat pemuda berdiri di depan sana dengan raut wajah yang terpancar amarah.
KEVIN!.
REHAN!
Pekik Rakha serta Afan saat melihat istri yang mereka jaga selama satu bulan ini berada di dekapan kedua laki-laki bajingan itu.
Bugh!
Bugh!
Bugh!
Rakha menendang kevin tanpa jeda begitupun dengan Afan, Afan membabi buta Rehan tak membiarkan lawannya membalas.
"Beraninya lo sentuh gadis gue, bajingan!" sentak Rakha
Bugh!
Kevin tak tinggal diam, laki-laki itu membalas tendangan Rakha.
"Lo yang bajingan itu Rakha, lo yang udah rebut Mala dari gue. Kenapa lo suka banget ambil milik gue hah?!"
Bugh!
Lagi-lagi Kevi berhasil menendang tubuh Rakha hingga terhuyung kebelakang.
"Dan gue gak akan pernah ikhlasin Mala seperti gue ikhlasin Queen dulu.." bisik Kevin tepat di depan telinga Rakha
Kevin kembali melanjutkan aksi gilanya, menarik kasar Mala yang tenga memeluk lututnya. "Berdiri!" sentaknya
Sret!
"Hiks.. Jangan lakuin itu vin, aku mohon.." lirih Mala
"Gue gak rela lo sama Rakha, la. Lo harus jadi milik gue, lo milik gue bukan Rakha." Kevin menarik tubuh Mala agar semakin dekat dengannya, mendekatkan wajahnya pada wajah Mala hingga..
Bugh!
Rakha menendang Kevin hingga jatuh kelantai, Rakha duduk di atas perut Kevin dan langsung memukul wajah laki-laki itu.
Bugh!
Bugh!
"Bangsat!" umpat Rakha sembari melayangkan pukulan bertubi-tubi pada Kevin.
Afan juga melakukan hal yang sama, memukul Rehan sampai kehilangan kesadaran.
oh ya nanti jangan lupa baca novel aku judul nya gadis cantik milik ceo
Aaaaa ini cb yg kucari²di FB itu akhirnya ketemu di aplikasi NOVEL TOON,
LANJUTTT SEMANGAT💪🏻💪🏻💪🏻