Dokter Amora Agatha Arnold seorang dokter Ahli bedah yang banyak di senangi oleh pasiennya dan sesama teman dokter nya, selain seorang dokter yang hebat Amora juga adalah putri tunggal dari seorang pengusaha sukses .
tetapi pada saat ia menemukan pria dambatan hati nya Daddy nya tidak memberikan restu kepada nya
" selama ini Daddy menuruti semua ke inginan mu tetapi yang satu ini maaf Daddy tidak bisa " ucap Shaka menundukkan kepalanya dia tidak bisa melihat putri nya menangis di hadapan nya hanya karena ingin meminta restu dari nya
apakah Shaka akan memberikan restu untuk Amora dan kekasih nya atau justru Shaka tidak akan pernah merestui hubungan putri nya itu
.
.
.
saksikan terus cerita nya jangan sampai ketinggalan 🤗 Like comen dan Vote 🥰🤗 Author nya juga jangan lupa di Follow ya guysss heheheehee 🤭🤭
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu dengan Mbak Yuyun dan Kang Jefri
Lama banget sih lolos nya ini 😬 rasanya aku tuh seperti ikan kering yang menunggu tanpa kepastian 🥺
tapi meskipun begitu jangan lupa Like comen dan vote ya guyss 🤗🤗
.
.
sudah tiga hari Amora berada di Bandung menikmati masa cuti nya sekaligus berlibur bersama dengan oma nya, dan ia belum bertemu dengan dua orang yang selama ini ia rindukan.
pagi ini Amora ber olahraga bersama dengan oma nya di taman Villa terlihat disana cukup ramai di pagi ini. ponsel nya tiba-tiba berdering dan itu panggilan masuk dari Marsya bunda nya Kayla
" oma tunggu disini sebentar Amora akan menjawab telepon dulu " ucap nya sedikit menjauh dari oma nya itu yang sedang merentangkan otot-otot nya
" iya , jangan lama-lama " ucap Nadia tanpa melihat ke arah Amora
Amora segera menjawab panggilan masuk dari Marsya
" iya bunda " ucap Amora pada saat panggilan sudah tersambung,
" katanya daddy mu kamu sedang berlibur ke bandung bersama dengan oma mu apa itu benar sayang " tanya Marsya di seberang telepon
" iya bunda benar , " jawab Amora
" kirim kan alamat nya Bunda akan menyusul mu kesana " ucap Marsya tidak ingin di bantah tanpa mendengar jawaban dari Amora Marsya sudah memutuskan sambungan telepon nya
Amora menghembuskan nafas nya dengan kasar lalu ia segera mengirimkan alamat dimana dirinya berada saat ini.
setelah nya ia menghampiri oma nya itu matahari sudah semakin meninggi cuaca sudah semakin panas jadi nya Amora mengajak oma nya untuk kembali ke kamar
" oma mandi dulu , hari ini kita makan siang di kamar aja ya oma " ucap Amora pada saat mereka sudah berada di dalam kamar
" oma ikut aja maumu nak " ucap Nadia lalu melangkah masuk kedalam kamar mandi
Amora keluar dari kamar ia akan ke resepsionis untuk memesan makanan, bisa saja Amora menelpon nya tetapi hari ini ia ingin bejalan-jalan mengelilingi Villa ini sebelum kembali ke jakarta dan ia juga sangat berharap bertemu dengan Mbak Yuyun dan kang Jefri
" ada yang bisa kami bantu mbak " tanya resepsionis itu
" saya mau pesan makanan untuk di antarkan ke kamar nomor 09 , Bebek goreng dua porsi itu aja " ucap nya dan segera resepsionis itu mencatat nya
" mohon di tunggu ya mbak " ucap resepsionis itu Amora hanya menganggukkan kepala nya lalu ia melangkah pergi dari sana
gadis cantik itu melangkah ke arah taman dekat dapur dimana dulu di sana ia sering bermain bersama dengan Maura dan kang Jefri , Amora duduk di sala satu kursi besi yang ada disana mata nya berkaca-kaca, pakaian olahraga masih melekat di tubuh indah nya.
Amora melihat salah satu karyawan yang akan masuk kedalam dapur ia segera menghentikan nya
" maaf mas... saya ingin bertanya ? " ucap Amora kepada laki-laki remaja itu
" iya mbak silahkan " ucap remaja itu sopan
" apa Mbak Yuyun dan Kang Jefri masih bekerja di Villa ini ? " tanya Amora karena sudah tiga hari ini ia tidak menemukan keberadaan dua orang yang ia cari
" oh... mbakYu dan kang Jefri, iya benar mbak mereka masih bekerja disini, dan kebetulan baru hari ini mereka masuk setalah izin selama empat hari " jelas remaja itu
Amora tersenyum mendengar nya pantas saja selama tiga hari ini ia tidak melihat keberadaan kedua nya ternyata kedua nya sedang izin tidak masuk bekerja dan baru hari ini kembali masuk
" apa aku bisa minta tolong mas " tanya Amora lagi
remaja itu mengerutkan alis nya bingung dengan wanita cantik yang saat ini berdiri di hadapan nya , Amora yang melihat kebingungan di wajah remaja itu langsung kembali berkata
" tolong bilang kepada kang Jefri atau mbak Yuyun jika ada yang ingin bertemu dengan nya di taman dekat dapur " ucap Amora lalu mengeluarkan selembar uang berwarna merah dari saku celana olah raganya dan memberikannya kepada remaja itu
" untuk mu , anggap saja sebagai upah untuk mu karena saya meminta tolong kepada mu " ucapnya lagi saat melihat remaja itu hanya diam saja seraya menatap selembar uang merah di tangan gadis cantik itu
remaja itu segera meraih uang di tangan Amora lalu memasukkan nya kedalam saku celananya
" saya akan memberitahukan nya mbak, permisi " ucap remaja itu lalu melangkah pergi dari sana
Amora kembali mendudukkan dirinya di kursi besi itu ia mengecek pesan dari Marsya dan ternyata wanita setengah baya itu benar-benar menyusul nya ke bandung dan sekarang sudah dalam perjalanan.
tetapi Amora tidak tau jika saat ini Marsya menyusulnya bukan hanya sendiri tetapi ada Alva yang bersama nya.
" apa mbak yang mencari saya " tanya seorang wanita kepada nya seraya berdiri dengan sopan di hadapan Amora
Amora yang sibuk dengan ponsel nya itu seketika melihat kearah wanita itu, ia berdiri menatap mbakYu yang kini berdiri di hadapan nya dan juga menatap nya
mata cantik Amora bekaca-kaca tanpa berkata apapun ia langsung memeluk mbakyu, sedangkan mbakyu yang tiba-tiba di peluk oleh seorang gadis cantik yang tidak ia kenali bahkan baru melihat nya saat ini ia kaget
" maaf mbak , anda siapa ya " tanya mbakYu bingung , Amora melepaskan pelukan nya ia menatap wanita itu
" aku Amora mbak ... apa mbak sudah melupakan ku " jawab Amora memperkenalkan diri nya air mata nya sudah membasahi pipi cantik nan mulus nya
mbak Yuyun yang mendengar itu seketika langsung memeluk Amora dengan erat Amora membalas pelukan wanita itu, mereka berdua menangis
" hiks...hiks...apa kabar neng... mbak tidak pernah melupakan Neng hiks... hiks... " ucap mbak Yuyun menangis terisak
mereka melepaskan pelukannya Amora mengajak mbak yuyu duduk di kursi besi itu " apa kabar mbak " tanya Amora menyeka air mata nya
" mbakYu baik - baik saja neng " jawab mbak Yuyun tersenyum
" mbak sendiri apa kabar " tanya mbak Yuyun karena Amora tidak menjawab nya tadi
" aku baik mbakYu , maaf Amora baru sempat mengunjungi mbakYu , " jelas Amora
Mbak Yuyun kembali memeluk gadis cantik itu " tidak apa-apa neng, mbak senang melihat neng Amora tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik, bahkan mbak tidak mengenali neng " jelas mbak Yuyun air mata nya kembali menetes di pipi nya
bersamaan dengan kang Jefri melangkah ke arah mereka, pria itu sudah tidak terlalu gendut lagi seperti dulu ia sedikit kurus sekarang
" kang lihat siapa yang datang " teriak mbak Yuyun menyeka air mata nya
Jefri melihat gadis cantik yang saat ini sudah berdiri di hadapan nya bersama dengan mbak Yuyun
" apa kabar kang Jefri " tanya Amora dengan matanya yang masih memerah akibat menangis
" baik nona siapa ya " tanya Jefri yang tidak mengenali Amora
" dia neng Amora kang,.. apa akang sudah lupa ? " jawab Mbak Yuyun memukul pundak Jefri sedikit keras
" neng Amora anak nya mbak Moana " tanya Jefri lagi Amora tersenyum ke arah nya seraya menganggukkan kepala nya
" ya Tuhan... gadis kecil yang sering bermain lari-larian dulu kini sudah tumbuh dewasa dan sangat cantik " ucap kang Jefri dengan menangis
.
.
.