Kujual Tubuhku Demi Ibuku.

Burhan kaget sekali mendengar pengakuan Mira,dia tidak menyangka Mira mengalami hal sekeji itu di buang tanpa perasaan.

" Firza melakukan hal itu kepada mu,dasar laknat sepertinya dia tidak ingin usahanya berdiri lagi." Ucap Burhan penuh amarah.

" Oke besok kita akan selesaikan mereka semua." Jawab Burhan.

Setelah keduanya selesai makan,mereka pergi ke mall yang tidak jauh dari hotel dimana mereka menginap lalu Mira belanja beberapa pakaian,sepatu tas dan juga beberapa emas hari ini dia menghabiskan banyak uang dan dia muali menikmati semua itu.

Mira mulai membuka hatinya kepada Burhan,dia mulai berani memakai uang Burhan tanpa ragu-ragu dan semakin berani menggandeng tangan Burhan di depan umum tanpa peduli dengan tatapan orang-orang kepadanya.

" Mira,Minggu depan kamu harus belajar bawa mobil,aku akan daftarkan kamu ke tempat kursus bawa mobil." Ucap Burhan saat mereka kembali ke kamar hotel.

" Terserah om deh,aku nurut apa kata om." Jawab Mira saat dia duduk di atas ranjang dan memeriksa perhiasan yang baru dia beli.

" Begitu dong jadi anak baik.Kalau begitu aku antar kamu pulang ya,takutnya ibumu mencari mu lagi." Ucap Burhan.

" Baik om aku pulang." Keduanya bergegas keluar dari kamar hotel,Burhan segera mengantar Mira kembali ke depan gang menuju rumahnya Mira masih tetap menolak tawaran Burhan untuk mengantarnya ke depan rumahnya.

Burhan buru-buru meninggalkan tempat itu lalu dia kembali ke apartemen miliknya.Sesampainya di apartemen dia segera menghubungi asistennya lalu menyuruh asistennya mencari orang untuk menghancurkan rumah bordil milik Firza.Dia sangat membenci Firza karena sudah menjual Mira dan menyakiti Mira sedemikian rupa.

Keesokan paginya asistennya dan beberapa pria datang menjemputnya Burhan,di lantai bawah mereka menunggu Burhan yang belum turun dari lantai atas.

" Pak,ada apa tiba-tiba kesana membuat keributan?" Tanya asistennya setelah Burhan masuk ke dalam mobil.

" Tidak usah banyak tanya,intinya kamu ikuti saja apa yang saya suruh." Jawab Burhan dengan nada datar membuat pria di sampingnya terdiam.

Mereka segera berangkat menuju kediaman Firza.Padahal hari masih lumayan pagi,tapi Burhan sudah buru-buru pergi menemui Firza.Padahal dari dulu hubungan Firza dan Burhan terbilang sangat dekat,Firza selalu menawarkan anak-anak baru kepada Burhan walau baru Mira yang benar-benar suci dia dapatkan.

" Maaf tuan mami Firza tidak bisa di ganggu di jam seperti ini dia masih istrahat." Ucap seorang pria yang menjaga pintu mencegat mereka semua masuk ke dalam rumah.

Mungkin karena masih pagi suasana di rumah mewah itu tampak sepi mungkin para wanita penghibur yang tinggal di rumah itu masih istrahat.

" Kamu tau siapa saya?"

"Ta_tau tuan." Jawab pria itu dengan nada gemetaran.

" Ya sudah kalau tau,silahkan suruh dia keluar kalau tidak aku akan melempar mu ke kandang buaya milikku." Bentak Burhan dengan nada tinggi membuat pria itu semakin ketakutan akhirnya dia pergi meninggalkan mereka.

" Mami..!!! Mami..."

"Ada apa sih ini masih pagi kenapa membuat keributan di rumah ini?" Teriak Firza saat pengawalnya mengetuk pintu kamarnya.

"Gawat mam..Gawat itu..!! Burhan dan beberapa pria datang kesini aku tidak tau apa yang mereka lakukan disini pagi-pagi."

"AAppp....!!? Burhan apa dia sudah tau tentang Mira apa dia bertemu dengan wanita sialan itu?" Firza mengenakan pakaiannya lalu dia keluar dari kamar menemui Burhan yang sudah duduk di ruang tamu.

" O..Om..Kam_ kamu datang pagi-pagi ada apa?" Nada bicara Firza terlihat sangat ketakutan saat pertama kali menyapa Burhan yang sudah duduk menunggunya di ruang tamu.

Plak....Buggg.....Sreettt....

" Berani sekali kamu menyakiti wanita ku,kamu wanita iblis aku tidak akan melepaskan kamu...Laknat kamu."

Burhan segera beranjak dari tempat duduknya setelah mendengar suara Firza di belakangnya setelah itu dia melayangkan pukulan keras ke wajah Firza lalu menendangnya dengan kuat hingga dia terjatuh di lantai dengan wajah berlumuran darah.

"Aku akan menghancurkan rumah ini,aku sudah melaporkan tempat ini ke pihak yang berwajib,dan pengacara ku akan menuntut mu,dan rumah ini akan segera di ratakan alat berat yang sudah datang ke tempat ini." Ucap Burhan dengan nada yang tinggi dan wajah yang penuh amarah.

"Ampuni aku tuan,lepaskan aku jangan lakukan itu tolong maafkan aku." Firza berlutut minta ampun di hadapan Burhan tapi sedikit pun Burhan tidak memberinya belas kasihan.

" Kamu tau kan siapa dibalik usaha mu ini makanya bisa berdiri di kota ini? Kamu tahu kan siapa yang menjaganya berani sekali kamu menyentuh wanita ku,hah berani sekali?" Burhan mencengkram dagu Firza dengan kasar dan menatap wajah Firza dengan penuh amarah setelah itu dia melepaskan cengkeramannya dengan kasar.

" A_Aku tau tuan,sekali ini aku mohon ampuni aku,berikan aku kesempatan,aku mohon lepaskan aku tuan." Firza teru berusaha berlutut meminta ampun kepada pria itu tapi semua sudah terlanjur Burhan tidak peduli lagi.

" Ayo kita pergi,sebentar lagi alat berat akan meratakan tempat ini kita pergi." Ucap Burhan kepada semua pengawalnya lalu mereka meninggalkan tempat itu.

****

Sementara itu di rumah mewah milik Burhan,Adam sedang tiduran di atas ranjang mewah miliknya dia sedang menatap gambar Mira yang ada di ponselnya sembari beberapa kali menyentuh ponselnya.

" Kamu wanita yang sangat istimewa,aku tergila-gila padamu,andai saja aku sudah selesai kuliah aku tidak mau kembali lagi ke luar negri." Ucapnya sembari menatap layar ponselnya.

" Mira kamu apa kabar,kenapa aku tidak bisa menghubungi nomor mu,aku bayar mahal hanya untuk mendapat nomor mu ini." Ucap Adam lagi.

" Dam...Adam temani mama shoping dong hari ini mama pengen beli baju sudah lama tidak shoping." Ucap Renata yang tiba-tiba masuk ke kamarnya Adam segera menutup layar ponselnya dia kaget saat ibunya masuk dengan tiba-tiba.

" Ma...Bisa tidak kalau masuk ke kamar ku,mama ketuk pintu dulu kebiasaan sekali." Ucap Adam dengan nada manja.

" Kamu itu anakku,ngapain aku harus mengetuk pintu.Aku siap-siap dulu ya kamu juga siap-siap." Ucap Renata lalu dia segera meninggalkan Adam di kamarnya.

Renata dan Adam segera ke pusat belanja yang ada di pusat kota.Adam dengan semangat pergi karena dia mengira Mira sudah kembali bekerja ditempat dia bekerja sebelumnya.

" Adam bagaimana hubungan mu dengan anak jeng Maya? dia wanita yang hebat kan,selain keluarganya orang kaya walaupun nga sekaya kita tapi paling tidak anak perempuannya calon dokter." Ucap Renata memulai obrolan.

🌹🌹🌹 bersambung 🌹🌹🌹