NovelToon NovelToon
Pasukan Kharisma Jagat 2

Pasukan Kharisma Jagat 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Mafia / Matabatin / Iblis
Popularitas:25.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Muka Kanvas

Seira Adam Hanida adalah Ayi Mahogra atau Ratunya Kharisma Jagat yang harus memimpin pasukan kharisma jagat di zaman modern untuk melawan Bagaskara yang menggunakan makhluk ghaib untuk mengendalikan manusia agar menyembah iblis yang dia sembah.

Untuk melawan balik, Bagaskara hendak menculik anak kedua Ayi dan menggunakannya agar bisa mewujudkan kutukan kuno, kutukan itu adalah, setiap Ayi Mahogra atau ratunya kharisma jagat, kerajaannya akan runtuh digulingkan oleh anak perempuannya sendiri. Karena itu Ayi Mahogra meminta suaminya Malik Rainan dan juga pasukan kharisma jagat membawa kabur anaknya agar selamat dari penculikan dan dia bisa menjaga umat manusia dan kerajaannya dari serangan Bagaskara.

Selama proses pelarian ini, Malik dan pasukan kharisma jagat menemui banyak kesulitan karena serangan dari Bagaskara dan pasukannya, lalu apakah mereka berhasil melindungi anak perempuan Ayi Mahogra atau dia akan menjadi anak yang terkutuk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muka Kanvas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 5 : Mada 2

“Selamat pagi? Ibuku membuat nasi uduk, dia memintaku membaginya pada kalian.” Mada datang mengetuk pintu pagi sekali, jam 6, bahkan Alisha baru memasak nasi, ini sudah jadi nasi uduk, Malik sudah bangun dan lari pagi, dia memang selalu lari pagi, mungkin untuk mengusir rindu.

Sedang yang lain, masih ada yang tertidur, karena sejak subuh bangun solat lalu tidur lagi, atau ada yang sibuk mengerjakan pekerjaan kasus seperti Hartino yang selalu tenggelam dalam laptopnya.

“Tidak perlu repot-repot Mada, tenang saja aku bisa memasak untuk mereka semua kok.” Alisha ingin menolak, jujur caranya menggoda sungguh membuat Alisha gusar, bukan hanya Malik, tapi Alisha juga berusaa untuk melindungi semua pria di rumah ini, makanya makanan semalam tidak Alisha sajikan, tapi untuk mencegah mubazir, dia hanya mengizinkan para wanita yang memakannya.

“Tidak apa-apa Alisha, aku suka berbagi, ibuku juga, yang lain mana? Malik sama Yasa ke mana?” Tiba-tiba Mada menggelendot di pintu, dia melakukan itu agar Alisha sedikit mundur dan membiarkan pintu terbuka lebih besar.

“Tidak ada, kak Malik sudah keluar tadi pagi, tapi nggak tahu kemana, yang lain kayaknya masih pada tidur.” Alisha sengaja tidak memberitahu kalau Malik lari pagi, takut kalau wanita itu akan mengejar Malik besok pagi.

“Oh begitu, baiklah, kalian makan ya.” Mada pamit dan saat dia hendak meninggalkan pekarangan rumah itu, Malik baru saja balik dari lari paginya.

“Oh … lari pagi ya, Malik? Kau ternyata sangat rajin, pantas tubuhmu bagus.” Mada mendekati Malik, tapi Malik melewatinya begitu saja tanpa menyapa, Alisha melihat itu tertawa di tahan, hanya agar tidak terdengar.

Malik masuk, Alisha langsung menutup pintu, sementara Malik hanya melewati Alisha, jujur Malik memang jarang bicara dengan para wanita, dia lebih sering bicara dengan Adit, pada Alka saja dia hanya berbicara soal Yasa.

“Wanita itu, aku akan membawa pedang nanti malam ke rumahnya, biar kutebas leheranya!” Alisha kesal sekali, dia bahkan membanting wadah kosong untuk menyajikan nasi di meja makan karena nasinya sudah matang.

“Kenapa sih?” Alka bertanya, dia menggendong Yasa yang sudah terbangun ketika sadar bapaknya tidak ada dan memanggil Alka.

“Mada, si perempuan centil itu datang lagi tadi, ngasih nasi uduk begini! Singkong semalam saja belum habis kita makan, sekarang siapa yang mau makan nasi ini, kalau dibuang mubazir, dosa!” Alisha kesal.

“Yasudah, di makan saja bersama yang lain.”

“Tapi kalau ….” Alisha berhenti bicara, Alka mengambil nasi uduk itu lalu menutup mata, dia hendak merasakan energi gelap jika memang ada.

“Ini aman kok, nggak ada jampi-jampi, jangan takutlah, kita ini kan paham dunia gelap.” Alka menenangkan Alisha yang sejak semalam gusar, dia kesal karena perempuna itu membuat keruh situasi.

Alisha mengalah dan urung menyajikan nasi yang sudah dibuat, dia akhirnya menyajikan nasi uduk yang dibawakan Mada, semua orang berkumpul untuk sarapan, kebanyakan mereka selalu makan bersama di pagi dan malam hari.

“Wah tumben makan nasi uduk mewah begini, biasanya pagi kalau ga nasi goreng ya telor.” Hartino duduk sambil berbicara, Alka menyenggol kaki Hartino agar diam.

“Ini dari Mada, udah dicek Alka nggak ada apa-apa kok, jadi ini aman, kita bisa makan.”

“Kalau ok, kenapa semalam singkong nggak boleh makan?” Ganding bertanya, ini pertanyaan masuk akal saja, bukan karena Ganding sangat ingin singkongnya.

“Hanya untuk berjaga-jaga, lagian kalau kami mencoba melindungi kalian, kenapa perlu banyak tanya sih?!” Ganding jadi diam begitu Jarni yang menjawab, padahal dia hanya ingin tahu, apa sih kekhawatiran para gadis itu, padahal kan mereka bisa cek energi gelap jika memang ada, kalau pun ada tetap saja, khodam dan karuhun bisa menghalau energi itu.

“Tenang sajalah, kita akan baik-baik saja, Mada bukan orang yang perlu kita takuti, dia hanya perempuan desa yang sedang ingin beramah tamah.” Aditia menimpali.

“Lah, kau lupa si Kemala itu sempat membuat kalian terpukau, nyatanya kita masih bisa kena oleh pengaruh negatif bukan!” Alisha kesal jika ingat kejadian itu, para lelaki dulu mengagumi wajah Kemala yang cantik, janda dengan kutukan suami yang meninggal.

Malik hanya mengambil nasi secukupnya serta lauk pauk juga secukupnya, sedikit untuk ukuran lelaki.

“Kak, makan yang banyak, kau akhir-akhir ini makan sedikit sekali.” Alka berbicara bukannya ingin memberi perhatian lebih, tapi dia khawatir, makan Malik sedikit sekali, dia tidak hanya memperhatikan Malik, tapi semua orang dia perhatikan dan kondisi Malik memang mengkhawatirkan.

Malik hanya diam tak menjawab, Adit melihat itu menjadi sedikit sedih, karena kondisi Malik memang tidak juga membaik.

Setelah makan, Alka seperti biasa, dia akan melatih motorik Yasa memang sudah bagus, tapi biasanya dia akan tetap melatihnya, Alka memberikan pelatihan yang cukup baik seperti berlarian, karena kemampuan Yasa berjalan sudah ada sejak sebelum umurnya 1 tahun, bermain dengan bola bersama Alisha dan Jarni, kadang juga mereka berlatih bela diri, tapi Yasa hanya melihat saja, karena belum waktunya untuk Yasa belajar.

 Saat sedang berlatih itu, Alisha merasa ada yang mengawasi, maka di melihat sekitar, saat itu dia baru sadar, ada seorang perempuan berdiri di sana.

“Mada!” Alisha spontan berteriak.

“Eh hai, pagar kalian tidak dikunci, aku tadi mengetuk tak ada yang buka, jadi aku langsung masuk saja ke pekarangan belakang rumah kalian lewat jalan samping itu, aku mendengar suara kalian sedang bermain, asik sekali.” Mada mendekat, entah sudah berapa lama dia mengawasi.

“Kami memang tidak pernah mengunci pagar, karena tak ada orang di sekitar sini tadinya. Tapi aku pikir, kami perlu melakukan itu.” Alisha berkata dengan sinis.

“Ya, kau perlu melakukan itu Alisha, takut ada maling, untung aku datang, kau jadi tahu itu kan?” Mada terlihat membawa hal yang positif, dia bahkan tak sadar kalau Alisha sedang menyindirnya, dia tak ingin Mada masuk sembarangan, bukan soal maling, tapi Mada malah menangkap hal yang berbeda dan memuji diri sendiri.

“Hei, kau cantik sekali gadis kecil.” Mada mendekati anak itu, Alka berada sedikit jauh karena sedang mengoper bola tadi.

Yasa menatap Mada dengan wajah bingung, Mada mengulurkan tangannya, Yasa tidak menyambut.

“Panggil Mada … Ma … da, panggil mama juga boleh.” Mada mengatakan itu, membuat mata Alisha terbelalak, dia maju hendak memukul Mada, tapi Alka buru-buru berlari dan berdiri tepat di depan Alisha yang hampir saja memukul wanita itu

“Mada kau ada apa ke sini?” Alka memegang tangan Alisha dari punggungnya, maksudnya agar Alisha tenang, Alisha tersadar, sungguh barusan dia hampir saja memukul Mada.

“Oh, aku butuh bantuan, Alka.” Mada akhirnya menghadap Alka yang tadinya berjongkok mendekati Yasa.

“Butuh bantuan untuk apa?”

“Jadi begini Alka, tukang yang membangun rumah kami itu sedang sakit, aku butuh bantuan untuk memagari bagian belakang ruma, apakah aku bisa meminta tolong salah satu lelaki di ruma ini untuk membantuku?”

“Tidak, lelaki di rumah ini lemah semua, tidak bisa melakukan pekerjaan pertukangan, mereka itu cendekiawan yang sibuk dengan urusan administrasi dan juga sastra, mereka ….” Alisha berkata dengan ngawur di belakang Alka.

Alka melototinya, karena itu terlihat bodoh sekali, masa semua lelaki tak bisa membantunya, meski meminta pertolongan itu juga bukan hal yang wajar.

“Oh gitu ya, sebenarnya aku takut sekali jika belakang rumah tak dipagari, karena ada beberapa tanaman yang aku tanam di pot di belakang rumah itu bisa hancur karena binatang, makanya aku mau pagari sederhana saja dulu sebelum tukangku datang lagi, tapi kalau tak ada yang bisa bantu, aku akan kerjakan sendiri saja.” Wajah Mada terlihat kecewa.

“Aku akan membantumu.” Malik ternyata ada di dapur, dia mendengar percakapan itu. Lokasi dapur memang tepat di dekat pekarangan belakang rumah mereka.

“Tapi kak, aku bisa kok, Mada sebetulnya aku ini dulu pernah kerja di proyek, jadi aku cukup kuat jika hanya membuat pagar sederhana dari bambu, bambunya sudah ada?” Alka bertanya.

“Oh, kau yakin, kurasa Malik saja, dia pasti lebih kuat, jadi lebih cepat dikerjakannya.” Tentu saja Mada ingin Malik.

“Aku saja, kakak Malik yang menjaga Yasa, kau ingin ajak Yasa jalan-jalan kan tadi kak?” Alka ingat Malik ingin jalan bersama Yasa di sekitar gunung, makanya dia ke dapur, pasti untuk mengambil Yasa.

Malik meminta Alka mendekatinya melalui gerakan tangan, Alka paham dan mendekati Malik yang berada di dapur, sementara Alisha akhirnya mengajak ngobrol Mada.

“Kalian takut dia adalah penyusup Bagaskara bukan? aku akan ke rumahnya untuk mencaritahu, kau tenanglah, dia takkan bisa menjebakku dengan mudah.” Malik tahu kegusaran Alisha dan mungkin para perempuan di rumah itu.

“Tapi kak, dia mungkin akan menggoda kalian. Maksudku, kalian mungkin bisa menang dari penyusup Bagaskara, tapi dari perempuan penggoda dalam keadaan begini ….”

Malik tertawa, “Kau pikir, suami Ayimu ini mudah digoda hanya karena pernikahan jarak jauh kami? Kau lupa, aku menunggunya belasan tahun dan bahkan mencarinya dua tahun penuh ketika dia sedang bersama Pram, kau pikir, aku mudah digoda dengan tubuh seperti itu? kalian ini ya para perempuan, cemburu kalian aneh, tidak pandang bulu.”

Alka tersenyum, untuk pertama kalinya dia melihat Malik tersenyum setelah kejadian Barabiaban itu, karena kejadian itu seperti membawa Malik ke situasi yang sulit, Malik seperti tenggelam dalam kekecewaan diri, mungkin Malik kecewa pada dirinya karena bisa tertipu oleh Ayi Istha dan membiarkan Yasa dibawa olehnya karena tertipu oleh Ayi Seira palsu, Alka jadi sedikit lega, karena takut Malik terguncang lebih lama, bagi Alka, Malik adalah kakaknya saat ini, kakak yang dia hormati.

“Ayo Mada, supaya pagarmu cepat selesai.” Malik membawa peralatan pertukangannya dan mereka akhirnya ke rumah Mada dari pekarangan belakang.

“Kau! Kenapa kau membiarkannya pergi, Alka!” Alisha kesal.

“Kak Malik bilang dia akan memeriksa ke sana, dia tahu kita tidak tenang dengan kehadiran Mada, tenanglah, kak Malik tidak akan mudah tergoda, lihat saja penampilannya, apakah kau masih mau membandingkannya dengan Ayi yang begitu anggun dan sangat hebat?” Alka menenangkan Alisha.

Malik berjalan di depan, Mada di belakangnya.

“Malik terima kasih ya sudah mau bantu saya.” Mada berkata.

Tak lama kemudian mereka sampai, memang jarak rumah tak terlalu dekat karena tersekat kebun.

“Masuk Malik, ibuku ada di kamar, pasti sedang tidur, dia kurang sehat, kita langsung ke belakang ya.” Mada lalu berjalan terus, sementara Malik mengikutinya dari belakang, dia terus memperhatikan kanan dan kiri, ada dua kamar saja di sana, dibangun dengan sederhana, pencahayaan remang, Malik tak merasakan energi buruk di sana.

Mada membuka pintu belakang, terus berjalan, Malik mengikutinya, kebun belakang yang tidak terlalu besar, Malik melihat ada beberapa bunga anggrek dan mawar di pot-pot sedang dan beberapa bunga lain yang Malik tidak tahu jenisnya.

“Aku ingin kau memasangkan pagar di sekitar sini saja, tidak perlu terlalu lebar, aku takut kalau ada binatang yang hendak membuat tanamanku hancur, aku tidak suka tanamanku rusak.” Mada berhenti dan tiba-tiba berbalik, karena itu Malik yang sedang berjalan di belakangnya, menabrak Mada hingga mereka berdua hampir terjatuh, Malik terpaksa menangkap tubuh Mada dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya menahan tubuh mereka di tanah agar tidak terjatuh.

“Oh, maaf Malik aku tidak tahu kalau jarak kita sedekat ini.” Mada tersenyum karena mereka berdua pelukan dengan sempurna, meski harapannya jatuh ke tanah.

Malik melepaskan Mada setelah Mada terduduk, dia lalu beranjak pada bam-bambu yang belum juga di potong untuk dijadikan pagar. Pasti memakan waktu cukup lama, tapi Malik akan bertahan, hanya agar wanita ini diam, tidak membuat kisruh di rumahnya, sekalian juga menyelidiki apakah dia memang hanya tetangga biasa, atau tetangga jadi-jadian.

Sementara Malik sibuk dengan bambunya, Mada masuk ke dapurnya dan menyiapkan minuman, dia melihat ke jendela arah pekarangan belakang rumahnya, menatap Malik dengan tatapan yang sangat menggoda.

“Pria itu sungguh seksi!” Mada tersennyum licik, lalu mengaduk minuman yang telah dicampur dengan bubuk rahasia.

1
Marsiyah Minardi
Peluk jauh Othor semoga sehat selalu dan bahagia
Sulis Wati
terimakasih kash ya authoorrrr
selalu jadi moodbooster buat aku, emak2
yg tiap hari berjibaku di rumah
hehee
Ichsan Abdillah
pertamax
Shidqia Rahma
klu aku bs kembali ke masa lalu, aku takan memilih suamiku meski ada jln, aku pst mencari jln lain agar aku tak bs bertemu dgn nya......
Shidqia Rahma
apakah ini clue..?
Zuhril Witanto
fani dan anaknya sudah meninggal
Elmi yulia Pratama
siap untuk d gantung ntar malam
Sulis Wati
yeeee serruu
Mumtaz Zaky
rumit thor... tapi seru
hanung wahyuningsih
jam 7 mlm msh lama lho kak ...bisa update skrg aja ga kak😁😂
Yutaka Kansaki
next kak...iiiihhhhh... penasaran kan....kak author suka bang bikin followers nya penasaran n dag Dig dug....aq udh siap membaca n mendengarkan semuanya kak...
semngat 💪💪
Imran Kalimanjaro
senangnya bisa update tiap hari, makasih thor... semoga sehat selalu
Elmi yulia Pratama
kupikir tadi ayi sarika langsung percaya, tapi tak mungkin kakak othor kasih sesuatu yg mudah tanpa d perjuangkan
Elmi yulia Pratama
kupikir tadi ayi sarika langsung percaya, tapi tak mungkin kakak othor kasih sesuatu yg mudah tanpa d perjuangkan
Elmi yulia Pratama
hehehe pembacanya banyak yg lupq, sama kakak othornya d bocorin nama negrinya
Elmi yulia Pratama
alhamdulillah kak ortuku masih ada dua duanya, kalo busa melontar waktu aku mau temenin bumer pas udah gak sadar.aku ada d sekitar beliau saat udah gak sadar tapi aku belum paham, jadi gak bisa nuntun beliau.
Ellaa Nurell
kalo aku ingin kembali kezaman lulus sekolah dan ngikutin mau ortu unt kuliah dan bisa banggain ortu....ga kaya skrg cuma bisa JD irt ajja...dan belom bisa bantu ortu 🥺
Mumtaz Zaky
aq salah satu penggemar mu thor,, meskipun baca nya paling belakang,, tapi tetep selalu menanti mu
🖤❣ DeffaSha ❣🖤
aaa tidakk aku terhipnotis /Gosh//Gosh//Gosh/
Sophia
gooood
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!