NovelToon NovelToon
KETOAS ALAY DAN BAD BOY

KETOAS ALAY DAN BAD BOY

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Ketos / Balas Dendam
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ayinos SIANIPAR

KETOS ALAY yang sedang mengincar murid baru disekolahnya, namu sitaf pria itu sangat dingin dan cuek, namun apakah dengan kealayannya dia bisa mendapatkan cinta Pria itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayinos SIANIPAR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Farel mengakui Hanifa?

………..

“Auuuu” ucap Nifa sedikit kesakitan, kepalanya terasa pening, rasanya ia ingin muntah, Nifa memperbaiki posisi tidurnya, sungguh hari ini Farel mengukir suatu kenangan yang indah untuknya, melihat tangannya yang ada di pipi Nifa, membuat Nifa sedikit bersemu, namun sakit dan ingin muntah Nifa tak tertahankan lagi hingga akhirnya Nifa melepaskan genggaman tangan Farel dengan sangat pelan dan hati hati. Nifa keluar dan muntah, yah seperti beberapa hari belakang ini, muntah Nifa yang keluar adalah darah. Namun kali ini sangat banyak darah yang keluar. Nifa sangat terkejut dengan hal ini, namun dia harus bisa menahan tangisnya, setelah Nifa muntah darah, cairan merah keluar lagi dari hidung mancung milik Nifa, rasanya Nifa sangat pusing dan rasanya Nifa sangat lemah, Nifa merasa hidupnya gak berfungsi. Karena dia bingung harus bagaimana, gadis itu duduk di ruang tamu dan menelpon sahabatnya itu, Syukurnya Sarah sudah sampai dirumah Hanifa sebelum Hanifa menelponnya. Sesuai janji Sarah pada dirinya sendiri, dia akan kerumah Hanifa dan mengajari Hanifa, karena dia takut Hanifa ketinggalan pelajaran. Namun Hanifa malah memintanya untuk mengantarnya ke rumah sakit. Untung aja Sarah dah pulang sekolah dan Sarah langsung ke tempat Hanifa. Mereka pun pergi meninggalkan Farel. Hanifa menitip pesan ke bibinya itu untuk Farel.

………

“Hoam” Farel pun menguap dan membuka matanya, dan tangannya merebah bantal yang tadinya berisikan dua tangan manusia.

“Kemana dia?” tanya Farel dengan terkejut, “Astaga, kenapa anak itu tidak membangunkan ku?, bikin malu aja” ucap Farel dalam hatinya. Farel pun keluar dari kamar itu dan mencari sosok Nifa.

“Bi, Nifanya emana?” tanya Farel pada bibi Nur.

“Tadi pigi sama non Sarah den” jawab bik Nur pada Farel

“Bib tahu mereka kemana?” tanya Farel frustasi.

“Nggak den, mendingan den Farel pulang aja, soalnya mungkin Nifa pulangnya agak lama Den, non Nifa juga tadi berpesan untuk tidak mencarinya hari ini den” ucap bik Nur pada Farel.

“Kenapa dia nggak pamitan sih dan ngapain coba larang-larang gue?” kesal Farel dalam hatinya. Kecewa?, yah itu lah yang dirasakan Farel saat ini, karena Nifa tidak izin padanya. Bari gitu juga rel, lo udah kecewa wkwkwk.

“Gue pulang dulu yah bik” ucap Farel pamitan dan menyalim bibi tersebut dan langsung pergi dari rumah tersebut.

……..

“Sebaiknya kamu harus mengikuti program terapi tersebut , waktumu tinggal 3 minggu, kalau kamu mau ikut program tersebut saya akan pesan tiketnya dan kita berangkat 5 hari lagi” jelas dokter tersebut dokter cantik, yang dianggap Nifa ibunya sendiri yaitu mamanya Sarah.

“Iya Tan, nifa mau, nifa akan ikut ujian disana secara daring aja tan, setelah itu nifa juga sekalian mau belajar banyak dari tante” ucap Nifa dengan lemah berbaring di tempat tidur tersebut. Bahkan dalam keadaan sakit pun dia masih memikirkan untuk ujian. Astaga Hanifa.

“Soal uang biar tante yang ngurus, kamu fokus untuk kesembuhan mu dan fokus untuk masa depanmu” Ujar Dokter cantik itu tersenyum manis.

“Baik tante makasih” ucap Nifa tersenyum dan memeluk tante tersebut. Hangatnya pelukan ibunya kembali terngiang di hati dan pikiran Hanifa, Saat dirinya memeluk ibu dokter itu.

“Nif, lo yang semangat yah dan tentang Farel, lo lupain aja, lo fokus masa depan lo, kalaupun ada cowok di sana lebih ganteng embat aja, tapi satu kasih ke gue yah nif, kalau ada orang lebih baik dari gue jangan lupain gue yah” ucap Sarah bergurau dan tertawa.

Nifa memang dari dulu ingin sekali menjadi dokter, sedangkan Sarah, dia ingin sekali menjadi seorang taruni akpol, yang bisa tegas. Jika tinggi dan bodi ditanya dia sangat cocok, apalagi akademiknya yang lumayan. Dia juga tomboy dan banyak hal yang sudah dipersiapkan dia, yang dia tunggu adalah tempur.

“Sar, kalau disana nanti ada taruna yang ganteng bilangin gue yh” ucap Nifa yang ikut bergurau. “Biar disana kalau ada dokter tampan gue tunjukin lo” sambungnya lagi bergurau. Mereka berdua tertawa terbahak-bahak, seakan-akan tidak ada masalah yang terjadi, sedangkan mama Sarah sangat haru melihat keadaan Hanifa.

“Lo kalian kok jadi bahas cowok? Belajar dulu raih cita cita” ucap Maminya Sarah.

“Ih mama, macam gak pernah mudah aja deh” ucap Sarah pada mamanya. Sungguh hati Nifa selalu tenang jika masuk ke keluarga Sarah ini, keluarga yang selalu bahagia bagi Nifa.

DIPERCEPAT MAKRES

“Astaga Nifa, lo sakit yah semalam?, dah sembuhkan?” tanya Agung dengan penuh perhatian.

“Lo sakit apa sih Nif, dan kenapa kemarin nggak izin?” tiba tiba Farel muncul di kelas itu.Yang tentunya membuat Nifa kaget. Yah Hanifa hari ini memaksakan untuk tetap sekolah, dia malas dirumahnya, karena tante Mirna dan Silvi akan mengusik ketenangan Hanifa.

“Eh Farel, sejak kapan lo ada disini? Apa kabar?” Tanya Hanifa mengabaikan pertanyaan Agung dan Farel.

“Aneh lo, semalam kita masih sama bahkan kita tidur bareng, tiba tiba lo pergi ninggalin gue lalu lo nanya apa kabar ke gue?, seharusnya gue yang nanya ke lo apa kabar?” ucap Farel kesal menatap Nifa. Namun kata katanya barusan bukan dianggap Nifa sebagai amarah melainkan ucapan bahagia, dia mau menunjukkan ke orang bahwa hubungan mereka itu dekat. Tentu sekelas kaget, begitu juga AGung. Sarah juga awalnya sekaget mereka saat dirumah. Hahahaha.

“Apa?, maksudnya kalian tidur berdua?” tiba tiba seorang siswi berkomentar tentang perkataan Farel barusan. Farel pun sadar dengan kata katanya, dia sangat keceplosan dengan hal ini.

“Ia kami tidur berdua ditaman, ada apa emangnya?” Ujar Farel berbohong. Dia sangat malas memperkeruh suasana ika bilang mereka tidur berdua dikamar. Kalian tahulahkan aslinya gimana, dan apa yang akan dipikirkan pasti beda, jadi lebih baik Farel bilang di taman.

“Jadi lo sekarang dah menganggap dia sebagai pacar?, lo dah terima dia?” Ujar Agung dengan tatapan sinis.

“Belum tentu gue dah terima dia, emangnya gue gak bisa sama dia itu tidur barengan? Orang tidur barengan aja udah biasa kali kalau ditaman doang” Ujar Farel dengan ketus. Lagi-lagi pria ini menyakiti hati Hanifa.

Sungguh kata kata Farel barusan membuat Nifa sakit hati, tapi seenggaknya dia masih merasa senang karena dia diakui sedikit lebih dekat padanya.

Nifa pun keluar dari kelas itu dan meninggalkan ruangan itu, rasanya dia ingin mengeluarkan air matanya dan teriak seperti biasanya, sungguh dia nggak bisa menahan buliran yang ada di matanya.

“Nifa, lo jawab dulu pertanyaan gue barusan!, kenapa sih lo?” tanya Farel mengejar Nifa. Biasanya Farel itu dikejar oleh Nifa, tapi kini Nifa dikejar oleh Farel. Nifa memilih tempat yang sepi, dimana dia sama Farel sering berantem. Dia  berlari dengan cepat Karena langkah Farel yang mengejarnya semakin mendekat.

“Nifa, tolong berhenti, lo tinggal jawab aja kenapa sih?” ucap Farel dan menggenggam tangan Nifa, dan Nifa yang gak bisa mengelak dari dia pun pasrah. Farel langsung menatap matanya dengan dalam, Farel tersadar bahwa ternyata Nifa sedang nangis.

“Lo kenapa nangis?” Tanya Farel sembari melap air mata milik gadis mungil itu.

“Gue gak nangis kok, gue gak papa, dan soal kemarin gue minta maaf, oke, sekarang lo bisa lepasin gue” ucap Nifa pada Farel sembari menepis tangan Farel dari pipinya dan melap air matanya sendiri dengan gusar.

Untung aja mereka sudah ditempat yang sepi, jadi tidak ada yang melihat adegan ini.

“Lo bilang lo gak nangis?, jadi ini apa?” Ujar Farel menatap Hanifa.

“Gue gak papa” Hanifa tetap berusaha denial.

“Lo kenapa sih akhir akhir ini?, lo berubah tau” Ujar Farel to the poin

“Gue gak ada berubah kok Rel, lo aja yang berubah, lo aja yang tiba tiba perhatian sama orang” ucap Nifa dengan lantang.

“Iya gue berubah semenjak gue suka sama lo, semenjak rasa dihati gue tiba tiba dicuri lo Nif” batin Farel dalam hatinya. Pria itu menatap Hanifa bingung mau bilang apa.

“Tolong biarin aku sendiri Rel” Ujar Hanifa mendorong badan kekar milik pria yang dia kejar-kejar itu.

“Gue mau nemani lo aja saat ini” Ujar Farel menolak. Bahkan tubuh Hanifa tidak bisa mendorong badan kekar Farel.

“Gue mau ke kantin sekarang, mendingan lo pergi deh, sebelum ada orang yang melihat kita berdua” Ujar Hanifa pasrah mendorong badan pria itu. Tetap aja nihil hasilnya. Dia sangat kuat.

“Emangnya kenapa kalau ada yang lihat kita berdua?” Tanya Farel mengerutkan alisnya.

“Yah pastinya lo malu Karena nama lo itu bakalan tercemar atas berita berita kedekatan kita” Ujar Hanifa kesal.

“Lo apaan sih Nif, gue gak perlu malu kali” Ujar Farel kesal melihat sikap Hanifa.

“Lo bilang gak perlu malu?, udah lah Rel, gak usah bersandiwara, bukan nya dulu lo ngomong kayak gitu? tapi kenapa sekarang lo jadi gini?” Ujar Hanifa yang kesal melihat sifat Farel yang susah dibilangin.

“Nif, gue tau lo kenapa kayak gini, lo marah gara-gara gue bilang tadi kita cuman tidur sebagai teman yah?” Ujar Farel mulai berpikir keras. Yang dipikiran Farel hanyalah, kenapa gadis ini berubah sekali.

“Nggak kok, emag kita cuman sebagai teman kan?” Jawab Hanifa ketus.

“Nif, lo berubah, dan kenapa lo semalam ninggalin gue dikamar? Lo belum jawa” Ujar Farel kesal menatap gadis itu.

“Gue gak papa Rel!” Ujar hanifa yang masih berbohong

“Gue tau lo itu bohong”

“Udah dulu yah Rel, gue mau nanya tentang rapat osis, rapat makres”

“Makres dipercepat, kayaknya pun makres hari ini atau besok” Ujar Farel menjawab. Tahu darimana pria ini? menyebalkan.

“Maksud lo?”

“Nanti ada pengumuman kok, dan setau gue makres diadakan di hotel milik bokap gue, gak di sekolah” Ujar Farel menjelaskan ke gadis itu. Hanifa memutar bola matanya dengan malas, jadi pria ini tahu dari bokapnya? Tapi kenapa tanpa seizin ketua osis?

“Ohhh, lo tau dari mana?” Tanya Hanifa memastikan darimana info yang dia dapat.

“Udah dengar aja pengumumannya nanti, lo itu hanya sama gue aja disiang hari ini, kita disini aja, gak usah masuk kelas” Ujar Farel tersenyum ke Hanifa.

“Maksud lo bolos?” Ujar Hanifa kesal.

“Ya Begitulah, satu hari aja kok” Ujar Farel ke Hanifa

“Lo apa apaan sih Rel, gue gak bisa gue harus pergi” Ujar Hanifa kesal, tentu mana mau gadis itu menyia-nyiakan waktunya.

“Yaudah hapus dulu air matanya, dari tadi pipi lo basah” Farel pun melap lembut air mata Hanifa yang ada di pipi gadis mungil itu, namun tangannya ditepis oleh Nifa.

“Makasih Rel, gue pergi dulu yah” ucap Nifa bergegas pergi.

Sebenarnya Nifa ingin sekali berlama lamaan dengan Farel, tapi dia takut tiba tiba dia mimisan. Farel yang ditinggalkan merasa kesal, dia sudah enggan mengejar-ngejar hanifa. Yaelah rel baru gitu aja, lo dah nyerah. Dasar bad boy.

1
Harearr
semangat
roar
kerenn
SONIYA SIANIPAR
keren/Drool/
roarrr
keren
Hatus
Bisa aja sih Hanifah gombalnya🤭
Hatus
Hanifah, ayo move on! masih banyak cowok-cowok di luar sana yang suka sama kamu.
Hatus
Bener-bener dingin ya.. ini orang 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!