NovelToon NovelToon
Sweetheart Of The Mafia Boss

Sweetheart Of The Mafia Boss

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Konflik etika / Obsesi
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: flowy_

Seorang gadis berusia tujuh belas tahun secara tak sengaja menyelamatkan nyawa seorang raja mafia yang dingin dan penuh bahaya. Bukannya jadi korban dalam pertarungan antargeng, ia malah jadi istri dari pria yang selama ini ditakuti banyak orang.

Gadis itu polos dan manis. Sedangkan pria itu tegas dan kuat, dan hampir sepuluh tahun lebih tua darinya. Tapi, ia tak kuasa menolak perasaan hangat yang gadis itu bawa ke dalam hidupnya.

Meski membenci dunia gelap yang pria itu jalani, ia tetap tertarik pada sosoknya yang dingin dan berbahaya.

Dan sejak saat itu, takdir mereka pun saling terikat—antara gadis menggemaskan dan raja mafia muda yang tak pernah belajar mencintai...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flowy_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 03. Cold command

“Gila, sakit bro!” Nolan mundur, lalu mengelus kakinya yang kena tendang. “Kau selalu seagresif ini tiap ada yang mendekat, aku bukan virus."

“Ada perlu apa?” tanya Lucien dingin.

Nolan nyengir sambil duduk di tepi meja. “Cuma penasaran. Siapa sih cewek itu?”

“Bukan urusanmu.”

“Eh, aku kan sahabatmu. Wajar dong kalau aku peduli.”

Lucien menghela napas pelan lalu menaruh dokumen di tangannya. “Kalau nggak ada kerjaan, silahkan keluar.”

Nolan tertawa kecil. “Gak nyangka seleramu yang seperti itu. Suka cewek muda yang manis. Kirain sukanya yang galak kayak kamu.”

Lucien melirik sekilas. “Apa menurutmu aku sama sepertimu."

Nolan mengusap hidungnya, canggung karena suasana mulai dingin.

“Lucien, kau harusnya tahu, pria itu nggak lengkap tanpa wanita. Masa kau masih sendiri?” ucapnya setengah bercanda, tapi serius juga.

Lucien tak mengangkat kepala, hanya menjawab datar, “Pernyataan bodoh dari orang yang terlalu sering ganti pasangan.”

Tatapan Nolan langsung memudar. Ia tersenyum canggung.

“Kalau ga ada urusan penting, kau boleh keluar,” ucapnya datar.

Nolan tiba-tiba menjadi kesal, ia datang dengan niat baik buat ngecek kondisi Lucien, tapi yang didapat cuma tatapan dingin.

“Lupakan, aku datang bukan cuma buat bercanda,” Kini ekspresinya berubah dan ucapan nya serius.

Lucien akhirnya berhenti menulis. Ia meletakkan pena, lalu menatap Nolan datar.

“Ada apa?”

“Siapa yang menyerang mu semalam? Kau sudah tahu?” tanya Nolan, nadanya ikut dingin.

“Orang-orang dari Black Hawk,” jawab Lucien tanpa ekspresi. “Mereka pikir bisa bermain-main denganku.”

Meskipun wajahnya tertutup topeng, sorot matanya menusuk, dingin, dan berbahaya.

Nolan mengepalkan tangan. "Mereka berani mecari gara-gara.” Amarahnya mulai naik.

“Mereka mengincar barang itu,” ucap Lucien tenang.

“Terus, apa rencanamu?” tanya Nolan.

Lucien menatap lurus ke depan. “Kalau mereka berani mengusik ku, mereka harus siap membayar harganya.”

Nada suaranya dingin dan datar, tapi tegas. Topeng emas di wajahnya malah bikin sosoknya makin sulit ditebak—dan makin berbahaya.

“Biar aku atur orang buat urus mereka,” ucap Nolan. “Kau nggak perlu turun tangan langsung.”

Lucien mengangguk pelan, lalu kembali bekerja. “Kau boleh pergi sekarang,” ucapnya datar.

Nolan menatapnya, bingung. Kadang ia bertanya-tanya, kenapa dirinya bisa berteman dengan orang yang dingin, cuek, dan buta soal hubungan.

“Serius? Setelah ku bantu, kau malah mengusirku?” keluhnya.

“Kau datang sendiri,” balas Lucien tenang.

“Aku…” Nolan terdiam sejenak. Tidak bisa membantah.

Nolan menghela nafas pelan. “Baiklah, aku pergi.”

Tanpa berkata lagi, ia berbalik dan keluar.

Namun baru beberapa melangkah, Nolan berhenti. Ia berbalik, senyumnya kembali usil.

“Siapa gadis yang tadi kau lihat?” tanyanya penasaran.

Lucien menatap nya tajam. “Kau kelihatan terlalu santai belakangan ini. Aku dengar Arlan masih di Afrika. Mungkin ada yang harus gantikan dia.”

“Aku baru ingat, masih ada urusan penting. Aku pergi dulu!” sahut Nolan cepat, lalu kabur sebelum Lucien benar-benar mengirimnya ke sana.

Ia belum bisa lupa kejadian beberapa waktu lalu, saat Arlan dikirim ke tempat terpencil di Afrika gara-gara salah bicara.

Lucien hanya menatap punggung Nolan sekilas, menggeleng pelan, lalu kembali fokus pada dokumen di meja.

Begitu keluar ruangan, Nolan melihat Aiden berjalan ke arahnya sambil membawa sesuatu.

Ia langsung menarik Aiden agar mendekat dan menatapnya lekat-lekat.

“Tuan, kalau Anda menatapku terus begitu, saya bisa salah paham,” ucap Aiden tanpa ekspresi.

“Apaan sih,” gerutu Nolan sambil mendorongnya pelan.

Aiden hanya tersenyum tipis.

“Aku lihat Lucien tadi senyum pas lihat foto cewek,” bisik Nolan. “Tapi cewek itu kelihatan masih muda banget.”

Aiden mengangkat bahu. “Kalau urusan hati, saya nggak mau ikut campur.”

Mendengar itu, Nolan reflek menepuk kepala Aiden. “Kau ini bodoh. Lucien udah melajang 26 tahun, waktunya dia mengubah seleranya,” katanya santai.

Aiden langsung menatapnya dengan wajah kesal. Ia paling benci disentuh kepalanya.

“Kalau nggak ada kerjaan, gimana kalau kita sparring?” ucap Aiden dingin.

Nolan langsung mundur. “Nggak mau! Aku nyerah duluan.”

Ia tahu sendiri. Setiap kali adu fisik dengan Aiden, ujung-ujungnya dia yang babak belur.

Meski Aiden adalah bawahannya Lucien, tapi mereka sudah seperti saudara. Sudah banyak suka dan duka mereka lewati bersama. Dan sparring itu memang kegiatan rutin mereka sejak dulu.

Tiba-tiba ponsel Aiden berdering. Ekspresinya langsung berubah serius.

“Ini nggak bagus,” gumamnya.

Aiden mengangkat panggilan itu. “Halo, Tuan Muda.”

“Sudah mati di jalan?” Suara Lucien terdengar dingin dari seberang.

“Tidak, barusan Nolan menghentikan ku,” jawab Aiden tanpa ragu.

Begitu mendengar suara di seberang, ekspresi Nolan langsung berubah total.

“Aiden, tolong sampaikan ke Nolan suruh dia gantiin Arlan ke Afrika besok,” kata Lucien datar, lalu langsung menutup telepon.

Aiden menatap Nolan sambil tersenyum tipis.

Dengan nada santai Aiden berkata, “Lucien bilang, kamu yang harus gantiin Arlan ke Afrika, mulai besok.”

Nolan melongo, seperti disambar petir.

“Aku nggak mau ke sana!” teriaknya panik. Ia langsung berniat ke ruangan Lucien.

Aiden langsung menahan. “Kalau kamu ingin dihukum lebih parah, silakan ganggu dia sekarang. Tapi jangan salahin aku kalau kamu disuruh tinggal setahun di sana."

1
🥑⃟➳ᴹᴿˢ Caaaa ❤️⃟Wᵃf 🔰π¹¹
lanjutttt
ℒ⃝𝓾𝓶𝓲𝒅𝒂𝒓𝒌࿐𝓔𝓵𝔂𝓼𝓼𝓪
dokter yang ini agak laen soalnya, makanya agak ragu🗿
ℒ⃝𝓾𝓶𝓲𝒅𝒂𝒓𝒌࿐𝓔𝓵𝔂𝓼𝓼𝓪
bakar rumahnya kata gw teh!/Angry/
✫᥎᷽ιᥣყ͠α.
.
♘🍾⃝ ͩᴅᷞᴇͧᴏᷡɴͣ ❤️⃟Wᵃf
karena tanpa bicara jadi pendiam dan tak beranikan untuk berbuka bicara
♘🍾⃝ ͩᴅᷞᴇͧᴏᷡɴͣ ❤️⃟Wᵃf
wkwk pasti terkejut tuh ketika berubah wajahnya
♘🍾⃝ ͩᴅᷞᴇͧᴏᷡɴͣ ❤️⃟Wᵃf
lumayan itu menarik ceritanya dan ingin lihat kelanjutan episode berikutnya
❤︎⃟⃟🍾⃝ͩKᴜᷞᴢͧᴇᷠʏᷧ🥑⃟ᱬ⃝ᱞꪻ꛰͜⃟ዛ༉
“Baiklah,“ ucapnya lembut.
❤︎⃟⃟🍾⃝ͩKᴜᷞᴢͧᴇᷠʏᷧ🥑⃟ᱬ⃝ᱞꪻ꛰͜⃟ዛ༉
ada secercah harapan
™•$∆π|•
🥴🥴🥴
™•$∆π|•
bagus
drpiupou
wah wahh
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ ͩᴍᷞᴏͧᴍᷡsͣ ᴳᴿ🐅
menarik cerita nya lanjutkan 🤗
Yuli a
semoga cepat sembuh... ya kk othor... diangkat segala penyakitnya... bisa beraktifitas seperti biasanya....
ditunggu up nya lagi...😊
☠𝐌𝐀⃝🥀𝐗❤ᴹᴼᶻᴬ❤️⃟Wᵃf
ada sesuatu tpi apa ya 😏 ntah apa yg trjdi nnti 🦖
🟢❤️⃟Wᵃf ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘʟᴜɴᴀ
👍👍👍👍👍
☠𝐌𝐀⃝🥀𝐗❤ᴹᴼᶻᴬ❤️⃟Wᵃf
kalo bisa lngsung aja sikat aja, ngapain menye bner dah.
✫᥎᷽ιᥣყ͠α.: /Speechless/
total 1 replies
Lauren Florin Lesusien
mudah mudahan liora nikah sama lucien tambah badas thur jngn buat menye menya ,😂😂😂😂😍😍😍😍
🟢❤️⃟Wᵃf ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘʟᴜɴᴀ
lanjut kak
Agatha cute🤍
cerita bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!