Terjebak Pernikahan Dengan Pria Dingin

Rumah Orangtua Fla.

Setelah pulang dari restoran Papa Felix dan Mama Rasti pulang ke rumah mereka dengan menggunakan mobil yang berbeda.

"Tumben kamu pulang kesini?" sindir Mama Rasti karena laki-laki yang masih sah menjadi suaminya itu sangat jarang pulang kerumah.

"Salah kalau aku pulang kesini? Ini kan rumah ku juga." jawab Papa Felix.

"Gak salah sih, takutnya nanti gundik mu neror aku dan minta agar aku memulangkan kamu pada dia." sindir Mama Rasti.

Papa Felix tidak menjawab sindiran Mama Rasti dan hanya menghela nafasnya kasar.

"Aku kesini bukan mau ribut sama kamu, aku kesini karena ingin bicara empat mata dengan kamu." ucap Papa Felix.

"Bicara apa? Soal perceraian kita? Tenang aja aku sudah hubungi pengacara ku mungkin besok pengacara ku akan datang ke kantor mu." jawab Mama Rasti.

"Apa kita harus bercerai?" tanya Papa Felix.

Mama Rasti tersenyum bengis.

"Terus mau kamu, aku mempertahankan kamu yang tukang selingkuh akut, gitu? Helow!!! Aku juga manusia biasa yang masih membutuhkan kasih sayang dari laki-laki yang menyayangi ku. Jadi buat apa aku mempertahankan rumah tangga dengan laki-laki yang hanya bisa menyakiti ku? Sudah cukup lima belas tahun aku menahan ini semua dan hari ini lah hari yang sangat aku tunggu, saat Fla menikah." jawab Mama Rasti.

"Kamu egois Rasti! Kamu hanya memikirkan perasaan mu saja! Demi bisa bercerai dari aku, kamu sampai tega mengorbankan kebahagiaan Fla!"

Mama Rasti tertawa terbahak-bahak mendengar ocehan Papa Felix.

"Kayaknya kamu kebanyakan minum wine deh tadi, makanya kamu ngomongnya ngaco!" ejek Mama Rasti.

"Ngaca Felix, ngaca! Kamu pikir selama ini kamu sebagai bapaknya sudah memberikan kebahagiaan sama Fla, hah? Kita itu sama Felix, sama-sama orangtua yang gak becus untuk Fla! Tapi aku masih ada mendingnya sih sedikit, karena seenggaknya aku masih memikirkan masa depan Fla, aku masih memilihkan dan menikahkan Fla dengan laki-laki yang sangat baik dan sudah pasti bisa memperlakukan Fla layaknya seorang ratu. Gak kayak kamu, yang ada di otak mu cuma selingkuh selingkuh dan selingkuh! Ngecas sana, ngecas sini, ngecas sono! Gak ada sekalipun kamu mikirin Fla!"

"Siapa bilang aku gak mikirin Fla! Aku-"

"Apa? Mau bilang kamu mikirin Fla? Kalau kamu mikirin Fla, kamu gak akan mungkin selingkuh Felix! Fla itu anak perempuan kamu satu-satunya, tapi dengan sadarnya dan gak ada tobat-tobatnya kamu selalu selingkuh! Kamu gak takut karena perbuatan kamu itu bisa berimbas pada masa depan Fla?! Kamu gak takut kalau Fla juga akan merasakan hal yang sama dengan ku, di selingkuhi suaminya berkali-kali?! Okelah kalau cuma sekali, yah bisa aja dianggap khilaf atau kenakalan suami yang telat nakal, tapi kalau udah dua kali, tiga kali, empat kali bahkan sampai bertahun-tahun itu sih namanya bukan khilaf lagi tapi doyan!" potong Mama Rasti.

"Aku gak mau denger apa-apa lagi dari mulut kamu! Harusnya kamu berterima kasih sama kamu karena aku membuka jalan mu lebar-lebar untuk mengesahkan hubungan mu dengan gundik mu itu! Biar gak lama-lama kamu hidup dalam lumpur dosa! Kasihan kamu udah tua, masa sampai mati nanti mau hidup dalam zina!" kata Mama Rasti lagi.

Setelah mengatakan itu Mama Rasti pun melengos pergi dari hadapan Papa Felix dan berjalan menuju kamar utama. Mama Rasti mengunci pintu kamar itu agar Papa Felix tidak bisa masuk kedalam kamar. Terserah Papa Felix mau tidur dikamar mana asal tidak tidur sekamar dengannya.

💋💋💋

Bersambung...

Butuh healing ke neraka tuh kayaknya Papa Felix.

Jangan lupa tinggalin jejak yah. 💋💋💋