NovelToon NovelToon
Jodoh Warisan

Jodoh Warisan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Cinta Murni / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:39.3k
Nilai: 5
Nama Author: Andreane

Entah kesalahan apa yang Malea lakukan, sehingga dia harus menerima konsekuensi dari ibunya. Sebuah pernikahan paksa, jodoh yang sang ayah wariskan, justru membawanya masuk dalam takdir yang belum pernah ia bayangkan.

Dia, di paksa menikah dengan seorang pengemis terminal. Tapi tak di sangka, suatu malam Malea mendapati sebuah fakta bahwa suaminya ternyata??

Tak sampai di situ, dalam pernikahannya, Malea harus menghadapi sekelumit permasalahan yang benar-benar menguras kesabaran serta emosionalnya.
Akankah dia bisa bertahan atau memilih berpisah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andreane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28

Hampir satu bulan pasca pernikahan Belinda, namun hingga detik ini Arga masih belum mengatakan padaku soal hubungan yang pernah ia jalin bersama temanku. Aku pun sengaja tak menanyakannya, aku ingin mendengar langsung darinya mengenai itu.

Jujur, ada rasa cemburu di hatiku kala mengingat mereka, apalagi jika membayangkan jalinan kisah kasihnya. Betapa sangat indah tentunya hubungan itu.

Aku seperti ingin teriak, ingin sekali marah. Kesal sekali kenapa pria itu tak jujur saja padaku.

Ngomong-ngomong soal Belinda, dia kerap sekali mengirim pesan padaku untuk menyuruhku pisah dengan Arga. Dia merasa prihatin pada nasibku yang di nikahi oleh pria miskin, tapi aku tahu bukan itu alasan Belinda memintaku bercerai. Wanita itu sudah pasti tidak rela atas pernikahan kami.

Dia cemburu karena masih mencintai Arga, dan itu sungguh membuatku amat sangat terusik.

Kadang aku berfikir kenapa merasa terganggu, padahal sebelumnya aku benci pernikahan ini, aku bahkan ingin sekali pergi dari sini, tapi entah kenapa tinggal di rumah ini semakin hari terasa semakin tenang, damai, dan juga nyaman. Aku merasa bahagia berada di sini, semua beban seakan sirna. Urusan pekerjaan, hubungan pertemanan, juga gaya. Aku benar-benar lepas dari ketiga hal itu.

Satu lagi, sebelum menikah, tuntutan mencari uang untuk membahagiakan diri sendiri seperti menjadi sebuah kewajiban, namun setelah menikah, hidupku merasa sudah di tanggung oleh suami, dan mencari uang seperti bukan lagi tanggung jawabku.

Apakah aku mulai mencintai Arga?

Kepalaku tergeleng pelan, menatap langit-langit kamar yang di hiasi plavon PVC.

Kamar ini terlihat jauh lebih nyaman ketimbang sebelum di renovasi. Ada smart TV tertempel di dinding depan ranjang.

Aku hampir sering berada di kamar setelah aktivitas rumah tanggaku selesai dan baru akan keluar di jam tiga sore untuk menyirami tanaman kebunku, memberi makan ikan serta ayam-ayam peliharaan Arga, juga memasak untuk makan malam.

"Lihat saja, perlahan rumah ini akan menjadi istana kecil nan mewah buatku" Gumamku lirih.

Atensiku lantas melirik sebuah jam digital yang menempel tepat di sisi kiri televisi.

"Sudah jam sepuluh, tapi Arga belum masuk ke kamar, apa yang sedang dia lakukan di luar?" Bibirku terkatup rapat, menerka-nerka pria yang masih asyik mengobrol dengan beberapa tetangga kami.

Usai makan malam tadi, dia pamit untuk merokok di luar, dan setelah aku selesai mencuci piring, saat ku cek keluar rumah ternyata pria itu sedang berkumpul dengan para bapak-bapak di tepi jalan sembari berbincang.

Aku lantas masuk ke kamar dan menonton tv seraya menunggu.

Tapi percuma juga, toh apa yang ku tunggu? Kami masih tidur terpisah. Aku di ranjang, dia di sofa. Akan tetapi, ada kedamaian tersendiri yang aku rasakan jika berada dalam satu ruangan, itu sebabnya aku rela menunggunya sampai detik ini.

Ya.. Ada sedikit kemajuan mengenai interaksi kami yang sudah tidak lagi canggung. Kami sering mengobrol banyak hal, terutama untuk membicarakan soal kebun sayuran, hewan peliharaan, dan soal keuangan.

Tiba-tiba rasa kantuk semakin menjadi, rasa panas di kedua mataku juga kian naik.

Lamat-lamat mataku terpejam.

Tepat ketika mataku tertutup sempurna, pintu kamar di buka dari luar,.

Karena mata sudah tidak bisa lagi ku ajak kompromi, aku pun mengabaikannya.

Dia mendekat ke arahku, lalu memanggil namaku.

"Le?" Entah seperti apa ekspresinya. "Kamu sudah tidur?"

Sebenarnya aku dengar, tapi aku pura-pura tidur karena jantungku di dalam sana bergemuruh hebat.

Aku tak kuasa jika harus berhadapan dengannya, takut jika hati mulut dan pikiranku tidak bisa sinkron.

"Kamu benar-benar sudah tidur?" Ucapnya lagi.

Kalau aku belum tidur memangnya kenapa? Mau di ajak ngapain?

Sayangnya kalimat itu hanya bisa terucap dalam hati.

Sedetik kemudian, ku rasakan bibirnya menempel di keningku.

Lembut dan sedikit agak lama. Hatiku menghangat dengan iringan jantung yang semakin tak beraturan detakannya.

"Aku tinggal sebentar ya" Bisiknya usai melepas kecupannya.

Tinggal? Mau kemana malam-malam begini? Apa ada urusan pekerjaan? Bos gilanya menelfon karena ada urusan penting?

Aku yang tadinya mengantuk, seketika rasa kantuk itu hilang entah kemana.

Sebelum beranjak, pria yang akhir-akhir ini terlihat gagah dari pandanganku mengusap pipiku, lalu menarik selimut hingga batas dadaku.

Dia akhirnya mengayunkan kaki ke arah lemari.

Aku membuka mata mencuri pandang.

Arga membuka pintu lemari, kemudian meraih jaket branded dan mengenakannya.

Lagi-lagi untuk kesekian kalinya aku di buat termangu karena jaket mahalnya.

Aku merasa bodoh, sebab tak pernah membuka lemarinya dan mengecek isinya akhir-akhir ini.

Beberapa menit berlalu, aroma parfum menguar di seluruh ruangan, sedetik kemudian dia keluar dari kamar.

Sepertinya memang benar dia bukan orang biasa.

Merasa penasaran aku pun bangun, segera menyambar kunci mobil dan sweater, lalu bergegas menyusulnya.

Sembari melangkah, ku pakai kain hangat lantas keluar lewat pintu belakang.

Saat aku sudah berada di luar rumah, tepatnya di samping rumah kami, ku lihat Arga baru saja selesai mengunci pintu.

Tak lama kemudian ponselnya berbunyi.

Dia langsung mengangkatnya.

"Aku segera ke sana" Ucapnya.

Dia melangkah dengan tenang menuju mobil yang terparkir di rumah tetangga kami.

Pelan, aku berjalan mengendap-endap memasuki mobilku sambil terus memperhatikan mobil sedan mewah yang bisa ku pastikan milik Arga.

Mesin mobil itu menyala dan perlahan mulai melaju. Suaranya sangat pelan dan halus, seakan dia berusaha tidak membuat kebisingan.

Rasa penasaran semakin menggerogoti pikiranku, sungguh aku tidak bisa membiarkan hal ini berlalu begitu saja.

Fix, ada sesuatu yang tidak beres dengan Arga, aku harus menemukan jawabannya.

Aku tahu dia sering sekali pergi setelah aku tertidur, dan malam ini aku akan mengikutinya diam-diam.

1
Quinza Azalea
kmna thor kok blum up lgi
Indriani Kartini
kenapa kamu ragu lea klau itu bukan ank Arga dan tkut Arga tidak mengakuinya, klau kmu melakukannya cmn dengan Arga, ke apa meaki tkut
tiara
Mana Ibumu tau kalau kamu lagi berpelukan sama Arga hahaha kasian tuh sibumil yang masih mau dipeluk
Dian Amalia
Lanjut lagi dong thor, yg banyak up nya...makin gemes critanya
sryharty
jiaaaah kamu malah nyalahin ibu mu,
masih pengen di peyuk2 kan sama Arga
hormon bumil tuh Dede utunya masih pengen di manja2 sama ayah nya,,
kebat kebit ga tuh hati kmau
Citra Silvia
lanjut kk klu bisa tiap hari update aku penasaran ☺️🙏🏻
Quinza Azalea
lanjut thor
Quinza Azalea
sangat bagus
Dian Amalia
Temen apaan kayak gitu, nyuruh cerai...ayolah segera ketauan malea hamil & biar rukun2 terus rumah tangganya.
Ayo thor lanjut lagi yg byk ya...penanasaran bgt kelanjutannya...
Aliya Awina
sahabat apaan kayak gitu maunya tuh di doain yg baik ini malah di suruh cerai
Susilawati
malea nih nggak tegas sama si Belinda, mudah banget di setir sama teman nya. ini hidup kamu lea jgn mau diatur sama si Belinda.
sryharty
si malea ini bener2 yah
kenapa ga jujur aja seh.
Miko Celsy exs mika saja
semoga mlh arga tau hasil tdspecknya nti
tiara
wah jadi penasaran Arga tau ngga ya kalau Lea hamil
Citra Silvia
lanjut kk masih penasaran
Dian Amalia
Lanjut thor...
Miko Celsy exs mika saja
duh.....mas arga utunnya sdh ada yinggal tunggu km direpotkan aja sm acara ngidam nya lea,,,,jd gak sabar pengin liat ributnya nyari pesenan bumil
sryharty
duuh mas Arga ga tau aja kalo ternyata Dede bayinyaa udah tumbuh di perut malea,,
tapi Lea takut ngomongnya,takut ga di akui sama mas arga
ayo Lea jujur aja aaah bikin gemes deeh
Indriani Kartini: duh papa Arga "aku sudah hadir Lo"
total 1 replies
Citra Silvia
lanjut kk masih penasaran
Judi Siahaan
bayinya otw pak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!