NovelToon NovelToon
Dewi Penakluk Ceo Tampan

Dewi Penakluk Ceo Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: myabra

"Bagaimana ini?. Apa dia bisa melihat aku? Ya Tuhan tidak terlihat tidak terlihat. "Ujarnya sambil menakupkan kedua tangannya di pipi kanan dan kirinya agar Nikolas tidak bisa melihat wajahnya. Mora terus berjalan sambil terus berdoa tidak terlihat tidak terlihat. Tapi Nicholas dengan sengaja mengikuti langkahnya dan menarik kerah bajunya. Hingga mora seperti anak kucing. Meong meong

"Ampun Om, ampun Om, ampun! maafin Mora, mora nggak bakalan lagi-lagi deh ngerjain Om suerrr.. deh!." Mohonnya sambil jarinya membentuk huruf v. Hingga membuat Nicolas tersenyum tipis.
Sedangkan sofa dan Dara Mereka berdiri di tempat. Karena takut!.

Nicolas memajukan kepalanya sehingga posisi bibirnya menempel ke telinga Mora dengan jarak Sedekat Itu Nicholas dapat mencium aroma wangi rambut Mora sepertinya habis keramas.,sambil berbisik.
" Apakah aku setua itu sehingga kamu memanggil aku Om." Ujarnya membuat kedua mata Mora membulat dan bulu kuduk Mora langsung berdiri karena dengan jailnya Nicholas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myabra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 28

"Nicolas dengarkan aku, aku tau aku salah, tapi aku melakukan semua itu karena aku mencintaimu!" Ujar Jessica membela diri.

" Wanita itu tidak pantas untukmu, akulah yang pantas untuk mendampingi dirimu, bukankah kau bilang sendiri kalau dia sudah menghianati mu!." Lanjutnya lagi sambil memeluk tubuh Nicolas, yang langsung didorong oleh Nicolas.

" Bawa dia! Dan aku tidak ingin melihat wajahnya lagi!." Perintah Nicolas kepada anak buahnya.

" Lepaskan aku bodoh!" Teriaknya ketika tubuhnya diseret paksa.

" Nicolas kamu akan menyesal karena sudah memperlakukan aku seperti ini, kalau aku tak bisa memilikimu maka orang lain pun takkan bisa memilikimu. kamu akan membayar semuanya!" Ancamnya

Sofa yang memperhatikan Mora senyum-senyum sendiri, menyenggol lengan dara. "Hmm" ujar dara kepada sofa , sofa tak menjawab dia hanya memberi kode dengan dagunya menunjuk ke arah Mora. Hingga dara pun mengikuti kode yang diberikan oleh sofa.

"Mor loe udah minum obat?" Tanya dara iseng

" Aku ga sakit, kenapa harus minum obat?" Tanya Mora heran dengan sahabatnya.

" Kirain Lo sakit, dari tadi senyum-senyum sendiri kaya orang gila kurang obat tau." Ujar sofa meledek membuat dara ngakak.

" Sembarangan kalau ngomong!"ujar Mora kesal tapi sambil tersenyum mengingat apa yang dia dan nicolas lakukan beberapa hari ini.

" Terus ngapain lo pakai syal tiap hari?, woy Lo tinggal di Indonesia bukan di Eropa." Ujar dara heran

"Atau jangan-jangan?" ujar sofa menatap Dara yang mempunyai pikiran yang sama, langsung melepaskan syal yang dikenakan oleh Mora.

" Hei apa yang kalian lakukan? Tolong!." Ujar Mora yang menahan syalnya yang akan direbut oleh kedua sahabatnya.

" Cepat lepas Mora" ujar keduanya, yang langsung terkaget ketika syal berhasil dilepaskan dari lehernya Mora.

"OMG, Mora....!" ujar kedua sahabatnya ketika melihat leher sahabatnya itu yang hampir putus akibat tanda cinta dari suaminya itu.

" Ishh kalian bikin malu aja" ujar Mora sambil merebut kembali syal miliknya dan mengenakannya lagi.

" Jangan bilang' kalian..???" Ujar dara sambil tangannya digerakkan seperti orang yang sedang ho ho.

" Emangnya ada yang salah? Aku kan sudah nikah?" ujarnya langsung pergi membuat kedua sahabatnya itu saling menatap.

" Eh Mora jangan pergi dulu, ayo ceritakan kepada kami apa yang loe lakuin? Gimana rasanya enak ga?" Tanya dara dan sofa kepo. Mora menatap kedua sahabatnya itu sambil tersenyum.

" Tentu saja enak dan legit" Ujarnya sambil pergi. Membuat kedua sahabatnya garuk-garuk kepala.

" Apa maksudnya? Apa dia pikir lagi makan lapis legit, enak dan legit." Ujar sofa bingung

" Sudahlah Mora itu kan mati rasa, mana dia tau rasa, bandrek dan rasa bajigur." Ujar dara yang langsung diiyakan Oleh sofa.

" Bener juga kata loe Mora kan rada-rada" ujarnya sambil tertawa .

" Siapa kalian?" Tanya Mora kepada dua orang yang menghalangi jalannya.

" Nona ikut kami ada orang yang ingin bertemu dengan nona!" Ujar Orang yang menghadang Mora.

" Siapa?" Tanya Mora

" Nanti anda akan tau setelah ikut dengan kami" ujar salah satu dari mereka.

Setelah mereka sampai disebuah tempat. " Jessica kau mau apa?" Tanya Mora sedikit takut.

" Tenang saja aku takkan menyakiti mu, aku hanya ingin memberikan mu sesuatu. Silahkan duduk!" Ujar Jessica sembari tersenyum membuat Mora waspada.

" Kalian boleh pergi" usir Jesica kepada anak buahnya yang membawa Mora.

" Owh yah aku dengar hubungan kalian sudah membaik? Aku tak menyangka secepat itu?" Ujar Jessica sambil menggoyang-goyangkan Gelas berisi minuman.

" kami saling mencintai. Jadi tidak ada alasan untuk kami mempersulit hubungan kami!" Ujar Mora mempertegas hubungannya dengan Nicolas.

" Owh yah!" Cemooh nya

" Bukankah dia meragukan kesetiaanmu? Kenapa dia tiba-tiba berperilaku manis sekarang?" Ujar Jessica memprovokasi

"Sebenarnya Apa yang ingin kau katakan? Aku tidak punya banyak waktu untuk mendengarkan pidato mu!" Ujar Mora kesal karena ucapan Jesica berputar-putar

" Baiklah.., kalau kau sudah tidak sabar dan ingin mengetahuinya!" Ujar Jessica sambil mengambil ponselnya diatas meja dan dia memutar rekaman suara dari orang yang Mora kenal.

" Apa kau sudah membuktikan kalau istri kecilmu itu sudah tidak perawan lagi?" Tanya Kenzie setelah mendengar cerita dari sahabatnya itu.

" Entahlah aku tidak tau karena aku belum menyentuh nya " ujar Nicolas sembari memutar-mutar cincin pernikahan yang ada di jari manisnya.

" Bodoh..! Bagaimana mana kau bisa bilang kalau dia sudah tidak perawan , apa kau sudah mencobanya?!." Tanya Kenzie kesal dengan sepupu bodohnya itu.

" Nicolas" gumam Mora tak percaya

" Bagaimana, Sekarang kau percaya kan ?kalau Nicolas hanya mencintai keperawanan mu. kau tau' dulu dia tidak perduli saat mengetahui aku sudah tidak perawan, dia tetap mencintaiku dan menerimaku. tapi tidak dengan dirimu dia menganggap kamu itu hanya wanita murahan." Ujarnya Sambil mencemooh

Membuat Mora bergegas pergi. Mora yang tak bisa menahan air matanya. Dia menyusuri jalanan dengan air mata tak kunjung berhenti. Ditambah lagi dengan air hujan yang yang ikut mengiringi kesedihannya.

" Jessica benar. Aku memang bodoh" Ujarnya mengingat perkataan Jesica dan rekaman suara yang di putar . Mora terduduk di trotoar jalan dan memeluk tubuhnya sendiri sambil menangis tersedu-sedu.

" Sebaiknya kalian temukan istriku! " Perintahnya kepada anak buahnya.

" Kemana kamu Mora, apa yang terjadi?" Ujar Nicolas karena khawatir dia sudah mencoba menghubungi keluarga Mora dan sahabat-sahabatnya tapi istrinya tidak ada dimanapun ponselnya pun tak bisa di hubungi.

" Tuan kami sudah menemukan nyonya, dia berada dirumah tuan Felix" ujar anak buah Nicolas yang bicara dibalik telpon . Tanpa pikir Nicolas langsung pergi menuju kediaman kakak tirinya itu.

" Aku ada dimana?" Tanya Mora yang baru bangun dari pingsannya.

" Akhirnya kamu sadar juga, tadi kamu pingsan dan kehujanan jadi aku bawa Kerumahku." Ujar Felix menatap wanita yang belakangan ini menguasai pikirannya.

" Maaf kak, sudah merepotkan" ujar mora tak enak dan baru sadar pakaiannya sudah ada yang menggantikannya.

" Pakaianku?" Tanyanya

" Jangan khawatir bukan aku yang menggantinya, itu pelayan" ujar Felix kecewa, sebenarnya Felix lah yang berniat mengantikan pakaian Mora yang basah tapi diurungkannya, karna melihat tanda cinta yang ada di leher hingga dada mora, membuat Felix menahan kekesalannya terhadap saudara tirinya itu.

" Aku akan menghubungi Nicolas agar menjemputmu." Ujar Felix yang berharap Mora melarangnya untuk menghubungi saudara tirinya itu.

" Tidak usah kak, nanti aku yang akan menghubunginya" ujar Mora menolak seperti yang diharapkan Felix.

" Ok ! Kalau gitu kita makan" ajak Felix yang di iya kan oleh Mora. Mora pun mendorong kursi roda yang diduduki oleh Felix.

" Waw ini semua makanan kesukaanku" ujar Mora berbinar karena melihat makanan yang disuguhkan kakak iparnya itu adalah makanan kesukaannya.

" Masa sih" ujar Felix karena usahanya tidaklah sia-sia. Merekapun makan sambil mengobrol.

" Tuan di depan ada tuan Nicolas " ujar pelayan

" Mora kamu lanjutkan makan aku akan menemui Nicolas " ujar Felix yang sedikit kesal karena acara makan malamnya terganggu.

1
Tae Kook
Hebat!
Phoenix Ikki
Author jago banget bikin cerita gini, 😍terharu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!