NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Cerdas Raja Perang

Menjadi Istri Cerdas Raja Perang

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / TimeTravel / Tamat / Fantasi Timur / Isekai / Perubahan Hidup / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Peningkatan diri -peningkatan kemmapuan
Popularitas:19.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Risa Jey

Sebelumnya, Li Chang Su merupakan tentara wanita yang berbakat. Setelah mendapatkan gelang naga perak dari kakek misterius, dia terpaksa pindah dimensi ke zaman kuno. Dia ditakdirkan untuk menjadi istri raja perang yang terkenal berdarah dingin. Masalahnya, zaman kuno ini dipenuhi dengan binatang mutasi.

Setelah menikah, keduanya berpetualang untuk mencari penyebab dari merajalelanya binatang mutasi. Karena itu, keduanya memiliki kedekatan yang pasti, cinta tumbuh di hati Li Chang Su. Raja Perang yang berdarah dingin itu ternyata mampu patuh di depan istrinya. Memanjakannya di antara pertarungan binatang mutasi.

Bisakah gelombang binatang mutasi ini diatasi? Bagaimana kisah cinta keduanya yang ditakdirkan gelang naga perak berjalan? Akankah semua misteri terungkap?

Jangan lupa ... Ikuti kisah keduanya dalam novel ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa Jey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Satu Tahun Kemudian

WAKTU BERJALAN begitu cepat. Satu tahun akhirnya telah berlalu.

Negara Bingshui telah melewati krisis yang panjang, semua orang melakukan persembahan di kuil untuk para dewa. Kini, musim dingin tiba begitu cepat. Hujan mengguyur sepanjang malam. Membuat orang-orang harus keluar mengenakan payung kertas minyak khusus.

Jalanan ibukota tidak terlalu ramai. Tapi kereta kuda melintas sesekali. Seperti biasa, orang-orang keluarga bangsawan yang bisa memiliki kereta kuda bagus seperti itu.

Pasar selalu ramai bahkan jika hujan turun. Terutama toko-toko yang menjual makanan penghangat tubuh. Atau restoran penyaji mi pedas dan sup.

Sebuah kereta kuda sewaan berhenti di depan sebuah restoran yang cukup ramai. Dari dalam, seorang gadis berjubah dengan tudung keluar, membuka payung transparan—yang modelnya berbeda dari payung kebanyakan. Sekilas, wajahnya tidak terlalu terlihat. Setelah membayar, kusir yang menerima uang pun akhirnya pergi.

Gadis itu melangkahkan kakinya menuju restoran. Setelah menutup payung, dia disambut oleh pelayan. Jubah hitamnya mungkin agak mencolok. Mengira bahwa dia berasal dari daerah yang jauh. Si pelayan tidak berani untuk bersikap kasar.

"Siapkan kotak yang jauh dari kebisingan?"

Gadis itu menatap si pelayan dengan datar, setengah bertanya. Sepasang mata indahnya yang mampu menghipnosis siapapun, membuat pelayan kecil itu tertegun sejenak.

Wajah si pelayan memerah saat tidak sengaja melihat sedikit keindahan di antara tudung besarnya, "Ya ... Itu ... Ada kotak yang tersisa di lantai dua, paling ujung ... Jika Nona itu tidak keberatan ...—" katanya agak gugup.

"Oke. Pesan saja," gadis itu sendiri tidak mau bertele-tele.

"Baik, baik ... Silakan, Nona ... pelayan kecil ini akan mengantar Nona."

Si pelayan itu masih seorang gadis yang terlatih. Wajahnya agak bulat, berponi dan rambut bergaya ikat dua, seperti donat. Tidak terlalu tinggi.

Di lantai pertama, meja-meja diletakkan dengan rapi. Ada dua sampai empat kursi dalam setiap meja. Tidak menggunakan penyekat untuk memesan.

Semua orang bebas untuk memilih di mana duduk. Sementara di lantai dua itu berbeda, tempat para bangsawan biasanya memesan kotak (ruang yang disekat).

Gadis berjubah hitam itu di antar ke kotak paling ujung, lebih sepi dan pelanggan hari ini tidak terlalu banyak. Setelah kotak di pesan, pelayan menyerahkan selembar menu sederhana.

Ada beberapa hidangan populer di restoran ini, yang membuatnya penasaran. Pada akhirnya, dia memesan beberapa menu yang cukup aneh baginya.

Si pelayan segera turun untuk menyiapkan pesanan. Sementara gadis berjubah hitam itu menunggu dengan tenang. Sesekali, pandangannya akan dialihkan ke jendela terbuka. Sudah satu tahun berlalu. Tak terasa, semuanya cukup banyak berubah.

Gadis itu cukup untuk mengabiskan waktu tiga bulan di luar, mengenal beberapa orang. Ketika hidangan yang dipesan datang, aroma yang menyegarkan menggelitik hidungnya.

"Nona, silakan menikmati. Jika ada sesuatu yang dibutuhkan, tolong memanggil pelayan di luar," kata si pelayan ramah.

"Oke."

Dia tidak banyak bicara. Hanya memegang sumpit dan sendok sup. Semangkuk nasi putih masih hangat, lalu sup ayam dengan tambahan jamur dan jagung manis juga enak. Rasanya memang agak berbeda dengan cita rasa di dunia asalnya. Tapi masih bisa diterima.

Setelah pelayan itu pergi dengan tenang, seekor tupai putih menyembul dari jubahnya. Bulu ekornya menggelitik leher gadis itu. Setelah tupai putih melompat turun ke meja, dia dengan tidak sabar mengambil sedikit mi pangsit. Gadis itu memiliki tiga garis hitam di kepalanya. Jorok sekali!

"Tidak bisakah kamu makan dengan sendok atau sumpit?" Dia menghela napas tak berdaya.

"Tanganku kecil. Jangan protes!" Tupai putih itu tidak peduli.

"...."

Gadis itu sebenarnya adalah Li Chang Su, yang sudah satu tahun menghilang dari pandangan. Selama satu tahun itu, dia menghabiskan waktu untuk membuat dirinya kuat dan juga menambah banyak informasi. Walau tubuhnya masih memiliki tingkat seni bela diri dari jaman modern, tapi tubuhnya terlalu lembut untuk memulai.

Jika tidak, bagaimana dia bisa dijatuhkan oleh Mu Xianzhai begitu mudah. Kemampuan seni bela diri pria itu melebihi dirinya. Jujur saja, dia kadang iri dengan kaum pria.

Ngomong-ngomong, selama beberapa bulan, dia menghabiskan waktu di ruang artefak. Menanam tanaman herbal, berkultivasi bahkan membaca banyak buku medis kuno.

Belum lagi dia juga mengembangkan beberapa kemampuan lainnya seperti hal-hal yang dipelajari gadis kamar kerja. Bermain musik klasik, melukis ataupun menari.

Dia benar-benar harus berterima kasih kepada ruang artefak gelang naga perak. He Ze mendesah dan menghabiskan salah satu potongan mi berkaldu, lalu mengambil potongan kacang di atasnya.

"....," Li Chang Su terlalu bosan ketika binatang kecil itu memegang kacang setiap kali memandangnya.

Tiga bulan lalu, dia keluar dari ruang artefak dan melakukan perjalanan khusus menuju perkotaan.

Negara ini bisa dikatakan makmur. Walau diselimuti ketakutan dan teror setiap malam akibat gelombang binatang mutasi, setidaknya prajurit kekaisaran bisa menenangkannya.

Awalnya dia ingin menghabiskan makanan di meja dengan cepat. Tapi seseorang tak diundang tiba-tiba muncul di jendela. Seorang pria berpakaian merah dengan kipas lipat berbandul lonceng kecil. Sehingga saat dia datang, bunyi lonceng sudah membuat panggilan.

Dia melirik ke arah jendela, melihat senyum main-main di wajah tampan itu, dia hanya memutar bola matanya.

"Selalu tahu aku di mana? Hidung anjing ...," Dia bertanya alih-alih menyapa.

"....."

Pria tampan itu mengerutkan keningnya dengan tidak senang. Lalu masuk dan duduk berseberangan. Menuangkan teh untuk diri sendiri, dia menopang dagunya, sangat elegan.

Rambut hitam panjangnya yang terawat menjuntai hingga ke lantai. Bisa dikatakan, Li Chang Su selalu merasa jika pria ini hanyalah setengah wanita.

"Nona Su begitu kejam. Setelah dia mengobati putra ini, pergi tanpa mengambil uang? Apakah menganggap jika rumah putra ini sangat miskin?"

Pria itu memiliki suara yang sedikit manja, tapi sentuhan playboy sangat jelas menjadi contoh yang buruk.

Sudut mulut Li Chang Su berkedut. Pria ini sangat narsisme. Dia hanya mengobati penyakit dinginnya saja, tapi memperlakukannya begitu banyak. Setidaknya, itu tiga bulan yang lalu.

Setelah dia keluar dari ruang artefak, dia jalan-jalan di sekitar pinggiran kota. Hanya untuk memuaskan keingintahuannya.

Tapi tidak menyangka akan bertemu dengan sekelompok penjaga yang begitu panik saat para pembunuh berpakaian hitam muncul. Saat itulah dia tahu jika sasaran para pembunuh adalah pria yang ada di dalam kereta. Dia awalnya tidak ingin ikut campur dalam hal itu. Kedua belah pihak tidak saling mengenal.

Namun karena He Ze berkata jika pria yang ada di dalam kereta sedang terkena racun dingin, dia terpaksa turun tangan. Menembakkan jarum beracun hingga para pembunuh mati konyol. Kemudian dia menyelamatkannya tanpa sengaja.

Tapi entah itu berkah atau kutukan, pria tak tahu malu dan playboy ini sebenarnya adalah bos besar di belakang layar dari kegiatan perdagangan nasional, Ye Tianli.

Bisa dibayangkan seberapa kaya dan makmur bisnisnya. Hanya saja Li Chang Su kurang meyakinkan dengan koin dan tael yang berlaku. Apakah itu kaya atau miskin?

Bahkan, kaisar tidak mau menyinggung orang ini. Sebagian besar perdagangan dan pemasukan keuangan negara setidaknya masih mengandalkan dia. Li Chang Su mendesah dan tidak peduli dengan ocehannya.

"Jika kamu sangat kaya, gaya hidupmu tidak akan sembrono."

Dia berkomentar rendah. He Ze sendiri bahkan ingin menertawakannya. Sayang sekali, dia berpura-pura menjadi tupai biasa, hanya makan potongan mi pangsit.

"...."

Pria itu selalu diperlakukan kejam olehnya. Setiap kata-kata yang keluar dai mulutnya pasti menyindir. Tapi entah kenapa dia merasa aura luar biasa dari tubuh gadis itu. Meski dia yakin jika Li Chang Su masih gadis biasa, tapi ....

"Baiklah, lupakan tentang urusan lama. Aku ingin tahu, kapan kamu akan mengajariku berbisnis dengan mudah?" Tanyanya segera berdiskusi tentang uang.

Ye Tianli tidak kekurangan uang. Tapi berbisnis dan menjalankan suatu usaha sangat menyenangkan.

Para pangeran sendiri kadang mendatanginya untuk menemukan solusi. Namun di hadapan gadis ini, setelah mengenalnya selama tiga bulan—ternyata kemampuan bisnis miliknya sangat rendah.

Jarang sekali dia menemukan gadis seperti ini di sepanjang jalan. Belum lagi Li Chang Su sering pergi entah ke mana. Hingga ia tidak mampu menemukannya. Seperti seekor kucing yang kehilangan bau ikan.

"Bukankah aku sudah memberikan buku berbisnis padamu?"

"Tapi tanpa praktik, sangat sulit untuk mencoba," pria itu mengeluh.

"....."

Setelah menyelesaikan makan siangnya, Li Chang Su meminta pelayan untuk membereskan meja. Walau pelayan itu bingung dari mana munculnya pria berpakaian merah, tapi wajahnya tanpa sadar tersipu. Sangat tampan. Hanya saja pelayan kecil itu merasa familiar dengan sosoknya.

Di mana kira-kiranya dia melihat orang ini?

Belum sempat memikirkan ingatan lama, pelayan itu selesai membersihkan meja. Mengambil semua piring dan mangkuk kotor, kecuali teko teh dan dua cangkir.

Tanpa diduga, pria berpakaian merah itu memesan dua piring kecil manisan kacang. Dia tahu bahwa tupai putih peliharaan gadis itu sangat suka dengan kacang.

"Jangan menyogok tupai ku dengan kacang," Li Chang Su menyipitkan matanya dengan curiga.

"...."

Kenapa gadis itu selalu berprasangka buruk terhadapnya? Dia hanya merasa jika tupai putih itu sangat spiritual.

1
Nangibas 1234
Luar biasa
Jhon Travolta
GK rapi alur ceritanya ..asal coret.
Jhon Travolta
asli dah gw jujur katakan, ini alur cerita makin diikuti semakin gw mau muntah karena semakin GK menarik.. asli kesal gw membacanya. GK ada gregetnya..dari awal mcnya GK mau nikah muda hinggah pertengahan chapter..eh malah otak imajinasi authornya memaksa harus, dan malah blom nikah sudah kebobolan mcnya.. kan anjing otak authornya gw sbg pembaca cerita merasa di prank.., wkwk Selamat Thor gw blokir ceritanya.
Jhon Travolta
ini alurnya GK tegas,..chapter yg lewat sudah dibahas topik pernikahan..mcnya nolak..masih belum kepengen..eh kembali lagi topiknya dichapter ini terulang dan lebih parah seakan maksa bngat mcnya diperlemah..dan menjadi GK konsisten..ini alur mau nya apa seh..,??? mu di-block / kasih bintang satu apa mau hadiah..??? jadi bikin alur harus jelas,tegas dan konsisten.
Fhatiimah
Luar biasa
Be a favorite
ngelantur jalan ceritanya..duh beginalah yg terjadi KLO bocah nulis novel
Be a favorite
tau kena pelet tapi penyelesaiannya menyakiti diri sendiri..tolol cara berpikirmu thor.
Sumayanti Sumayanti
Luar biasa
adiptia
awal yang bagus semoga diteruskan
ira kasih
nggak membosankan thor... tapi serruuuuu....
terima kasih 💚
ira kasih
cerita yg serruuuu..... terima kasih thor..
semoga selalu sehat dan semangat membuat karya baru 💕
Rina Wati
Kecewa
Rina Wati
Buruk
afifah aefa
Luar biasa
ira kasih
lucuuuu...
ira kasih
astagaa.... nick ngakak aku
Asmarni Marni
jaga kesehatan thor biar up banyak"
Asmarni Marni
karyamu bagus thor jdi aku mampir dsini lagi
Adini Amaliasofya
luar biasa
flower
/Bye-Bye//Bye-Bye/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!