nissa seorang gadis cantik nan ayu,dan menjadi yatim piatu di tinggalkan orang tuanya sejak berumur lima tahun, nissa hidup bersama neneknya di desa terpencil, nenek yang sangat menyayanginya melebihi apapun di dunia ini, namun siapa sangka di balik wajahnya yang cantik nan ayu tersimpan seribu dendam pada pembunuh orang tuanya yaitu arya juragan perkebunan
teh yang berusia 28 tahun, dan nissa yang kala itu berumur 17 tahun terpikat dengan laki-laki tampan yang menolongnya ketika dia terjatuh ke sungai,laki-laki itu ternyata dari golongan bangsa jin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CancerGirls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28. Mimpi
Nissa dan putranya telah masuk ke dalam kamar mita di sana nampak mita tengah
berciuman pada sosok sang raja siluman ular yang bernama raja wijaya, dari arah belakang nissa melilitkan sulurnya pada tubuh wijaya hingga raja siluman itu terkejut dengan kedatangan mereka.
kemudian raja ular itu merubah wujudnya menjadi seekor ular dengan sebuah pedang di tangannya, alhasil sulur itu mampu ia putus
dengan pedangnya, nissa marah tubuhnya bercahaya merah mengeluarkan banyak sulur di telapak tangannya dengan banyak duri yang sangat tajam bagaikan pisau, nissa melilitkan sulur itu ke tubuh raja wijaya dan dengan cepat menggantungnya ke langit-langit kamar hingga raja itu tak berdaya
" kamu menjebakku mita!!" teriak raja ular itu matanya berwarna merah menyala menatap nyalang ke arah mita hingga mita ketakutan luar biasa.
" ini pembalasan karena kamu telah membunuh mertuaku, semua tidak ada
hubungannya dengan mita!" celetuk nissa mengencangkan ikatan sulurnya.
raja ular tidak tinggal diam, dalam tubuh raja
ular mengeluarkan api hingga sulur itu perlahan terbakar hangus, nissa merasakan sakit yang luar biasa hingga ia jatuh lemas,.
rangga tidak tinggal diam, ia mengeluarkan pedang sakti milik ibunda ratu, dan mengambil kesempatan itu untuk menancapkan pedang itu ke jantung raja ular dan akhirnya raja siluman ular itu binasa menjadi butiran debu berwarna hitam pekat.
" ibu tidak apa-apa?" tanya rangga panik.
" aku baik-baik saja" jawab nissa lalu bangkit dan berjalan ke arah mita.
" terimakasih mita ..atas bantuanmu.." nissa tersenyum.
" sama-sama nissa.." jawab mita.
" ibu..aku akan mencari ayah ke istana itu,aku yakin ayah ada di sana, ibu tunggulah di sini bersama mita, aku akan segera kembali membawa ayah" pamit rangga pada nissa.
" baiklah nak hati-hati di jalan yah nak..." nissa mengecup kening putranya.
kemudian asap putih mengepul di antara
mereka berdua dan rangga pun pergi.
...****************...
rangga datang tanpa membuahkan hasil, ia nampak lelah mencari ayahnya yang tidak tahu rimbanya, nissa nampak kecewa, ia menahan tangisnya agar air mata itu tidak
jatuh di hadapan putra tunggalnya, tanpa bersuara sedikitpun ia tertunduk.
sekuat tenaga untuk bisa tabah mengahadapi terjangan ombak di dalam rumah tangganya, ia sangat merindukan sosok jin tampan penguasa hutan di desanya, sosok yang begitu ia cintai.
dua bulan kemudian sejak kejadian itu, mereka beraktivitas seperti biasanya, nissa datang ke anak cabang perusahaan yang ia
kelola dan mengajak rangga yang akan memimpin perusahan itu, ia mendapatkan
jabatan sebagai CEO (chief executife officer) sedangkan nissa yang akan memimpin di
perusahaan besar miliknya.
sedangkan mita pagi itu tengah membuka lowongan kerja untuk di bagian koki,kasir,
dan beberapa waiter,ia menempelkan lembaran itu pada sebuah pintu masuk
restoran yang sudah siap untuk beroperasi.
" akhirnya selama ini impianku tercapai mempunyai restoran semewah ini..." ucap
mita pada diri sendiri.
ia tersenyum dan pergi meninggalkan restoran itu, ia yakin restorannya akan berkembang pesat.
mita menaiki sebuah taksi ia akan menuju ke suatu tempat pemasok bahan-bahan makanan, ia mendapatkannya dari sebuah internet saat bertemu dengan pemilik bahan-bahan makanan itu yang berskala besar.
mita di sambut dengan baik oleh sosok wanita cantik berpakaian mini, namun wanita itu kalah jauh dengan penampilan mita yang hanya mengenakan dress ketat berwarna merah sebatas paha menampakan paha putih nan mulusnya ditambah haig hils kaca tinggi lima cm yang ia pakai menambah keseksiannya.
" perkenalkan namaku laras" wanita itu nampak mengulurkan tangan.
mita menyambutnya dan memperkenalkan dirinya.
" aku mita, senang berkenalan denganmu" balas mita tersenyum manis ke arah wanita itu.
" ayo kita duduk di sana" ajak laras, mita mengikuti wanita yang berjalan mendahuluinya.
mita duduk di bangku sebuah teras, nampak wanita yang bernama laras mencatat pesanan yang mita sebutkan, kemudian laras
memerintahkan beberapa karyawannya untuk
menyiapkan pesanan mita dan memasukan pesanan itu ke dalam truk boks.
" ok sudah itu saja ..aku akan mentransfer uangnya ke rekeningmu laras." ucap mita
mengambil ponselnya yang berada di dalam tas dan mengetik beberapa angka yang
langsung masuk ke rekening laras.
" sudah masuk...terimakasih mita..senang bisa bekerja sama denganmu." tutur laras.
" sama-sama ras..aku pamit dulu yah.." pamit mita bangkit dari tempat duduknya.
nampak laras mengantarnya hingga mita menaiki sebuah taksi.
...****************...
malam itu jam 02.30 malam nissa terbangun dari mimpi buruknya, ia bermimpi ibunda
ratu datang meminta sesuatu pada nissa.
" carikan aku seorang anak yang baru lahir nissa...agar aku bisa reinkarnasi"
kata-kata itu melekat di ingatan nissa, nissa mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.
kemudian nissa bangkit dari tempat tidurnya
dan turun ke lantai dasar, duduk termenung di sebuah kursi panjang yang terdapat di ruang
keluarga.
" apa yang harus aku lakukan?akankah aku mencari seorang bayi untuk aku adopsi? tapi dimana aku dapat mencarinya? mana ada seorang ibu yang membuang bayinya begitu saja..ataukah aku akan mencurinya...? astaga...apa yang telah aku pikirkan?" bisiknya pada diri sendiri.
" maaf nyonya...apa nyonya butuh segelas susu?nampaknya nyonya kesulitan untuk tidur." bi sumi datang membuyarkan lamunan majikannya.
nissa menoleh pada sosok pelayan yang berdiri sedikit membungkuk ke arah samping
nissa.
" yah buatkan untukku bi.." ucap nissa.
bi sumi berlalu menuju arah dapur tak lama kemudian membawa segelas susu hangat dan meletakkannya di meja yang terletak di depan nissa.
" terimakasih...bi..apa kamu mempunyai kenalan atau tetangga yang ingin menjual
bayinya...?memang terdengarnya sangat tidak
pantas..tapi aku membutuhkan seorang bayi untuk menjadi adik dari rangga putraku.. bisakah kamu mencarinya untukku bi?" tanya nissa penuh harap.
" oh itu sangat mudah nyonya..kebetulan tetangga kita yang tinggal di depan rumah itu
anaknya hamil di luar nikah nyonya, anak nya masih berumur tujuh belas tahun dengar-dengar dari pelayan yang bekerja di sana anak itu di kurung di dalam kamarnya dan saat bayi itu lahir akan mereka buang ke panti asuhan" terang bi sumi yang duduk di bawah lantai.
" aku akan bicara pada keluarganya dan membayar berapapun yang mereka minta.. terimakasih bi atas infonya itu sangat membantuku." ucap nissa.
menghabiskan satu gelas susu dan beranjak masuk kedalam kamarnya, nissa melepaskan
pakaiannya melihat sebuah gambar dirinya dalam sebuah cermin..tubuh yang terlilit
gambar sulur..membuat dirinya tersiksa setiap ia memejamkan mata, ia selalu bermimpi buruk tentangnya hingga ia kesulitan untuk tidur lelap.
setelah seharian beraktivitas, nissa ingin mencurahkan isi hatinya pada sosok bagas.. bersandar di dadanya dan menangis di
pelukannya tapi semua itu hanyalah bayangan semu,yang tentunya tak akan ia dapatkan lagi dari sosok suami ghaibnya.