“Aku tak menyukainya. Dia sangat dingin.”
Kikan adalah wanita pendiam dan sangat tidak mudah beradaptasi terhadap laki-laki.
Namun, ibunya yang sakit-sakitan ingin sekali melihat putri semata wayangnya itu agar segera menikah.
lalu kikan mendengar kabar bahwa ia akan dijodohkan dengan teman masa kecilnya yang bernama Alka yang kini menjadi pembisnis sukses.
sudah 15 tahun mereka sama sekali tidak pernah bertemu.
Kikan dan Alka saling menyetujuhi perjodohan itu
Namun, waktu akan melakukan pertemuan antar keluarga, Alka justru malah kabur dari rumah hingga kakak kandung Alka yang sangat dingin terpaksa menggantikan pernikahan tersebut.
bagaimanakah kisah pernikahan yang akan Kikan lalui dengan laki-laki yang tak seharusnya ia nikahi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona lancaster, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terusik
Kikan sedang berada di dapur, ingin membuatkan sarapan suaminya. Namun. beberapa bahan di dapur sudah habis. sedangkan, Bi Ani masih belum kunjung datang. Kikan ke ruang tengah menghampiri Rey yang sedang membaca koran untuk meminta izin berbelanja bahan makanan.
"Kak Rey, bahan makanan sudah habis. aku akan pergi ke pasar sebentar," kata Kikan.
"Aku akan mengantarmu," singkat Rey dengan menutup koran miliknya.
"Tidak perlu, Kak Rey. aku bisa berangkat sendiri. aku sekalian ingin jalan - jalan pagi," saut Kikan. namun Rey hanya terdiam dengan menatap tajam istrinya.
"Oh iya, Kak Rey. apa kau tidak pergi ke kantor?" tanya Kikan.
"Tidak," jawab Rey membuka kembali koran yang ia pegang dan membacanya.
"Kenapa?" tanya Kikan dengan penasaran.
"Banyak tanya," jutek Rey sembari menatap tajam kedua mata Kikan.
"Baiklah, aku tinggal dulu, bye ..." pamit Kikan, ia berlalu meninggalkan Rey. Rey hanya diam dan memperhatikan Kikan dari belakang. sembari membaca koran yang ia pegang.
Kikan berjalan perlahan - lahan, melangkahkan kakinya setapak demi setapak menuju ke pasar yang letaknya tak cukup jauh dari komplek perumahannya. pagi itu ialah pagi yang sangat cerah. Suara kicau burung pun bersautan dan matahari nampak membentangkan sinarnya hingga menyinari sudut negara kota Irlandia tepatnya di kota Dublin ini.
***
Rey yang sedang sibuk membaca koran, tiba - tiba ia menutup koran yang sedang ia baca dengan begitu kesal. ia mencoba meraih ponsel miliknya yang berada diatas meja dan hendak menghubungi seseorang.
"Hallo, Kak." seseorang menyapa Rey dari balik ponsel tersebut. orang itu tak lain ialah Alka, Adik kandungnya.
"Hallo, apa kau sudah mengetahui kabar berita hari ini?" tanya Rey dengan mengernyitkan dahinya.
"Iya, Kak. aku sudah tau," jawab Alka.
"Bisakah kau kemari?" tanya Rey.
"Tentu saja, Kak. kebetulan, aku juga mau ke tempatmu ingin membicarakan masalah ini," tutur Alka.
"Baiklah, cepatlah kemari, " perintah Rey, Alka pun mengiyakannya. Mereka berdua sama - sama mengakhiri panggilan telponnya, Rey menatap kosong ke sembarang arah. sepertinya ada suatu hal yang membuat pikirannya terganggu.
Kurang lebih sekitar 20 menit, Alka tiba di rumah Kakaknya, ia langsung masuk ke dalam rumah karna kebetulan waktu itu rumah Rey tidak dikunci. Alka menghampiri Rey dan menjatuhkan tubuhnya duduk bersebelahan dengan kakaknya itu. mereka terlihat berbincang - bincang dengan sangat serius. Karna saat itu, mereka sedang membicarakan perusahaan mereka.
"Kalau masalah ini dibiarkan, perusahaan kita akan benar - benar mengalami kerugian besar," tutur Rey.
"Kita harus mencari solusi, Kak. kita sudah mati - matian membuat bisnis kita berjalan hingga seperti sekarang ini," saut Alka.
"Kalau begitu, kita perlu mencari investor besar untuk bersaing dengan perusahaan dari jepang itu," kata Rey dengan tatapan seriusnya.
"Bagaimana kalau kita minta bantuan Paman Sam?" tanya Alka, Paman Sam yang di maksud oleh Alka ialah Ayah dari Reina.
"Tidak, aku tidak mau meminta bantuan yang berhubungan dengan wanita itu," seru Rey, sembari memalingkan wajahnya. Dia sudah tidak ingin melakukan sesuatu yang berhubungan dengan Reina.
"Ayolah, Kak. ini demi perusahaan kita," tutur Alka.
"Dan, apa kau tidak ingin kembali lagi kepada Reina, Kak? " imbuh Alka. Rey hanya diam tanpa menghiraukan celotehan adiknya tersebut.
"Kak, aku tau kau masih mempunyai perasaan terhadap Reina, begitu juga dengan Reina. dia benar - benar masih mencintaimu, Kak. Apa kau tidak bisa memberinya kesempatan lagi, " ucap Alka
"Diamlah, tau apa kamu ini. Aku sudah tidak tertarik dengannya," seru Rey dengan nada yang terdengar begitu terpaksa.
"Kenapa? Jangan - jangan kau sudah jatuh hati dengan istrimu?" tanya Alka meledek.
"Kau ini terlalu banyak bicara, diamlah. Aku juga sama sekali tidak tertarik dengannya " bantah Rey.
"Benarkah." Alka semakin meledeknya. namun, Rey hanya terdiam memikirkan ucapan adiknya tersebut.