ini sekuelnya dari kisah(menikah dengan tuan muda dingin)bisa di baca terpisah
gina larasati gadis yang selalu bermimpi untuk kuliah di universitas ternama
berkat kecerdasan dan prestasinya serta dukungan dari paman dan bibinya akhirnya dia berhasil untuk bersekolah di sekolahan impiannya
namun di saat dia mengenal laki-laki bernama Faris hidup nya jadi penuh kejutan
apakah gina bisa melanjutkan study nya?
dan apa kejutan yang ia dapatkan?
yuk simak yuk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom_nurul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 28
keesokan harinya cuaca nya sedikit mendung
Gina tengah menunggu Faris di depan kampus
"Faris mana ya kok belum datang juga,mana mau hujan lagi!"gina menggerutu karena kini hanya dirinya saja sendirian di depan kampus
Maia telah di jemput duluan,dan Karina masih cuti kuliah jadi kini hanya gina disana seorang diri dalam suasana yang cukup bikin bulu kuduk merinding
sedang Faris saat ini masih di kantor,dia masih tertahan oleh meeting dewan direksi pusat,dan itu tidak bisa ia tinggalkan
cemas?itu sudah pasti,Faris sendiri sering melihat arlojinya lalu sebentar sebentar menengok ke arah jendela
Dia mencoba untuk tetap fokus,bekerja secara profesional meski hatinya tengah di landa kecemasan
Gina masih menunggu.satu jam telah lewat,dia tetap menunggu namun Faris tidak nampak batang hidungnya
Malah kini hujan pun telah turun begitu lebat.perasaan gina menjadi tidak enak dari tadi ia kepikiran sang bibi yang di rumah sendirian
Hingga ada sebuah mobil yang berhenti tepat di depan gina
Gina mengernyitkan keningnya,menyipitkan matanya seolah ingin tahu siapa gerangan yang punya mobil
sebuah mobil SUV sporty tengah berhenti di kala hujan yang begitu lebatnya
Hingga tak terlihat seseorang yang turun dari mobil itu,dan berjalan menyebrangi derai hujan yang mengguyur begitu deras
Sosok pemuda yang dulu sempat singgah di hatinya kini berada tepat di hadapan gina
Gina terdiam kala pemuda itu tersenyum memandang nya.
Pemuda itu mendekati gina,"aku kira bukan kau,ternyata ini benar kau gila"kata pemuda itu dengan senyum semanis gula
"Gian"seru gina menatap seorang pemuda yang dulu pernah singgah di hatinya untuk pertama kali mengenal cinta
Bisa di katakan Gian adalah cinta pertama gina.mereka pernah berpacaran di waktu SMA tapi hanya sebentar karena Gian lulus sekolah sedang gina masih kelas 2 sma
Meski Gian termasuk kakak senior nya,tapi gina tak memandang umur
Dulu gina lah yang mengejar Gian karena pria itu adalah primadona di sekolah
Dulu mereka juga sama bagai tom and Jerry,tapi setelah Gian tamat sekolah mereka putus,dan sekarang alam mempertemukan mereka kembali dalam situasi yang hampir sama seperti dulu
Gian menerima gina pada waktu hujan seperti ini,gina yang waktu itu begitu terobsesi oleh Gian sampai rela hujan-hujanan demi laki-laki yang dulu memiliki jabatan sebagai ketua OSIS itu
"hai gila(gina larasati)"panggilan gina di waktu SMA,tapi hanya Gian saja yang memanggilnya begitu karena gina memang gadis gila yang selalu mengejar-ngejar Gian pada waktu sekolah
"aku pikir tadi bukan kau,ternyata aku salah ini memang dirimu,apa yang sedang kau lakukan disini?"tanya Gian
"menunggu seseorang"kata gina
"wah aku tidak tahu kalau kau masih menunggu ku?"gina menggeleng"bukan menunggu dirimu,itu sudah lama aku sudah lupa kau siapa?"Gina cemberut karena sikap Gian masih sama seperti dulu
"bukan aku ya,terus siapa?"
gina ingin menjawab tapi dia juga bingung dia dan Faris itu hubungannya apa?"
"calon imam"kata gina agak ketus
Gian tertawa"kau ini kenapa ketus gitu sih?masih marah karena aku tinggalin hum?"tanya Gian gini dia ikut duduk di samping gina
gina hanya diam memandang awan yang masih terlihat tak bersahabat itu
kemudian Gian pun menoel hidung mancung gina"ih apaan sih! pegang-pegang"tepis gina menyingkirkan tangan Gian
"kamu masih marah sama aku ternyata,aku minta maaf,kita berteman kembali ya?"mengulurkan tangannya
gina hanya menatap datar tangan Gian,di dalam hatinya sudah tidak ingin mengingat akan Gian dan segala tentangnya
"aku antar pulang yuk?hari udah mau gelap,mungkin calon imam kamu lagi sibuk jadi ga bisa jemput kamu"ucap Gian berpendapat
gina sedikit terpengaruh atas ucapan dari Gian ini,"gian benar mungkin memang Faris sedang sibuk makanya ia tak bisa jemput
Gina pun menoleh ke arah Gian,"emang kamu nggak sibuk?"tanya gina memastikan
Gian menggeleng"sibuk sih,sibuk ngajakin kamu balik ke rumah karena hari udah mau gelap dan sedang turun hujan,kalau kelamaan disini bisa masuk angin"Gian memperingati gina dan itu masuk akal sekali Gina jadi berubah pikiran"dia memang menyebalkan tapi ada benarnya juga"
Tapi sebelum dia pergi,dia berpamitan dulu kepada Faris dia tidak bisa lagi menunggu,dia bilang dia balik sama teman karena sudah turun hujan dan sebentar lagi gelap
Setelah di kirim dan di baca oleh Faris gina pun mengikuti Gian dan masuk ke dalam mobil Gian
Untuk pertama kali nya gina bersama kembali dengan Gian,jika ada teman-teman sekolah nya pasti Meraka kini tengah di soraki
"sudah ready?"tanya Gian,kemudian dia menatap gina yang belum mengencang kan sabuk pengamannya
"aduh sayang kamu kebiasaan masih belum bisa memakai sabuk pengaman ya hum,sini aku bantu"Gian mendekati gina dan gina menatap lekat- lekat wajah tampan Gian
"kamu tadi manggil aku apa?"tanya gina
"sayang kenapa nggak boleh?"tanya Gian
gina menggeleng"ga boleh jangan panggil seperti itu,aku sudah punya calon"kata gina cemberut
Membuat Gian tertawa kecil menatap gina yang saat ini begitu menggemaskan
"baiklah tidak masalah padahal dulu kan kamu yang sering manggil aku sayang dengan manja,ga papa deh kalau lupa aku bisa ingetin kok!"kata Gian tersenyum genit kearah gina
Dan gina hanya menatap matanya malas,"Uda belum sih,kapan jalan nya ini?"gerutu gina kala Gian terus saja menggodanya
"oke siap,pegangan seadanya ya gin!"mengedipkan sebelah matanya
Gina memutar matanya malas lagi kala Gian terus saja melakukan hal yang sama dulu ketika ia mengejar Gian,kini mobil Gian pun sudah berjalan meninggalkan kampus gina dan siap mengantar gina pulang ke rumah
sedang Faris baru saja selesai dengan meetingnya dia baru akan berjalan menjemput gina,namun ia urungkan kala gina mengirim pesan jika ia pulang dengan temannya
"ternyata sudah pulang,baiklah jika begitu aku akan temui dia nanti malam setelah pulang kerja"ungkap Faris lalu ia letakkan kembali ponselnya dan mulai bekerja kembali
Sedang kini gina telah tiba di kediaman sang bibi,Gian benar-benar mengantarnya sampai ke depan rumah
"gila aku langsung cabut saja ya,maaf aku ga bisa mampir ke camer salam saja untuk mereka dari ayang Gian oke?"sambil terkekeh dia sangat suka dengan ekspresi gina yang kesal kali ini
"nggak aku bercanda,tapi aku beneran nggak bisa mampir aku baru saja tiba di Indonesia dan belum ketemu nyokap sama bokap tapi malah ketemu doi"masih dengan gaya slengean nya
"kamu ya,udah sana pulang"kata gina mengusir Gian
"dih ngusir dulu saja pegangin celana aku nggak boleh pergi,sekarang Hem!!"goda Gian lagi
"Gian Bastian itu kan dulu waktu aku masih bodoh,sekarang aku dah pinter jadi jangan buat darah ku mendidih ya!"teriak gina dengan kedua tangan berada di pinggang
"hahaha iya iya gitu aja marah nanti cantik nya luntur Lo noh kena hujan jadi jelek tuh?"sambil menunjuk ke wajah gina yang sudah seperti kepiting udang,memerah.
"udah dulu ya by kita ketemu besok lagi"
"dih ogah lagi ketemu kamu pangeran narsis"kata gina meledek sedang Gian hanya tersenyum melihat gina yang sekarang semakin membuat nya tertantang
Sesampainya di dalam rumah,sang bibi ternyata berada di belakang pintu.sejak tadi mengamati gina dan teman laki-lakinya
"siapa gin?"tanya Ita mengintrogasi
"teman gina bi,teman sma"jawabnya
"jangan main api gin,ileng nak"ita mengingatkan
"apaan sih bibi,gina hanya tak sengaja saja tadi bareng dia,lagi pula Faris juga ga bisa jemput gina apa salah kalau gina bareng sama teman bi?"membela diri
"ya sudah bibi cuma mengingatkan mu gin,bibi percaya kamu bibi masuk dulu ya!"
Ita pun masuk kedalam
..................
Malam harinya Faris pun benar-benar menemui gina,dia juga membawa makanan kesukaan gina yaitu kue putu.
Faris juga membelikan martabak manis dan telur untuk bibi Ita
Faris kini duduk di ruang tamu,menatap gina yang baru saja dari dapur mengambil sendok dan piring untuk mereka berdua
kini giliran Faris yang meneruskan dia menyiapkan semua yang ia bawa,ia taruh ke dalam piring dan ia tata untuk nya dan juga pastinya untuk sang pujaan
Gina begitu sangat antusias makan kue favorit nya,dia pun beranjak ingin di suapin oleh Faris
Dengan senang hati Faris pun menyuapi gina,dan gina pun sama,mereka bergantian saling siap menyuapi
Tak lama Faris bertanya kepada gina,setelah makanan yang ia bawa hampir habis
"sayang tadi pulang sama siapa?"tanya Faris menoleh ke arah gina
"sama teman sma,kebetulan tadi lewat dan ngajak pulang bareng"jawab gina jujur
"em,dia cewek atau cowok sayang yang antar kamu pulang tadi?"tanya Faris lagi
Wajahnya tenang tapi entah mengapa kata-katanya seolah mengintrogasi bagi gina
Gina masih dengan muka tenangnya dia pun menjawab,"dia laki-laki.dulu dia kakak kelas ku,aku sempat kejar-kejar dia dulu,tapi dia nya nggak mau dan sekarang dia baru balik dari Amrik eh tadi nggak sengaja ketemu terus aku di ajak bareng"gina bercerita dengan santainya
"namanya siapa?"Faris mencoba menanggapi tapi tanpa gina tahu,di tangan kiri Faris sudah mengepal sejak gina berbicara jika yang mengantarnya seorang laki-laki
heh rose ,yg ku bayangkan itu semok abohay,,hot punya ehem yg gede ini rada kurang Thor
pasti ingat terus kejadian kokop mengkokop