NovelToon NovelToon
Perubahan Seorang Gay Karena Istri Kontraknya

Perubahan Seorang Gay Karena Istri Kontraknya

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:378.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Fareed Feeza

**Tidak ada adegan vulgar cinta sesama jenis disini ya***

Tawaran Menjadi istri kontrak seorang gay (Galeo davin) dengan Bayaran 1 Milyar untuk 1 tahun, membuat Resha Alea (Eca) langsung menyetujuinya, karena kebutuhan yang mendesak akibat hutang judi yang di wariskan oleh mendiang orang tuanya.

Setelah pernikahan, Eca selalu menyaksikan kebersamaan Leo dan teman dekat laki lakinya, Stavi yang bernama asli (Gustav Alvaro).

Seiring berjalannya waktu, Perlahan Leo berubah sedikit demi sedikit karena afirmasi dan perlakuan yang Eca berikan di setiap harinya.

(Novel ini ringan ya, jangan berharap konflik yang berat seberat beban hidup ... jangan!)


Yang suka silahkan lanjut baca, yang gak suka gak usah menggiring kebencian lewat kolom komentar, lebih baik di skip, okey?! ✨


Btw ini novel ke 3 author ya, makasih yang udah setia nemenin dari novel pertama, I love you so bad my readers 💜✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fareed Feeza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Depresi

Eca mencubit tangan belakang Leo, "Aww ... Sakit ca." Lirih Leo.

Rafli masih menatap nyalang Eca dan Leo, berusaha mencari tahu lewat tatapan mata sang mantan, Rafli sangat tau jika Eca sedang berbohong akan seperti apa, dia tidak akan mau melakukan kontak mata.

"Ca ... " Rafli kembali memanggil Eca, meminta penjelasan tentang apa yang dia lihat.

Bertepatan dengan itu seorang perawat masuk ke bilik Leo, dan memberitahukan bahwa ada pasien urgent yang baru saja datang."

Dengan cepat Rafli meninggalkan bilik Leo, dan segara menangani pasien yang membutuhkan tersebut.

.

.

"Kakak! Apa-apaan sih?!"

"Kenapa hm? Ada masalah? Lo ada niatan mau balikan sama dia?" Sahut Leo.

"Ya enggak, tapi kan ini cuma pernikahan sementara kak, ga seharusnya orang lain tau , apa kata mereka nanti kalau dalam beberapa bulan lagi aku akan resmi menjadi janda, lebih baik mereka gak tau sama sekali, itu maksudku."

"Rumit lo."

Eca menghentakan kakinya kesal, "Cewek kan beda sama cowok kak." Ujarnya dengan bibir yang sedikit maju.

"Lo tanyain deh sana, kapan gue bisa pulang. Gue gak betah."

"Kamu liat dong, kaki kamu aja masih kayak gitu ... Nanti di rumah siapa yang pantau?"

"Kan ada lo."

"Aku kan bukan dokter kak, salah-salah nanti malah infeksi." gumam eca sambil berjalan keluar bilik, mencari petugas medis yang berjaga.

Beberapa menit kemudian Eca kembali masuk ke bilik kamar Leo, dengan seorang perawat wanita.

Perawat itu memeriksa keadaan luka dan kaki Leo, setelah semuanya di cek, perawat itu kembali keluar untuk meminta pendapat dokter jaga.

Rafli sudah selesai mengurus beberapa pasien darurat, pria itu bergegas kembali masuk ke bilik Leo, rasa penasaran yang teramat besar masih ada di dalam dirinya.

Saat Rafli masuk, Eca terlihat sedang mengusap lembut kaki Leo, dan Leo yang sedang memainkan ponsel di tangannya.

"Ca." sapa Rafli.

"Sini Ca." Leo menarik lengan Eca agar berada lebih dekat dengannya.

Apaan sih kak Leo!

"Pasien sudah boleh pulang, dengan catatan mengganti perban dengan rajin, jangan dulu terkena air, dan obat luar dalamnya jangan sampai lupa di konsumsi. Dan soal pembicaraan yang tadi, saya masih menuntut penjelasan dari kamu, nanti saya hubungi jika sudah selesai bertugas."

Eca mengangguk, "Makasih Raf."

Leo tidak merespon apapun, menurutnya cukup menggenggam tangan Eca di hadapan Rafli, itu sudah lebih cukup untuk membuat dokter itu kesal.

Seorang perawat wanita hendak membantu Leo duduk di kursi roda, tapi dengan cepat Leo menolaknya. "Biar istri saya aja yang bantu sus."

Mendengar perkataan seperti itu dari mulut suaminya, Eca bergerak cepat untuk membantu Leo, padahal dia sedang sibuk membereskan obat yang akan di bawa pulang.

Leo menopang sebelah tangannya melingkar di bahu Eca, "Kecil banget ternyata badan istri gue." Ledek Leo sambil mendudukan dirinya di kursi roda.

"Bawel! cepet deh ... Aku harus beresin obat nih, nanti ada yang ketinggalan, ribet." Omel Eca.

***

Eca dan Leo sudah sampai di apartemen.

Semua urusan mobil di serahkan kepada indra.

Eca meminta bantuan taxi online, sampai Leo berhasil di bantu masuk ke dalam kamarnya.

..

Leo memejamkan matanya, untuk meredakan rasa nyeri dia lebih memilih tidur.

Dan saat Leo tidur, Eca memanfaatkannya untuk pergi dari kamar Leo dan berniat untuk beristirahat di kamarnya.

"Huh ... Akhirnya, kamarkuuuuu." Eca menjatuhkan diri di tempat tidur kesayangannya itu.

Hanya selang beberap menit, suara teriakan Leo masuk ke dalam pendengarannya.

"Caaaaa!"

"Ya ampun baru mau merem ih." Eca menggerutu, dia menghentakan kakinya tanda kesal, menuju kamar Leo.

Terlihat Leo yang sedang berbaring, dengan punggung yang bersandar.

"Laper."

Eca menghembuskan nafasnya, niatannya untuk beristirahat sirna sudah. "Baiklah, tuan muda mau makan apa?" Tanya Eca dengan suara lembutnya.

Leo tersenyum saat mendengar Eca memanggilnya dengan sebutan 'tuan muda', "Apa aja, yang penting masakan lo."

"Hm." Eca berbalik badan dan berjalan menuju dapur.

Eca berfikir untuk memasak simple, agar energinya tidak banyak terkuras. Akhirnya dia memutuskan untuk memasak telur mata sapi. "Yes, telur memang pilihan terbaik, cepat, sehat dan lezat." gumamnya dengan senyum yang mengembang.

Hanya butuh waktu beberapa menit Eca sudah masuk kembali ke kamar Suaminya.

"Tuan muda, i'm coming." Eca masuk dengan membawa sepiring nasi dan telur buatannya.

"Cepet juga." sahut Leo.

"Yang terbaik untuk tuan muda, lezat sehat dan cepat." Eca menyodorkan piring berisi makanan pada Leo.

Leo mendongakkan wajahnya sambil meringis. "Jutaan duit yang gue kasih, lagi-lagi lo ngasih makanan se simple ini." Ucap Leo dengan wajah di tekuk.

"Shutt ... Orang sakit gak boleh marah-marah, makan juga gak boleh yang aneh-aneh." Eca terus beralasan, agar rasa malasnya tidak terlihat oleh Leo.

*Bel berbunyi.

Eca sedikit terselamatkan dengan suara bel yang berbunyi di depan sana. "Ah ... Ada tamu kak, sebentar ya."

Leo mendengus sebal, terpaksa dia makan telur mata sapi yang Eca buat.

.

.

"Selamat sore mba." Ucap Oscar dengan wanita yang ada di belakangnya.

"Mana Leo?" Wanita itu langsung menelusup masuk ke dalam apartemen.

Dia adalah Anna, wanita yang sempat menjadi incaran Leo.

Oscar menyusul langkah Anna yang menurutnya sangat tidak beretika ketika bertamu.

"Maaf mba Eca, saya susul Bu Anna dulu." Ucap Oscar.

"Cewe itu, yang nganggap aku asisten rumah tangga disini." gumam Eca sambil menutup kembali pintu apartemen.

Anna menemukan Leo yang sedang menikmati makanannya di atas tempat tidur. "Leooooo." Ucap Anna dengan suara khawatirmya, bertepatan dengan itu Oscar juga muncul dengan nafas terengah, karena mengejar Anna.

"Loh, loh ... kok ada kalian." Leo terkejut dan langsung menyudahi aktivitas makannya.

"Tadi aku meeting di kantor kamu, eh kata Oscar kamu kecelakaan. Aku khawatir banget. Yaampun ini kaki kamu kenapa?"

Leo menatap Oscar dengan tatapan tajamnya, mengisyaratkan agar asistennya itu mencegah Anna untuk makin mendekat dan menyentuhnya.

Tapi sayangnya, Oscar tidak membaca itu ... Dia masih mengira jika Anna tetap wanita incaran Leo.

"Leo ... Kaki kamu kenapa bisa begini sih? Untungnya wajah kamu yang tampan ini gak apa-apa." Ucap Anna sambil menangkup wajah Leo dengan kedua tangannya.

Adegan romantis itu di lihat langsung oleh Oscar dan Eca yang berada di belakangnya.

"Om Oscar, sebaiknya kita di luar." Ajak Eca menarik lengan Oscar untuk mengikutinya keluar.

Anna tersenyum senang, saat Eca dan Oscar memberinya waktu berdua dengan Leo di kamar, Sedangkan Leo ... Dia sangat tertekan, tapi perasaan gelisah seperti saat terakhir bertemu dengan Anna di cafe tidak muncul pada tubuh Leo kali ini, dan itu cukup membingungkan Leo.

Leo masih belum menolak dengan apa yang akan Anna lakukan padanya, dia masih ingin merasakan respon tubuhnya.

"Terakhir ketemu, kamu kayak orang depresi banget, itu kenapa sih?" Tanya Anna sambil mengusap dada Leo yang bidang.

1
glencha
bagus thor,semangat
mimief
akhirnya Oscar dapet jodoh juga🤣🤣
nice ending
beautiful story'
sekalian kita juga ngasih edukasi ya Thor
orientasi seksual itu sebenarnya bisa diubah asal ada kemauan dan kesadaran bahwa ini adalah salah
semangat semua yg masih ada di persimpangan jalan
semoga kalian kembali ke fitrah nya...
mimief
jgn jgn papa nya selingkuh LG sama Anna 🙄🤣
mimief
jadi sebenarnya perempuan tu gampang kalau lagi marah
bujuk aja .kalau ga mau bujuk lagi
kita cuman demen kalau kalian tu seenggaknya ada effort nya kalau lagi ngerayu
ga ditinggal aja kalau lagi ngambek🤣🤣
mimief
suka Thor...tapi mang banyak real life yg terjadi orang jadi gay itu banyak yg salah persepsi tentang pandangan sexualitas mereka. dan harusnya kalau mereka mau berubah pasti bisa. kaya tokoh ini. sekalian ngasih pembelajaran juga si Thor
aku suka bgt tema nya
Fareed Feeza: Kak, makasi yaaa /Drool//Drool//Drool/
total 1 replies
mimief
sebenarnya bukan diomelin mau bantu.. bagaimana pun kan Leo masih pemain baru
tapi cara bapaknya salah
mimief
Oscar nasibnya ngenes amet Thor..mana udah jadi jomblo ngenes 🤣
kasiaaaan
mimief
sekalian aja bikin kesebelasan 🤣🤣
mimief
Leo....geplak palanya ni🤣🤣
belajar bersama y 🤣🤣
mimief
romantis nya ngalahin ABG,tapi versi halal. walaupun niatnya ga bener awal nya..tapi seenggaknya udah sah🤣😘
mimief
aku yg meleyot, Thor butuh pegangan
pegangan hidup maksudnya 🤣
mimief
dihhh..modus🤣
mimief
lebih takut liat dompet kosong daripada liat setan sekarang mah🤣🤣
mimief
depresi liat muka Lo an🤣🤣
mimief
ilfiil langsung
kaboor om🤣🤣
mimief
saring bang bahasanya
dia juga kan bisa berdarah hatinya
mimief
Luar biasa
mimief
moduuus
mimief
cogay🤣🤣🙄
mimief
lucu amet si mereka😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!